Anda di halaman 1dari 15

SISTEMATIKA REVIEWS : ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPATUHAN PASIEN PADA PENGOBATAN DIABETES


MELLITUS TIPE 2
Stefanus Lukas1, Aisyah Permatasari2, Elwis Rika Ningsih2, Eny Aprilia2,Fadlun Duengo2, Hanif Nor Afrotun2,
Nurhayati2, Retno Wulandari Lagonah2, Rina Indayani2, Retno Wulandari Lagonah2, Santi Nadia2, Sri Wahyuni
Ilanunu2.

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta


Email : Stefanuslukas@yahoo.com

ABSTRAK
Diabetes (DM) merupakan suatu penyakit yang disebabkan tubuh tidak mampu membuat atau
menggunakan insulin dengan semestinya. Dari sekian kasus DM yang ada saat ini, hanya sekitar 30% saja
diantaranya yang melakukan pengobatan secara teratur. Keberhasilan sebuah pengobatan ditentukan dari
sikap patuh penderita DM terhadap pengobatan tersebut. Dengan adanya kepatuhan dari penderita DM maka
pengobatan akan mencapai tingkat optimal, dan kualitas kesehatan bisa tetap dirasakan. Tujuan dari
penelitian : Mengetahui faktor yang mempengaruhi pengobatan pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode :
Tinjauan Pustaka tentang studi Kepatuhan Pengobatan Penderita Diabetes Melitus tipe 2 dengan
melaporkan faktor-faktor faktor yang mempengaruhi pengobata pasien diabetes mellitus tipe 2. Dari hasil
review jurnal didapatkan : Pemberian home care oleh apoteker terhadap pasien DM Tipe 2 dapat
menigkatkan kepatuhan sebesar 1,12±1,48, dan Pengaruh edukasi melalui media visual buku ilustrasi
terhadap pengetahuan dan kepatuhan pasien DM tipe 2 dengan kelompok yang mendapat edukasi memiliki
persentase 19.8%. Kemudian dukungan dari keluarga memiliki persentase sebanyak 68 % terhadap tingkat
kepatuhan pasien DM. Kemudian Terdapat hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit dan diet
dengan kepatuhan menjalankan diet DM dengan nilai odd ratio (OR) yaitu 7,000 sedangkan hubungan antara
kepatuhan pengobatan pasien DM tipe 2 terhadap outcome klinik (P=0,002; OR=2,875). Begitu pula antara
kepatuhan terhadap kualitas hidup, terdapat hubungan yang signifikan (P=0,006) dengan tingkat korelasi
yang lemah (r =0,204). Kemudian dengan layanan pesan singkat (SMS) pengingat, sebelum pemberian
layanan pesan singkat pengingat tingkat kepatuhan pasien hanya (4,00%), sedangkan setelah pemberian
layanan pesan singkat (SMS) pengingat tingkat kepatuhan pasien menjadi (16,00%).

PENDAHULUAN orang, diasumsikan prevalensi DM sebesar


4,6% atau sekitar 5,6 juta orang jumlah
Diabetes Melitus (DM) atau biasa pengidap DM. Berdasarkan pola
disebut diabetes merupakan penyakit pertambahan penduduk seperti saat ini,
gangguan metabolik menahun akibat diperkirakan pada tahun 2020 akan ada
pankreas tidak memproduksi cukup insulin sejumlah 178 juta penduduk berusia 20
atau tubuh tidak dapat menggunakan tahun dan dengan asumsi prevalensi DM
insulin yang diproduksi secara sebesar 4,6% maka akan didapatkan 8,2
efektif.Penyakit DM ditandai dengan juta pasien DM. Dari sekian kasus DM
karakteristik hiperglikemia yang terjadi yang ada saat ini, hanya sekitar 30% saja
karena kelainan sekresi insulin, kerja diantaranya yang melakukan pengobatan
insulin atau kedua-duanya. secara teratur.
Penduduk Indonesia di atas 20 Diabetes melitus terbagi menjadi
tahun 2000 diperkirakan sebesar 125 juta beberapa tipe, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2,
gestational diabetes, dan DM jenis lainnya. Dari beberapa literatur ditemukan
Penatalaksanaan DM mempunyai tujuan bahwa penyebab ketidakpatuhan pasien
utama untuk mencoba menormalkan diabetes mellitus diantaraya : kurangnya
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah pengetahuan tentang obat, sikap dan
dalam upaya mengurangi terjadinya motivasi pengunaan obat yang kurang
komplikasi vaskuler dan neuropatik. dipahami oleh pasien, kurangnya
Penatalaksanaan DM meliputi lima pemahaman pasien tentang penting dan
komponen, yaitu: diet, latihan fisik teratur, cara pengunaan obat, kurangnya
penyuluhan, obat (obat hipoglikemik oral pemahaman mengenai instruksi
dan insulin) dan cangkok pankreas. pengobatan, dukungan dari keluarga,
Penderita DM penting untuk kurangnya home pharmaceutical care,
berkonsultasi secara berkala dengan hubungan modifikasi gaya hidup dan
dokter, selain itu dituntut untuk kepatuhan konsumsi obat antidiabeteik
mempunyai kepatuhan dan sikap disiplin dengan kadar gula darah pada diabetes
dalam menjalani terapi obat yang mellitus dan pelatihan manajemen diri
diberikan. Faktor risiko yang dapat utuk meningkatkan kepatuhan diet pada
menyebabkan penyakit DM meliputi penderita diabetes mellitus.
faktor genetik, lingkungan, usia, obesitas, Taylor (1995) mengemukakan
diet, kurangnya aktivitas fisik, resistensi bahwa tujuan tritmen diabetes mellitus
insulin, urbanisasi dan modernisasi dan adalah menjaga kadar gula darah tetap
ketidakpatuhan pasien terhadap pada tingkat yang normal. Ketidakpatuhan
pengobatan . pasien dalam mengkonsumsi obat anti
Secara umum dalam kamus besar diabetika oral merupakan faktor utama
bahasa Indonesia (2002: 837) yang yang dapat menyebabkan tingginya kadar
dimaksud dengan kepatuhan adalah sifat gula darah dan kegagalan
patuh atau ketaatan dalam menjalankan terapi.Keberhasilan sebuah pengobatan
perintah atau sebuah aturan. Menurut ditentukan dari sikap patuh penderita DM
Milgram dalam Sears (1994: 93) terhadap pengobatan tersebut. Dengan
kepatuhan merupakan suatu perilaku yang adanya kepatuhan dari penderita DM maka
ditunjukan seseorang untuk memenuhi pengobatan akan mencapai tingkat
perintah orang lain. Sarwono (2001: 173) optimal, dan kualitas kesehatan bisa tetap
menambahi bahwa kepatuhan adalah dirasakan. Sedangkan bagi penderita DM
perilaku yang sesuai dengan perintah agar yang mempunyai sikap tidak patuh hal ini
sesuai dengan peraturan. Dalam ranah bisa menimbulkan komplikasi dikemudian
psikologi kesehatan Sarafino dalam Smet hari serta mengakibatkan penyakit DM
(1994: 250) mendefinisikan kepatuhan yang diderita semakin parah.
