Ada tertulis bahwa upah daripada dosa ialah maut. Oleh karena itu, agar ciptaan
Allah itu baik adanya terhadap manusia, sebagaimana tertulis pada Kejadian 1 :
31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya i itu, sungguh amat baik. j Jadilah
petang dan jadilah pagi, k itulah hari keenam.
Untuk menjadikan sabda Allah itu sempurna, maka Allah harus menyelamatkan
manusia, bukan menghancurkan manusia yang ada, dan menciptakan manusia yang
baru. (Apa yang diciptakan Allah itu pada dasarnya baik, tapi karena manusia
dibelokan oleh iblis, maka manusia seyogyanya harus dibelokan kembali kepada
sediakala—sehingga itulah konsep Allah yang setia dan kasih)
Arti sengsara dan wafatnya Yesus adalah berhubungan dengan upah dosa adalah
maut (Roma 6:23). Upah dosa adalah maut, sedangkan Yesus adalah manusia
yang tidak berdosa. Tetapi, dibuat berdosa sehingga mengalami kematian,
sesuai dengan kehendak Allah, dan Yesus taat kepada kehendak Allah tersebut.
Jadi, setiap manusia yang percaya dan mati dalam Kristus, maka oleh karena
kebangkitan Kristus, manusia itu boleh dibangkitkan pula, dan maut tidak
lagi berkuasa atas orang itu.
Sesuai dengan pararelisme Paulus dalam kitab roma, dikatakan :
Premis 1 : (Roma 5:17) sebab jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh
satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka yang telah menerima kelimpahan
kasih karunia dan anugerah kebenaran akan hidup dan berkuasa oleh karena satu
orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Premis 2 : (Roma 5:19) Jadi, sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang, semua
orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang, semua
orang menjadi orang benar
Yesus yang tidak berdosa, serupa dan segambar dengan Allah mewakili manusia,
masuk kedalam maut, dan sebagai upahnya, membangkitkan Yesus dari maut, oleh
karena itu, menurut Pararelisme Paulus, satu manusia berdosa, semua manusia
berdosa, maka ada satu manusia taat, semua manusia dianggap taat. Caranya,
manusia yang berdosa, mengalami kematian oleh karena dosanya, tetapi didalam
Kristus. Jika manusia yang berdosa, mati didalam Kristus, maka oleh karena berada
didalam Kristus, Ia dibangkitkan Tuhan, dan menjadi manusia baru, dan maut tidak
lagi berkuasa atas dirinya.
Ingat lagi definisi dosa adalah menjauh dari Allah dan kasihNya. Allah adalah
sumber kehidupan dan keselamatan, kedamaian, kebahagiaan. Kamu menjauh dari
itu, ya terima konsekuensinya.
Yesus disalib bukan untuk minta belas kasihan kepada Allah, tetapi karena kasih
Allah-lah, menyebabkan Yesus disalib, dan menebus dosa manusia (kembali
kepada pararelisme Paulus)
PERTANYAAN PRAKTIS :
Firdaus itu artinya sebuah keadaan dimana kita berada dalam kehendak Allah.
Apa arti kehendak Allah? Tuhan menghendaki manusia deket dengan Tuhan, karena
manusia tidak lagi dekat dengan Tuhan, oleh karena dosa. Maka dengan demikian
manusia dimulai dari Adam dan Hawa menyandang status berdosa. Itulah yang
disebut dosa asal.
Dosa asal, manusia tidak lagi berada dalam kehendak Tuhan. Dan dalam kondisi
itulah Adam menghasilkan keturunan. Jadi Baptis berarti menghapus dosa asal. Oleh
Baptis, manusia dianggap hidup kembali dalam kehendak Allah.
Apakah manusia bisa jatuh lagi dalam dosa? Tetap bisa, dan itulah dosa. Dan itulah
yang menyebabkan manusia masuk neraka.
Yesus telah menebus manusia, apakah manusia tetep bisa masuk neraka? Bisa.
