ISSN 2654-4563
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Vol.7,Issue,1, pp. 1410-1413, Juni 2019
Research Article
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI KEGEL EXERCISE DAN BRIDGING EXERCISE
TERHADAP PERUBAHAN FREKUENSI INKONTINENSIA URIN PADA LANJUT USIA DI
YAYASAN BATARA HATI MULIA GOWA
1410 Page
Rijal, et all Pengaruh Pemberian Kombinasi Kegel Exercise Dan Bridging Exercise Terhadap Perubahan Frekuensi Inkontinensia
Urin Pada Lanjut Usia Di Yayasan Batara Hati Mulia Gowa
1411 Page
Rijal, et all Pengaruh Pemberian Kombinasi Kegel Exercise Dan Bridging Exercise Terhadap Perubahan Frekuensi Inkontinensia
Urin Pada Lanjut Usia Di Yayasan Batara Hati Mulia Gowa
menggunakan kuesioner QUID. Data frekuensi kombinasi kegel exercise dan bridging exercise
inkontinensia urin diperoleh berdasarkan skala terhadap perubahan frekuensi inkontinensia urin
ordinal yang terdiri dari tiga kategori yaitu kategori dengan nilai signifikansi p = 0,000 (p<0,05).
berat, sedang dan lemah. Hasil penelitian yang kami lakukan menunjukan
Analisis Data bahwa terdapat pengaruh antara usia, riwayat
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif pendidikan dan status sosial ekonomi terhadap
menggunakan software SPSS 22. Uji normalitas frekuensi inkontinensia urin pada lansia. Prevalensi
dengan menggunakan uji Saphiro-Wilk, data inkontinensia urin dan usia berkolerasi postif 5. Hal ini
berdistribusi normal maka dilakukan uji uji paired disebebkan karena seiring bertambahnya usia terjadi
sample t test. Data yang telah diolah dan disusun pnurunan kapasitas dan kontraktilitas dari saluran
kemudian disajikan dalam bentuk tabel menurut kemih bagian bawah juga otot-otot dasar panggul
variabel sesuai tujuan disertai dengan penjelasan kehilangan volume dan tonus. Faktor lainnya adalah
dalam bentuk narasi. kurangnya suppor dari ligament dan jaringan ikat
Hasil lainnya serta penurunan hormon estrogen 6
Pendidikan dihubungkan dengan peningkatan
Grup Mean Standar Deviasi P* modal manusia, sumber daya psikososial, kondisi
Usia 1,62 0,650 kehidupan, perawatan kesehatan dan gaya hidup yang
Pre Test 2,38 0,506 0,002
lebih baik 7. Seorang dengan pendidikan yang baik
memilik kemampuan dalam menangkap instruksi
Post Test 1,92 0,277 0,165
yang diberikan oleh petugas kesehan, mampu memilih
Riwayat Pendidikan 1,92 0,494 makanan yang baik untuk kesehatan, juga selalu
Pre Test 2,38 0,506 0,027 menyisipkan waktu untuk melakukan aktivitas fisik 8 .
Post Test 1,92 0.277 1,000 Hal ini yang secara tidak langsung akan berdampak
pada perubahan frekuensi inkontinensia urin.
Status Sosial Ekonomi 2,54 0,519
Status sosial ekonomi menggambarkan
Pre Test 2,38 0,506 0,436 kedudukan suatu individu dan keluarga dalam
Post Test 1,92 0,277 0,005 masyarakat berdasarkan unsur- unsur ekonomi.
Keterangan : p*= nilai signifikan uji paired sample T test Tingkat status sosial terdiri dari kelas atas, kelas
Sumber : Data Primer,2019 menengah dan kelas bawah 5 Inkontinensia urin
Hasil penelitian menunjukan distribusi sampel berhubungan dengan beban ekonomi yang signifikan
berdasarkan usia, riwayat pendidikan dan status yang diperkirakan biaya perawatan mulai $ 19,5
sosial ekonomi yaitu pada rentang usia 60-70 tahun miliar hingga lebih dari $ 76 miliar 9 Berdasarkan
terdapat 4 orang (30,8%) yang masuk dalam kategori hasil penelitian, hanya 30% dari penderita
frekuensi sedang, dan 2 orang (15,4%) dalam ketegori inkontinensia urin yang melakukan pengobatan.
frekuensi ringan. Sedangkan pada rentang usia 70-80 Penyebab paling umumnya adalah kurangnya dana
tahun terdapat 4 orang (30,8%) yang memiliki untuk pengobatan 10
frekuensi sedang dan 2 orang (15,4%) masuk dalam Frekuensi inkontinensia urin adalah
kategori frekuensi berat. Pada rentang 80-90 tahun 1 kekerapan pengeluaran urin pada lansia selama 24
orang (7,7%) memiliki kategori frekuensi berat. jam. Frekuensi ini ditentukan berdasarkan skala
Berdasarkan riwayat pendidikan, penyebaran ordinal yang terdiri dari tiga kategori yaitu frekuensi
kategori frekuensi inkontinensia urin adalah berat, frekuensi sedang dan frekuensi ringan. Dari
hasil penelitian didapatkan bahwa kombinasi kegel
Berdasarkan riwayat pendidikan, sampel yang exercise dan bridging exercise berpengaruh terhadap
mengenyam Sekolah Pendidikan Guru (SPG), penurunan frekuensi inkontinensia urin pada lansia.