sebagai tingkat pasien melaksanakan cara 100 artikel
pengobatan dan perilaku yang disarankan
oleh dokter atau orang lain. Sacket dalam
90 dikeluarkan, ada ulasan kasus
Niven (2002: 192) kepatuhan adalah pencegahan, komplikasi, terapi
sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh profesional
kesehatan. 10 jurnal dimasukkan, diantaranya:
Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Hipoglikemik Oral
dengan Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2,
Tingkat Kepatuhan Kepuasan Terapi dengan kualitas hidup pasien
DM usia lanjut, Kepatuhan Minum OHO dengan kadar glukosa
darah pada pasein DM Tipe 2, Modifikasi gaya hidup dan kepatuhan
obat antidiabetik dengan kadar gula darah pada DM tipe 2,
Kepatuhan Penderita DM dalam menjalani terapi olahraga dan diet,
Pengaruh Konseling obat dalam Home Care terhadap terhadap
kepatuhan pasien DM tipe 2 degan komplikasi Hipertensi,
Bahan dan Metode: Mencari artikel yang nilai penting penulis untuk meneliti pasien
terkait dengan penyakit diabetes melitus atau penderita rawat jalan, sehingga
(faktor resiko, komplikasi, pengobatan, mengetahui bagaimana penderita DM
kepatuhan pengobatan). Kriteria inklusi
melaksanakan kepatuhannya dalam
(dimasukkan): semua studi terkait
ketpatuhan pengobatan pada pasien pengobatan baik diet maupun olahraga.
diabetes melitus). Kriteria
eksklusi(dikeluarkan): semua artikel yang Pengaruh Edukasi melalui Media Visual
tidak berkaitan dengan kriteria inklusi. buku ilustrasi terhadap pengetahuan
dan kepatuhan pasien DM tipe 2
HASIL PENELITIAN Edukasi untuk mendorong
Pengaruh Home Care Terhadap kebiasaan hidup sehat adalah strategi
Kepatuhan DM Tipe 2 Dengan Kadar efektif dan potensial untuk mengurangi
Gula Darah Sewaktu resiko komplikasi bagi pasien diabetes
Salah satu bentuk pelayanan sekaligus biaya sosio-ekonomis karena
komprehensif bagi pasien diabetes melitus penyakit ini. Sebagai tambahan, edukasi
(DM) tipe 2 pada fasilitas kesehatan pasien adalah komponen kunci untuk
tingkat pertama adalah home care, untuk memperdayakan pasien dalam
melihat bagaimana pengaruh pemberian mengendalikan diabetes mereka dan
home care oleh apoteker terhadap tingkat mengatasi penyakitnya. Semakin pasien
kepatuhan, kadar glukosa darah sewaktu diabetes memahami kondisinya, semakin
(GDS), dan kualitas hidup pasien DM tipe mereka akan bertanggung jawab terhadap
2. Pemberian home care oleh apoteker kontrol harian diabetesnya (Jenhani et al.,
dapat meningkatkan kepatuhan, dengan 2005).
adanya peningkatan kepatuhan pada Untuk melakukan edukasi sendiri,
kelompok kontrol menyebabkan nilai ada beberapa alat yang dapat digunakan
posttest kelompok kontrol tidak berbeda sebagai media untuk membantu
signifikan dengan kelompok perlakuan. menyampaikan informasi. Alat ini berupa
Sehingga pemberian home care oleh media audio dan visual yang dapat
apoteker dapat menigkatkan kepatuhan digunakan untuk membantu proses belajar.
sebesar 1,12±1,48. Tujuan digunakannya media ini adalah
Kepatuhan penderita DM dalam untuk membantu tenaga kesehatan
menjalani terapi olahraga dan diet menyampaikan informasi secara kreatif
Rata-rata penderita DM akan patuh dan jelas pada saat mengedukasi pasien.
mengikuti anjuran serta saran dari mereka Pendekatan multimedia selama proses
selaku petugas kesehatan ketika penderita belajar dapat membantu pasien untuk
opname atau berada di Rumah Sakit. menguasai informasi dengan lebih efektif
Namun saat di rumah dan menjalankan (Bastable, 2006). Penelitian ini
rutinitas seperti biasa, penderita akan menunjukkan bahwa edukasi melalui
kembali ke gaya hidup yang tidak teratur, media visual berupa buku ilustrasi
lupa dengan kondisi fisik sebelumnya, mempengaruhi pengetahuan pasien
sehingga sakit yang diderita bertambah diabetes mellitus tipe 2. Rata-rata
parah, kadar glukosa dalam darah tinggi peningkatan pengetahuan pada kelompok
dan terjadi komplikasi. Hal ini dijadikan kontrol yang tidak diedukasi sebesar 5.7%,
sedangkan pada kelompok uji yang
mendapat edukasi sebesar 19.8%. penurunan risiko komplikasi penyakit dan
Peningkatan pengetahuan tersebut sebaliknya.
