Anda di halaman 1dari 2

Syalom, puji syukur untuk kasih Tuhan, saya diberikan kesempatan untuk membawakan renungan

Firman Tuhan malam hari ini dalam ibadah penghiburan almarhum bapak Gani.

Mari kita buka alkitab kita dalam pengkhotbah pasal 7:1 & 2

Dikatakan yang berbahagia ialah setiap kita yang setelah mendengarkan Firman Allah, dan kemudian
kita dimampukan untuk melakukannya didalam kehidupan setiap hari.

Dari dua ayat ini saya akan mencoba menyampaikannya dengan secara sederhana, bagi kita semua,
bapak ibu saudara, terisitmewa bagi keluarga duka, yang diberkati dan dipelihara oleh Tuhan.

Bapak ibu saudara kekasih Tuhan. Bagian firman ini adalah bagian yang diilhamkan oleh roh Tuhan
kepada sang penulis yaitu Salomo.

Salomo menuliskan beberapa bagian Firman Allah. Diantaranya Amsal, kidung agung, pengkhotbah,
dan beberapa bagian mazmur yaitu hasil tulisan salomo anak raja daud.

Waktu salomo menuliskan kitab ini, yakni kitab pengkhotbah, ini ketika salomo sudah dalam masa
tuanya. Jadi bisa dikatakan sudah makan asam garam kehidupan. Sudah mengalami sejumlah
peristiwa yang memberi pengalaman dari masa mudanya.

Dan dari sejumlah pengalaman, Salomo berkata “nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang
mahal”

Nama yang baik disini menggambarkan reputasi yang baik. Track recordnya bagus. Selama orang ini
menumpang diplanet ini memang namanya harum.

Coba kita bandingkan dengan tulisan salomo yang lainnya dalam AMSAL 22:1 “ nama baik lebih
berharga dari pada kekayaan besar. Dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas.

Jadi ayat ini memberi keterangan kepada kita, bahwa boleh punya harta melimpah, tanah berhektar-
hektar, uang di bank, di deposito, aset dimana-mana, tetapi kalau namanya tidak baik, ayat ini
berkata lebih baik nama yang harum, nama yang baik, dari pada semua kedudukan, status sosial,
harta benda dan pangkat apapun.

Nah saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, bagaimana seseorang dapat memiliki nama yang harum?

Saya percaya bahwa kita ini dari latar belakang yang gelap gulita.

Kita semua sudah terkontaminasi dosa, dan dosa membuat kita menjadi rusak.

kekristen pun percaya bahkan seorang anak yang masih dalam kandungan juga sudah dikandung
didalam dosa. Dosa siapa? Dosa darimana? Ini yang disebut original sin, dosa asal yang melekat
karena perantaraan adam dan hawa. Jadi mau dia itu hamba Tuhan, pendeta, , majelis, anak
pendeta, pelayan Tuhan, WL, singer, pemusik gereja, semua kita orang berdosa.

Ibarat kata kalau anak monyet, saudaa tidak usah mengajarinya perilaku monyet. Dengan sendirinya
dia akan tau. Kenapa? Karena dia anak monyet.

Anak ayam tidak usah di ajar untuk berperilaku ayam, karena dia pasti tau dengan sendirinya karena
dia anak ayam.

Demikian juga anak orang berdosa. Semua berpotensi hidup didalam dosa.
Nama Kita semua ini tidak harum. Sama seperti abraham. Yang dipanggil dari latar belakang
penyembah berhala.

Dari urkasdim, arbham ini sudah memilki kekayaan yang berlimpah, memilki status sosial yang
tinggi. Namun Abraham adalah penyembah berhala. Tetapi ketika Tuhan panggil dia keluar dari
urkasdim, lalu ke aram, lalu ke kanaan. Dan Allah Jamin, kalau Aku yang panggil kamu, ada sejumlah
berkat yang diberi. Dan salahsatunya yaitu “aku akan membuat nama Mu masyur”.

Kej. 12:2 “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat nama mu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat”

Setiap orang percaya dipanggil keluar. Yaitu keluara dari kehidupan lamanya sebagai pendosa
kepada hidup didalam kasih karunia.

Kita dipanggil untuk dipulihkan. Janji Tuhan bagi setiap orang percaya agar namanya dibuat masyhur.
Tetapi hal yang penting yaitu agar “engkau menjadi berkat”.

Kita dipanggil keluar dari kehidupan gelap, supaya hidup didalam terang sehingga kehidupan kita itu
mampuh menerangi orang disekitar kita.

Semua orang pasti mengalami 2 peristiwa penting dalam kehidupannya yaitu kelahiran dan
kematian. Awal dan akhir kehidupan didalam dunia. Dalam prosesnya sebagai orang percaya, kita
diingatkan kembali untuk hidup menjadi anak terang dan menjadi berkat dalam setiap proses
kehidupan kita. Sehingga orang akan melihat Tuhan dalam kehidupan kita lalu hanya nama Tuhan
saja yang dipermuliakan dalam kehidupan kita.

Bapak Gani telah menyelesaikan prosesnya didalam dunia ini dengan baik. Walaupun hanya beberap
saat mengenal beliau, tetapi saya mengenal pak gani sebagai orang setia dan taat dalam ibadahnya,
belau selalu aktif datang dalam pertemuan-pertemuan ibadah yang ada, juga beberapa kali beliau
mengajak berdiskusi soal firman Tuhan yang kurang dipahaminya. Ini menunjukan bahwa beliau mau
belajar memahami dan mengenal Tuhan yang dia sembah. Bagi saya secara pribadi yang baru
mengenal beliau, pak gani sudah menjadi berkat buat saya yang mengajarkan saya tetap setia,
lewat kesetiaan dan ketaatannya dalam beribadah.

Sekarang pertanyaanya sekaligus tantangan buat kita semu yang masih memiliki kesempatan.

Sudahkah kita keluar dari kehidupan yang gelap dan mulai hidup didalam terang? Yaitu hidup dalam
kasih karunia Yesus Kristus Tuhan kita?

Maukah kita menjadi terang, menjadi berkat bagi sesama kita umat manusia dalam kehidupan kita?

Maukah kita menghidupi Kristus didalam setiap keidupan kita?

Sehingga pada akhirnya orang akan melihat Kristus dalam kita dan Nama Tuhan yang dipermuliakan.

Amin.

Anda mungkin juga menyukai