THE SONS OF GOD membayar lunas hutang yang kita, tetapi melalui Yesus kita juga diperdamaikan
Roma 8:14-17 dengan Allah (Rekonsiliasi). Kemudian di pasal 6 Paulus menjelaskan bahwa
Saudara yang terkasih, terlalu sering kita mendengarkan istilah Anak Allah,
Kita adalah Anak-anak Allah/THE SONS OF GOD, dan Allah adalah Bapa kita.
Tentunya kata anak dalam hal ini tidak bisa disimpulkan secara Biologis Lih.
Yohanes 1:12-13. Yang di maksud kita sebagai Anak Allah adalah, kita sudah
dipilih Allah sejak semula diangkat sebagai Anak-Nya, Dijadikan dan Allah
mengakui kita sebagai anak-Nya, itu sebabnya sebagai Anak kita harus
mencerminkan kehidupan Allah sebagai Bapa kita. Namun acap kali dalam realita
yang ada, kita sulit untuk menunjukkan/membuktikan bahwa kita adalah Anak
Allah.
Dalam TKFT ini, Paulus berulang kali menekankan dan menyebut kita
adalah Anak Allah, ada 3-4 kali, Lalu apa maksud dari semua ini.? …………
Untuk mengerti hal itu, kita harus lebih dulu mengetahui konteks surat
Roma ini, Jika kita perhatikan Dalam 3 pasal pertama dari Roma, Paulus
mengatakan bahwa setiap orang adalah orang berdosa tanpa terkecuali. Orang
bukan Yahudi adalah orang berdosa dan orang Yahudi juga orang berdosa. Orang
Yahudi menganggap mereka istimewa karena mereka dipilih oleh Tuhan dan
mereka memiliki hukum Tuhan. Tapi kemudian Paulus menampar wajah mereka
dan mengingatkan mereka bahwa tidak ada satupun yang bisa memenuhi standar
hukum Allah. Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan
Allah. (Roma 3:23).
Kemudian di pasal 4 dan 5 Paulus menjelaskan bahwa sekarang orang
Kristen memiliki damai sejahtera dengan Allah. Karena Yesus bukan hanya
seharusnya orang Kristen sekarang mati bagi dosa dan hidup bagi Allah. Ketika
Yesus mati, kita mati bersamanya. Dan ketika Yesus dibangkitkan, kita
dibangkitkan bersamanya, Tetapi kemudian di Roma 7, Paulus menjelaskan
kepada kita suatu kondisi dilema yang kita hadapi dalam kehidupan keKristenan.
Hal ini menggambarkan bahwa ada 2 keinginan yang selalu bertentangan dalam
diri Kita sampai saat ini, yakni Daging dan Roh. CONTOH: Ketika Roh & jiwa
kita sudah ingin beribadah, namun disisi lain kedagingan kita ingin
mengadiri pesta di jam yang sama dan di hari yang sama.
Itu sebabnya Paulus berkata, SIAPAKAH YANG AKAN
MELEPASKAN AKU DARI TUBUH MAUT INI. Kalimat ini sekaligus
membuktikan Bahwa Paulus dalam ketaatannyapun, mengakui bahwa Ia sendiri
tidak akan pernah sanggup melepaskan diri-Nya dari Tubuh maut ini.
Lalu siapa yang bisa melepaskan Paulus dan Jemaat Roma, siapa yang bisa
melepaskan kita dari hukum dosa dan hukum maut, Hanya Kristus melalui Roh
Kudus. Jadi ini adalah konteks dari Roma 8. Paulus menjelaskan kepada kita peran
Roh Kudus dalam membebaskan kita dari hukum dosa dan kematian dan
meyakinkan kita bahwa tidak ada penghukuman bagi kita yang ada di dalam
Kristus Yesus. Ay 1. Jelas Dikatakan.
KEMBALI KE TEMA : THE SONS OF GOD
Dari yang berdosa dan kemudian menjadi seteru Alllah, lalu di tebus
dengan harga yang mahal + diperdamaikan, dan kemudian Diangkat,
dijadikan/diadopsi sebagai Anak-anak Allah. Sungguh Luar biasa saudara. Itu
sebabnya penekanan Paulus mengenai Anak Allah selalu di ulang-ulang karena
kita harus membuktikan/menunjukkan Bahwa Kita adalah Anak Allah, Namun
dengan cara Apa kita bisa membuktikannya?