didukung oleh tiga analisis statistik yang
dilakukan peneliti yaitu metode paired t- Dukungan keluarga meningkatkan
test, independent t-test dan independent t- kepatuhan diet Pasien DM
test. Tingkat pendidikan yang semakin Kendala utama pada penanganan
tinggi tidak mempengaruhi tingkat diet Diabetes Mellitus adalah kejenuhan
pengetahuan pasien tentang penyakitnya. pasien dalam mengikuti terapi diet yang
Pasien yang memiliki pekerjaan ternyata sangat diperlukan untuk mencapai
lebih mudah menerima informasi dan keberhasilan. Pelaksanaan diet Diabetes
diajak bekerja sama dalam proses edukasi Mellitus sangat dipengaruhi oleh adanya
sekalipun tingkat pendidikannya lebih dukungan dari keluarga. Dukungan dapat
rendah dibanding subyek yang tidak digambarkan sebagai perasaan memiliki
bekerja. (Brunner & Suddart, 2002). Jika dukungan
keluarga tidak ada maka pasien Diabetes
Hubungan Tingkat Kepatuhan Mellitus akan tidak patuh dalam
Kepuasan Terapi dengan Kualitas pelaksanaan diet, sehingga penyakit
Hidup Pasien Usia Lanjut DM tipe 2 Diabetes Mellitus tidak terkendali dan
Pada pasien usia lanjut dengan terjadi komplikasi yaitu penyakit jantung,
diabetes mellitus cenderung mudah ginjal, kebutaan, ateroskleorosis, bahkan
mengalami komplikasi sehingga sebagian tubuh dapat diamputasi. Dan
diperlukan data normatif untuk apabila dukungan keluarga baik maka
meningkatkan kualitas hidup pasien pasien Diabetes Mellitus akan patuh dalam
dengan pengukuran kepatuhan pelaksanaan diet, sehingga penyakit
pengobatan, kepuasan terapi diabetes Diabetes Mellitus terkendali (Rahmat,
dengan kualitas hidup. WHO memprediksi 2002). Terdiri dari 25 responden lebih dari
jumlah pasien diabetes di Indonesia tahun 50% responden memiliki dukungan
2030 meningkat 61% dan pasien usia keluarga yang baik yaitu 68 %. Menurut
lanjut meningkat 4%. Salvicion (1989) dalam Chayatin (2009),
Pasien usia lanjut yang rutin keluarga adalah dua atau lebih dari dua
konsultasi dokter di klinik geriatri RSUP individu yang tergabung karena hubungan
Dr.Sardjito merupakan subjek penelitian darah, hubungan perkawinan atau
yang digunakan dan hasil perhitungan pengangkatan, dan mereka hidup dalam
jumlah komorbiditas >3 yang paling suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama
banyak dalam subjek penelitian ini lain, dan di dalam perannya masing-
dibandingkan dengan komorbiditas < 3. masing menciptakan serta
Pasien usia lanjut yang melakukan cek mempertahankan kebudayaan. dukungan
kesehatan secara berkala dengan keluarga yang dimiliki adalah baik,
pemantauan dari tenaga medis keluarga ini dapat berasal dari hubungan
menunjukkan kepedulian pasien tersebut darah, hubungan perkawinan atau
akan kesehatannya sehingga kadar gula
pengangkatan, hal ini disebabkan oleh
darah pasien dan faktor risiko lain dapat sumber dukungan keluarga yang ada.
dikendalikan yang mengakibatkan Sumber dukungan yang ada dapat
dilakukan oleh keluarga dengan cara
mengenal adanya gangguan kesehatan dibandingkan responden yang memiliki
sedini mungkin seperti pada saat anggota tingkat pengetahuan rendah.
keluarga yang menderita penyakit
Diabetes Mellitus mengalami keluhan Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum
ketika kadar gula meningkat atau Obat Hipoglikemik Oral dengan Kadar
menurun. Glukosa Darah pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2
Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Hasil penelitian tingkat kepatuhan
Diabetes Mellitus tentang Penyakit dan minum OHO pada subjek penelitian
Diet dengan Kepatuhan dalam menunjukkan bahwa jumlah subjek
menjalankan Diet DM penelitian yang patuh minum OHO lebih
Penatalaksanaan DM dikenal banyak daripada yang tidak patuh, yaitu
dengan tiga pilar utama pengelolaan, yaitu sebanyak 31 (68,9%) orang dan 14
perencanaan makan, latihan jasmani, (31,1%) orang berturut-turut. Hasil
farmakologi. Kepatuhan pasien terhadap penelitian kadar glukosa darah subjek
perencanaan makan merupakan salah satu penelitian yang menjalani terapi minum
kendala yang dialami pada pasien DM. OHO menunjukkan bahwa jumlah subjek
Penderita DM banyak yang merasa penelitian yang memiliki kadar gula darah
―tersiksa‖ sehubungan dengan jenis dan normal lebih banyak daripada yang
jumlah makanan yang dianjurkan memiliki kadar gula darah tinggi, yaitu
gambaran tingkat ketaatan diet bagi pasien sebanyak 28 (62,2%) orang dan 17
DM. Hasil penelitiannya menunjukkan (37,8%) orang berturut-turut.
bahwa hanya 43% pasien yang patuh Hal ini menunjukkan hasil yang
menjalankan diet DM. Sebanyak 57% berbeda, yaitu tidak ada perbedaan
pasien tidak patuh menjalankan diet yang kepatuhan konsumsi OHO antara pasien
dianjurkan. Pola diet yang dianjurkan bagi dengan kadar glukosa darah normal dan
pasien DM adalah makanan yang berserat pasien dengan kadar glukosa darah yang
tinggi. Makanan berserat tinggi dapat tidak normal. Hasil penelitian tersebut
membantu menurunkan kebutuhan akan menyimpulkan bahwa faktor yang
insulin karena mempunyai kandungan mempengaruhi kadar glukosa darah
karbohidrat yang rendah namun tetap normal dan tidak normal pasien DM di
mengenyangkan. Poli Penyakit dalam RSUD Dr. Mohamad
Berdasarkan hasil uji statistik Soewandhie, Surabaya adalah pola diet
didapatkan nilai p value = 0,027 (p<0,05) (tepat jenis, jadwal dan jumlah), pola
maka dapat diambil kesimpulan bahwa latihan jasmani dan pengertian akan
terdapat hubungan tingkat pengetahuan manfaat penyuluhan untuk para penderita
pasien tentang penyakit dan diet dengan DM. Hal tersebut kemungkinan subjek
kepatuhan menjalankan diet DM. penelitian tersebut sudah baik dalam
Berdasarkan uji statistik didapatkan odd menjalankan pola diet, pola latihan
ratio (OR) yaitu 7,000 yang artinya adalah jasmani dan penyuluhan yang diberikan
responden dengan tingkat pengetahuan tenaga kesehatan sudah mencapai target
tinggi memiliki peluang untuk 7 kali lebih yang diharapkan sehingga untuk terapi
patuh dalam menjalankan diet DM OHO tidak tampak secara signifikan
hasilnya.
