Anda di halaman 1dari 15

1.

Pelajari konsep Keselamatan yang dikaryakan Allah bagi


manusia
Manusia sebagai penerima kasih Allah, maka sehubungan dengan hakikat kasih
yang sempurna, maka manusia diberikan kehendak bebas. Sehingga bila manusia
menggunakan kehendak bebasnya, untuk membalas kasih Allah, maka
terjalinlah wujud kasih yang sempurna. Iblis telah mengagalkan rencana
kasih itu dengan cara menjauhkan manusia daripada kasih Tuhan.

Ada tertulis bahwa upah daripada dosa ialah maut. Oleh karena itu, agar ciptaan
Allah itu baik adanya terhadap manusia, sebagaimana tertulis pada Kejadian 1 :
31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya i itu, sungguh amat baik. j Jadilah
petang dan jadilah pagi, k itulah hari keenam.

Untuk menjadikan sabda Allah itu sempurna, maka Allah harus menyelamatkan
manusia, bukan menghancurkan manusia yang ada, dan menciptakan manusia yang
baru. (Apa yang diciptakan Allah itu pada dasarnya baik, tapi karena manusia
dibelokan oleh iblis, maka manusia seyogyanya harus dibelokan kembali kepada
sediakala—sehingga itulah konsep Allah yang setia dan kasih)

Sehingga keselamatannya itu harus mengembalikan citra Allah pada manusia


yang telah rusak, dikembalikan sebagaimana mestinya ia diciptakan, yaitu
segambar dan serupa dengan Allah. Maka, dalam Kejadian 3:15, setelah
terjadinya itu Allah membuat nubuat tentang keselamatan manusia (proto-
evangelion) “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau—“ular”—dan
perempuan ini, antara keturunanmu dengan keturunannya—si perempuan—
dijelaskan juga bahwa keturunannya, akan meremukan kepalamu, dan
engkau akan meremukan tumitnya. Maka, nubuat Allah dalam Kejadian 3:15
terjadi pada diri Yesus, sebagai sabda Allah yang menjadi manusia, dan tinggal
diantara manusia. Ia meremukan kepala iblis dengan sengsara, wafat sampai mati
demi menjalani kehendaknya Tuhan. Yang dimaksud dalam Kejadian 3:15 tentang
“ular meremukan tumitnya”, adalah perjuangan Yesus dalam meremukan kepala
ular bukanlah perjuangan yang mudah.

Arti sengsara dan wafatnya Yesus adalah berhubungan dengan upah dosa adalah
maut (Roma 6:23). Upah dosa adalah maut, sedangkan Yesus adalah manusia
yang tidak berdosa. Tetapi, dibuat berdosa sehingga mengalami kematian,
sesuai dengan kehendak Allah, dan Yesus taat kepada kehendak Allah tersebut.
Jadi, setiap manusia yang percaya dan mati dalam Kristus, maka oleh karena
kebangkitan Kristus, manusia itu boleh dibangkitkan pula, dan maut tidak
lagi berkuasa atas orang itu.
Sesuai dengan pararelisme Paulus dalam kitab roma, dikatakan :

Premis 1 : (Roma 5:17) sebab jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh
satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka yang telah menerima kelimpahan
kasih karunia dan anugerah kebenaran akan hidup dan berkuasa oleh karena satu
orang itu, yaitu Yesus Kristus.

Premis 2 : (Roma 5:19) Jadi, sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang, semua
orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang, semua
orang menjadi orang benar

Premis 3 : (Roma 6:4-10) Dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama-sama


dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian pula kita akan
hidup dalam hidup yang baru.

Kesimpulan : Yesus yang tidak berdosa, menuruti kehendak Tuhan, menyangkal


kehendak setan, untuk sengsara sampai mati. Tetapi oleh karena itu, Yesus
dibangkitkan oleh Allah dari kematian, sehingga pada Roma 6:9, Setelah Yesus
bangkit dari antara orang mati, maut tidak berkuasa lagi terhadap Dia. Oleh karena
itu kita dapat menaruh harapan bahwa manusia yang mati dalam Kristus, akan
dibangkitkan pula sama seperti Kristus.

Yesus yang tidak berdosa, serupa dan segambar dengan Allah mewakili manusia,
masuk kedalam maut, dan sebagai upahnya, membangkitkan Yesus dari maut, oleh
karena itu, menurut Pararelisme Paulus, satu manusia berdosa, semua manusia
berdosa, maka ada satu manusia taat, semua manusia dianggap taat. Caranya,
manusia yang berdosa, mengalami kematian oleh karena dosanya, tetapi didalam
Kristus. Jika manusia yang berdosa, mati didalam Kristus, maka oleh karena berada
didalam Kristus, Ia dibangkitkan Tuhan, dan menjadi manusia baru, dan maut tidak
lagi berkuasa atas dirinya.

Sehingga sifat konsep keselamatan itu :

 Diprakasai oleh Kasih Karunia Allah  Kejadian 3:15 Protoevangelion


 Didapat dengan kuasa Allah  Kuasa Allah menjadikan Yesus menjadi
manusia Yohanes 1:1, Yohanes 1:14.
Yoh 1:1 Pada mulanya adalah Firman 1 ; a Firman itu bersama-sama dengan
Allah b dan Firman itu adalah Allah. c
Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia 1 , u dan diam di antara kita, dan
kita telah melihat kemuliaan-Nya, v yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia w dan kebenaran. x
 Ditawarkan oleh Allah  Roma 6:4, kamu harus dikuburkan bersama Yesus
dulu dalam baptisan kematian. (Pengertian baptisan kematian kamu
menerima jalan Yesus, kamu menerima ajaran Yesus terlebih dahulu,
menyalibkan manusia lamamu yang berdosa, hidup baru dalam Kristus)
 Digenapi dalam anakNya  Roma 5:18-19, Pararelisme Paulus tadi satu
manusia menyebabkan semua manusia berdosa refer to Adam, satu manusia
taat menyebabkan semua manusia taat refer to Yesus Kristus.
 Dimateraikan oleh Janji Allah  Roma 6:11, demikian hendaknya kamu
memandangnya, bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi
Allah dalam Yesus Kristus.
 Dijamin oleh kedaulatan Allah  Roma 5:8-11.
Roma 5:8-11 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, v ketika kita masih berdosa.