1. Dengan Hidup Di Pimpin Oleh Roh (Ay. 14)
Dipimpin oleh Roh berarti kita harus tunduk di dalam pimpinan Roh bukan
Roh yang tunduk pada keinginan kita, Kita harus berusaha untuk mematikan dosa
dalam kehidupan kita. Maksud Paulus adalah kita harus mematikan keinginan
daging karena kita dipimpin oleh Roh. Ini adalah kata pasif. Kita tidak
memerintahkan Roh tetapi sebaliknya Roh yang menuntun kita untuk mematikan
dosa yang ada dalam diri kita.
Ada banyak orang memahami Roh Kudus hanya sebagai pemberi
karunia sajah, ini keliru saudara, ini hanya sebagian kecil dari peran Roh Kudus,
Namun peran Roh Kudus yang sesungguhnya dan yang utama adalah, Memimpin
kita ke dalam seluruh kebenaran, Yohanes 16:13, mengapa harus dipimpin ke
dalam kebenaran,? karena kita tidak tahu bagaimana untuk hidup benar.
kebenaran akan apa, kebenaran akan Kristus yang sesungguhnya Mati
karena Dosa kita, dan melaluinya kita bisa diselamatkan (Kis 4:12), dan
seharusnya kita harus sadar, dan malu akan dosa2 kita yang dulu, dan sekarang
kita harus meyakini, Bahwa kita bukan lagi budak dosa,
lalu pertanyaannya mengapa kita masih mau menghambakan diri kepada
dosa.? Karena Keinginan Daging itu lebih menarik dan juga lebih nikmat.
Arti utama dipimpin oleh Roh adalah untuk :
a. Mematikan dosa dalam hidup kita
Mengapa Harus mematikan dosa, karena jika kita tidak mematikan dosa, maka
Dosa yang akan membawa kematian bagi kita. Sebab upah dosa ialah maut. Ay.
13 Jelas dikatakan; Kata Alkitab kita akan Mati, Mati dalam arti Binasa selama-
lamanya di neraka, Disana tidak ada lagi Hadirat Allah, Disana hanya ada tangisan
dan kertakangigi. Itu sebabnya kita sebagai Anak-anak Allah harus hidup di
pimpin oleh Roh, agar kita bisa mematikan perbuatan2 Daging. Dan agar kita tidak
Binasa.
b. Dipimpin oleh Roh adalah untuk bertumbuh dalam keserupaan
dengan Kristus. Sebagai mana Kristus hidup demikianlah kita harus hidup. Saya
tidak perlu menjelaskan bagaimana Kristus hidup, karena Setiap firman yang kita
dengar selalu menggambarkan Sifat dan kehidupan Kristus, Tapi yang saya mau
tanyakan, Maukah kita hidup sama seperti Dia? Segala teori tentang kehidupan
Kristus kita sudah tahu, jelas, namun untuk hidup seperti Kristus ini yang
Menjadi intinya. Itu berarti cara kita hidup hari ini dan cara kita hidup sebelum
mengenal Kristus berbeda. Apakah hidup kita sudah bereda dari yang dulu?
Hanya jika kita hidup dipimpin Oleh Roh Allahlah, kita bisa hidup
serupa dengan Kristus dan kita akan disebut Anak Allah. Namun di luar itu,
Di luar dari pimpinan Roh Kudus, kita tidak akan mampu menyerupai
Kristus dan jika kita tidak hidup menyerupai Kristus, kita tidak akan disebut
“THE SONS OF GOD”.
Sudah berapa lama kita menjadi orang Kristen, dan sudah berapa banyak
dari kesembilan buah Roh itu yang hidup dalam diri kita, 1 2 3, atau, 1 pun tidak,
jangankan 3 4, satu ajah sulit pak Pdt… Sulit karena kita masih belum mau
menaklukkan diri dalam pimpinan Roh, tapi bagi mereka yang sudah menaklukkan
diri dalam pimpinan Roh, maka kesembilan buah Roh itu, akan muncul dengan
sendirinya.
2. Kita Menyebutnya Ya Abba Ya Bapa (Ay. 15b)
Dalam point kedua ini Ketika saya renungkan, jujur secara pribadi saya
sungguh terheran-heran saya terkagum-kagum, saya bertanya dalam hati Kok Bisa,
Kok bisa saya dilayakkan untuk memanggil Dia sebagai Bapa. Padahal dulu saya
adalah musuh Allah, Alkitab katakan manusia adalah seteru Allah karena
bersahabat dengan dunia, Tapi sekarang kita di kejutkan, kita dibuat sejenak
terdiam, Bahwa yang dulu dianggap musuh yang seharusnya dihancurkan sekarang
dianggap Anak. Karena pengorbanan Kristus ,Dan kita bisa memanggilnya Bapa.
Yang dulunya musuh kini dianggap sebagai Anak. Sekarang kita dianggap
menjadi keluarga Allah/THE SONS OF GOD. Wow..
Saya Jadi teringat dengan suatu kisah yang sangat luar biasa dalam
PL. Kisah tentang Daud dan Mefiboset 2 Samuel 9. Mefiboset ini adalah
cucunya Raja Saul, Saul punya anak Namanya Yonatan dan Yonatan punya anak
Bernama Mefiboset. Nah Ketika Saul masih menjadi raja, Yonatan bersehabat
dengan Daud, Tapi entah kenapa Yonatan yakin bahwa yang akan menjadi Raja
selanjutnya adalah Daud, Dan singkat cerita Yonatan ingin jika nanti Daud jadi
raja, Yonatan ingin agar keturunannya di lindungi oleh Daud. Dan mereka sudah
buat perjanjian.
Dan singkat cerita Saul dan Yonatan mati dalam pertempuran di Yizrell
Ketika melawan orng filistin, Dan singkat cerita kabar itu sampai ke istana dan
tiba2 terjadi kegaduhan, semua orang berusaha menyelamatkan diri termasuk Anak
Yonatan yang Bernama Mefiboset ini, dia masih usia 5 Tahun. Pengasuhnya
mengangkat Mefiboset lari dan tidak sengaja terjatuh, dan akhirnya mefiboset
timpang. Dan akhirnya setelah mereka berhasil kabur Mefiboset tinggal di sebuah
tempat Namanya Lodebar dan Jauh dari Istana.
karena ia tahu bahwa jika Dinasti/kepemimpinan Berganti itu biasanya
dalam system kerajaan dulu, mereka akan memusnahkan semua keturunan dari
raja sebelumnya karena itu bisa menjadi ancaman bagi mereka. Jadi Wajar
Mefiboset dibawa kabur oleh pengasuhnya. Nah Ketika Daud sudah menjadi Raja,
tiba2 dia ingat tentang janjinya kepada Yonatan, sehingga ia bertanya masih
adakah yang tersisa dari keturunan Saul? Nah semua orang yang mendengar itu
udah ngerti maksud Daud, dalam Arti jika ketemu keturunannya habisi mereka.
Tapi Daud bilang begini, Cari Orang itu karena aku akan menunjukkan kasih
setiaku kepadanya. Kemudian ada seorang yang Bernama Ziba menjawab, ada
Raja, Mefiboset anak dari Yonatan. Lalu dengan segera Daud memerintahkan agar
Mefiboset di bawa menghadap dia. Tidak lama kemudian Mefiboset Ditemukan,
Saudara bayangkan jika kita di posisi Mefiboset, kita sudah berfikir, Tamatlah
saya, akhirnya saya ketahuan juga sembunyi disini. Akhirnya dia dibawa ke istana,
dia tersungkur di hadapan kaki Daud, dan Daud berkata Mefiboset; kemudian
Mefiboset menjawab Inilah Hamba tuanku; Lalu daud bilang aku akan
menunjukkan kasihku kepadamu, aku akan pulihkan semua harta saul dan ayahmu
Yonatan, dan kamu akan makan sehidangan denganku, Lalu Mefiboset bilang,
kenapa engkau peduli kepada anjing mati seperti aku. Mefiboset berkata demikian
karena dia berfikir bahwa seorang Raja memburu aku karena dia ingin
menghukum dan membunuh aku. Tapi ternyata Sang Raja/ Dalam hal ini Daud
datang untuk memulihkan Aku, dan bahkan aku yang seharusnya menjadi
seterunya karena dosa nenek moyangku Saul, tapi kini Raja memulihkan aku, dan
menganggap aku layak masuk di dalam kerajaannya dan menempatkan aku duduk
sehidangan dengan Raja, kemudian mengganggap aku sebagai Anaknya.