sebanyak 2 orang (15,4%) memiliki frekuensi sedang, Hal ini dapat diketahui dari rata-rata penurunan
pada sampel yang mengenyam bangku Sekolah Dasar frekuensi responden yaitu 2,08 cm. Juga dapat dilihat
(SD), sebanyak 5 orang (38,5%) memiliki frekuensi dari perubahan kategori frekuensi pada sebagan besar
sedang dan 5 orang (38,5%) memiliki frekuensi berat sampel yang ada.
sedangkan pada 1 orang (7,7%) yang tidak sekolah Kegel exercise dan bridging exercise kedua-
memiliki frekuensi sedang. Dan berdasarkan Status duanya merupakan latihan penguatan. Ketika sampel
Sosial Ekonomi dari keseluruhan sampel yang ada, 8 melakukan gerakan kombinasi kegel exercise dan
orang memiliki frekuensi sedang yang berasal dari 4 bridging exercise, maka yang terjadi bukan hanya
orang (30,8%) dengan status ekonomi sosial kelas penguatan otot tetapi juga fleksibilitas 11 . Yang kedua
menengah dan 4 orang (30,8%) dari kelas bawah. latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan
Sedangkan sampel yang memiliki frekuensi berat otot dasar panggul.
sebanyak 5 orang yang berasal dari 2 orang (15,4%) Fungsi otot dasar panggul dipengaruhi oleh
dari status sosial ekonomi kelas menengah dan 3 mobilitas saraf dural dan perifer, stabilitas dinamis
orang (23,1) pada batang tubuh, postur yang tepat, pernapasan
Berdasarkan data, hasil analisis statistik yang sinkron dan pola rekrutmen otot perut. Dengan
menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian demikian bahwa ketika kekuatan otot intra abdominal
1412 Page
Rijal, et all Pengaruh Pemberian Kombinasi Kegel Exercise Dan Bridging Exercise Terhadap Perubahan Frekuensi Inkontinensia
Urin Pada Lanjut Usia Di Yayasan Batara Hati Mulia Gowa
kuat maka tekanan tidak akan sepenuhnya diteruskan 4. Kurniawan, G.P.D., Muliarta, I.M.,Sugijanto,
pada traktur urinaria. Karena pada dasarnya, otot-otot Wirawan, I.M.A., Pernamawati, S., dan
intra abdominal, otot dasar panggul dan juga otot-otot Wahyudin. 2017. Core Stability Exercise
core lainnya membentuk area seperti kotak. dengan Lebih Baik Dibandingkan McKenzie Exercise
otot-otot abdomen di depan, praspinal dan gluteal di dalam Penurunan Disabilitas Pasien
belakang, diafragma sebagai atap dan pelvis dan otot- Nonspesific Low Back Pain. Sport and
otot hip di bagian bawah 12 . Oleh karena itu yang Fitness Journal, Vol. 5, No.3, 33-39.
harus dikuatkan bukan hanya otot dasar panggul
tetapi otot intra abdominal dan otot core lainnya yang 5. Goforth, J., & Langaker, M. (2016). Urinary
didapatkan dengan melakukan bridging exercise. Incontinence in Women. ncmedicaljournal,
Ketika melakukan kombinasi latihan kegel 77, 423-425.
exercise dan bridging exercise maka yang terjadi
adalah adaptasi neurologi, adaptasi struktural dan 6. Lim, S. C. (2017). Managing the Elderly with Urinary
adaptasi metabolik. Adaptasi neurologi terjadi dengan Incontinence and Dementia. International
mengaktifkan motor unit yang mempersarafi saraf. Archives of Urology and Complications, 3(2),
Adaptasi Struktural berhubungan dengan hypertrifi 1-8.
otot atau peningkatan ukuran otot. Seperti yang
7. Horstman, A., & et al. (2012). The Role of Androgens
diketahui kekuatan otot berbanding lurus dengan
and Estrogens on Healthy Aging. Journal of
peningkatan ukuran otot. Hypertrofi otot
Gerontology:, 1140-1146.
mengakibatkan meningkatnya jumlah dan ukuran
myofibril yang masing-masing myofibril dibentuk oleh 8. Zimmerman, E., & H. Woolf, S. (2014).
unit-unit kontraktil yaitu sarcomer. Hipertrofi Understanding the relationship between
sarkomer mengakibatkan kepadatan pada myofibril. education and health. institude of medicine
Pertumbuhan pararel myofibril menyebabkan
of the national academies, 1-24.
terjadinya tension level (peningkatan ketegangan).
Inilah yang menyebabkan terjadinya kekuatan otot. 9. Wijianto. (2016). Pengaruh Status Sosial dan
Sedangkan pada adaptasi metabolik terdapat tiga Kondisi Ekonomi Keluarga terhadap
enzim kompleks yang yaitu: phosphocreatine ATP Motivasi Bekerja bagi Remaja Awal (Usia
kompleks, glycolysis/ glycogenolosis kompleks dan 12-16 Tahun) di Kabupaten Ponorogo. 2(2),
lypolysis kompleks. Enzim ini sangat berpengaruh 192-208
saat latihan. Pada saat latihan ketiga enzim ini
mengalami peningkatan sehingga dapat 10. Bijit, B. et al. (2017). Urinary incontinence, its risk
meningkatkan kekuatan otot . Semua ini berdampak factors, and quality of life: A study among
pada kekuatan peningkatan kekuatan otot dasar women aged 50 years and above in a rural
pangguL. health facility of West Bengal. 3(8), 130-136.
1413 Page