Karena penebusan Yesus, membuka jalan antara manusia dengan Tuhan. Apakah
manusia mau pakai jalan yang disiapkan oleh Yesus? Kalau nggak mau, ya gak bakal
nyampe ke Tuhan. Sehingga, kalaupun sudah di baptis, Manusia tetap bisa kembali
masuk ke dosa. Kembali kepada kehendak bebas.
Apa saja syarat Keselamatan? Apakah hanya Sola Fide? Answer : Sola Fide itu
kurang tepat, yang bener Sola Fide + Perbuatan.
Lukas 15:11-32 (Tentang kisah Anak yang Hilang, anak minta warisan, foya-foya,
jatuh miskin, kelaparan) Khususnya pada ayat 17-21.
Perhatikan Ayat 18 dan 19. Si bungsa berniat untuk pulang ke rumah bapanya.
Artinya kamu punya niat untuk meninggalkan dosamu.
Perhatikan juga Ayat 20. Si Bungsu menjalankan niatnya, dia bangkit dan pergi
kepada bapanya. Artinya, kamu melaksanakan niat untuk kembali kepada
Tuhan. Andai si bungsu tidak melaksanakan niatnya, maka si bungsu itu akan tetap
menjaga babi. Pertobatan harus ada actionnya, ga cukup niat doang. Sehingga
tanda saya diselamatkan, adalah MENYADARI KEKURANGAN, PUNYA NIAT
UNTUK KEMBALI KEPADA ALLAH DAN MELAKSANAKAN NIAT ITU. Itu saja
sudah cukup.
Kenapa itu saja cukup? Karena lihat pada ayat ke-20, Bapanya sekali melihat si
bungsu dari kejauhan, langsung tergerak oleh belas kasihan, merangkul dan
mencium dia. PADAHAL dia sama sekali belum ngomong minta maaf ke Ayahnya,
dia baru minta maaf di ayat ke-21 (setelah dirangkul dan dipeluk ayahnya). Dan
dalam ayat selanjutnya, ia mendapatkan buah termanis dalam pertobatan, yaitu
keselamatan dan kebahagiaan.
Hal ini bertentangan dengan 1 Yohanes 4:8, Allah adalah Kasih. Allah
yang mengasihi tidak mungkin menciptakan penderitaan.
Allah yang Maha Kuasa tidak mungkin menderita. Dan disamping itu,
Allah yang Maha Kasih tidak mungkin menciptakan penderitaan. Jadi
mengapa ada penderitaan? Dalam Teologi Salib / Krusis, Terdapat istilah
Compasibilis est Deus sed non Incompasibilis. Yang berarti Allah tidak dapat
menderita, tetapi Allah dapat ikut merasakan penderitaan.
Dalam Dokumen Salfifici Doloris yang merupakan Magisterium Yohanes
Paulus kedua II, penderitaan itu muncul dari :
1. Kebodohan atau Keteledoran, Kedosaan Manusia itu sendiri.
Contohnya : Nyerobot Lampu Merah ketabrak motor, Itu bukan salib, tapi
emang salahnya kamu sendiri.
2. Penderitaan terjadi karena ujian. 1 Petrus 1 : 7, Allah dapat
menguji manusia, dan ujian dari Allah itu dapat pahit. Kalau yang pahit itu
adalah ujian Allah, tetapi godaan iblis itu biasanya yang Manis dan enak-enak.
Contohnya Matius Pasal 4 (Kisah Pencobaan Yesus). Ujian dari Allah yang
nggak enak, tapi Ujian dari setan yang enak-enak, tapi menyesatkan.
3. Penderitaan terjadi karena kasih. Yohanes 15:13, Tidak ada kasih
yang lebih besar daripada seseorang yang mengorbankan nyawanya bagi
sahabat-sahabatnya, dan itulah yang dilakukan oleh Kristus.
4. Penderitaan muncul akibat keputusan manusia untuk
memanggul salibnya dan mengikuti Kristus. Contohnya : Orangtua yang
punya anak cacat mental, dan orangtua itu memelihara anaknya semampu
yang ia bisa, mereka ikut jalan Tuhan dengan memutuskan tidak mau aborsi
anak itu.
