Anda di halaman 1dari 3

Mengakui Perbuatan Keadilan Tuhan menjadi saksi (jadi bayangkan saja bahwa ini terjadi di

(Ungkanassai Katonganan-Na Puang Matua) pengadilan, ada saksi)


 Ma’parapa’mo tu Puang unnea taunNa, la sikara-kara Israel. Apa
 Saya kira, pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang” bisa berlaku yang Tuhan mau perkarakan?
untuk perenungan kita pada saat ini.  Ayat 3-5, Allah menjadi saksi pertama: Ee taungKu, apara tu
 Pepatah ini menegaskan bahwa ketika kita tidak benar2 Kupogau’ lako kalemu sia apara Kupamasussangko? Apa yang
mengenal seseorang, tidak benar2 memahami bagaimana sudah Kulakukan terhadapmu sampai2 engkau jemu, bosan,
sifatnya, maka akan sulit bagi kita untuk menghargai orang lelah terhadap diriKu?
tersebut.  Naungkap mi para’ Puang to tu apa mangka Napogau’ lako
 Berarti poinnya adalah: mengenali, memahami. Ditandai taunNa; Napakilala: “Tae’ raka Kumangka ussolangko tassu’ lan
tongan/dipahami tongan mai tondok Mesir sia Kula’bakko lan mai inan munii dipokaunan,
 Dan rupanya, ini yang nabi Mikha maksud melalui pembacaan sia Kusua tu Musa, Harun sia Miryam undoloangko?
kita. Kalau tema kita mengatakan “Mengakui Perbuatan  Tuhan ingatkan mereka tentang rangkaian perjalanan keluar dari
Keadilan Tuhan”, Mesir menuju Tanah Kanaan yang sungguh tidak mudah, dan
 Maka kita baru akan bisa mengakui itu kalau kita benar2 salah satu tantangannya adalah karena harus melewati banyak
mengenal, memahami siapa Allah yang kita percaya dan seperti negeri orang asing
apa sifat-sifat-Nya  Numpang lewat dan kadang numpang bermalam. Di ayat 5 itu
 Berarti, melalui pembacaan saat ini, Mikha mau memperlihatkan Tuhan ingatkan bagaimana ketika mereka menyeberangi tanah
kepada kita betapa bangsa Israel pada saat itu, sekalipun disebut Moab, lalu raja Moab, yaitu Balak mau mengusir mereka saba’
sebagai umat pilihan, tapi mereka belum benar2 mengenal siapa tarru’ buda tu to Israel (Bil. 22)
Allah, mereka belum benar2 memahami bagaimana sifat2 Allah  Makanya disebut nama Bileam juga di ay.5, karena waktu itu,
yang sesungguhnya. Balak meminta Bileam untuk mengutuk bangsa Israel, saba’
 Pembacaan kita ini menarik karena disajikan dalam bentuk natandai Balak kumua iatonna attu iato, kalau Bileam
drama, yaitu drama di pengadilan. memberkati seseorang, maka diberkatilah orang itu, tapi kalau ia
 Kalau di pengadilan, berarti ada pihak2 yang sedang berperkara, mengutuk seseorang, maka terkutuklah orang itu.
ada pihak2 yang sedang berselisih, yang mau diselesaikan  Tapi Tuhan jaga bangsa Israel, sehingga Bileam katakan kepada
kasusnya/perkaranya. orang suruhan Balak: “Sekalipun Balak memberikan kepadaku
 Perkaranya siapa? Jelas perkara antara Israel dengan Allah, dan emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat
kalau kita perhatikan perikop kita, maka kita bisa melihat 3 sesuatu, yang kecil atau besar, yang melanggar titah Tuhan,
bagian penting di sana. Allahku.”
 Yang pertama, di ayat 1-5. Allah sedang mengadukan perkara-
Nya, mengundang gunung2, bukit2 dan dasar2 bumi untuk
 Sederhananya, Tuhan mau bilang ke umat-Nya: “Den raka  Kita jadi mengerti bahwa rupanya, mereka mengira bisa
kasalan Kupogau’ lako kalemi sola nasang; Kusanga melona memperbaiki hubungan yang rusak dengan Tuhan, mereka pikir
nasang tu Kupogau’, mipomelona nasang. bisa menyenangkan hati Tuhan, mereka pikir bisa menyogok
 Liu tu pa’kaboro’Ku lako kamu, tae’ senga’na Kutangaran Tuhan dengan persembahan2 yang dianggap terbaik. Mereka
sangadinna kamu manna, ammi pasusiNa’ ii te?” pikir itu cukup
 Allah mau bilang kepada umatNya betapa anugerah-Nya  Apa2 bangmo ka kipogau’ Puang, yang penting sae sia pa kan
sungguh telah dicurahkan bagi mereka, tapi rupanya umat gagal me’gereja, yang penting tama tarru sia tu persembahanki..
mengenali Allah dan anugerah-Nya  Kalau kita baca ayat 10-12, di situ jelas diungkapkan bentuk2
 Sebab kalau mereka mengenal Allah dengan baik dan benar, pelanggaran yang mereka lakukan, seperti: kecurangan yang
maka semua anugerah Allah akan mereka respon secara benar membuat mereka menjadi kaya sehingga merugikan orang2
juga. kecil (korupsi)
 Ko tiromi tu pebalinna lan aya’ 6-7 (ini bagian kedua): “Apara la  Ada kekerasan dan dusta, suka berkata tidak benar. Belum lagi
kubaa la mennolo lako Puang sia la kubaa tukku menomba lako ketika mereka ikut menyembah dewa2/allah2 dari bangsa asing
Puang Matua dao inan madaona? yang mereka kawini
 Ma’din raka kupennoloan tu pemala’ ditunu pu’pu’, iamotu anak  Dengan kata lain, mereka menutupi semua pelanggaran2
