TINJAUAN PUSTAKA
adanya gangguan pada metabolisme yang terjadi pada organ pancreas yang
ditandai adanya peningkatan gula darah atau sering disebut dengan kondisi
pancreas (ADA.2012).
glukosa darah (hiperglikemi) akibat adanya kerusakan yang ada pada sekresi
7
8
1. Faktor genetic
kumpulan dari gen yang bertanggung jwab atas antigen tranplantasi dan
2. Faktor imunologi
jaringan normal yang ada pada tubuh dengan cara bereaksi terhadap
Margareth, 2012).
3. Faktor Lingkungan
bahwa adanya virus atau toksin tertentu dapat memicu terjadinya proses
Margareth 2012).
4. Usia
Penurunan ini yang akan resiko pada fungsi endokrin pancreas untuk
5. Obesitas
atau resisitensi insulin. Pola makan yang tidak teratur dan cenderung
(Damayanti,2015)
dan lemak. Glukosa yang normal bersukulasi dalam jumlah yang tertentu
dalam darah dan sangat dibutuhkan kebutuhan sel dan jaringan. Glukosa
dalam bentuk glikogen di hati dan jaringan lainnya dengan adanya bantuan
insulin. Insulin merupakan hormon yang di produksi oleh sel sel beta
dengan jumlah sedikit kemudian meningkat jika ada makanan yang masuk
produksi 40-50 unit, untuk mempertahankan gula darah tetap normal 70-
120mg/dL.
Insulin disekrsi oleh adanya sel beta lalu di antar empat sel pulau
dapat membantu memindahkan glukosa dari darah ke otot, hati dan sel
penggunaan protein.
disekresi dalam mengatur kadar glukosa darah dalam batas normal atau
sedikit lebih tinggi dari kadarnya. Namun, jika sel beta tidak dapat
glukosa hanya sekitar 25% untuk energy. Kecuali jaringan saraf , eritrosit
dan sel-sel usus, hati dan tubul ginjal tidak membutuhkan insulin untuk
karena hati tidak dapat menyimpan banyak glukosa yang akan menjadi
mobilisasi lemak yang dapat di pecah untuk energy terjadi jika adanya
cadangan glukosa tidak ada. Hasil metabolisme lemak ini yaitu keton.
Keton akan terkumpul dalam darah yang akan dikeluarkan melalui ginjal
dan paru. Derajat keton dapat diukur dari adanya darah dan urin. Jika
asidosis metabolic dapat terjadi. Pada saat keton dikeluarkan sedium juga
ikut keluar yang sehingga sodium akan rendah dan berkembang menjadi
utama , maka lipid dalam tubuh dapat meningkat, yang akan berisko
Nonketotic Synrome)
Pada diabetes tipe 1 (diabetes insulin dependent), lebih dari 90% dari
yang ada di tubuh. Diabetes tipe ini sering terjadi pada dewasa yang
peningkatan usia. Diabetes tipe lain defek dari genetic fungsi sel beta.
14
a. DNA mitokondria
feokromositoma, hipertiroidisme.
a. Asimtomatik
glukosa.
minimal 8jam
15
75gram .
penyebabnya)
(NSGP).
dan penyertanya
penyebabnya.
3. Poliuria
4. Polidipsi
efeknya yaitu dehidrasi sel akibat adanya dari dehidrasi sel mulut
5. Poliphagia
(poliphagia).
sel maka sel akan kekurangan cairan dan tidak mampu untuk
(Purwanto H, 2016)
sebagai komplikasi akut dan kronik. Komplikasi akut terjadi akibat adanya
1) Hipogkilemia
berikut :
a. Pemeriksaan darah
3) Pemeriksaan albumin.
a. Normal
b. Mikroalbuminuria
5) Pemeriksaan elektrolit
b) Pemeriksaan urin
c) Rotgen foto
ganggren.
1. Non Medis
Margareth, 2012).
2. Medis
a. Penanganan DM tipe I :
reguler (RI) lebih dari satu kali per hari serta penyuntikan
2012).
22
2.1.9 Pathway
Peningkatan Penurunan penyerapan
Defisiensi insulin
katabolisme asam amino
Transpor
Asam amino darah
glukosa ke Katabolisme
Efek terhadap meningkat
dalam sel protein
mikrovaskuler
Glukoneogenesis
Katabolisme Penurunan ATP
meningkat
protein
Retina tidak
dapat oksigen Penurun energi
Pemakaian lemak dan
Metabolisme glukosa protein meningkat
dimitokondria
Hambatan
Hipoksia
mobilitas fisik
Ketosis
Hiperglikemia
Aterosklerosis
dinding intima Mual, muntah
Resiko gangguan Nefropati
persepsi sensori:
penglihat
Mikroangiopati
Penurunan
permaebilitas neuron Ketidakseimbangan
Neuropati nutrisi kurang dari
kebutuhan
Diuresis meningkat
Penurunan
sensitifitas perifer
Kekurangan volume cairan
Nyeri
2.2.1 Definisi
Nutrisi adalah proses tersedianya energy dan bahan kimia yang ada
2016)
Nutrisi adalah zat organic dan anorganik yang ada dalam makanan
1. Karbohidrat
esensial.
2. Protein
Protein adalah zat kimia organic yang berisi dalam asam amino,
3. Lemak
4. Vitamin
1) Vitamin A
2) Vitamin D
3) Vitamin E
4) Vitamin K
1) Vitamin B kompleks
kulit.
26
5. Mineral
a. Calcium
b. Magnesium
c. Sodium
d. Potasiun kalium
e. Fosfor
f. Besi (Fe)
g. Iodine
h. Zinc
6. Air
dewasa :
1 Undernutrion 80%
berikut :
pada gula dan makanan yang manis itu cepat diserap dari usus
RI,2013).
1. Pengukuran Antropometri
kulit/lipat lemak.
a. BMI : 19,8-26
Pria : 12,5
Wanita : 16,5
Pria :29,3
30
Wanita : 28,5
2. Biochemical data
3. Clinical sign
organ fisiknya .
ketiak
endkorin.
dan kering.
4. Dietery history
yaitu food recall 24 hours: pola, jenis dan frekuensi makanan yang
dll).
Diet ini di berikan untuk pasien yang mengalami kekurangan berat badan
1) Tujuan
(KEMENKES RI,2011)
darah dalam kisaran nilai yang normal (gula darah puasa <126
mg/dL)
2) Prinsip diet pada pasien diabetes mellitus menurut ahli gizi RSUD
c. Karbohidrat 45-65%
d. Lemak 20-25% termasuk lemak jenuh , tidk jenuh ganda dan lemak
hari
4) Jumlah Makanan
berat badan ideal, lalu di tambah atau di kurangi pada beberapa seperti
jenis kelamin, umur, aktivitas dan status gizi. Selain itu komposisi
energy terdiri dari karbohidrat 45-65% dari energy total protein 10-
20% dari energy total dan lemak 20-25% dari energy total.
5) Jenis Makanan
jenis makanan yang boleh dimakan secara bebas, makanan yang mana
(Waspadji.2010).
sirup , gula dan sari buah harus dihindari. Sayuran dengan karbohidrat
6) Jadwal Makan
(waspadji 2010)
tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu. Menurut Rogers (2012)
yang sesuai dengan nilai dan tujuan mereka sendiri. Nilai pendidikan
turun naik bersama tingkat pengerahuan yang di peroleh dan daya upaya
merupakan :
spesifik.
37
belajar.
2.3.1 Pengkajian
1. Identitas pasien
sukarmin 2013).
pada laki-laki.
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
asimtomatik.
a. Data psikologis
b. Data social
c. Data spiritual
keluarganya.
6. Pola kesehatan
memenuhi kebutuhannya.
urine.