Hubungan Kepatuhan Pengobatan sebanyak 40 responden, dimana yang
dengan Outcome Klinik dan Kualitas mempunyai kadar gula darah terkontrol
Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 sebanyak 42,5% dan yang mempunyai kadar
gula darah tidak terkontrol sebanyak 59,0%,
sedangkan dari 18 responden dengan
kategori tidak patuh terhadap diet jumlah
kalori, yang mempunyai kadar gula darah
terkontrol sebanyak 11,1% dan yang
mempunyai kadar gula darah tidak
terkontrol sebanyak 88,9%.
sebagian besar responden dengan
kategori patuh melakukan latihan jasmani
sebanyak 43 responden, dimana yang
mempunyai kadar gula darah terkontrol
sebanyak 32,6% dan yang mempunyai
kadar gula darah tidak terkontrol sebanyak
67,4%, sedangkan dari 15 responden
dengan kategori tidak patuh melakukan
latihan jasmani, yang mempunyai kadar
gula darah terkontrol sebanyak 33,3% dan
Berdasarkan hasil penelitian,
yang mempunyai kadar gula darah tidak
mayoritas pasien DM tipe 2 dalam
terkontrol sebanyak 66,7%.
penelitian ini memiliki tingkat kepatuhan Latihan jasmani secara teratur (3-
yang rendah (57%), outcome klinik yang 4 kali seminggu selama kurang lebih 30
belum tercapai (68,7%) dan rata-rata skor menit) merupakan salah satu pilar dalam
utilitas tergolong tinggi (0,816). Terdapat pengelolaan diabetes. Pada saat melakukan
hubungan antara kepatuhan pengobatan latihan jasmani, terjadi peningkatan
terhadap outcome klinik (P=0,002; pemakaian glukosa oleh otot yang aktif
OR=2,875). Begitu pula antara kepatuhan sehingga secara langsung dapat menurunkan
terhadap kualitas hidup, terdapat hubungan glukosa darah (Indriyani, 2007).
yang signifikan (P=0,006) dengan tingkat sebagian besar responden dengan
kategori patuh mengkonsumsi obat
korelasi yang lemah (r =0,204). Oleh
antidiabetik sebanyak 43 responden, dimana
karena itu, pasien maupun tenaga
yang mempunyai kadar gula darah
kesehatan khususnya apoteker perlu
terkontrol sebanyak 41,9% dan yang
menaruh perhatian terhadap kepatuhan mempunyai kadar gula darah tidak
pengobatan untuk mencapai outcome terkontrol sebanyak 58,1%, sedangkan dari
klinik yang lebih optimal dan kualitas 15 responden dengan kategori tidak patuh
hidup yang lebih baik lagi. mengkonsumsi obat antidiabetik, yang
mempunyai kadar gula darah terkontrol
Hubungan Modifikasi Gaya Hidup dan sebanyak 6,7% dan yang mempunyai kadar
kepatuhan Konsumsi Obat antidiabetik gula darah tidak terkontrol sebanyak 93,3%.
degan Kadar Gula darah pada DM Tipe Perilaku keteraturan konsumsi obat
2 antidiabetik responden menjadi salah
Berdasarkan hasil penelitian yang satu upaya untuk pengontrolan dalam
dilakukan, sebagian besar responden dengan pengendalian glukosa darah ataupun
kategori patuh terhadap dieit jumlah kalori komplikasi yang dapat ditimbulkan. Bila
penderita DM tidak patuh dalam Pemberian home care oleh
melaksanakan program pengobatan yang apoteker terhadap pasien DM Tipe 2 dapat
telah dianjurkan dokter atau petugas meningkatkan kepatuhan sebesar
kesehatan lainnya, maka akan dapat 1,12±1,48. Dan Pengaruh edukasi melalui
memperburuk kondisi penyakitnya.
media visual buku ilustrasi terhadap
pengetahuan dan kepatuhan pasien DM
Pengaruh layanan pesan singkat
tipe 2 dengan kelompok yang mendapat
pengingat terhadap kepatuhan
konsumsi obat pasien DM tipe 2 edukasi memiliki persentase 19.8%.
Short Message Service (SMS) telah Sedangkan kelompok yang tidak mendapat
digunakan untuk transaksi bisnis, edukasi sebasar 5.7%. Kemudian
komunikasi pribadi, serta periklanan. SMS Dukungan keluarga juga dapat
yang murah dalam komunikasi dapat meningkatkan kepatuhan diet Pasien DM
digunakan untuk menyampaikan pesan dengan persentase yaitu 68 %.Selain itu,
kesehatan kepada pemilik mobile phone kepatuhan menjalankan diet DM didapat
sehingga dapat meningkatkan kepatuhan nilai odd ratio (OR) yaitu 7,000 yang
pasien untuk minum obat. artinya adalah responden dengan tingkat
Penelitian tentang penggunaan text pengetahuan tinggi memiliki peluang
messaging untuk meningkatkan kepatuhan untuk 7 kali lebih patuh dalam
sebagai pelayanan utama telah menjalankan diet DM . Tingkat kepatuhan
menunjukkan bahwa penggunaan SMS minum OHO pasien DM Tipe 2, yang
lebih inovatif dan memiliki efektifitas patuh minum OHO lebih banyak daripada
biaya. Peningkatan kepatuhan terjadi yang tidak patuh, yaitu sebanyak 31
setelah pemberian layanan pesan singkat (68,9%) orang dan 14 (31,1%) orang
(SMS) pengingat. berturut-turut. Kemudian pemberian
Peningkatan kepatuhan terjadi layanan pesan singkat (SMS) pengingat
setelah pemberian layanan pesan singkat juga mempengaruhi faktor kepatuan
(SMS) pengingat. Sebelum pemberian pasien diabetes mellitus didapatkan
layanan pesan singkat pengingat tingkat persentase pasien yang patuh sebesar
kepatuhan pasien hanya (4,00%), (16,00%), sedangkan sebelum pemberian
sedangkan setelah pemberian layanan layanan pesan singkat pengingat tingkat
pesan singkat (SMS) pengingat tingkat kepatuhan pasien hanya (4,00%).
kepatuhan pasien menjadi (16,00%). Hal
ini menunjukkan bahwa pesan singkat DAFTAR PUSTAKA:
1. A Andi Kurniawan, Y. N. 2016.
pengingat dapat memberikan dampak
Rekomendasi Latihan Fisik Untuk
positif dalam peningkatan kepatuhan Diabetes Melitus Tipe 2.
konsumsi obat pasien Yogyakarta: Indonesia Sports
Medicine Centre Volume 01 Nomor
KESIMPULAN 03.
Dari hasil review berbagai jurnal 2. Agus Sudaryanto, N. A. 2014.
terkait Faktor yang mempengaruhi Hubungan Antara Pola Makan,
kepatuhan pasien pada pengobatan Genetik Dan Kebiasaan Olahraga
Terhadap Kejadian Diabetes Melitus
diabetes mellitus tipe 2 dapat disimpulkan
Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas
:
Nusukan, Banjarsari. Surakarta: Isbn Mobile.Program Studi Teknik
978-602-99334-3-7. Informatika. Jurusan Teknik Elektro
3. Alfian, R. 2015. Korelasi Antara Fakultas Teknik Universitas
Kepatuhan Minum Obat dengan Tanjungpura.
