Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI BERDASARKAN
PLANNING OF ACTION (POA)

Disusun Oleh:
NURMALA NINGRUM
433131490120060

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PRODI STUDI PROFESI NERS REGULER


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Horizon Karawang

Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass), Kabupaten Karawang,


Jawa Barat 413116, Indonesia

2020/2021
A.  Implementasi Keperawatan
1.      Pengertian Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai
tujuan yang spesifik (Iyer et al., 1996). Tahap implementasi dimulai setelah
rencana intervensi disusun dan ditujukan pada nursing order untuk membantu
klien dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2.      Tahap-tahap Implementasi
a.    Tahap I: Persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan dalam tindakan. Meliputi :
1) Review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada tahap
perencanaan
2) Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan yang
diperlukan
3) Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin
timbul
4) Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan
5) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan tindakan
6) Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko dari potensi
tindakan
b. Tahap II: Intervensi
Fokus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan pelaksanaan
tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional.
c. Tahap III: Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
Ada 3 tipe sistem pencatatan yang digunakan pada dokumentasi :
1) Sources-Oriented records
2) Problem-Oriented records
3) Computer-Assissted records
Menurut Wilkinson (2007) implementasi yang bisa dilakukan oleh perawat
terdiri dari:
a.       Do  (melakukan), implementasi pelaksanaan kegiatan dibagi dalam
beberapa kriteria yaitu:

2
1)      Dependen Interventions: dilaksanakan dengan
mengikuti order dari pemberi perawatan kesehatan lain.
2)      Collaborative (interdependen): interpensi yang dilaksanakan
dengan professional kesehatan lainnya.
3)      Independent (autonomous) Intervention: intervensi dilakukan
dengan melakukan nursing orders dan sering juga digabungkan
dengan order dari medis
b.      Delegate (mendelegasikan): pelaksanaan order bisa didelegasikan
hanya saja ada beberapa tanggung jawab yang perlu dicermati oleh
pemberi delegasi yaitu apakah tugas tersebut tepat untuk
didelegasikan, apakah komunikasi tepat dilakukan, dan apakah ada
supervise atau pengecekan aktivitas yang didelegasikan.
c.       Record (mencatat), pencatatan bisa dilakukan dengan berbagai format
tergantung pilihan dari setiap institusi.
3.      Pendekatan Tindakan
Dalam implementasi tindakan keperawatan memerlukan beberapa
pendekatan, antara lain:
a.       Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu
implementasi keperawatan yang akan dilakukan.
b.      Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang dimiliki,
penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian
terhadap penyakit dan intervensi.
c.       Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
d.      Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah
serta upaya peningkatan kesehatan.
e.       Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi
kebutuhannnya.
f.       Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan
kepada klien.
4.      Prinsip Implementasi
Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan (Kozier et al,. 1995) adalah sebagai berikut:
a.      Berdasarkan respons klien.
b.      Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar
pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.
c.       Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
d.      Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.
e.       Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana
intervensi keperawatan.

3
f.        Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam
upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
g.      Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
h.      memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
i.        Bersifat holistik.
j.        Kerjasama dengan profesi lain.
k.      Melakukan dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.2008.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan

Praktik.Surabaya: Salemba Medika

http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-implementasi-keperawatan/

(Diakses pada tanggal 18 Februari 2021)

http://dhikapriskia.blogspot.com/2011/04/implementasi-keperawatan_30.html

(Diakses pada tanggal 18 Februari 2021)

http://dianhusadautamiblogspotcom.blogspot.com/p/konsep-implementasi-dan-

evaluasi.html

Anda mungkin juga menyukai