7. Pemeriksaan Fisik
b. Kepala
c. Muka
d. Mata
e. Telinga
f. Hidung
h. Leher
j. Thorax :
Jantung :
Perkusi : pekak
Perkusi : sonor
Perkusi : tympani
i. System intergumen
j. Ekstremitas.
44
darah .
ANALISA JURNAL 1
1. JUDUL JURNAL
MELLITUS TIPE 2 “
2. Kata Kunci
3. Penulis Jurnal
5. Tujuan penelitian
6. Metode Penelitian
7. HASIL PENELITIAN
prinsip DSME dan kelompok kontrol yang tidak diberikan edukasi dengan
ANALISA JURNAL 2
1. Judul Jurnal
2. Penulis Jurnal
3. Kata kunci
diet dalam menjalani terapi adalah tidak memahami dan salah memahami
tentang manfaat diet , olahraga dan obat. Edukasi yang di berikan akan
menggunakan media edukasi beberapa cara berupa media audio dan visual
5. Tujuan penelitian
6. Metode penelitian
dampak responden menerima suatu intervensi yang dipilih secara acak dari
48
populasi yang memenuhi syarat, dan kelompok kontrol juga dipilih secara
acak dari populasi yang memenuhi syarat yang sama .Responden dipilih
Selatan.
7. Hasil penelitian
ANALISA JURNAL 3
1. Judul Jurnal
PUSKESMAS”
2. Kata Kunci
3. Penulis jurnal
Media edukasi merupakan alat atau bahan yang digunakan untuk pesan
pesan (Santoso,2013).
5. Metode Penelitian
diberikan posttest.
6. Hasil Penelitian
2.3.3 Intervensi
objektif Terapeutik :
1.Berat badan menurun 1.Lakukan oral hygien
minimal 10% dibawah sebelum makan jika perlu.
rentang ideal.
2.Fasilitasi menentukan
Gejala dan tanda mayor: pedoman diet
(mis.piramida makanan)
Subjektif:
3.Sajikan makanan secara
1.Cepat kenyang setelah menarik dan suhu yang
makan. sesuai.
2. Kram nyeri abdomen. 4.Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein.
3. Nafsu makan menurun.
Objektif:
Edukasi:
1. Bising usus hiperaktif.
1.Anjurkan posisi duduk,
2.Otot pengunyah lemah.
jika mampu.
3.Otot penelan lemah.
2.Ajarkan diet yang
5.Sariawan. terprogram.
diet pada pasien diabetes akan mengurangi adanya beberapa komplikasi yang ada.
52
perlukan untuk membawa kita dalam kesehatan didunia sebagai mana disebutkan
“wahai manusia , telah datang kepada kalian kepadamu pelajaran dari tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
١١
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
53
ٕ ٔ ٕ ٔ ٕٔ ه
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut.
Maksudnya, perut yang penuh dengan makanan bisa merusak tubuh. Syaikh
ة ٔ ﻀ ف ٍ ن
beribadah.”
Jika sampai full kekenyangan yang membuat tubuh malas dan terlalu sering
perut penuh dan membuat orangnya berat untuk melaksanakan ibadah dan
berubah dari makruh menjadi haram sesuai dengan dampak buruk yang
mampu berfikir dan bertindak dengan benar sesuai dengan hokum yang Allah
tetapkan. Berfikir dalam keadaan yang ada dengan didasarkan atas ilmu
(Wahyudi,2015).
55
2.3.4 Implementasi
1. Independet.
2. Interdependent.
3. Dependet.
2.3.5 Evaluasi
keluarga, dan tenaga kesehatan. Tujuan dari evaluasi yaitu untuk melihat
1. S (Subjektif)
2. O (Objektif)
Perkembangan yang bisa diamati dan diukur oleh perawat atau tim
3. A (Analisis)
4. P (Perencanaan)
Diabetus Melitus
Keterangan :
konsep utama yang ditelaah Berhubungan
Gambar 2.2 Hubungan konsep Pasien Dewasa Diabetes Mellitus Dengan Masalah
Keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.