Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PENGARUH KEPATUHAN POLA DIET DM TERHADAP KADAR GULA

DARAH DM TIPE II

The Relationship of Adherence to DM Diet Pattern on Blood Sugar Levels with Type II DM

Dini Rudini, Andika Sulistiawan, Yusnilawati


Prodi Keperawatan Universitas Jambi
Hp: 0819871229, email:inidurinid@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Diabetes mellitus adalah kelainan metabolik kronis yang menyebabkan
peningkatan kadar gula darah. Manajemen kadar gula darah adalah terapi diet untuk mengurangi
risiko komplikasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan pola
diet DM dengan kadar gula darah pada pasien DM tipe II.
Metode Penelitian: Penelitian observasional menggunakan cross sectional. Sampel penelitian
pasien Dm tipe II berjumlah 74 responden dengan mengambil secara simple rendom sampling di
ruangan rawat jalan RSUD Raden Mattaher Jambi pada 6-12 April 2018. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner Food recall 1x24jam dan Food frequency questioner. Penggolahan data
menggunakan program Nutrisurvey2007 dan Spss versi 21 dengan uji statistik univariat distribusi
frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji regresi linier sederhana.
Hasil: Hasil penelitian kepatuhan terhadap pola diet DM yang tidak patuh 70 responden dan
patuh sebanyak 4 responden. Hasil uji statistik menggunakan uji regresi linier sederhana
menunjukkan nilai signifikan diet DM pada kadar glukosa darah puasa pada bulan April adalah
0,009 pada bulan Maret nilai signifikansi 0,026 dan pada bulan Februari nilai signifikan 0,010.
Simpulan: Upaya yang dilakukan dalam mengontrol kadar gula darah pasien diabetes mellitus
tipe II yaitu kepatuhan pola diet diabetes mellitus.

Kata kunci: kepatuhan, pola makan diabetes mellitus, kadar gula darah
ABSTRACT

Background: Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder that causes elevated blood sugar
levels. Management of blood sugar levels is a diet therapy to reduce the risk of complications.
The purpose of the study to determine the relationship between the level of adherence to diabetes
diet pattern with blood sugar levels in patients with type II DM.
Methods: The observational study used cross sectional. The sample of research of Dm type II
patients amounted to 74 respondents by taking simple rendom sampling in outpatient room of
RSUD Raden Mattaher Jambi on 6-12 April 2018. The research instrument used questionnaire
Food recall 1x24jam and Food frequency questioner. Data processing using Nutrisurvey2007
and Spss 21 program with univariate statistics of frequency distribution and bivariate analysis
using simple linear regression test.
Result: The result of obedience research on DM diet pattern that is not obedient 70 respondents
and obedient as many as 4 respondents. Statistical test results using simple linear regression test
showed significant value of DM diet on fasting blood glucose level in April was 0,009 in March
value of significance 0,026 and in February significant value 0,010.
Conclusion: One of the efforts done in controlling blood sugar level of diabetes mellitus type II
patients is adherence to diabetes mellitus diet.

Keywords: adherence, diabetes mellitus diet, blood sugar level


PENDAHULUAN Gaya hidup yang tidak sehat itu seperti
Saat ini pola penyakit dimasyarakat telah tingginya jumlah penduduk yang mengalami
bergeser ke arah penyakit tidak menular obesitas (kegemukan), kurang banyak
seperti Diabetes Melitus (DM). Berdasarkan mengonsumsi buah dan sayur, pola makan
hasil studi global menunjukkan bahwa jumlah yang salah serta kurang melakukan kegiatan
penderita diabetes mellitus pada tahun 2013 fisik dan merokok.(5)
telah mencapai 382 juta orang, jika hal ini DM tipe 2 merupakan klasifikasi
dibiarkan maka diperkirakan angka kajadian penyakit diabetes terbanyak yakni sebesar 90-
akan menjadi 592 juta pada tahun 2030.(1) 95% dari keseluruhan kejadian Diabetes
Selain itu diabetes mellitus juga telah menjadi mellitus yang ada. Penyakit Diabetes mellitus
penyebab dari 4,6 juta kematian saat ini, dan tipe 2 terjadi akibat adanya resistensi insulin,
pengeluaran biaya kesehatan untuk Diabetes kerusakan insulin, defisiensi produksi insulin,
Mellitus telah mencapai 465 miliar USD.(2) maupun gangguan kerja insulin. DM tipe 2
Diabetes mellitus merupakan kondisi dikenal dengan non-insulin dependent diabetes
kronis yang di tandai dengan peningkatan mellitus (NIDDM) karena mayoritas penderita
konsentrasi glukosa darah disertai munculnya tidak tergantung dengan penambahan insulin.
(6)
gejala utama yang khas, yakni urine yang
berasa manis dalam jumlah yang besar.(3) Diet merupakan salah satu faktor utama
Patofisiologi yang terjadi pada penyakit DM yang sekarang terkait dengan berbagai macam
berupa gangguan sekresi insulin atau penyakit termasuk diabetes tipe 2 yang dapat
gangguan kerja insulin. Gangguan tersebut dimodifikasi. Diet adalah salah satu upaya
mempengaruhi metabolisme zat gizi makro dalam pengelolaan DM, ada 4 pilar penting
sehingga terjadi penimbunan gula darah kronis dalam penatalaksanaan DM yaitu edukasi,
yang merupakan ciri penyakit DM. (2) terapi gizi (pola diet) , latihan jasmani dan
Berdasarkan etiologi penyakitnya, DM farmakologi.(7) Diet adalah terapi utama pada
dibedakan menjadi DM tipe 1, DM tipe 2, DM diabetes mellitus tipe 2, maka setiap penderita
gestasional, dan tipe spesifik lainnya.(4) semestinya menjalankan diet yang tepat agar
Kelainan sekresi insulin tersebut disebabkan tidak terjadi komplikasi, baik akut maupun
oleh gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup kronis. Jika penderita tidak menjalankan diet
yang tidak sehat dapat menjadi pemicu utama yang tepat, maka akan terjadi komplikasi dan
meningkatnya penyakit DM di Indonesia. pada akhirnya akan menimbulkan kematian.
Pola diet penderita diabetes mellitus tipe 2 Angka ini bahkan diperkirakan akan
sebagai bentuk ketaatan dan keaktifan meningkat menjadi lebih dari 65% pada tahun
penderita terhadap aturan makan yang 2020.(8) kepatuhan menjadi tolak ukur bagi
diberikan.(8) Pola diet yang tidak tepat dapat penderita diabetes mellitus tipe II untuk tidak
mengakibatkan kadar gula darah pasien DM memperburuk kesehatannya, karena dalam
tipe 2 tidak terkontrol. Oleh karena itu salah pengobatannya membutuhkan waktu yang
satu upaya untuk mengontrol kadar gula lama.
darah pada pasien DM tipe 2 adalah dengan Hasil penelitian dari Diabetes Control
perbaikan pola makan melalui pemilihan and Complication (DCCT) menunjukkan
makanan yang tepat. bahwa pengendalian diabetes melitus yang
Pola diet pada penderita diabetes baik dapat mengurangi komplikasi kronik
mellitus tipe 2 bertujuan membantu penderita diabetes melitus antara 20 – 30%. Penelitian
memperbaiki kebiasaan makan sehingga dapat tingkat kepatuhan terhadap pengelolaan
mengendalikan kadar glukosa darah dalam diabetes mellitus didapati 80% diantaranya
batas normal sebagai akibat dari hiperglikemia menyuntik insulin dengan cara yang tidak
(peningkatan kadar gula dalam darah). Oleh tepat, 58% memakai dosis yang salah dan 75%
karena itu penatalaksanaan terapi pola diet tidak mengikuti diet yang dianjurkan.
diabetes mellitus tipe 2 sangat berperan Ketidakpatuhan ini selalu menjadi hambatan
penting dalam upaya menormalkan kadar gula untuk tercapainya usaha pengendalian.(9)
darah pada diabetes mellitus tipe 2 serta Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan
mencegah berbagai macam komplikasi yang antara tingkat kepatuhan pola diet DM dengan
timbul dari penyakit. kadar gula darah pada pasien DM tipe II.
Kepatuhan pasien sangat diperlukan
METODOLOGI PENELITIAN
untuk mencapai keberhasilan terapi terutama
pada penyakit yang tidak menular seperti Penelitian ini untuk melihat hubungan
penyakit diabetes mellitus. Ketidakpatuhan kepatuhan pola diet dm terhadap kadar gula
pasien pada terapi penyakit diabetes mellitus darah pasien diabetes mellitus tipe 2, sampel
dapat memberikan efek negatif yang sangat yang digunakan adalah pasien diabetes
besar karena presentase kasus penyakit tidak mellitus tipe II. Metode yang dipergunakan
menular tersebut diseluruh dunia mencapai adalah cross sectional dengan mengambil
54% dari seluruh penyakit pada tahun 2001. sampel secara simple rendom sampling.
Subjek penelitian berjumlah 74 responden di 27 (36,5%) responden dengan kelompok umur
Instalasi Rawat Jalan, Poliklinik Penyakit 56-65 tahun. Berdasarkan jenis kelamin
Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Raden menunjukkan bahwa sebanyak 43 (58,1%)
Mattaher Kota Jambi, waktu penelitian 6-21 berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan
april 2018. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa
Instrumen penelitian yaitu kuesioner, food sebanyak 31 (41,9%) responden yang
recall 1x24 jam dan food frequency questioner berpendidikan SMA. Berdasarkan pekerjaan
(FFQ). Food recall, yaitu kegiatan mengingat menunjukkan bahwa sebanyak 29 (39,2%)
kembali akan makanan yang sudah dimakan responden sebagai Ibu Rumah Tangga.
dalam rentang waktu tertentu. Dalam Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
penelitian ini peneliti menggunakan angket menunjukkan bahwa sebanyak 36 (48,6%)
dengan rentang waktu 1x24 jam. Food responden berbadan gemuk(IMT 25-24,9)
frequency, yaitu merupakan angket yang Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kadar Gula
Darah Puasa Dibulan Februari,
mengukur sejauh mana keseringan responden
Maret dan April pada pasien DM
mengkonsumsi sejumlah bahan makanan, tipe II di Ruang Rawat Jalan
RSUD Raden Mattaher Kota
mulai dari bahan makanan sumber
Jambi Tahun 2018
karbohidrat, protein, sayuran, buah-buahan
Kadar gula Distrib Me Me M Sta
dan lemak. Food frequency yang digunakan darah puasa usi an dia o nda
sebagai instrumen dalam penelitian ini yaitu F % n d r
us Dev
dalam rentang waktu > 1x sehari, 1x sehari, 3- iasi
Febr GDP 47 63 203, 184 18
6x seminggu, 1-2x seminggu, >1x seminggu
uari Tinggi ,5 7 4 0,78
dan tidak pernah. Hasil yang diperoleh GDP 14 18 119, 120 11 0
sedang ,9 1 6
kemudian dimasukkan dalam tabel dan di GDP 13 17 97,7 102 96
olah data menggunakan program rendah ,6
Mare GDP 47 63 190 183 13
Nutrrisurvey2007 dan Spss versi 21 dengan uji t tinggi ,5 0 0,84
GDP 10 13 118, 118 12 3
statistik menggunakan uji regresi linier sedang ,5 6 4
sederhana . GDP 17 23 96 100 10
rendah 0
April GDP 4 6 18 17 1
HASIL PENELITIAN tinggi 6 2, 8,0 4,5 3 0,7
Dari 74 responden pasien diabetes mellitus 2 4 8 62
GDP 1 2 11 11 1
tipe 2 didapatkan gambaran karakteristik sedang 6 1, 6 6 1
responden menunjukkan bahwa sebagian besar 6 2
GDP 1 1 96, 10 1 Berdasarkan tabel 4.2, diperoleh
rendah 2 6, 91 6 0
2 9 gambaran kepatuhan pola diet diabetes
mellitus menunjukkan bahwa sebanyak 70
*Keterangan : (94,6%) responden Tidak patuh menjalankan
GDP tinggi : skor gula darah puasa
>126 mg/dL
Diet Diabetes Mellitus.
GDP sedang : skor gula darah puasa 110- Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kepatuhan
125 mg/dL
GDP rendah : skor gula darah puasa
pola diet Diabetes Mellitus pada
<109 mg/dL pasieen DM tipe II di Ruang
Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh Rawat Jalan RSUD Raden
Mattaher Kota Jambi Tahun
gambaran kadar Gula Darah Puasa pada bulan 2018
April menunjukkan bahwa sebaJnenyiaskma4k6anan Jumlah makanan Jadwal makan
Patuh Tidak Patuh
Variabel Frekuensi Persentase Patuh 4 1
(f) (%) Tidak patuh 0 1
Kepatuhan
T
i dak Pat hu Patuh 1 5
Patuh* 4 5,4
Tidak Patuh 9 53
Tidak patuh* 70 94,6
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh
(62,2%) responden dengan kadar gula darah
gambaran jumlah jenis makan dan jadwal
puasa tinggi (>126 mg/dL). Berdasarkan
makan menunjukkan bahwa 53 (77,9%)
kadar Gula Darah Puasa pada bulan Maret
responden dengan Jumlah makanan tidak
menunjukkan bahwa sebanyak 47 (63,5%)
patuh, jadwal makan tidak patuh dan jumlah
responden dengan kadar gula darah puasa
makan tidak patuh.
tinggi (>126 mg/dL). Berdasarkan kadar Gula
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden
Darah Puasa pada bulan Februari
Menurut Tingkat Kepatuhan
menunjukkan bahwa sebanyak 47 (63,5%) Pola Diet Diabetes Mellitus
dengan Kadar Gula Darah
responden dengan kadar gula darah puasa
Puasa di bulan April Tahun 2018
tinggi (>126 mg/dL). Tingkat KGDP April Si R Std. F T
Kepatuh Pearson g S Err
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kepatuhan an Pola Correlation q or
Pola Diet DM pada pasien DM Diet DM KGD Ting u
tipe II di Ruang Rawat Jalan P kat ar
RSUD Raden Mattaher Kota April Kepa e
Jambi Tahun 2018 tuha
Keterangan :
*Patuh :Dikatakan Patuh jika pasien melakukan 3
indikator diet yaitu tepat jumlah, jadwal dan jenis n
KGDP 1 0,303
*Tidak patuh: Dikatakan tidak patuh jika April 0. 0, 0.73 7 2,
pasien melakukan kurang dari 3 indikator diet Tingkat 0,303 1 00 09 1 , 6
Kepatuh 9 2 2 9
yaitu jumlah, jenis dan Jadwal
an 8 9
2
Pada tabel uji signifikan, diperoleh nilai
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden
Pearson correlation sebesar 0,303 yang Menurut Tingkat Kepatuhan
menunjukkan r (0,303) ≠ 0 berarti ada Pola Diet Diabetes Mellitus
dengan Kadar Gula Darah
hubungan antara tingkat Kepatuhan pola diet Puasa di bulan Maret Tahun
Diabetes Mellitus dengan Kadar Gula darah 2018
Puasa pada bulan April dan nilai signifikan Tingka KGDP Maret Si R Std. F T
sebesar 0,009 yang berarti nilai signifikannya t Pearson g S Err
Kepatu Correlation q or
kurang dari kriteria signifikan (0,05) han KGD Ting u
Pola P kat ar
menunjukkan adanya hubungan antara tingkat
Diet Mare Kepa e
Kepatuhan pola diet Diabetes Mellitus dengan
Kadar Gula darah Puasa pada bulan April.
DM t tuha
Dari hasil analisa diatas diperoleh nilai n
KGDP 1 0,259
R Square 0,092 berarti variabel tingkat
Maret 0. 0, 0.82 5, 2,
Kepatuhan pola diet Diabetes Mellitus (X) Tingka 0,259 1 02 06 0 16 27
t 6 7 0 1
memiliki pengaruh distribusi 9.2% terhadap Kepatu
variabel Kadar gula darah Puasa pada bulan han
Pada tabel uji signifikan, diperoleh nilai
April (Y). Hasil perhitungan regresi linier
Pearson correlation sebesar 0,259 yang
sederhana diatas memperlihatkan nilai dari
menunjukkan r (0,259) ≠ 0 berarti ada
Fhitung > dari Ftabel, dimana nilai F hitungnya
hubungan antara tingkat Kepatuhan pola diet
7,282 dan F tabelnya 2,73 yang menunjukkan
Diabetes Mellitus dengan Kadar Gula darah
H0 ditolak berarti adanya “hubungan antara
Puasa pada bulan Maret dan nilai signifikan
tingkat Kepatuhan pola diet Diabetes Mellitus
sebesar 0,026 yang berarti nilai signifikannya
dengan Kadar Gula darah Puasa pada bulan
kurang dari kriteria signifikan (0,05)
April di Ruang Rawat jalan RSUD Raden
menunjukkan adanya hubungan antara tingkat
Mattaher kota Jambi Tahun 2018”. Nilai thitung
Kepatuhan pola diet Diabetes Mellitus dengan
>dari ttabelatau 2,699 > 1,994.
Kadar Gula darah Puasa pada bulan Maret.
Dari hasil analisa diatas diperoleh nilai
R Square 0,067 berarti variabel tingkat
Kepatuhan pola diet Diabetes Mellitus (X)
memiliki pengaruh distribusi 6,7% terhadap
variabel Kadar gula darah Puasa pada bulan
maret (Y). Hasil perhitungan regresi linier kurang dari kriteria signifikan (0,05)
sederhana diatas memperlihatkan nilai dari menunjukkan adanya hubungan antara tingkat
Fhitung > dari Ftabel, dimana nilai F hitungnya Kepatuhan pola diet Diabetes Mellitus dengan
5,160 dan F tabelnya 2,73 yang menunjukkan Kadar Gula darah Puasa pada bulan februaril.
H0 ditolak berarti adanya “hubungan antara Dari hasil analisa diatas diperoleh nilai
tingkat Kepatuhan pola diet Diabetes Mellitus R Square 0,088 berarti variabel tingkat
dengan Kadar Gula darah Puasa pada bulan Kepatuhan pola diet Diabetes Mellitus (X)
April di Ruang Rawat jalan RSUD Raden memiliki pengaruh distribusi 8,8% terhadap
Mattaher kota Jambi Tahun 2018”. Nilai thitung variabel Kadar gula darah Puasa pada bulan
> dari ttabel atau 2,271 > 1,994. April (Y). Hasil perhitungan regresi linier
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden sederhana diatas memperlihatkan nilai dari
Menurut Tingkat Kepatuhan
Fhitung > dari Ftabel, dimana nilai F hitungnya
Pola Diet Diabetes Mellitus
dengan Kadar Gula Darah 6,923 dan F tabelnya 2,73 yang menunjukkan
Puasa di bulan Februari Tahun
H0 ditolak berarti adanya “hubungan antara
2018
tingkat Kepatuhan pola diet Diabetes Mellitus
Tingka KGDP Si R St F T
t Februari g S d.
dengan Kadar Gula darah Puasa pada bulan
Kepatu Pearson q E februari di Ruang Rawat jalan RSUD Raden
han Correlation u rr
Pola KGD Tingka ar or Mattaher kota Jambi Tahun 2018”. Nilai thitung
Diet P t e > dari ttabel atau 2,631 > 1,994.
DM Febr Kepatu
uari han
KGDP 1 0,296 PEMBAHASAN
Februa 0. 0, 0. 6, 2,
ri 01 08 75 92 63 1. Gambaran Kadar Gula Darah Puasa
Tingka 0,296 1 0 8 0 3 1
t Pasien Diabetes Mellitus
Kepatu Kadar gula darah adalah jumlah atau
han
Pada tabel uji signifikan, diperoleh nilai konsentrasi glukosa yang terdapat dalam
Pearson correlation sebesar 0,296 yang darah. Terkendalinya kadar gula darah yang
menunjukkan r (0,296) ≠ 0 berarti ada baik dan optimal diperlukan untuk mencegah
hubungan antara tingkat Kepatuhan pola diet terjadinya komplikasi kronik.(38) Kadar gula
Diabetes Mellitus dengan Kadar Gula darah darah pada orang normal biasanya konstan,
Puasa pada bulan februari dan nilai signifikan karena pengaturan metabolisme karbohidrat
sebesar 0,010 yang berarti nilai signifikannya yang baik. Akan tetapi pada penderita
Diabetes Melitus kadar gula darah menjadi Tingginya kadar gula darah yang tidak
tidak normal, disebabkan karena terganggunya terkontrol disebabkan oleh berbagai faktor
metabolisme karbohidrat yang disebabkan yang mempengaruhi, diantaranya kesadaran
kekurangan insulin yang dihasilkan oleh pasien dalam menjalankan program diet yang
kelenjar pankreas sehingga menyebabkan kurang patuh, pengetahuan pasien terhadap
peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah pengendalian gula darah yang masih rendah
atau hiperglikemia.(11) yang disebabkan kurangnya memperoleh
Kadar gula darah dapat dikontrol dengan informasi tentang pengendalian gula darah
menjaga berat badan ideal dan /penatalaksanaan DM, dan disebabkan karena
penatalaksanaan diet. Seiring dengan masih rendahnya kesadaran untuk
berjalannya waktu, cara tersebut sering kali menjalankan pola hidup sehat.(14)
kurang memadai lagi. Kadar gula darah Hasil dari pemantauan kadar gula darah
mungkin tidak terkontrol dengan baik. Pada puasa 3 bulan terakhir yaitu pada bulan april,
keadaan yang seperti inilah baru diperlukan maret dan februari di dapatkan bahwa kadar
terapi farmakologis dengan obat anti diabetes gula darah puasa pada bulan maret 47
(OAD). Jadi, pada dasarnya obat baru h(63,5%) memiliki kadar gula darah puasa
diperlukan jika dengan cara diet, gula darah tinggi (>126mg/dL) dan 17(23%) memiliki
belum terkontrol dengan baik.(12) kadar gula darah puasa rendah (<109mg/dL)
Mengkonsumsi obat merupakan salah satu sedangkan 10 (13,5%) responden memiliki
cara penanggulangan diabetes mellitus yang kadar gula darah puasa normal/ sedang (110-
dikenal sejak lama. Konsumsi obat dapat 125mg/dL).
merangsang sel beta pancreas untuk Pada analisis kadar gula darah di bulan
mengeluarkan insulin atau mengurangi februari dipadatkan hasil 47(63,5%) dengan
absorpsi glukosa dalam usus, sehingga dapat kadar gula darah puasa tinggi (>126mg/dL)
menurunkan kadar gula dalam darah. dan 14 (18,9%) dengan kadar gula darah
Keteraturan dalam minum obat pada penderita normal/sedang (110-125mg/dL) serta 13
diabetes mellitus tipe II yang dilakukan (17,6%) responden yang memiliki kadar gula
bersamaan dengan diet dan aktifitas fisik dapat darah rendah (<109mg/dL). Pada penelitian ini
mengkontrol kadar gula darah dalam tubuh ditemukan lebih dari 50% responden
dengan baik.(13) menunjukkan kadar gula darah puasa
penderita Diabetes Mellitus yang tinggi.
Dalam mencapai status kadar gula darah yang Menurut PERKENI jumlah makanan
baik, menurut PERKENI penderita DM tipe II didefinisikan sebagai banyaknya kalori
harus melakukan perubahan gaya hidup seperti dalam ukuran kkal, perlu
diet dengan menerapkan aturan 3J. Pada mempertimbangkan beberapa faktor
penelitian ini, banyaknya responden yang diantaranya jenis kelamin, umur, aktivitas
memiliki kadar gula darah puasa yang tinggi dan status gizi. Pada akhirnya responden
dipengaruhi penatalaksanaan pengendalian dapat mengetahui aturan jumlah makan
kadar gula darah seperti diet yang belum sesuai standar diet yaitu karbohidrat 45-65%
maksimal.(14) dari kebutuhan energi, protein10-20% dari
Secara teori karbohidrat terdapat dalam kebutuhan energi, lemak 20-25% dari
berbagai bentuk, termasuk gula sederhana atau kebutuhan energi, dan gula murni <5% dari
monosakarida, dan unit-unit kimia yang kebutuhan energi.(14)
kompleks yaitu disakarida dan polisakarida. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Karbohidrat yang sudah ditelan akan dicerna bahwa 62 (83,8%) responde tidak baik
menjadi monosakarida dan diabsorbsi dalam menerapkan jumlah makanan dan
terutama dalam duodenum dan jejenum hanya 12 (16,2%) responden menerapkan
proksimal. Sesudah diabsorbsi kadar glukosa jumlah makan yang baik sesuai dengan
darah akan meningkat untuk sementara waktu jumlah dalam pola diet Diabetes mellitus.
dan akhirnya akan kembali ke kadar semula Pada peneitian ini sebagian besar responden
(baseline).(12) Pengaturan fisiologis kadar gula belum menerapkan pengaturan dalam
darah sebagian besar tergantung pada ekstraksi batasan jumlah asupan karbohidrat, gula,
gula, sintesis glikogen dan glikogenolisis dan lemak. Jumlah kalori yang dionsumsi
dalam hati. Berdasarkan kriteria American secara berlebihan akan meningkatkan kadar
