PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan yang lebih tinggi yang memungkinkan orang hidup lebih produktif
penyakit menular ke penyakit tidak menular, hal ini dikenal dengan transisi
insulin secara relatif maupun absolut. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali
1
2
meningkat. Jadi untuk golongan usia lanjut diperlukan batas glukosa darah
yang lebih tinggi dari pada orang dewasa non usia lanjut (Anita, 2009)
peningkatan, hal ini berkaitan dengan jumlah populasi yang meningkat, life
pola hidup modern, prevalensi obesitas meningkat dan kegiatan fisik kurang.
Diabetes Meilitus perlu diamati karena sifat penyakit yang kronik progresif,
pada tahun 2000, jumlah penderita Diabetes Meilitus urutan pertama di dunia
ada di negara India (31,7 juta), kedua Cina (20,8 juta), Amerika Serikat (17,7
juta), dan Indonesia berada di urutan keempat dunia dengan jumlah 8,4 juta
tahun 2030 yaitu India (79,4 juta), Cina, Amerika Serikat (30,3 juta) dan
Indonesia (21,3 juta). Jumlah penderita Diabetes Meilitus tahun 2010 tercatat
sebanyaki 279,3 juta, dan diperkirakan tahun 2020 menjadi 300 juta orang
dan tahun 2030 menjadi 366 juta orang (Depkes RI, 2008)
3
Meilitus di Indonesia sebesar 1,5 – 2,3 % pada penduduk yang usia lebih 15
dan daerah rural sebesar 7,2%. Prevalensi tersebut meningkat 2-3 kali
Tengah pada tahun 2013 sebesar 9.376 kasus (14,24%), lebih rendah
insulin lebih dikenal dengan DM tipe II, mengalami penurunan dari 181.543
Provinsi Jawa Tengah yang melaporkan data penyakit tidak menular (PTM)
Dari latar belakang dan data di atas, penulis tertarik untuk menyusun
pasien tersebut dan bertujuan untuk menyeimbangkan kadar gula darah pada
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Diebetes Meilitus
2. Tujuan Khusus
mengenai
Diabetes Meilitus
Meilitus
Diabetes Meilitus
Diabetes Meilitus
5
Diabetes Meilitus
C. Manfaat Penulisan
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam