452-521
PENELITIAN
Abtract. Type 2 Diabetes Mellitus is a chronic disease that requires long-term care and
health education requires that the patient is able to perform self-management to prevent
acute and chronic complications. This study aims to prove the effect of health education
on knowledge, behavior and impact on blood sugar of patients with type 2 Diabetes
Mellitus in Polyclinic RSUD AW. Sjahranie Samarinda. This research is a quasi
experiment through health education pre and post test without control. After being given a
health education, there is a significant increase in knowledge (p = 0.001). There is also
an increase in behavioral scoring significantly (p = 0.001). Although not significant, but a
decline in fasting blood sugar levels and 2 hours PP, (p = 0.382) and (p = 0.194).
Conclusion: Health education by nurses can improve the knowledge and behavior of
patients with type 2 diabetes, but have not been able to improve blood sugar levels.
Keywords: health education, knowledge, behavior, blood sugar, diabetes mellitus type 2
474
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
475
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
nosa DM tipe 2 dan 5 orang penderita de- katan tingkat aktivitas fisik dengan inten-
ngan DM tipe 1. sitas sedang merupakan metode yang
Pelayanan pada penderita DM tipe 2 efektif untuk mengurangi terjadinya dia-
selama ini hanya berfokus pada pe- betes mellitus tipe 2.
ngobatan atau aspek medis saja, se- Nyunt et al (2010), skor self care
hingga upaya penatalaksanaan penyakit pada pasien DM untuk diet sebesar
DM tipe 2 yang dilakukan penderita 81,2% kategori rendah, self care latihan
hanya bersifat klinis, sehingga sangat fisik 84,2% dengan kategori rendah re-
perlu upaya penatalaksanaan yang ber- latif terjadinya diabetes tipe 2 dari pada
orientasi pada perubahan perilaku. Ber- aktifitas fisik saja. Faktor gaya hidup yang
dasarkan studi pendahuluan yang dilaku- berhubungan dengan obesitas, perilaku
kan pada 5 orang pasien di Poliklinik makan, dan aktifitas fisik memainkan
Penyakit Dalam RSUD. AW. Syahranie peran utama dalam pencegahan dan
Samarinda didapat keterangan bahwa pengobatan diabetes tipe 2.
pendidikan kesehatan yang didapat lebih Meskipun aktivitas fisik kunci utama
kepada cara minum obat, dan kapan pencegahan penatalaksanaan diabetes
kembali kontrol. Pasien tidak memahami tipe 2 banyak penyakit kronis tidak
bahwa mematuhi aktifitas fisik, pola ma- melakukan aktifitas fisik secara teratur.
kan atau diet, merupakan hal yang pen- Aktifitas fisik secara teratur memperbaiki
ting untuk mengontrol gula darah pada kontrol gula darah dan pentingnya
penderita DM tipe 2. aktifitas fisik pada penderita diabetes tipe
American Diabetes Association 2 dapat mencegah komplikasi secara
(2000), DM merupakan penyakit meta- positif mempengaruhi lipid, tekanan
bolik kronik yang membutuhkan pera- darah, gangguan kardiovaskuler, mortality
watan medis dan pendidikan pengelolaan dan kualitas hidup. Intervensi yang
mandiri untuk mencegah komplikasi akut dilakukan dengan kombinasi antara
dan menemukan resiko komplikasi jangka aktifitas fisik dan penurunan berat badan
panjang. Tjokroprawiro (2011), DM tipe 2 dapat menurunkan resiko sebesar 58%
merupakan diabetes yang banyak diderita pada populasi (American Diabetes
masyarakat dan biasanya terjadi setelah Association, 2010).
usia 40 tahun, pada orang yang kelebihan Aktifitas fisik terstruktur yang terdiri
berat badan atau gemuk karena faktor dari latihan aerobik, latihan daya tahan,
gaya hidup dan pola makan. atau gabungan keduanya dapat menu-
Biswas (2006), dengan metode runkan HbA1c pada pasien dengan
randomized control trials di Inggris me- diabetes tipe 2. Latihan terstruktur lebih
nyimpulkan bahwa terdapat hubungan dari 150 menit perminggu dapat
yang kuat antara modifikasi gaya hidup menurunkan HbA1c, penurunan ini lebih
dengan diabetes, dan pencegahan. Pe- besar dari pada aktifitas fisik 150 menit
rubahan gaya hidup dengan modifikasi atau kurang perminggu. Hal ini lebih
diet dan peningkatan kegiatan fisik me- efektif bila aktifitas fisik dikombinasikan
ngurangi resiko relatif untuk terjadinya dengan diet akan sangat bermanfaat
diabetes dari pada aktivitas fisik saja. Hal dengan nilai HbA1c lebih rendah
ini menunjukkan bahwa intervensi gaya (Umpierreet al, 2011).
hidup dengan diet yang tepat dan pening-
476
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
477
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
478
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
479
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
480
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
481
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
482
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
483