Oleh :
NIM : 071202058
DIABETES MILITUS
A. Pengertian
B. Etiologi
Diabetes mellitus atau lebih dikenal dengan istilah penyakit kencing manis
mempunyai beberapa penyebab, antara lain :
1. Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan
oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. Konsumsi makanan
yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang
memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya
akan menyebabkan diabetes mellitus.
2. Obesitas
Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90kg cenderung memiliki peluang
lebih besar untuk terkena penyakit diabetes mellitus. Sembilan dari sepuluh
orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.
3. Faktor genetis
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab
diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes
mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun
resikonya sangat kecil.
6. Pola hidup
Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika
orang malas berolahraga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit
diabetes mellitus karena olahraga berfungsi untuk membakar kalori yang
tertimbun didalam tubuh, kalori yang tertimbun di dalam tubuh merupakan
faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.
DM tipe 1
DM tipe 2
DM tipe tertentu
DM tipe ini dapat terjadi karena penyebab lain, misalnya, defek genetik pada
fungsi sel-β, defek genetik pada kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas
(seperti fibrosis kistik dan pankreatitis), penyakit metabolik endokrin, infeksi,
sindrom genetik lain dan karena disebabkan oleh obat atau kimia (seperti dalam
pengobatan HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ) (Smeltzer dan Bare,
2015).
DM gestasional
D. Patofisiologi
Gejala dan tanda-tanda DM dapat digolongkan menjadi 2 yaitu gejala akut dan
gejala kronik (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2015):
1. Gejala akut penyakit DM
Gejala kronik yang sering dialami oleh penderita DM adalah kesemutan, kulit
terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal di kulit, kram, mudah
mengantuk, mata kabur, biasanya sering ganti kacamata, gatal di sekitar
kemaluan terutama pada wanita, gigi mudah goyah dan mudah lepas,
kemampuan seksual menurun, dan para ibu hamil sering mengalami keguguran
atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4
kg.
F. Komplikasi
1. Komplikasi akut
Pada keadaan ini terjadi peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600-1200
mg/dL), tanpa tanda dan gejala asidosis, osmolaritas plasma sangat
meningkat (330-380 mOs/mL), plasma keton (+/-), anion gap normal atau
sedikit meningkat.
- Hipoglikemia
2. Komplikasi kronik
Komplikasi jangka panjang menjadi lebih umum terjadi pada pasien DM saat
ini sejalan dengan penderita DM yang bertahan hidup lebih lama. Penyakit DM
yang tidak terkontrol dalam waktu yang lama akan menyebabkan terjadinya
komplikasi kronik.
G. Penatalaksanaan
Tatalaksana diabetes terangkum dalam 4 pilar pengendalian diabetes. Empat pilar
pengendalian diabetes, yaitu :
1. Edukasi
Pengendalian kadar gula, lemak darah, serta berat badan juga membutuhkan
aktivitas fisik teratur. Selain itu, aktivitas fisik juga memiliki efek sangat baik
meningkatkan sensitivitas insulin pada tubuh penderita sehingga pengendalian
diabetes lebih mudah dicapai. Porsi olahraga perlu diseimbangkan dengan porsi
makanan dan obat sehingga tidak mengakibatkan kadar gula darah yang terlalu
rendah. Panduan umum yang dianjurkan yaitu aktivitas fisik dengan intensitas
ringan-selama 30 menit dalam sehari yang dimulai secara bertahap. Jenis olahraga
yang dianjurkan adalah olahraga aerobik seperti berjalan, berenang, bersepeda,
berdansa, berkebun, dll. Penderita juga perlu meningkatkan aktivitas fisik dalam
kegiatan sehari-hari, seperti lebih memilih naik tangga ketimbang lift, dll. Sebelum
olahraga, sebaiknya penderita diperiksa dokter sehingga penyulit seperti tekanan
darah yang tinggi dapat diatasi sebelum olahraga dimulai.
