Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan suatu aspek terpenting dalam kehidupan

manusia. Dengan sehat seseorang mampu melakukan banyak hal sepanjang

kehidupannya. Namun demikian sehat tidak datang begitu saja. Diperlukan

berbagai macam upaya atau usaha agar tubuh selalu dalam keadaan sehat.

Oleh karena itu, kesehatan semestinya menjadi kebutuhan dasar bagi manusia,

mengingat hanya dengan kondisi sehatlah manusia diberi kesempatan

melakukan banyak hal secara lebih baik dibandingkan dengan kondisi sakit.

(Swarjana, 2017)

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kompleks dan progresif

yang terapinya secara bertahap perlu ditingkatkan. Jika tidak dikelola dengan

baik DM dapat menyebabkan terjadinya komplikasi menahun, berupa

mikroangiopati, dan makroangiopati. Secara garis besar ada 2 tipe utama,

yaitu Diabetes Melitus tipe 1 dan Diabetes Melitus Tipe 2. DM Tipe I

merupakan Diabetes yang disebabkan oleh destruksi sel beta yang mengarah

pada kekurangan insulin absolut dan DM Tipe 2 terjadi gangguan sekresi

insulin yang progresif dengan latar belakang resistensi insulin. Pada awalnya

kendali glukosa darah dapat dicapai dengan perubahan pola hidup dan obat

anti hiperglikemia parenteral non insulin ataupun anti hiperglikemia oral.

Dalam perjalanannya sebagian besar individu DMT2 akan membutuhkan

insulin untuk mengendalikan hiperglikemianya. Terapi insulin juga diberikan


pada penyadang DM tipe lain dan DM gestasional. (Soebagijo Adi Soelistijo,

2015)

Diabetes mellitus merupakan kelompok kelainan heterogen yang

ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang

yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat

kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. (Padila, 2012)

Diabetes Mellitus dapat menimbulkan. Komplikasi makrovaskuler

pada DM yaitu terjadi mengenai organ jantung, otak dan pembuluh darah.

Pada kelainan mikrovaskular terjadi pada organ mata dan ginjal, keluhan

neuropati juga dialami oleh penyandang DM yaitu berupa neuropati motoric,

sensorik maupun otonom. (Perkeni, 2019)

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang

bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan

insulin dibutuhkan untuk merubah (memperoses) karbohidrat, lemak, dan

protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Insulin merupakan

protein kecil dengan molekul 5808 untuk insulin manusia. Insulin terdiri atas

dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfide.

Sebelum insulin dapat berfungsi dia harus berikatan dengan protein reseptor

yang besar didalam membrane sel. (Manurung, 2018)

Data World Health Organization (WHO) tahun 2018 menunjukkan

tingginya glukosa dalam darah telah menyebabkan kematian sekitar 2,2 juta

jiwa pada pada tahun 2012. Sebanyak 85% penduduk berusia minimal 18
tahun dan mengalami Diabetes Mellitus pada tahun 2014. Diabetes Mellitus

menjadi penyebab lansung kematian 1,6 juta warga tahun 2016. (Maria, 2021)

Data Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkan pravelensi penyakit

diabetes mellitus mengalami kenaikan dari hasil riskesdas tahun 2013,

dimana penderita diabetes mellitus pada tahun 2013 itu 6,9% sedangkan pada

tahun 2018 itu naik hingga 8,5% kenaikan ini terjadi berhubungan denga pola

hidup. Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun

2017 peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetes di Indonesia akan

melonjak drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030. (Fitriyanti, 2019)

Angka kejadian Diabetes Mellitus di Kota Jambi Menurutt Dinas

Kesehatan Kota Jambi pada tahun 2021 penderita Diabetes Mellitus tertinggi

diwilayah kerja Puskesmas Simpang IV Sipin dengan 1.564 penderita dan

yang terendah berada di Puskesmas Aur Duri dengan 81 penderita Diabetes

Mellitus (Dinkes kota Jambi, 2022)

Berdasarkan uraian diatas dan hasil studi kasus maka penulis tertarik

menyusun laporan studi kasus yang berjudul “Penerapan Edukasi

Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Terapi Insulin Pada Pasien

Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Puskesmas Simpang IV Sipin Kota

Jambi 2022.”
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam karya

tulis ilmiah ini adalah “Penerapan Edukasi Kesehatan terhadap Pengetahuan

Tentang Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah

Kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi Pada Tahun 2022”.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

tingkat pengetahuan pasien Diabetes Mellitus Tipe II terhadap

pemberian terapi insulin.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Diketahuinya pengetahuan pasien sebelum dan sesudah

diberikannya edukasi kesehatan tentang terapi insulin pada pasien

Diabetes Mellitus Tipe II

2) Mampu menerapkan tata cara penggunaan insulin pada pasien

Diabetes Mellitus Tipe II

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi Puskesmas

Sebagai bahan informasi dan masukan bagi puskesmas

khususnya puskesmas simpang IV sipin jambi dalam melakukan

penerapan edukasi kesehatan terhadap pengetahuan pasien tentang

terapi insulin pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai bahan referensi baca dan wawasan bagi mahasiswa/i

dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

keperawatan penyakit dalam pada sistem endokrin.

1.4.3 Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengalaman tentang konsep penyakit

serta penatalaksanaan dalam aplikasi melalui proses keperawatan

dengan basis ilmu keperawatan terutama dalam “ Penerapan

Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Terapi Insulin

Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja

Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi”

Anda mungkin juga menyukai