Anda di halaman 1dari 5

1

BERITA PENYALIBAN YESUS: KEBODOHAN versus KEKUATAN ALLAH


YANG MENYELAMATKAN

1 Korintus 1:17-19. 1:17 Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis,
tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan,
supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. 1:18 Sebab pemberitaan tentang salib
memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang
diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. 1:19 Karena ada tertulis:
"Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-
orang bijak akan Kulenyapkan."

Kita telah mengetahui bahwa ada ajaran yang mengatakan bahwa Isa tidak benar-
benar disalib, tetapi yang disalib itu adalah seseorang yang diserupakan dengan
Dia. Ada pun yang diserupakan dengan dia, mereka tafsiran dari Sura Anisa 157-
158 bernama Yudas Iskariot. Sebab nama Yudas Iskariot sendiri tidak disebutkan
dalam Sura Anisa tersebut. Lebih lanjut dikatakan bahwa yang bernama Isa
tersebut diangkat ke sorga. Intinya ajaran ini bahwa mereka tidak mengakui
bahwa Yesus Kristus disalib.

Iman Kristen bahwa kita percaya Yesus Kristus, Anak Allah yang tunggal mati
disalibkan di Golgota dengan bersimbah darah dan air, malah kita diejek, katanya:
Disalib itu ada JIN KAFIR. Astaga

Ejekkan macam ini, bukanlah hanya pada jaman kita sekarang ini terjadi. Tetapi
sudah sejak gereja mula-mula di abad pertama. Karena baik Orang Yahudi
maupun orang yang bukan Yahudi (orang Yunani) pada jaman itu meyakini bahwa
orang yang mati di kayu salib adalah orang yang hina. Salib adalah lambang
kehinaan. Orang Yahudi meyakini yang disalibkan sebagai orang yang terkutuk.
Oleh karena itu, tidak layak orang disalibkan itu dibanggakan, apalagi
menyelamatkan, begitu pikir mereka.

Itu sebabnya Rasul Paulus mengakui penilaian ini, bahwa bagi orang-orang yang
tidak percaya BERITA INJIL bahwa Yesus Kristus mati di kayu salib maka berita
salib tersebut merupakan KEBODOHAN menurut mereka.

Sama seperti sekarang ini, kita pun dianggap orang-orang bodoh, orang kafir; di
patung salib ada jin kafir dan lain sebagainya.
2

Tetapi apa pun penolakan terhadap ajaran bahwa Yesus Kristus dari Nasaret, anak
Maria isteri Yusuf (bukan Maria saudara Musa) bukanlah peristiwa yang
mengejutkan. Karena bagi kita merupakan suatu KEPASTIAN bahwa Yesus dari
Nasaret, Tuhan kita dan Juruselamat kita bahwa telah sungguh-sungguh
DISALIBKAN, mati secara mengerikan di kayu salib dengan bersimbah darah dan
air. Tujuan Yesus Kristus disalibkan bagi kita adalah MENEBUS DOSA kita
/menyucikan kita dari segala dosa kita, sehingga kita diterima menjadi ANAK
ALLAH, menjadi CIPTAAN BARU, dan mendapat HAK masuk ke dalam Kerajaan
Allah, yakni hidup kekal bersama Allah Bapa di sorga, selamanya.

Dalam kaitan seseorang masuk sorga, pertanyaannya adalah bagaimana dengan


ajaran agama-agama di dunia yang meyakini bahwa BUKANKAH SUDAH CUKUP
JIKA SESEORANG BERUSAHA KERAS UNTUK BERBUAT BAIK maka OLEH
PERBUATAN BAIK itu ORANG TERSEBUT masuk sorga?

Fakta, bahwa semua agama mengajarkan bahwa seseorang masuk sorga atau
nirwana cukup dengan tekun melakukan perbuatan baik.

KONG HU CU mengajarkan bahwa ada 3 intisari hubungan yang musti dilakukan.


Pertama, Memuliakan hubungan dengan Tuhan. Kedua, Memuliakan hubungan
dengan Alam, dan Ketiga, Memuliakan hubungan dengan Sesama. Terkait dengan
Memuliakan hubungan dengan sesama, Kong Hu Cu mengajarkan kita harus
bertindak sesuai dengan PERAN atau NAMA, bukan MENUNTUT orang lain
bertindak sesuai PERANNYA. OK, ini ajaran yang baik. Tetapi, apakah dengan
melakukan semua itu, kita pasti masuk sorga?

Islam mengajarkan: BERBUAT BAIK sebanyak-banyaknya, harus lebih banyak dari


kejahatan yang kita lakukan. Terutama dalam hal membela agama, dengan
membunuh musuh agama: sah hukumnya. Kalau perlu mati sahid demi agama.
Tetapi, apakah benar bahwa dengan melakukan hal-hal seperti itu orang yang
melakukannya pasti masuk sorga?

Agama Budha mengajarkan: MEMATIKAN KEINGINAN; mengendalikan PIKIRAN.


Tetapi, apakah benar bahwa dengan melakukan hal-hal itu maka orang yang
melakukannya pasti MASUK NIRWANA?
3

Lalu, Bagaimana dengan Ajaran Alkitab?

Alkitab mengajarkan bahwa manusia telah jatuh dalam dosa. Oleh karena itu
marilah kita meneliti di dalam Roma 5:1-10 seperti apa kondisi manusia yang
jatuh dalam dosa di hadapan Allah, yakni orang-orang yang tidak memiliki iman di
dalam Yesus Kristus? (Roma 5:1).