Kadar Gula Darah pada Pasien 11. Chaidir, R., Wahyuni, A, S &
Diabetes Melitus Rawat Jalan di Furkhani, D, W. 2017. Hubungan
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Self Care Dengan Kualitas Hidup
Banjarmasin. Banjarmasin: Jurnal Pasien Diabetes Melitus. Journal
Pharmascience, Vol 2, No. 2, ISSN- Endurance. 2, (2), 132-144.
Print. 2355 – 5386. 12. Chen, L. Et Al. Nat. 2012. The
4. Andrayani, L.W. 2017.Strategi Worldwide Epidemiology Of Type 2
Pencegahan Komplikasi Akut: Diabetes Mellitus—Present And
Hipoglikemik Pada Non Independent Future PerspectivesRev. Endocrinol.
Diabetes Melitus. Jurusan 8, 228–236
Keperawatan : Poltekkes Kemenkes 13. Dyah Retno Wulandari *, Y. J. 2013.
Mataram. Mataram Diabetes Melitus Dan
5. Anggraini, N & Handayani. 2018. Permasalahannya Pada Infeksi
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tuberkulosis. Malang: J Respir Indo
Diet Diabetes Melitus Dengan Vol. 33, No. 2.
Kepatuhan Diet Pada Penederita 14. Edwina, D, A., Manaf, A & Efrida.
Diabetes Melitus.Jurnal Antara 2015. Pola Komplikasi Kronis
Kebidanan. Vol. 1 (2) 65-71 Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
6. Angraeni,Titi, Ika Yuniar Cahyanti. Rawat Inap Di Bagian Penyakit
2012. Perbedaan Psychological Dalam Rs. Dr. M. Djamil Padang
Well-Being Pada Penderita Diabetes Januari 2011 - Desember 2012.
Tipe 2 Usia Dewasa Madya Ditinjau Jurnal Kesehatan Andalas4 (1), 102-
Dari Strategi Coping. 106.
7. Asdinar. 2013. Hubungan Pola 15. Eur J Clin Invest. 2006. Blackwell
Makan Dengan Resiko Penyakit Publishing Ltd Effects Of A
Diabetes Melitus Di Puskesmas Cinnamon Extract On Plasma
Caile Kecamatan Ujungbulu Glucose, Hba1c, And Serum Lipids
Kabupaten Bulukumba.Jurnal Ilmiah In Diabetes Mellitus Type 236 (5):
Kesehatan Diagnosis.Issn : 2302- 340–344
1721. Vol 4 (2) 248-254. 16. Farida, Alam, H.A, Sukriyadi.
8. Barker D. J. P. 1, C.N. Hales 2, C. 2013. Hubungan Antara
H. D. Fall 1, C. O Smond 1, K. Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan
Phipps I And P. M. S. Clark 2. 2012. Pasien Diabetes Melitus Dengan
Type 2 (Non-Insulin-Dependent) Pencegahan Komplikasi
Diabetes Mellitus, Hypertension Hipoglikemia Di Rsud Labuang Baji
And Hyperlipidaemia (Syndrome Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan
X): Relation To Reduced Fetal Diagnosis
Growth 17. Fatimah, N.R. 2012. Diabetes
9. Beteng, R., Dkk. 2014 Analisis Melitus Tipe 2. Universitas Lampung
Faktor Resiko Penyebab Terjadinya : Fakultas Kesehatan. Lampung
Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Wanita 18. Febriani, D & Sulistyarini, T. 2014.
Usia Produktif Dipuskesmas Pentingnya Sikap Pasien Yang
Wawonasa Vol. 2 (2) 404-412 Positif Dalam Pengelolaan Diabetes
10. Candra, S. 2014. Sistem Pakar Mellitus.Jurnal Stikes. Vol. 7 (1) 1-
Penentuan Menu Makanan Sehat 11.
Penderita Diabetes Melitus Berbasis
19. Flora, R., Dkk . 2013 Pelatihan 26. J Natl Cancerinst. 1999. Prospective
Senam Kaki Pada Penderita Diabetes Study Of Adult Onset Diabetes
Mellitus Dalam Upaya Pencegahan Mellitus(Type 2) And Risk Of
Komplikasi Diabetes Pada Kaki Colorectal Cancer In Women; 91:
(Diabetes Foot) Vol 1 (1) 542–7
20. Freedman Ds, Khan Lk, Dietz Wh, 27. Katadi, S., 2019. Hubungan
Srinivasan Sr, Berenson Gs. Kepatuhan Pengobatan Terhadap
Relationship Of Childhood Obesity Outcome Klinik Dan Kualitas Hidup
To Coronary Heart Disease Risk Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Yang
Factors In Adulthood: The Bogalusa Diukur Dengan Short-Form 6
Heart Study. Pediatrics. 2001; Dimension (Sf-6d) (Doctoral
108(3):712-718. Dissertation, Universitas Gadjah
21. Gunawan, W, F., Dkk. 2018. Profil Mada).
Pengobatan Pada Pasien Diabetes 28. Khairani. 2012. Pengetahuan
Mellitus Tipe-Ii Yang Mengalami Diabetes Melitus Dan Upaya
Komplikasi Gangren, Nefropati Dan Pencegahan Pada Lansia Di Lam
Neuropati Di Rsud Dr Soedarso Bheu Aceh Besar.Universitas Syiah
Pontianak. Program Studi Farmasi, Kuala Banda Aceh : Fakultas Psik.
Fakultas Kedokteran, Universitas Banda Aceh
Tanjungpura. 29. Kondang Budiyani, S. M. 2011.
22. Hales 1 C. N.And D. J. P. Barker Pelatihan Manajemen Diri Untuk
2009. Type 2 (Non-Insulin- Meningkatkan Kepatuhan Diet Pada
Dependent) Diabetes Mellitus: The Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii.
Thrifty Phenotype Yogyakarta: Psycho Idea, Issn 1693-
Hypothesis.35:595-601 1076.
23. Hasina, R., Probosuseno, P. And 30. Kurniasari, D., Dkk. 2014.
Wiedyaningsih, C., 2014. Hubungan Hubungan Uisa, Pzaritas Dan
Tingkat Kepatuhan, Kepuasan Diabetes Mzellitus Pada Kdehamilan
Terapi Dengan Kualitas Hidup Dengan Kejadian Preeklamsia Pada
Pasien Usia Lanjut Diabetes Melitus Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Tipe 2. JURNAL MANAJEMEN Puskesmas Rumbia Kabupaten
DAN PELAYANAN FARMASI Lampung Tengan Tahun 2014
(Journal Of Management And 31. Kusumadewi, M. D. 2011. Peran
Pharmacy Practice), 4(4), Pp.251- Stresor Harian, Optimisme Dan
256 Regulasi Diri Terhadap Kualitas
24. Holy Yunits Nuraini, R. S. 2016. Hidup Individu Dengan Diabetes
Hubungan Pola Makan, Aktivitas Melitus Tipe 2. Yogyakarta:
Fisik Dan Riwayat Penyakit Psikoislamika, Jurnal Psikologi Islam
Keluarga Terhadap Diabetes Melitus (Jpi) Vol. 8 No . 1.