5. Penderitaan muncul karena kasih Tuhan. Contoh : Ada seorang
diangkat jadi Direktur suatu Bank sebelum krismon 1998, tetapi beliau di PHK.
Kesannya itu adalah penderitaan, akan tetapi pada saat terjadi krismon, bank
tersebut dilikuidasi dan masuk ke kejaksaan, direktur tadi dinyatakan tidak
bersalah, karena dia diangkat sebelum kejadian kriminal dan di PHK sebelum
krismonnya itu. Sehingga dia dianggap bebas dari tindak kriminal tersebut.
Oleh karena itu penderitaan yang dia alami sebenarnya adalah kasih Tuhan
untuk menyelamatkan dia dari penderitaan yang lebih berat lagi.
Yohanes 6:37, Semua yang diberikan Bapa kepadaKu, akan datang kepadaKu, dan
barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan kubuang. Yang menjadi pertanyaan
apakah Allah menyerahkan hanya sebagian kepada Yesus? Karena pada Roma 5:19,
sama seperti ketidaktaatan satu orang, maka oleh karena ketaatan satu orang, semua
orang menjadi benar. Sehingga, penebusan Kristus mencakup semua orang,
berlaku surut (dari zaman Adam, sampai akhir zaman). Karena didalam Roma 5:19,
tidak dikatakan adanya pengecualian. Sehingga konsep Predestinasi tidak dapat
diterima.
Pada Yohanes 15:16, bukan kamu yang memilih aku, tetapi aku yang memilih kamu.
Pertanyaannya, bukankah Yesus yang memilih Yudas Iskariot? Yudas Iskariot yang
justru mengkhianati Yesus, padahal ia dipilih sendiri oleh Yesus. Hal ini juga
ditegaskan pada Luk 6:16. Kenapa Yudas Iskariot malah mengkhianati Yesus? Itu
bukan predestinasi loh, karena dalam Yohanes 13:2, dikatakan bahwa Iblis
membisikan rencana dalam hati Yudas Iskariot. Dan Yudas Iskariot memilih ikut
godaan iblis hingga mengkhianati Yesus. Itulah yang menunjukan bahwa orang
yang dipilih Tuhan pun bisa melenceng.
Matius 26:24, dikatakan anak manusia akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis
dengan Dia (Nubuat Yesaya semuanya, dijelasin dalam kisah sengsara Yesus). Akan
tetapi, dalam Injil, Yesus sendiri mengatakan dalam Matius 26:24 celakalah orang
yang olehnya anak manusia itu diserahkan, sebab alangkah lebih baik jikalau ia
tidak dilahirkan. Jikalau Yudas Iskariot memang sudah terpredestinasi demikian,
mengapakah Yesus masih mengatakan hal demikian?
Kejadian 3:15, Roma 5:19, Matius 25:35. Dalam Matius 25:35, orang yang melakukan
kepada seorang yang paling hina ini, ia melakukannya kepadaku. Maksud perikope
ini jelas bahwa orang yang diselamatkan bukanlah pada orang yang ditetapkan /
predestinasi, melainkan orang yang benar-benar bertindak dan melakukan
perbuatan kasih. Didalam kitab Matius 25:35 itu dijelaskan Tuhan memisahkan
domba dan kambing. Domba yang dimaksud adalah mereka yang telah melakukan
segala sesuatu kepada seorang yang paling hina ini, BUKAN yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sehingga LIMITED ATTONTMENT, tidak dapat dibenarkan, oleh
karena Penebusan Yesus terbatas kepada orang yang mau melakukan Sabda Tuhan.
Bukan terbatas pada orang yang sudah ditakdirkan, tetapi terbatas kepada orang
yang mau melakukan sabda Tuhan. Tawaran dan Penebusan Tuhan TIDAK terbatas,
tetapi yang tertebus terbatas kepada orang yang mau memilih, mengambil, dan
menjalani jalan yang telah disiapkan Yesus itu.