Saudara Hal yang sama terjadi pada saya dan Saudara, Pada saat kita juga
diburu dan dicari oleh Yesus untuk akhirnya kita dipulihkan. Tapi ada satu Point
yang sangat penting, Dimana Daud berkata begini, Mefiboset, Aku memulihkan
kamu dan mengasihimu karena Ayahmu Yonatan. Jadi ini seperti menggambarkan
Kisah Injil yang menunjukkan bahwa dalam karya keselamatan itu ada Allah Bapa,
Yesus dan Kita. Kita di Angkat Oleh Allah Bapa menjadi anak-Nya karena Yesus.
Nah, dalam cerita ini, Daud itu seolah-olah menggambarkan Allah Bapa, Yonatan
adalah Yesus dan kita adalah Mefiboset. Kita merasa tidak layak, tapi ternyata kita
salah paham, Kita berfikir bahwa karena Dosa nenek moyang kita, Pasti Bapa akan
menghukum kita, Tapi kemudian Bapa berkata, aku menyelamatkan Engkau
Karena Yesus. Jadi sekarang kita ada di dalam Bapa, dikasihi oleh Bapa,
dipulihkan Oleh Bapa dan dijadikan sebagai Anaknya/Anak Raja, karena Yesus,
Luar Biasa bukan.
Paulus menggunakan kata “Abba” di sini untuk tujuan yang sangat
spesifik. Coba perhatikan. Surat Roma ditulis oleh Paulus dalam bahasa Yunani,
ke sebuah gereja di Roma. Sedangkan Kata “Abba” adalah kata bahasa Aram
untuk Bapa. Mengapa Paulus tiba-tiba menggunakan kata Aram dalam sebuah
surat yang ditulis dalam bahasa Yunani? Ini bukan suatu kebetulan.
Paulus sengaja menggunakan kata “Abba” untuk membuat penekanan
yang kuat. Jadi mengapa Paulus memperkenalkan kata “Abba” dalam bagian ini?
Karena Dalam konteks Yahudi, mereka melihat Tuhan dalam penghormatan yang
tinggi sampai mereka bahkan takut untuk mengucapkan namanya. Mereka sangat
berhati-hati menggunakan nama Tuhan. Itu sebabnya dalam Ayat 15 dikatakan,
Namun, ada satu Pribadi yang muncul dan dengan berani menyebut Tuhan
sebagai “Abba. Yakni” Yesus masuk dalam cerita dan dia mengajarkan murid-
muridnya untuk menyebut Tuhan sebagai “Abba Bapa kami.” Jadi inilah intinya.
Suatu ketika ada seorang anak kecil yang masuk kedalam ruang rapat
sekelompok jendral, dan dia menghampiri seorang jendral yang berpangkat
paling tinggi di ruangan itu, semua terkejut dan heran, karena anak itu
langsung naik kepangkuan Jendral tersebut, Dan dia memanggil dengan
lantang dengan sebutan Bapa. Padahal seluruh anggota yang ada di ruangan
tersebut sangat menghormati Jendral mereka, dan tidak berani mendekat jika
mereka tidak diberi perintah, Namun mengapa Anak itu berani dan tidak gentar
sedikitpun, Karena Dia tau bahwa itu adalah Bapanya, dan jendral Tersebut tau
bahwa itu adalah anak yang dikasihinya.
Hanya Orang Kristenlah yang menyebut Allah mereka dengan sebutan
Bapa, menggambarkan suatu hubungan yang sangat Akrab, dan penuh dengan
cinta kasih dan Keterikatan, demikian juga kita seharusnya melalui status kita
sebagai Anak Allah, seharusnya hubungan kita dengan Allah itu sangat dekat, Erat,
Akrab, dan selalu ingin bersama dengan Bapa dalam hadirat-Nya.
Tapi mengapa terkadang orang Kristen masih merasa biasa-biasa sajah,
ketika hubungan-Nya dan Allah sudah semakin jauh karena kesibukan??, Itu
karena mereka tidak benar2 mengakuinya sebagai Bapa. Doa yang mereka
ucapkan selama ini ketika mereka Berdoa Bapa Kami, hanya sekedar formalitas
dan liturgika greja saja, namun pada kenyataannya hubungan mereka dengan Allah
tidak menunjukkan bagaimana hubungan antara Anak dan Bapanya.
Roh Kudus tidak hanya memberi kita hubungan yang baru dengan Allah,
tetapi hubungan baru yang kita miliki dengan Allah sama intimnya dan sama
berharganya seperti hubungan yang Yesus miliki dengan Bapa. Sukacita dan
kesenangan yang dimiliki Yesus dalam hubungannya dengan Bapa adalah juga
milik kita. Tuhan senang terhadap kita seperti dia senang terhadap Yesus. Ini luar
biasa. Hubungan intim yang sama yang Yesus miliki dengan Allah Bapa juga
adalah milik kita melalui Roh Kudus. Kita adalah putra-putra Allah!