Tipe 2. Jakarta: Jurnal Ilmu 32. Lancet. 2002. Acarbose For
Kesehatan Masyarakat Vol. 05, No. Prevention Of Type 2 Diabetes
01. Mellitus: The Stopniddm
25. Ibrahim Arifin*, E. P. 2007. Evaluasi Randomised Trial. 359:2071-77
Kerasionalan Pengobatan Diabetes 33. Lathifah, A, L. 2017. Hubungan
Melitus Tipe 2 Pada Pasien Rawat Durasi Penyakit Dan Kadar Gula
Inap Di Rumah Sakit Bhakti Wira Darah Dengan Keluhan Subyektif
Tamtama Semarang Tahun 2006. Penderita Diabetes Melitus. Jurnal
Semarang: Jurnal Ilmu Farmasi Dan Berkala Epidemiologi, Vol. 5 No. 2,
Farmasi Klinik Vol . 4 No. 1. 231-239.
34. Lestari, D Dkk 2018 Kepatuhan Diet 43. N. Azwany , Aziz A. I., W.
Pada Klien Diabetes Melitus Tipe 2 Mohammad. 2004.The Impact
Ditinjau Dari Dukungan Keluarga Di Ramadan Fasting On Hydration
Puskesmas Cipondoh Tangerang Issn Status Of Type 2 Diabetics In
: 2580-3077 Vol. 2 (1) Kubang Kerian, Kelatan.
35. Lindström, J. & Tuomilehto, J., 44. Nabu, C, A & Gobel, I. 2017. Studi
2003.The Diabetes Risk Score: A Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Practical Tool To Predict Type 2 Penyakit Diabetes Melitusdi Rsud
Diabetes Risk. Diabetes Care, 26(3), Liunkendage Tahuna.Jurnal Ilmiah
Pp.725–731. Sesebanua, Vol 1 (1) 10–15.
36. Lopez, C., 2015. Measurable 45. Nur Ramadhan, N. M. 2015.
Behavior Change Is The Desired Karakteristik Penderita Diabetes
Outcome Of Diabetes Education. Mellitus Tipe 2 Berdasarkan Kadar
37. Lovshin, Julie A & Daniel J. Hba1c Di Puskesmas Jayabaru Kota
Drucker. 2009. Incretin-Based Banda Aceh. Aceh: Sel Vol. 2 No. 2.
Therapies For Type 2 Diabetes 46. Nur Rasdianah1, 2. S. 2016.
Melitus. Rev. Endocrinol, 5,262-269 Gambaran Kepatuhan Pengobatan
38. Lubis, I, K., Harjoko, A & Dewi, F, Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di
S, T. 2016. Desain Sistem Pengingat Puskesmas Daerah Istimewa
Berbasis Sms Untuk Meningkatkan Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal
Kepatuhan Pengobatan Pasien Farmasi Klinik Indonesia Vol. 5 No.
Diabetes Melitus. Journal Of 4, Hlm 249–257.
Information System For Public 47. Nur, A., Wilya, V & Ramadhan, R.
Health. 1, (1), 3-9. 2016. Kebiasaan Aktivitas Fisik
39. Malik M, Bakir A. Prevalence Of Pasien Diabetes Mellitus Terhadap
Overweight And Obesity Among Kadar Gula Darah Di Rumah Sakit
Children In The United Arab Umum Dr. Fauziah Bireuen. Sel,
Emirates. Obes. Rev. 2006; 8(1):15- Vol. 3 No. 2, 41-48.
20. 48. Nurjanah, U & Irawan, A, G. 2018.
40. Ma'mun, A., Analisis Faktor Yang Pengaruh Self Care Management
Berhubungan Dengan Ibu Hamil Education Dalam Discharge
Risiko Tinggi Ke Rumah Sakit Planning Terhadap Self
Umum Daerah Sekayu Tahun 2000, EfficacyPasien Diabetes Melitus
Tesis Pasca Sarjana, Fakultas (Dm) Tipe 2 Di Rawat Inap Rsud
Kesehatan Masyarakat Universitas Bayu Asih Purwakarta.
Indonesia, Jakarta, 2001. 49. Octaviana Wulandari, S. M. 2013.
41. Meloh, M, L., Pandelaki, K & Perbedaan Kejadian Komplikasi
Sugeng, C. 2015. Hubungan Kadar Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Gula Darah Tidak Terkontrol Dan Menurut Gula Darah Acak.
Lama Menderita Diabetes Melitus Surabaya: Jurnal Berkala
Denganfungsi Kognitif Pada Subyek Epidemiologi, Vol. 1, No. 2.
Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal E- 50. Pamolango., Dkk., 2013. Hubungan
Clinic (Ecl), Vol. 3, No. 1, 321-327. Riwayat Diabetes Mellitus Pada
42. Muslim, A. 2016. Korelasi Keluarga Dengan Kejadian Diabetes
Pemeriksaan Glukosa Urin Dengan Mellitus Gestasional Pada Ibu Hamil
Protein Urin Pada Penderita Di Pkm Bahu Kec. Malalayang Kota
Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Rsud Manado.Ejouenal Keperawatan (E-
Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Kp) Volume.1 Nomor. 1 Agustus.
Lampung. Jurnal Kesehatan. Vol 7 51. Perkeni, 2011. Konsensus
(1) 52-56. Pengelolaan Dan Pencegahan
Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Tubuh Dengan Kejadian Diabetes
Indonesia, Jakarta. Mellitus Tipe 2 Di Poliklinik Interna
52. Pierre, Jean, Jurgen Drewe,Burkhard Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou
Guke, Harald Schmidt, Beat Rohre Manado. Manado.Rizkifani S, P. D.
Dkk,2009. Glucagon-Like Peptide-1 (2015). Evaluasi Kepatuhan Pasien
Promotes Satiety And Reduces Food Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah
Intake In Patients With Diabetes Sakit Umum Pku Muhammadiyah
Mellitus Type 2 Bantul Yogyakarta. Yogyakarta.