Diabetes Association (ADA) tahun 1998, ada gula darah pasien, pengaturan jumlah
dua tes yang dapat dijadikan sebagai diagnosa karbohidrat dan jumlah gula penting karena
terhadap diabetes mellitus yang didasarkan merupakan determinan kadar gula darah.
pada pemeriksaan kadar glukosa plasma vena, Masih banyaknya responden yang
yaitu tes kadar glukosa darah sewaktu (tidak tidak baik dalam menerapkan jumlah makan
puasa) adalah ≥ 200 mg/dl dan tes kadar dipengaruhi oleh adanya peningkatan rasa
glukosa darah puasa >126 mg/dl.(15) lapar yang disebut poliphagia. Polyphagia
2. Gambaran Pola diet Diabetes Mellitus ini menyebabkan penderita diabetes mellitus
a. Gambaran Jumlah Makan
tipe II akan selalu merasa lapar karena jam 19.00 yang sesuai dengan kebutuhan
kalori yang dihasilkan dari makanan akan energi responden dan hasilnya responden yang
dimetabolisme menjadi glukosa dalam darah mengikuti anjuran pada jam-jam tersebut
dan tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan maka gula darah akan mengalami penurunan
dalam tubuh.(16) sebesar 10%.(17)
b. Gambaran Jadwal Makan c. Gambaran Jenis Makan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Pemilihan jenis makanan yang tepat
bahwa 59 (79,7%) responden tidak baik dalam sangat penting pada penderita diabetes
menerapkan jadwal makan sedangkan 15 mellitus tipe II karena berkaitan dengan kadar
(20,3%) responden baik dalam menerapkan gula darah dan pencegahan komplikasi
jadwal makan. Hal ini terjadi karena penyakit diabetes. Penderita diabetes mellitus
responden belum terbiasa dengan jadwal harus mengetahui dan memahami jenis
makan yang memiliki interval 3 jam dan jam makanan yang boleh di konsumsi dengan
yang sudah ditentukan oleh standar diet bebas, makanan yang mana yang harus
diabetes mellitus. dibatasi dan makanan apa yang harus dibatasi
Pengaturan jadwal makan sangatlah secara ketat.(9)
penting bagi penderita diabetes mellitus tipe II Berdasarkan hasil penelitian ini
karena dengan membagi waktu makan diketahui bahwa 67 (90,5%) responden tidak
menjadi porsi kecil tetapi sering, karbohidrat baik dalam menerapkan jenis makanan yang di
dicerna lebih lambat dan stabil. Selain itu konsumsi sehari hari. Sedangkan hanya 7
kebutuhan insulin pun menjadi lebih rendah (9,5%) responden baik dalam menerapkan
dan sensitivitas insulin menjadi meningkat jenis makanan yang dikonsumsinya.
sehingga metabolisme tubuh dapat berjalan
dengan sangat baik.(14) 3. Gambaran Kepatuhan Pola diet Diabetes
Pada penelitian eksperimen Jakubowicz Mellitus
(2015) di Tel Aviv Israel dengan sampel 22 Kepatuhan adalah tingkat perilaku
penderita DM tipe 2 yang sudah mengidap pasien yang setuju terhadap instruksi atau
diabetes selama kurang lebih 10 tahun petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi
diikutsertakan untuk mengkonsumsi makanan apapun yang ditentukan, baik itu diet, latihan,
besar atau utama pada sarapan pagi jam 08.00, pengobatan, atau menepati janji pertemuan
makan siang jam 13.00, dan makan malam dengan dokter.(13) Sesuai dengan
penatalaksanaan Diabetes Mellitus dalam 4 dan jadwal makan terdapat 5 (7,4%)
pilar utama, salah satunya terapi gizi. Terapi responden.
Penelitian ini sejalan Sejalan dengan
gizi untuk penderita Diabetes Mellitus terdapat
penelitian sebelumnya oleh Putry Ashary
pola makan yang disebut dengan 3J, dimana
(2014) di RSUP Dr.M.Djamil Padang juga
jadwal, jenis dan jumlah yang harus sesuai. (12)
mengungkapkan bahwa 70% pasien DM tidak
Kepatuhan pada penelitian ini, perilaku pasien
patuh dengan diet yang dianjurkan. Hal yang
diabetes mellitus tipe II dalam melaksanakan
sama juga diungkapkan oleh Qurratuaeni
aturan diet yang sudah ditetapkan dan sesuai
(2009) di RSUP Fatmawati Jakarta bahwa
dengan instruksi dokter, meliputi diet diabetes,
lebih dari separuhnya (68%) pasien DM
jenis diet, jumlah diet, dan jadwal diet.
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui tingkat kebiasaan makannya tidak sesuai dengan
kepatuhan pasien diabetes mellitus tipe 2 anjuran diet yang diberikan petugas kesehatan.
(18)
tentang diet diabetes mellitus kategori patuh
sebanyak 4 orang (5,4%), dan tidak patuh
4. Hubungan Kepatuhan Pola Diet Diabetes
sebanyak 70 orang (94,6%). Hasil tersebut
Mellitus Dengan kadar Gula Darah Puasa
menunjukkan bahwan mayoritas pasien
pada Pasein Diabetes Mellitus Tipe II
diabetes mellitus tidak patuh terhadap diet
Hasil analisis hubungan tingkat
diabetes mellitus. Hal ini kemungkinan terjadi
kepatuhan pola diet terhadap kadar gula darah
karena pengetahuan pasien yang kurang
puasa pada bulan april menggunakan uji