Pertama: Orang berdosa itu adalah orang durhaka. Roma 5:6 Karena waktu kita
masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang
ditentukan oleh Allah. Kata durhaka di sini dari bahasa asli (Yunani): asebes.
Asebes artinya:
(1) orang yang miskin penghormatan kepada Allah, dan
(2) orang yang mengutuki Allah. Jadi, kalau ada yang senang mengutuki Tuhan
kita, Yesus Kristus; hal itu justru membuktikan bahwa mereka itu merupakan
orang-orang durhaka! Oleh karena itu, kita tidak perlu tersinggung atau marah.

Kedua: Orang yang tidak beriman di dalam Yesus Kristus adalah Berdosa. Roma
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus
telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Kata berdosa dalam ayat ini
dalam bahasa asli (Yunani): hamartolos, dari kata hamartia. Artinya ada dua:
Pertama, meleset; dan
Kedua, tidak mencapai sasaran. Nah, pada arti kedua ini, yang disebut tidak
mencapai sasaran itu begini analoginya: Orang melakukan kebaikan, tetapi
kebaikan yang tidak mencapai standar kebaikan Allah disebut BERDOSA.

Itu sebabnya di dalam Yesaya 64:6a - Demikianlah kami sekalian seperti seorang
najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor.

Bayangkan, di mata Allah, kesalehan orang-orang yang tidak memiliki iman di


dalam Kristus saja disebut sebagai KAIN KOTOR. Nah, arti harafiah dari KAIN
KOTOR ini adalah kain pembalut wanita yang datang bulan. Artinya, betapa
menjijikan KEBAIKAN orang-orang yang tidak memiliki iman di dalam Kristus
Yesus.
Jika kebaikan orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus saja SANGAT
MENJIJIKAN, betapa menjijikan PERBUATAN DOSA di hadapan Allah.
4

Yehezkiel 36:16-17. 36:16 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: 36:17


"Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanah mereka, mereka
menajiskannya dengan tingkah laku mereka; kelakuan mereka sama seperti
cemar kain di hadapan-Ku. Cemar kain di sini arti harafiahnya adalah lelehan
Wanita yang datang bulan.

Dengan demikian kita menjadi paham mengapa Yesus pernah bersabda: Jawab
Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari
pada Allah saja”. (Mar 10:18).

Roma 3:9-12. 3:9 … baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka
semua ada di bawah kuasa dosa,3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar,
seorang pun tidak.3:11 Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada
seorang pun yang mencari Allah.3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka
semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.

Kejadian 6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan
bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-
mata,

BERDASARKAN PENJELASAN AYAT-AYAT TERSEBUT DI ATAS, BAGAIMANA


DIKATAKAN BAHWA ORANG YANG TIDAK BERIMAN KEPADA TUHAN YESUS,
MEREKA MAMPU BERBUAT BAIK DENGAN STANDAR KEBAIKAN YANG ALLAH
KEHENDAKI?

Tidak bisa!

Lalu, bagaimana supaya kita mampu berbuat baik, yakni PERBUATAN YANG
BAIK menurut Ukuran Tuhan ALLAH?

Solusinya? Percaya atau beriman kepada Yesus yang disalibkan itu. Roma 5:1
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera
dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Jadi, berdasarkan ayat ini,
solusinya adalah PERCAYA ATAU BERIMAN KEPADA YESUS YANG TELAH MATI DI
KAYU SALIB DI GOLGOTA: TUHAN kita, YESUS KRISTUS. Bukan beriman kepada
Yesus pemain bola dari Spanyol. Tidak! Juga, bukan kepada orang yang namanya
disebut Isa, bukan. Dalam Alkitab tidak ada nama Isa, yang lahir di bawah pohon
5

kurma. Tidak ada! Yang benar adalah percaya dan menerima YESUS KRISTUS yang
telah mati di kayu salib di Golgota sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Percaya Yesus Yang Disalib vs Roh Kudus Yang Memampukan

Mengapa percaya kepada Yesus sebagai kunci? Karena Alkitab mengajarkan


bahwa ketika kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
kita, maka ROH KUDUS DIAM DI DALAM KITA (1 Kor 6:19).

Mengapa ROH KUDUS ini menjadi KUNCI dalam kehidupan Orang-orang


Percaya?

Karena Alkitab mengajarkan kepada kita, kita hanya mungkin melakukan hal yang
baik menurut ukuran Allah jika Allah Roh, yakni ROH KUDUS itu sendiri ada di
dalam kita. Itu sebabnya ada ayat demikian:

Filipi 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik


kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Yang memampukan kita mengasihi sesama seperti Allah mengasihi kita, siapa?
Ya… ROH KUDUS Gal 5:22-23. Kalau kita sabar, bisa tidak marah, bisa
mengendalikan diri berdasarkan standar kasih agape. Itu oleh siapa? Ya Roh
Kudus di dalam kita.

Pertanyaan berikut

BAGAIMANA AGAR SUPAYA ROH KUDUS ITU ADA DI DALAM KITA?

Nah, jawabnya: PERCAYA KEPADA YESUS DARI NASARET YANG TELAH MATI DI
KAYU SALIB OLEH DARAHNYA KITA TELAH DITEBUS; DAN MENERIMA DIA SEBAGAI
TUHAN DAN JURUSELAMAT. Kita.

Oleh: Ir Faahakhododo Harefa, MA. Tinggal di Bogor

Anda mungkin juga menyukai