3. KITA DISEBUT SEBAGAI AHLI WARIS AY 17
Hanya seorang Anaklah, yang layak mewarisi harta Bapanya. Jika
demikian kita sebagai Anak Bapa, Pasti mewarisi Kekayaan Bapa. Maksudnya
orang2 yang layak menerima janji2 Allah yang akan menerimanya bersama-sama
dengan Kristus. Karena Kita Adalah Anak maka kita adalah Ahli Waris Kerajaan
Sorga.
Dengan kata-kata apakah seorang bisa melukiskan tentang Kerajaan sorga,
dengan bahasa yang setinggi apakah kita bisa melukiskan Keindahan Sorga,
dengan Rumus apakah kita bisa mengkalkulasikan Harta Kerajaan Sorga, TIDAK
ADA, yang bisa melukiskan bahkan menghitung harta Kerajaan sorga, Apalagi
disana hanya akan ada sukacita, kebahagiaan dan Kedamaian, Dengan apakah kita
bisa menghitung nilai dari sukacita, kebahagiaan dan kedamaian, Tidak ada, jika
demikian tidak terbatas nilainya jika kita berbicara tentang Sorga, dan
TAHUKAH SAUDARA YANG TIDAK TERBATAS NILAINYA ITULAH
YANG AKAN ALLAH WARISKAN KEPADA KITA. Karena Kita adalah
THE SONS OF GOD.
Makanya terkadang kita heran saudara2, mengapa untuk sesuatu yang
nialinya terbatas, dapat di hitung dan tidak kekal, kita rela berkorban waktu
berkorban tenaga untuk mendapatkannya. Tapi untuk sesuatu yang kekal dan
sesuatu yang tidak ternilai, kita tinggalkan. Itu karena kita hanya hanya focus
kepada apa yang kelihatan, tapi tidak dengan yang tidak kelihatan. Tapi
sebenarnya bukan karena Dia tidak kelihatan, Dia sudah menyatakan dirinya
melalui Firmannya, dan melalui Rohnya, tapi karena Mata rohani telah dibutakan,
maka kita sulit untuk melihatnya. Karena hanya ada satu cara kita bisa melihat
Allah yakni melalui Rohnya yang berbicara dalam hati kita. Itu sebabnya ada
banyak orang yang rela meninggalkan Kristus karena Proyek, Jabatan, Pacar dan
sebagainya. Karena mereka tidak bisa melihat Janji Allah, Karena Iblis berusaha
menutup mata mereka dengan kemegahan dunia. Agar mereka tidak melihat
kemegahan sorga.
Tapia da satu hal penting yang perlu kita sadari, sebelum kita Menikmati
Warisan itu,. Dalam surat ini Paulus begitu hati2 ketika berbicara Warisan, Paulsu
berkata memang kita pasti akan mewarisi apa yang Allah janjikan, JIKA, Kita
menderita bersama-sama dengan Dia.
Itu sebabnya Paulus sangat teliti ketika mennyampaikan ini saudara, Dia
sudah telebih dahulu menyampaikan akan perbuatan tangan Allah dalam
kehidupan jemaat Roma, Dimana mereka Dulunya adalah Seteru Allah, dan
kemudian Diperdamaikan melalui Kristus Yesus, dan kemudian dijadikan Sebagai
Anak Allah, dan sekaligus akan menjadi Ahli Waris, Dalam arti Paulus membuat
mereka sadar terlebih dahulu akan keistimewaan mereka, Barulah Paulus berbicara
tentang Penderitaan. Agar malalui kesadaran itu Jemaat Roma akan menyadari
bahwa Anugrah Allah yang sudah mereka terima dan yang akan mereka Terima
sebagai status sebagai ahli waris, tidak lagi membuat mereka takut dan mundur
ketika menghadapi penderitaan. Sebab penderitaan apakah yang dapat
dibandingkan dengan Apa yang Allah telah lakukan dalam hidup mereka. Itu
sebabnya Paulus Berkata dalam Ay. 18……………..
MENGAPA HARUS MENDERITA, SEBAB TIDAK AKAN ADA
MAHKOTA TANPA PENDERITAAN.