Anda di halaman 1dari 6

Topeng Panji

Topeng Panji memiliki filosofi yang sangat tinggi, khususnya tentang


ketuhanan. Dimana panji ini berasal dari dua kata, yaitu PAN dan JI, lebih
lengkapnya adalah mapan marang kang siji. Maknanya adalah Tuhan itu Satu,
ketuhanan yang Maha Esa.

Sehingga topeng ini memiliki karakter dan ekspresi raut muka yang tulus, welas
asih dan juga penyayang. Warna topengnya ini berwarna putih, bahkan seluruh
kostum para pemainnya juga putih.
Artinya Tuhan adalah sumber dan muara dari kesucian batin dan juga pikiran
manusia. Ketika kita telah mencapai derajat kesucian tersebut, maka kita dapat
masuk surga.

Topeng Kelana

Topeng kelana ini tak kalah filosofisnya dibanding dengan topeng panji. Topeng
kelana atau yang disebut kembara yang berasal dari kata "mengelana" atau
"berkelana". Maksudnya adalah dalam hidup, kita senantiasa harus siap
berkelana dan juga mengembara untuk menemukan jati diri. Mencoba sesuatu
hal yang baru dan berpindah dari keburukan ke arah yang lebih baik.

Selain itu juga mengarungi hidup ibarat berkelana, ada ujung dan ada juga
pangkal, ada hidup ada juga mati. Maka sebaik-baiknya pengelana adalah yang
telah mempersiapkan bekal yang cukup saat berkelana. Sehingga dapat
bertahan sampai di tujuannya dengan baik. Begitu juga dengan kita yang hanya
hidup sementara di dunia, kelak nanti kita akan mati dan menanti pintu
manakah yang akan kita buka, surga ataupun neraka.

Topeng Rumyang

Seperti pada dua topeng di atas, topeng rumyang ini juga memberikan kesan
filosofis yang dalam. Rumyang berasal dari sebuah kata yaitu aRUM (harum)
dan juga hYang (Tuhan). Maksudnya ialah kita harus senantiasa
mengharumkan nama Tuhan didalam kehidupan kita. Mengharumkan dengan
cara.

Selalu mengingat Tuhan dalam keseharian kita, mulai dari bangun tidur hingga
tidur lagi. Selain itu juga cara mengharumkan nama Tuhan didalam diri kita
adalah dengan cara menjauhi larangan-larangannya dan melakukan apa yang
diperintahkannya. Dengan kata lain, kita harus beribadah dengan hikmat
seraya meninggikan nama Tuhan didalam diri kita.

Topeng Tumenggung
Topeng tumenggung ini memiliki arti khusus. Tumenggung adalah seorang
pemimpin yang tugasnya adalah mengayomi, membimbing dan menaungi
rakyatnya dengan rasa penuh kasih sayang. Istilahnya adalah asah, asih dan
juga asuh pada yang sedang dipimpinnya. Sehingga siapa pun yang ada di
bawahnya merasa sejahtera, aman, tenteram dan juga bahagia.

Jika pemimpin telah melakukan apa yang difilosofikan dalam topeng


tumenggung ini, maka kehidupan ini akan indah. Karena si penguasa tahu dan
sadar bahwa kekuasaan tertinggi adalah mutlak milik Tuhan. Apabila Tuhan
saja asah, asih dan juga asuh, maka kita sebagai hambanya yang telah dititipi
kekuasaan harus juga seperti itu.

5. Topeng Samba

Kata Samba berasal dari kata "sambang atau saban", yang artinya setiap.
Makna filosofis topeng ini adalah sebagai manusia kita harus menjadi suatu
pribadi yang mawasdiri setiap saat. Dimana akan banyak godaan dan juga
bisikan ke arah keburukan yang akan menjerumuskan.
Maka sebagai orang beriman, kita harus menjauhi dan menolak godaan
tersebut. Selalu dekatkan diri kita kepada Tuhan dan perbanyaklah ibadah.
Karena jika kita dekat dengan Tuhan, maka kita akan senantiasa dilindungi dari
godaan-godaan buruk. Selain itu juga senantiasa mawas diri akan membuat
kita selamat dari hal buruk di dunia dan di akhirat.

Topeng Ruwana

Topeng ruwana ini adalah topeng yang melambangkan sebuah jati diri manusia
yang telah dikuasai hawa nafsu dan angkara murka. Karakter topeng ini
dilambangkan dengan karakter rawana atau rahwana, yaitu karakter yang
merupakan manifestasi atau sebuah perwujudan dari topeng kelana yang salah
arah dan juga tersesat dalam mencapai tujuan.

Secara tidak langsung topeng ruwana ini memberikan filosofi berupa teguran.
Bahwa banyak diantara kita yang dikehidupannya senantiasa terperosok akan
jurang nafsu dan angkara murka. Kemudian diakhirnya kita akan meninggalkan
alam ini dengan keadaan nista. Tidak ada tempat yang abadi bagi kenistaan
kecuali tempat neraka yang abadi yang panasnya tiada tara

TOPENG MALANG
Topeng Malang merupakan pementasan wayang Gedog yang dalam pertunjukannya mempergunakan
topeng. Dalam perkembangannya di Kedungmoro dan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Malang yang
dikenal dengan sebutan Topeng Jabung. Dalam pementasannya mengetengahkan ceritera-ceritera Panji
dengan tokoh-tokohnya seperti : Panji Inu Kertapati, Klana Swandana, Dewi Ragil Kuning, Raden
Gunungsari, dll. Para penari mengenakan topeng dan menari sesuai dengan karakter tokoh yang
dimainkan. Dalam pementasan dipergunakan tirai yang terbelah tengah sebagai pintu keluar/masuk
para penarinya.

Maestro Topeng Malang, yang tetap melestarikannya adalah Mbah Karimun bersama istrinya Siti
Maryam, dengan tetap melatih anak-anak kecil di lingkungannya untuk belajar membuat Topeng Malang
dan tari Topeng Malangan.

Topeng ini adalah topeng Dayak Kendayan (Kanayatn) Kabupeten Landak Kecamatan Sengah Temila
Kalimanatan Barat. Topeng-topeng suku Dayak ini semuanya terbuat dari kayu dan hingga saat ini belum
pernah ada yang terbuat dari plastik atau benda lain. Hal ini disebabkan orang-orang Dayak ingin
mempertahankan keaslian dan keunikan topeng-topeng tersebut.

Topeng Tatanua adalah sebuah topeng tradisional yang dikenakan seperti helm, berasal dari
penduduk asli di provinsi New Ireland, Papua Nugini. Sebuah kepulauan paling timur laut negara
tersebut. Topeng ini terbuat dari kayu dan bahan alami lainnya, dipakai pada upacara .

Anda mungkin juga menyukai