terhadap penyakit DM dan terapi diet DM,
person correlation didapatkan nilai signifikan
sehingga kurangnya kesadaran pasien untuk
0,009 yang berarti nilai signifikannya kurang
mematuhi anjuran diet yang sesuai.
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa dari kriteria signifikan (0,05) menunjukkan
responden yang tidak patuh terhadap jenis adanya hubungan antara kepatuhan pola diet
makanan, jumlah makanan dan jadwal makan dengan kadar gula darah puasa pada bulan
sebanyak 53 (77,9%) responden. Untuk april. Dan analisis kadar gula darah puasa pada
responden yang tidak patuh terhadap jenis bulan maret menggunakan uji person
makan dan jumlah makan tapi patuh terhadap correlation didapatkan nilai signifikan 0,026
jadwal makan terdapat 9 (13,2%) responden. yang berarti nilai signifikan kurang dari
Dan untuk pasien yang tidak patuh terhadap kriteria signifikan (0,05) menunjukkan adanya
jenis makan namun patuh terhadap jumlah dan hubungan antara kepatuha pola diet diabetes
mellitus terhadap kadar gula darah puasa pada
bulan maret. Sedangkan analisis pada kadar dengan Fhitung > dari Ftabel, dimana nilai F
gula darah puasa di bulan februari hitung pada kadar gula darah puasa bulan
menggunakan uji person correlation februari 6,923 dan F tabelnya 2,73 yang
didapatkan nilai signifikan 0,01 yang berarti menunjukkan H0 ditolak berarti adanya
nilai signifikan kurang dari kriteria signifikan “Hubungan kepatuhan pola diet diabetes
(0,05) menunjukkan adanya hubungan antara mellitus terhadap kadar gula darah di bulan
kepatuhan pola diet diabetes mellitus terhadap april di ruang rawat jalan RSUD Raden
kadar gula darah puasa pada bulan februari. Mattaher kota Jambi tahun 2018”. Nilai Thitung
Hasil perhitunagn regresi linier > dari Tabel atau 2,631>1,994
sederhana diatas perhitungan nilai normal Penelitian sebelumnya Eva Mona (2012)
Fhitung > dari Ftabel, dimana nilai F hitung pada di RS Tugurejo Semarang mengungkapkan hal
kadar gula darah puasa bulan april 7,282 dan F yang sama bahwa terdapat hubungan antara
tabelnya 2,73 yang menunjukkan H0 ditolak kepatuhan diet dengan kadar gula darah,
berarti adanya “Hubungan kepatuhan pola diet dimana hasil penelitan menyatakan kadar gula
diabetes mellitus terhadap kadar gula darah di darah terkontrol lebih banyak (73,5%) pada
bulan april di ruang rawat jalan RSUD Raden pasien Diabetes Mellitus yang patuh terhadap
Mattaher kota Jambi tahun 2018”. Nilai Thitung diet dibandingkan yang tidak patuhan.
> dari Tabel atau 2,699>1,994. Dan pada hasil Kepatuhan dalam diit merupakan salah
perhitungan regresi linier sederhana pada satu faktor untuk menstabilkan kadar gula
kadar gula darah puasa di bulan maret dengan dalam darah menjadi normal dan mencegah
nilai normal Fhitung > dari Ftabel, dimana nilai F komplikasi. Adapun faktor yang
hitung pada kadar gula darah puasa bulan mempengaruhi seseorang tidak patuh terhadap
maret 5,160 dan F tabelnya 2,73 yang diit diabetes melitus adalah kurangnya
menunjukkan H0 ditolak berarti adanya pengetahuan terhadap pola diet penyakit
“Hubungan kepatuhan pola diet diabetes diabetes melitus, keyakinan, dan kepercayaan
mellitus terhadap kadar gula darah di bulan terhadap penyakit dibetes melitus.(19)
maret di ruang rawat jalan RSUD Raden Ketidakpatuhan pasien dalam melakukan
Mattaher kota Jambi tahun 2018”. Nilai Thitung tatalaksana diabetes akan memberikan dampak
> dari Tabel atau 2,271>1,994. Sedangkan hasil negatif yang sangat besar meliputi
Hasil perhitunagn regresi linier sederhana peningkatan biaya kesehatan dan komplikasi
kadar gula darah puasa di bulan februari diabetes melitus. Hal ini harus diperhatikan
oleh semua pihak karena semakin bertambah gula darah, maka perlunya kepatuhan
usia seseorang maka akan terjadi penurunan penderita DM dalam menjalankan anjuran diet
fungsi organ tubuh yaitu fungsi otak yang yang diberikan petugas kesehatan.(14)
berhubungan dengan daya ingat. Sehingga
KESIMPULAN
dengan bertambahnya umur penderita
Diabetes Melitus maka kemampuan untuk Berdasarkan hasil penelitian
melakukan perencanaan makan sehari-hari “Hubungan Tingkat Kepatuhan Pola Diet
juga akan semakin menurun.(20) Diabetes Mellitus Terhadap Kadar Gula
Makanan akan menaikkan glukosa Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di
darah, satu sampai dua jam setelah makan, Ruang Rawat Jalan RSUD Raden Mattaher
glukosa darah mencapai angka paling tinggi. Kota Jambi” di dapatkan bahwa ada
Dengan mengatur perencanaan makan yang Hubungan Tingkat Kepatuhan Pola Diet
meliputi jumlah, jenis dan jadwal, diharapkan Diabetes Mellitus Terhadap Kadar Gula