Gangguan metabolisme
karbohidrat ,protein, lemak
Kesiapan Peningkatkan
Perubahan aliran perifer Nyeri pada kepala Pengetahuan b.d
kurangnya pengetahuan
(D.0113)
2.Anjurkan menyusun
jadwal aktivitas/istirahat
3.Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat.
I. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien sesuai dengan prioritas
1.Nyeri Akut b.d pencedera fisiologis (D.0077)
2.Gangguan Pola Tidur b.d Nyeri (D.0055)
3.Kesiapan Peningkatkan Pengetahuan b.d kurangnya pengetahuan (D.0113)
II. Rencana Keperawatan
No Hari Diagnosis Kriteria Hasil Tindakan
Tanggal
1 2 3 4 5
1. Selasa,19 Nyeri Akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
Oktober 2021 pencedera fisiologis asuhan keperatan selama 1x5 (I.08238)
(D.0077) jam diharapkan nyeri pasien
Definisi pengalaman berkurang Tindakan :
sensorik atau emosional Tingkat Nyeri (L.08066) Observasi
yang berkaitan dengan -Keluhan nyeri dari 4 cukup 1.Identifikasi
kerusakan jaringan meningkat menjadi 1 menurun. lokasi,karakteristi
aktual atau k,durasi,frekuensi,
fungsional,dengan onset -Meringis dari 4 cukup
kualitas,intensitas
mendadak atau lambat meningkat menjadi 1 cukup
dan berintensitas ringan menurun nyeri.
hinga berat yang
2.Identifikasi
berlangsung kurang lebih -Gelisah dari 4 cukup
3 bulan. skala nyeri
meningkat menjadi 2 cukup
menurun 3.Identifikasi
faktor yang
-Kesulitan tidur dari 5 memperberat dan
meningkat menjadi 1 menurun memperingan
Terapeutik
1.Berikan teknik
terapeutik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
2.Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
3.Fasilitasi
istirahat tidur
Edukasi
1.Jelaskan
penyebab,periode
dan pemicu nyeri
2.jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
monitor nyeri
secara mandiri
Rabu,20 Edukasi Aktifitas/
Setelah dilakukan tindakan
2. Oktober 2021 Istirahat (I.12362)
Gangguan Pola Tidur b.d asuhan keperawatan selama
nyeri (D.0055) 1x5 jam diharapkan pola tidur Observasi
Definisi : Gangguan pasien tidak terganggu. Dengan
kualitas dan kuantitas kriteria hasil: 1.Identifikasi
waktu tidur akibat faktor kesiapan dan
eksternal. Pola Tidur (L.05045) kemampuan
-Keluhan sulit tidur dari 4 menerima
cukup meningkat menjadi 2 informasi
cukup menurun Terapeutik
-Keluhan sering terjaga dari 4 1.Sediakan materi
cukup meningkat menjadi 2 dan media
cukup menurun pengaturan
-Keluhan tidak puas tidur dari 3 aktivitas tidur
sedang menjadi 1 menurun Edukasi
-Keluhan istirahat tidak cukup 1.Jelaskan
dari 4 cukup meningkat pentingnya
menjadi 2 cukup menurun. melakukan
aktivitas
fisik/olahraga
secara rutin
2.Anjurkan
menyusun jadwal
aktivitas/istirahat
3.Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan
Istirahat.
Rabu,21 Oktober Setelah dilakukan tindakan
3. keperawatan selama 1x5 jam Promosi kesiapan
2021 Kesiapan peningkatkan diharapkan tingkat pengetahuan penerimaan
pengetahuan b.d pasien meningkat dengan informasi(L.1210
kurangnya pengetahuan
(D.0113) kriteria hasil : 4)Tindakan:
Edukasi :
1.Berikan
informasi berupa
leaflet atau
gambar untuk
memudahkan
pasien
mendapatkan
informasi
kesehatan
2.Anjurkan
keluarga
mendampingi
pasien selama
penkes.
DAFTAR PUSTAKA
Masriadi. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Trans Info Media.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagostik,
Edisi 1. DPP PPNI.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2013. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil
%2520Riskesdas%25 202013.pd
Smeltzer, S. C. dan B. . B. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. EGC.