Mungkin dia belum tahu, tapi dipelihara oleh Roh Kudus? Jawabnya :
Bagaimana mungkin dia berbalik kepada Yesus pada saat dia menderita?
Padahal sewaktu namanya masih Saulus, dia pasti tahu persis perkataan dan
perbuatan Yesus. Lalu oleh karena penderitaan, tiba-tiba berbalik. Pada saat dia
jatuh pun, Saulus punya pilihan untuk kembali ke Yerusalem atau tetap jalan ke
Damsyik. Dan Saulus memilih tetap jalan ke Damsyik, mengikuti perintah Yesus
sampai berjumpa dengan Annanias. Dan mengapa pula dia percaya kepada
Annanias? Pasti karena, Yesus memang memilih dia, TETAPI pilihan Yesus kepada
Dia, justru jatuh saat Saulus dalam perjalanan menuju Damsyik, bukan sebelumnya.
TIDAK SEMUA ORANG, BISA JADI ORANG KUDUS, TAPI ORANG KUDUS BISA
BERASAL DARI SEMUA ORANG
Tanda-tanda Parousia :
§ Tanda yang menyatakan kasih karunia Allah
§ Tanda yang mengindikasikan perlawanan terhadap Allah
§ Tanda yang mengindikasikan penghakiman Allah
Sebenarnya, menurut saya tidak setuju semua. Hal ini kita lebih setuju pengertian
MODIFIED AMILENIALISM, dimana Kita percaya masa Simbolik Milleniumnya
terjadi saat Yesus ada di bumi. Karena jelas sekali di Alkitab, selagi Yesus ada
dibumi, terlihat seolah-olah iblis tidak bekerja, walaupun tetap ada iblis dan dosa,
tetapi setan semuanya tunduk pada Yesus. Buktinya, Yesus usir iblis, setan,
mengampuni dosa. Setelah masa millenium berakhir, Yesus diangkat kesurga, Iblis
dilepas kembali inilah zaman sekarang ini, dimulai sejak Yesus naik kesurga,
sampai nanti kelak Yesus datang kembali. Pada Zaman sekarang inilah disebut
sebagai Era Roh Kudus (Era Allah Bapa PERJANJIAN LAMA, Era Allah Putera
Simbolik Millenium, Era Allah Roh Kudus, dari Yesus naik ke surga sampai
Parousia ).
Alasan Tidak Setuju : Pada saat Yesus ada di Bumi, bersama dengan Manusia,
sudah jelas sekali kuasa Allah ada, mukjizat jauh lebih banyak terjadi pada zaman
Yesus, dibandingkan pada zaman para nabi sebelum Yesus, maupun pada saat ini.
Pengembalian makna taurat sebagaimana yang dimaksud oleh Tuhan, terjadi di
zaman Yesus. Di Zaman Yesus itulah Sabda Allah diluruskan sebagaimana yang
dikehendaki Allah, bukan berdasarkan tafsiran manusia. Kuasa Allah sangat sangat
nyata ketika zaman Yesus, sehingga Simbolik Millenium terasa sangat jelas di zaman
Yesus.
Sehingga, didalam alkitab, Berdosa kepada anak manusia masih oke, tapi berdosa
pada Allah Roh Kudus tidak ada AMPUN! (Matius 12:32). Barangsiapa hujat Roh
Kudus, tidak akan diampuni, baik didunia ini maupun di dunia yang akan datang.
Surga : Kondisi dimana seseorang bersatu dengan Tuhan. Firdaus : Kondisi dimana
seorang sesuai dengan kehendak Tuhan. Sehingga yang dimaksud dalam doa bapa
kami datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu, diatas bumi seperti didalam
surga. Artinya kalau kita mendatangkan kerajaan Tuhan dalam diri kita, membiarkan
Tuhan berkuasa atas diri kita dan menjadikan kehendak Tuhan didalam diri kita,
maka dibumi ini pun sudah serasa seperti di Surga.