dapat mempertahankan kadar glukosa darah Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di

dan lipid dalam batas normal dan penderita Ruang Rawat Jalan RSUD Raden Mattaher

mendapatkan nutrisi yang optimal.(21) Kota Jambi Tahun 2018 dengan hasil

Kepatuhan mayoritas responden tidak signifikan pada kadar gula darah puasa bulan

patuh disebabkan karena pasien Diabetes februari, maret, dan april dengan nilai P

Mellitus merasa kadar gula yang ada pada value pada bulan april 0,009 lebih kecil dari

dirinya telah normal, padahal kenormalan atau alpha 5 % (0,05). P value pada kadar gula

stabilitas kadar gula pasien Diabetes Mellitus darah puasa bulan maret 0,026 lebih kecil

dipengaruhi obat yang mereka minum, dari alpha 5 % (0,05). Dan pada kadar gula

sehingga mereka makannya kurang bisa darah puasa bulan februari p valuenya 0,010

teratur sesuai diet yang ditetapkan oleh lebih kecil dari alpha 5% (0,05). Hasil data

program terapi.(14) Anggapan yang salah ini ini membuktikan bahwa hipotesis yang

yang menyebabkan tidak patuh. Semakin lama diajukan terbukti yaitu ada Hubungan

seseorang menderita Diabetes Mellitus Tingkat Kepatuhan Pola Diet Diabetes


Mellitus Terhadap Kadar Gula Darah Pasien
semakin tidak patuh dengan alasan bosan
Diabetes Mellitus Tipe II di Ruang Rawat
berobat.(22)
Jalan RSUD Raden Mattaher Kota Jambi
Dari penelitian yang menunjukkan
Tahun 2018
adanya hubungan kepatuhan diet dengan kadar
SARAN 7. vinti Dwi. Hub Pengetahuan, Sikap Dan
Disarankan peneliti selanjutnya dapat Kepatuhan Diet Dengan Kadar Gula
Darah Pada Pasien Diabetes Mellit Di
melanjutkan penelitian tidak hanya tentang Poliklin Khusus Penyakit Dalam Di
kepatuhan dalam menjalankan terapi diet, Rsup Drmdjamil Padang Tahun
tetapi kepatuhan pada penanganan Diabetes 2015;1(Diabetes Mellitus):1–107.
8. Phitri He, Widiyaningsih. Hubungan
Mellitus yang lain seperti latihan fisik, Antara Pengetahuan Dan Sikap
pemantauan, terapi obat, pendidikan. Sehingga Penderita Diabetes Mellitus Dengan
nantinya didapatkan hasil penelitian yang Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus Di
Rsud Am . Parikesit Kalimantan Timur. J
lebih tinggi tingkat kemaknaannya.
Keperawatan Med Bedah. 2013;1(1):58–
74.
DAFTAR PUSTAKA 9. Hartanto D. Hubungan Kepatuhan Diet
Dengan Kualitas Hidup Pada Penderita
1. Bertalina, Anindyati. Hubungan Diabetes Mellitus Di Rs Pku
Pengetahuan Terapi Diet Dengan Indeks Muhammadiyah Gombong. 2016;
Gikemik Bahan Makanan Yang Available From:
Dikonsumsi Pasien Diabetes Melitus. J Http://Elib.Stikesmuhgombong.Ac.Id/14
Keshatan. 2013;7(3):377–87. 1/1/Dedy Hartanto Nim.
2. Trisnawati Sk, Setyorogo S. Faktor
A11200767.htm., diakses tanggal 3 juni
Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe Ii
2018, jam 20.05 WIB.
Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng 10. Idris Am, Jafar N, Indriasari R. Pola
Jakarta Barat Tahun 2012. 2013;5(1):6– Makan Dengan Kadar Gula Darah
11. Pasien Dm Tipe 2 Diet And Blood Sugar
3. Pencegahan Pdan,Pengelolaan Dan
Levels Of Type 2 Dm Patient. 2014;211–
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di
8.
Indonesia 2015. Konsesus, Editor. 11. Diabetes P, Bulusulur K. Hubungan
Indonesia: Kon 2015. 1-82 Tingkat Kepatuhan Diet Terhadap Kadar
4. Husada B. Pedoman Pengendalian
Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes
Diabetes Mellitus Dan Penyakit
Mellitus Di Kelurahan Bulusulur. 2015
Metabolik. Indonesia; 2010. P. 1–46.
Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id., diakses
5. Governance Gc. Naskah Publikasi. Hub
tanggal 3 juni 2018, jam 20.10 WIB.
Perilaku Diet Dengan Tingkat Kadar
12. Nakamitero Gp. Hubungan Pengetahuan
Gula Darah Sewaktu Pada Penderita
Diet Diabetes Mellitus Dengan
Diabetes Mellit Tipe Ii Di
Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes
Ambarketawang Yongyakarta.
Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja
2015;1(Diabetes Mellitus):1.
Puskesmas Gamping Ii Sleman
6. Fatimah Rn. Diabetes Melitus Tipe 2.
Yogyakarta. 2016 Available From:
Fak Kedokt Univ Lampung. 2015;4:93–
Https://Ebekunt.Files.Wordpress.Com/2
101.
009/04/Diabetesmellitus., diakses 19. Hubungan Kepatuhan Klien Diabetes
tanggal 3 juni 2018, jam 20.12 WIB Mellitustipe Ii Dalam Menjalankan
13. Yulia S. Faktor-Faktor Yang Terapi Diet. Http://Ejournal-
Mempengaruhi Kepatuhan Dalam S1.Undip.Ac.Id., diakses tanggal 3 juni
Menjalankan Diet Pada Penderita 2018, jam 20.20 WIB.
Diabetes Mellitus Tipe 2. Kesehat Masy. 20. Diabetes P, Bulusulur K. Hubungan
2015;2(Dm):1–187. Tingkat Kepatuhan Diet Terhadap
14. Putro Pjs, Suprihatin. Pola Diit Tepat Kadar Glukosa Darah Pada Penderita
Jumlah, Jadwal, Dan Jenis Terhadap Diabetes Mellitus Di Kelurahan
Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Bulusulur. 2015; Http://Ejournal-
Mellitus Tipe Ii. Stikes. 2012;5(1):71– S1.USU.Ac.Id., diakses tanggal 3 juni
81. 2018, jam 21.08 WIB.
15. Sofiat Ai, Sari Dn. Hubungan Antara 21. Adnan M, Mulyati T, Isworo Jt.
Pola Makan Dengan Penyakit Diabetes Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt)
Melitus Pada Lanjut Usia Di Rs Awal Dengan Kadar Gula Darah Penderita
Bros-Bekasi Tahun 2014. Program Studi Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Rawat
Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Jalan Di Rs Tugurejo Semarang. J Gizi.
Kesehatan Universitas Islam As- Syafi ’ 2013;2:18–25.
Iyah Jakarta , Indonesia 2 . 2014;95– 22. Febriana R. Hubungan Kepatuhan Diit
106. Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu
16. Amtiria Hr. Hubungan Pola Makan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Dengan Kadar Gula Darah Pasien Rawat Inap Rsud Sukoharjo. Naskah
Diabetes Melitus Tipe Ii Di Poli Publ. 2014., Http://Universitas
Penyakit Dalam Rsud Dr. H. Abdul Muhammadiyah Surakarta. Gula
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. Darah.com., diakses tanggal 3 juni 2018,
2016;2015:59. jam 21.15 WIB.
17. Pengetahuan H, Kepatuhan Sdan, Rsup 23. Boucher Et.Al.Validity And Reliability
D, Padang Md, Gizi J. Diabetes Melitus Of The Block 98 Food-Frequency
Di Poliklinik Khusus Penyakit Oleh : Questionnaire In A Sample Of Canadian
Dwi Vinti Politeknik Kesehatan Women Public Health Nutr.2006 Feb; 9
Kemenkes Padang. 2015;1–107. (1):84-9,
18. Magdalena C. Dan Aktivitas Fisik Http:/regepil.bwh.harvard.edu/health/nut
Terhadap Status Kadar Gula Darah Pada rition.html., diakses tanggal 7 juni 2018,
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di jam 16.08 WIB.
Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas
Ciputat Tahun 1438 H / 2016 M. 2016;

Anda mungkin juga menyukai