53. Pratiwi, P., Amatiria, G & Yamin, 60. Raisya Hasina 1), P. 2. 2014).
M. 2014. Pengaruh Stress Terhadap Hubungan Tingkat Kepatuhan,
Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Kepuasan Terapi Dengan Kualitas
Pasien Diabetes Melitus Yang Hidup Pasien Usia Lanjut Diabetes
Menjalani Hemodialisa. Jurnal Melitus Tipe 2. Yogyakarta: Jurnal
Kesehatan, Vol 5, No 1, 11-16. Manajemen Dan Pelayanan Farmasi
54. Price, A.S. & L. M. Wilson, Volume 4 Nomor 4
2006.Patofisiologi: Konsep Klinis 61. Ramadhan, A, M., Rijai, L & Liu, J,
Proses-Proses Penyakit 6 Ed. Vol., M. 2015. Kajian Penggunaan Obat
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Hipoglikemik Oral Pada Pasien
Egc. Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
55. Prihatin U. W,. 2018. Hubungan Puskesmas Temindung Samarinda.
Tingkat Pengetahuan, Asupan Jurnal Sains Dan Kesehatan. 3, (1), 105-
Karbohidrat Dan Serat Dengan 110.
Pengendalian Kadar Glukosa Darah 62. Ranting, J Dkk. 2015. Hubungan
Pada Penderita Diabetes Melitus Self-Care Dengan Kualitas Hidup
Tipe Ii Rawat Jalan Di Rsud Dr. Pasien Diabetes Melitus (Dm) Di
Moewardi Surakarta. Persatuan Diabetes Indonesia
Skripsi.Fakultas Ilmu Kesehatan (Persadia) Cabang Cimahi Issn:
Universitas Muhammadiyah 2443 – 0935 Vol. 1 (1)
Surakarta. 63. Riadi, A. 2017. Penerapan Metode
56. Pulungan A., Dkk. 2006. Gambaran Certainty Factor Untuk Sistem Pakar
Klinis Dan Laboratoris Diabetes Diagnosa Penyakit Diabetes Melitus
Mellitus Tipe-1 Pada Anak Saat Pada Rsud Bumi Panua Kabupaten
Pertama Kali Datang Ke Bagianika- Pohuwato. Jurnal Ilmiah. 3, (9), 309-
Rscm Jakarta. Sari Pediatri, Vol. 4, 316.
Juni 2002 : 26- 30 64. Risnasari, N. 2014. Hubungan
57. Putri D. S. R., Yudianto Kurniawan Tingkat Kepatuhan Diet Pasien
Dan Kurniawan Titis. 2013. Perilaku Diabetes Mellitus Dengan
Self-Management Pasien Diabetes Munculnya Komplikasi Di
Melitus (Dm). Fakultas Keperawatan Puskesmas Pesantren Iikota Kediri.
Universitas Padjadjaran. Vol.1. No.1. Kediri: Jurnal Nomor 25 Volume 01.
58. Rabrusun, A, N. (2014).Hubungan 65. Ristanto, R. 2015. Pencegahan
Antara Umur Dan Indeks Massa Hipoglikemia Pada Pasien Diabetes
Tubuh Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2.Prodi Keperawatan
Mellitus Tipe 2 Di Poliklinik Interna Poltekkes Rs. Dr. Soepraoen :
Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Malang
Manado. Fakultas Kesehatan 66. Rosyada Amrina Dan Trihandini
Masyarakat Universitas Sam Indang. 2013. Determinan
Ratulangi. Komplikasi Kronik Diabetes Melitus
59. Rabrusun, A. N. 2014. Hubungan Pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan
Antara Umur Dan Indeks Massa
Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 74. Srikartika, V.M, Cahya, A.D,
9.Depok. Hardiati, R.S.W. 2013. Analisis
67. Safitri, Y. 2017. Pengaruh Faktor Yang Mempengaruhi
Pemberian Rebusan Daun Kelor Kepatuhan Penggunaanobat Pasien
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Diabetes Melitus Tipe 2. Program
Penderita Dm Tipe 2 Di Kelurahan Studi Farmasi Fakultas Mipa :
Bangkinang Kota Wilayah Kerja Universitas Lambung Mangkurat.
Puskesmas Tahun 2017. Jurnal Ners. Kalimantan Selatan
Issn 2580-2194. Vol. 2 (2) 43–50. 75. Subirian, J., Dkk. 2010. Analisis Pola
68. Saifunurmazah, D., 2013. Kepatuhan Sidik Jari Tangan Dan Jumlah Sulur
Penderita Diabetes Mellitus Dalam Serta Besar Sudut Atd Penderita
Menjalani Terapi Olahraga Dan Diet Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit
(Studi Kasus Pada Penderita DM Umum Daerah Jambi Vol 2 (2) 12-
Tipe 2 Di RSUD Dr. Soeselo 17
Slawi) (Doctoral Dissertation, 76. Suryani, N.M., Wirasuta, I.M.A.G.
Universitas Negeri Semarang). And Susanti, N.M.P., 2013.
69. Salistyaningsih W. Puspitawati T. Pengaruh Konseling Obat Dalam
Dan Nugroho D.K,. 2011. Hubungan Home Care Terhadap Kepatuhan
Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Hipoglikemik Oral Dengan Kadar Dengan Komplikasi
Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Hipertensi. Jurnal Farmasi Udayana.
Melitus Tipe 2. Berita Kedokteran 77. Susanti, & Bistara, D, N. 2018.
Masyarakat, Vol. 27, No. 4. Hubungan Pola Makan Dengan
Yogyakarta. Kadar Gula Darah Pada Penderita
70. Senuk, A., Supit, W. And Onibala, Diabetes Mellitus.Jurnal Kesehatan
F., 2013. Hubungan Pengetahuan 78. Susanti, M.L. And Sulistyarini, T.,
Dan Dukungan Keluarga Dengan 2013. Dukungan Keluarga
Kepatuhan Menjalani Diet Diabetes Meningkatkan Kepatuhan Diet
Melitus Di Poliklinik RSUD Kota Pasien Diabetes Mellitus Di Ruang
Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Rawat Inap RS. Baptis Kediri. Jurnal
Utara. JURNAL Stikes, 6(1), Pp.1-10.
KEPERAWATAN, 1(1). 79. Susanto, Y., Alfian, R., Riana, R.
71. Setiawan, M. 2011. Pre-Diabetes And Rusmana, I., 2017. Pengaruh
Dan Peran Hba1c Dalam Skrining Layanan Pesan Singkat Pengingat
Dan Diagnosis Awal Diabetes Terhadap Kepatuhan Konsumsi Obat
Melitus. Malang: Vol. 7 No. 14. Pasien DM Tipe 2 Di Puskesmas
72. Sihotang, H. T. 2017. Perancangan Melati Kabupaten Kapuas. Jurnal
Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Ilmiah Manuntung, 3(1), Pp.34-42.
