TINJAUAN TEORI
A. Definisi
penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal
volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes Meilitus
kadar gula darah dalam tubuh melebihi batas normal, yang dapat
6
7
terjadi pada semua usia muda). Kelainan ini terjadi karena kerusakan
produksi insulin.
Yaitu diabetes resisten, lebih sering pada dewasa, tapi dapat terjadi
pankreas.
Kadar glukosa antara normal dan diabetes, dapat menjadi diabetes atau
aktivitas insulin.
C. Etiologi
sel beta atau degenerasi sel-sel beta. Diabetes jenis awitan maturitas
10
beta sebagai akibat penuaan yang cepat pada orang yang rentan dan
diabetes sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi faktor yang berperan antara
lain.
1. Kelainan Genetik
diabetes. Ini terjadi karena DNA pada orang diabetes meilitus akan
produksi insulin.
2. Usia
cepat saji yang kaya pengawet, lemak dan gula. Makanan ini
11
insulin.
makan yang tidak teratur dan cenderung terlambat juga akan berperan
5. Obesitas
6. Infeksi
fungsi pankreas.
12
D. Manifestasi klinis
3. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada
tunbuhnya jamur.
7. Kelainan ginekologis
mengalami kerusakan.
9. Kelemahan tubuh
dari protein dan unsur makanan yang lain. Pada pendearita Diabetes
yang rusak mengalami gangguan. Selain itu luka yang sulit sembuh
14
12. Mata kabur yang disebabkan katarak atau gangguan refraksi akibat
Anatomi Pankreas
1. Pengertian pankreas
lumbalis I dan II, dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal +
2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari
a. Kepala pankreas
melingkarinya.
b. Badan pankreas
c. Ekor pankreas
(syarifuddin, 2014)
a. Jaringan Asini.
b. Pulau Langerhans
darah dari pulau Langerhans seperti darah dari saluran cerna tetapi
dari tonjolan pankreas dorsal, dan pulau yang kaya akan sel F
protein.
polipeptida.
19
4. Getah pankreas
(syarifuddin, 2014)
zat ini hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran
kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan
22
kecil yang terletak di depan asinus khusus yang berasal dari duktulus.
sedikit air dan elektrolit disekresi bersama dengan enzim. Oleh karena
jumlah besar.
amino yang terdapat dalam mukosa usus halus bagian atas dalam
yang tinggi tetapi konsentrasi ion klorida rendah. Aliran yang banyak
larutan tipis yang encer dan hampir tidak mengandung enzim. (Ari,
2009).
protein dan dari lemak, akan tetapi asam juga akan menyebabkan
Fisiologi pankreas
endokrin
a. Fungsi endokrin
b. Glukagon.
ini dapat terjadi pada keadaaan lapar atau selama stres fisiologis,
misalnya olahraga.
c. Insulin
(Syarifuddin, 2014)
tubuh kecuali otak, tubulus gingal, mukosa usus halus, dan sel
dalam sel.
(namun otak, hati, dan sel-sel ginjal tidak bergantung pada insulin
lemak dan asam amino untuk digunakan dalam sintesis lemak dan
vital: kita tidak dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama tanpa
2014)
3) Stimulasi vagus
glukosa.
d. Fungsi eksokrin
amilase saliva.
duodenum.
F. Patofisiologi
1. Diabetes Tipe 1
31
terukur oleh hati. Di samping itu, glukosa yang berasal dari makanan
tidak disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
insulin, proses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut turut
2. Diabtes Tipe 2
reaksi intrsel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk
gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri ciri khas diabetes tipe II,
G. Pemeriksaan penunjang
Menurut Riyadi, S., Sukarmin (2014) Pemeriksaan gula darah pada pasien
Kriteria diagnostic untuk Diabetes melitus > 140 mg/dl paling sedikit
dalam dua kali pemeriksaan. Atau > 140 mg/ dl disertai gejala klasik
GD < 115mg/dl ½ jam, 1 jam, 1 ½ jam < 200 mg/dl, 2 jam <140
mg/dl. TTGO dilakukan hanya pada pasien yang telah bebas dan diet
3). Pasien yang dirawat atu sakit akut atau pasien inaktif
positif.
g. Glycosatet hemoglobin
Berguna dalam memantau kadar glukosa darh rat-rata selam lebih dari
3 bulan
glukosa
sekresi insulin
36
i. Insulin serum puasa : 2-20 mu/ml post glukosa sampai 120 mu/ml,
j. Pemeriksaan HbA1c
memberikan warna merah pada sel darah merah dan juga merupakan
minggu.
glukosa selama 3-4 bulan. Hal ini lebih menguntungkan secara klinis
dan/atau kardiopati.
Prosedur
sifatnya dianjurkan.
Nilai Rujukan
yang digunakan.
Masalah Klinis
H. PENATALAKSANAAN
klien dengan diabetes adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah
1. Edukasi
aktif paien itu sendiri, keluarga, dan masyarakat. Tim kesehatan harus
d. Hipoglikemia.
keterampilan.
( Atun M, 2010 )
2. Diet
mineral)
diberikan
perhari.
murni.
3. Latihan jasmani
diselingi jalan.
4. Pengobatan Medis
a) Sulfonilurea
golongan ini :
b) Khlorpropamid
c) Glibenklamid
d) Gliklasid
e) Glikuidon
f) Glipisid
g) Glimepirid
h) Glinid
1) Biguanid
45
a) Thiazolindion/glitazon
d. Golongan incretin
1) Inkretin mimetik
46
glucagon.
2) Penghambat DPP IV
pengosongan lambung.
e. Terapi Insulin
pada:
menyesuaikan dosisnya.
penyakitnya.
a. Kendali Glikemik
2) Waktu
5) Ketinggian
7) Hipotensi
8) Hipoksia
(Soewondo(2009)
darah.
Hasil keton urin positif dapat dijumpai pada lebih dari 30%
inhibitors). (Soewondo,2009)
(Soewondo, 2009)
a. Kontrol glikemik
<150 150-199
Trigliserida (mg/dl)
c. Tekanan Darah
Tujuan : 130/80
dokter
d. Berat badan
Baik Sedang
IMT <23 23-25
18,5-
kg/minggu
I. Diagnosa Keperawatan
J. INTERVENSI