domba sangtaun dadinna? Berkenankah Tuhan kepada ribuan mereka dengan persembahan yang banyak, dengan
domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? persembahan2 terbaik, dengan tetap rajin beribadah.
 Ma’dinraka la kupemalaran tu anak pa’bunga’ku belanna  Tapi nabi Mikha menganggap bahwa bangsa Israel harus benar2
kapatodotintinganku, ba’tu anak sun di kaleku belanna memahami siapa Tuhan yang mereka percaya, dan karena itu,
kasalanna deatangku? ayat 8 menjadi puncak dari pembacaan kita (ini bagian ketiga)
 iate kada iate, inang mandu kassara’. Ini adalah ungkapan  Di ayat 8 inilah kita temukan jawaban bahwa sebenarnya yang
kejenuhan, kebosanan orang Israel, sehingga dengan bahasa dituntut Tuhan dari umatNya; bukan kurban bakaran yang
yang berlebihan bahkan menjadi sindiran, mereka mau mahal, bukan persembahan yang banyak, melainkan KEADILAN,
mengatakan bahwa sebenarnya, beribadah kepada Allah itu KESETIAAN DAN KERENDAHAN HATI DI HADAPAN-NYA!
terlalu berat. Rempong liu tu Puang Matua. Apa bang para  3 hal ini bisa dilakukan oleh siapapun di antara kita jika memang
Nakamorai? ada kemauan. Tapi sama seperti orang Israel dulu, di zaman
 Mangka disorongan pemala’ paling masuli’, iamotu tedong sekarang pun, kebiasaan kita adalah mencari dan menciptakan
saleko, na ma’posanga2 bangpa Ia. Anak pa’bunga’ku pissan allah2 kita sendiri
raka la kupemalaran na mane matana?  Kita ciptakan yang sesuai dengan apa yang kita mau lakukan
 Dari ayat 6 & 7 ini, terungkap secara jelas kesombongan bangsa menurut keinginan hati kita, lalu kita katakan kita dituntun oleh
Israel pada saat itu. Yesus Kristus, padahal yang kita lakukan sungguh jauh dari sifat
dan kehendak Yesus.
 Makanya dalam bacaan Korintus, Paulus memperkenalkan siapa  Bileam bilang, dalam hal kecil maupun besar, tidak sedikitpun
Kristus yang sesungguhnya, bahwa Kristus itu disalibkan, dan akan kulanggar perintah Tuhanku. Mengajak kita semua utk
itulah anugerah Allah yang tidak hanya diberi untuk umat Israel berefleksi: secara pribadi, dalam semua hal yang kita lakukan, la
tp juga untuk kita dan seluruh dunia jujur duka sia ki’ raka mau itu di dalam keluarga, di sekolah atau
 Dan karena kita juga menerima anugerah Allah melalui Kristus, di tempat kerja?
maka kita sama sekali tidak punya alasan untuk jenuh, bosan,  Akan tetap setiakah kepadaNya saat berada di titik2 terendah
lelah dalam bersikap adil dan mencintai kesetiaan. kehidupan?
 Mengapa? Karena kita tinggal di dalam kemah Kristus, kita  Kata Daud dlm bacaan Mzm., yg boleh menumpang di kemah
berjalan bersama Kristus yang telah merendahkan diri-Nya demi Tuhan, yang boleh tinggal di gunungNya adalah mereka yg
keselamatan kita. berlaku adil, yg berkata jujur, yg tidak suka menyebar fitnah, dan
 Singkatnya, anugerah Allah yang hadir melalui Yesus Kristus yg tidak membungakan uangnya saat meminjamkannya kpd org
dengan sendirinya membongkar kebobrokan2 kita, membongkar lain
perilaku2 jahat kita  Perenungan mendalam bagi kita menjelang pemilu 2024, la jujur
 Firman-Nya hari ini mau menyadarkan kita semua kembali dan setia nasang sia ki’ raka? Bileam tdk mau disuap walau dgn
bahwa anugerah-Nya adalah panggilan, undangan untuk melihat emas seistana, maka mudah2an, dgn terus mengingat anugerah
ke dalam diri kita masing2 bagaimana kita telah memperlakukan Allah melalui Kristus bagi kita, kita tdk akan terlibat dalam
Kristus yang telah mati tersalib untuk kita. kecurangan2 apapun, baik itu menyuap maupun disuap
 Adakah kita juga mau menyombongkan diri di hadapan-Nya?  Ingat, mengakui perbuatan keadilan Tuhan adalah kata lain dari
Hari ini, Mikha dan Paulus mengajak kita untuk menangkap MELAKUKAN PERINTAH-NYA, dan perintahNya adalah: berlaku
kembali anugerah Allah yang selama ini mungkin telah kita adil, mencintai kesetiaan dan hidup rendah hati di hadapan-Nya.
lupakan/abaikan
 Dan kalau anugerah itu sudah kita pegang erat kembali di dalam
genggaman kita, maka kita akan benar2 menghayati,
menghidupi anugerah itu dalam setiap apapun yg kita lakukan,
bukan bersandar atau bersembunyi di balik kegiatan2 agamawi
yang hebat
 Khotbah Yesus di bukit dalam bacaan Matius meyakinkan kita
kembali bahwa hidup susah pun tak mengapa, berduka tak
mengapa, dianiaya krn nama-Nya tak mengapa, difitnah tak
mengapa asal tetap memegang teguh keadilan, kesetiaan dan
rendah hati di hadapan-Nya, tidak akan ada lg yg Tuhan tuntut
dr kita, malah kita akan disebut sbg org2 yg berbahagia!

Anda mungkin juga menyukai