Diabetes Dengan Metode Bayes. 80. Sutawardana, J. F , Yulia , Waluyo,
Medan: Jurnal Mantik Penusa A. 2017. Studi Fenomenologi
Volume 1 No. 1. Pengalaman Dan Diabetes Melitus
73. Siregar, L, B & Hidayat, L, L. 2017. Yang Pernah Mengalami Episode
Faktor Yang Berperan Terhadap Hipoglikemia. Fakultas Ilmu
Depresi, Kecemasan Dan Stres Pada Keperawatan : Universitas Indonesia.
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2: Depok
Studi Kasus Puskesmas Kecamatan 81. Syauqy, A. 2015. Perbedaan Kadar
Gambir Jakarta Pusat. Jurnal Ilmiah Glukosa Darah Puasa Pasien
Psikologi Manasa, Vol. 6, No. 1, 15- Diabetes Melitus Berdasarkan
22. Pengetahuan Gizi, Sikap Dan
Tindakan Di Poli Penyakit Dalam
Rumah Sakit Islam Jakarta. Jakarta: Penelitian Sains & Teknologi, Vol.
Jurnal Gizi Indonesia Vol. 3, No. 2. 10, No. 2, 2009: 130 - 138.
82. Tilaar, V. T. 2015. Faktor-Faktor 90. Utomo Achmad Y. 2011. Hubungan
Yang Berhubungan Dengan Antara 4 Pilar Pengelolaan Diabetes
Kepatuhan Berobat Pasien Diabetes Melitus Dengan Keberhasilan
Melitus Pada Praktek Dokter Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2.
Keluarga Di Kota Tomohon. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas
Manado: Jikmu, Vol. 5, No. 2. Kedokteran Universitas Diponegoro.
83. Tjahjono, Y.P., 2013. Pengaruh Semarang.
Edukasi Melalui Media Visual Buku 91. Valentina Meta Srikartika1), A. D.
Ilustrasi Terhadap Pengetahuan Dan 2016. Analisis Faktor Yang
Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Memengaruhi Kepatuhan
Tipe 2. Calyptra, 2(1), Pp.1-10. Penggunaan Obat Pasien Diabetes
84. Toharin, S, R., Cahyati, W, H & Melitus Tipe 2. Kalimantan Selatan:
Zainafree, I. 2015. Hubungan Jurnal Manajemen Dan Pelayanan
Modifikasi Gaya Hidup Dan Farmasi Volume 6 Nomor 3.
Kepatuhan Konsumsi Obat 92. Wahyuni, A & Nina, A. 2016.
Antidiabetik Dengan Kadar Gula Senam Kaki Diabetik Efektif
Darah Pada Penderita Diabetes Meningkatkan Ankle Brachial Index
Melitus Tipe 2 Di Rs Qim Batang Pasien Diabetes Melitus Tipe
Tahun2013. Unnes Journal Of 2.Jurnal Ipteks Terapan. 2, (9), 155-
Public Health, 4 (2), 153-161. 164.
85. Toharin, S.N.R., KM, W.H.C.S., 93. Widya N. Insani, K. L. 2013.
Kes, M. And Kes, I.Z.M., 2015. Pengaruh Pelayanan Informasi Obat
Hubungan Modifikasi Gaya Hidup Terhadap Keberhasilan Terapi Pasien
Dan Kepatuhan Konsumsi Obat Diabetes Melitus Tipe 2. Sumedang:
Antidiabetik Dengan Kadar Gula Jurnal Farmasi Klinik Indonesia
Darah Pada Penderita Diabetes Volume 2, Nomor 4.
Melitus Tipe 2 Di Rs Qim Batang 94. Wijaya N , Faturrohmah A. Agustin
Tahun 2013. Unnes Journal Of W.W. Soesanto Tesa G. Kartika D.
Public Health, 4(2). Prasasti H. 2015. Profil Kepatuhan
86. Trihandini, I & Rosyada, A. 2013. Pasien Diabetes Melitus Puskesmas
Determinan Komplikasi Kronik Wilayah Surabaya Timur Dalam
Diabetes Melitus Pada Lanjut Usia. Menggunakan Obat Dengan Metode
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 9, (7), Pill Count.Jurnal Farmasi Komunitas
395-401. Vol. 2.No. 1.18-22. Surabaya.
87. Trisnawati, S, K & Setyorogo, S. 95. Wirawan Adikusuma, N. Q. 2017.
2013. Faktor Resiko Kejadian Hubungan Tingkat Kepatuhan
Diabetes Melitus Tipe Ii Di Minum Obat Antidiabetik Oral
Puskesmas Kecamatan Cengkareng Terhadap Kadar Hemoglobin
Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Terglikasi (Hba1c) Pada Pasien
Ilmiah Kesehatan. 5, (1), 6-11. Diabetes Melitus Tipe 2. Mataram:
88. Trisnawati, S. K. 2012. Faktor Risiko Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 279-
Kejadian Diabetes Melitus Tipe Ii 286.
Di Puskesmas Kecamatan 96. Witasari, U., Rahmawaty, S &
Cengkareng Jakarta Barat Vol. 5 (1) Zulaekah, S. 2009. Hubungan
89. Ucik Witasari, S. R. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Asupan
Tingkat Pengetahuan, Asupan Karbohidrat Dan Serat Dengan
Karbohidrat. Surakarta: Jurnal Pengendalian Kadar Glukosa Darah
Pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2. Jurnal Penelitian Sains &
Teknologi. 2, (10), 130-138.
97. Wulandari, O & Martini, S. 2013.
Perbedaan Kejadian Komplikasi
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Menurut Gula Darah Acak.Jurnal
Berkala Epidemiologi, Vol. 1, No. 2,
182–191.
98. Yuliani Fadma, Oenzil Fadil, Dan
Iryani Detty. 2014. Hubungan
Berbagai Faktor Risiko Terhadap
Kejadian Penyakit Jantung Koroner
Pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2. Jurnal Kesehatan Andalas.
Vol.3 No.1.
99. Yulianti, S, R., Mukaddas, A &
Faustin, I. 2014. Profil Pengobatan
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Instalasi Rawat Inap Rsud Undata
Palu Tahun 2012. Jurnal Of Natural
Science. 3, (1), 40-46
100. Yumna, M, Dkk. 2018. Dukungan
Keluarga Dengan Distress Pada
Pasien Diabetes Melitus Vol.9 (1)

Anda mungkin juga menyukai