Ingat lagi definisi dosa adalah menjauh dari Allah dan kasihNya. Allah adalah
sumber kehidupan dan keselamatan, kedamaian, kebahagiaan. Kamu menjauh dari
itu, ya terima konsekuensinya.

Yesus disalib bukan untuk minta belas kasihan kepada Allah, tetapi karena kasih
Allah-lah, menyebabkan Yesus disalib, dan menebus dosa manusia (kembali
kepada pararelisme Paulus)

Beberapa komponen tujuan Allah dalam Keselamatan yang diberikanNya:


a. Pembebasan (Liberation and Deliverance)
Manusia dibebaskan dari dosa, kenajisan, belenggu iblis, murka Allah, dunia yang
jahat, musuh, dan kematian
kekal
b. Penebusan (Redemption)
Manusia diberi kembali, dikeluarkan dari perbudakan, dan dimerdekakan dengan
harga yang mahal. Maksudnya
adalah ditebus dari kutuk hukum taurat, ikatan dosa, cengkraman maut, masalah,
kesesakan, kesalahan, cara
hidup yang sia-sia.
c. Didamaikan (Reconciliation)
Manusia diperdamaikan dengan Allah melalui Kristus sehingga kita dipersatukan
oleh Allah karena semulanya
manusia terpisah dengan Allah oleh karena dosa.
d. Propriasi (Murka Allah reda)
Murka Allah dipuaskan melalui kematian Kristus, kebenaran dan kekudusan Allah
dipertahankan.
e. Menggantikan (Substitution)
Menempati tempat orang yang sepatutnya dihukum. Keselamatan membutuhkan
korban untuk menebus dosa
tetapi tetap tidak mencukupi
f. Pengampunan
Melepaskan, membebaskan, membatalkan, dinyatakan benar atau tidak bersalah,
melibatkan anugerah Allah
g. Pembenaran
Adanya pembenaran atas manusia sehingga ada pengampunan dan penangkatan
semua hukuman. Manusia yang
berdosa dilingkupi oleh Yesus yang benar sehingga Allah melihat kita dalam
kebanaran Kristus.

PERTANYAAN PRAKTIS :

Ada Orang Udah Dibaptis, sifatnya Jahat, Bajingan, bakalan diselamatkan?


Atau masuk neraka? Answer :

Firdaus itu artinya sebuah keadaan dimana kita berada dalam kehendak Allah.

Apa arti kehendak Allah? Tuhan menghendaki manusia deket dengan Tuhan, karena
manusia tidak lagi dekat dengan Tuhan, oleh karena dosa. Maka dengan demikian
manusia dimulai dari Adam dan Hawa menyandang status berdosa. Itulah yang
disebut dosa asal.

Dosa asal, manusia tidak lagi berada dalam kehendak Tuhan. Dan dalam kondisi
itulah Adam menghasilkan keturunan. Jadi Baptis berarti menghapus dosa asal. Oleh
Baptis, manusia dianggap hidup kembali dalam kehendak Allah.

Apakah manusia bisa jatuh lagi dalam dosa? Tetap bisa, dan itulah dosa. Dan itulah
yang menyebabkan manusia masuk neraka.

Yesus telah menebus manusia, apakah manusia tetep bisa masuk neraka? Bisa.
Karena penebusan Yesus, membuka jalan antara manusia dengan Tuhan. Apakah
manusia mau pakai jalan yang disiapkan oleh Yesus? Kalau nggak mau, ya gak bakal
nyampe ke Tuhan. Sehingga, kalaupun sudah di baptis, Manusia tetap bisa kembali
masuk ke dosa. Kembali kepada kehendak bebas.

Apa saja syarat Keselamatan? Apakah hanya Sola Fide? Answer : Sola Fide itu
kurang tepat, yang bener Sola Fide + Perbuatan.

A. Notitia, Roma 10:17, Kita harus mendengarkan dan memahami Injil


B. Assensus, Kita mengiyakan, dan setuju dengan pendapat injil.
C. Fiducia, Kita harus percaya, dan bergantung pada injil, tahu dan percaya aja
kurang.
D. HARUS Dicukupkan melalui Perbuatan  Yakobus 2:17, Demikian juga
halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada
hakekatnya adalah mati. Demikian juga iman, jika iman tidak disertai perbuatan-
perbuatan, pada dasarnya iman itu mati. Demikianlah juga iman, jikalau tiada
disertai perbuatan, matilah ia sendiri.

Tahu darimanakah saya sudah diselamatkan? Answer :

Lukas 15:11-32 (Tentang kisah Anak yang Hilang, anak minta warisan, foya-foya,
jatuh miskin, kelaparan) Khususnya pada ayat 17-21.

15:17 Lalu ia menyadari keadaannya 5 , katanya: Betapa banyaknya orang upahan


bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati
kelaparan. 15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa f terhadap sorga dan terhadap bapa, 15:19 aku tidak layak
lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan
bapa. 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh 6 ,
ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan 7 . Ayahnya itu
berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. g 15:21 Kata anak itu
kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, h aku tidak
layak lagi disebutkan anak bapa.

Perhatikan ayat 17, si Bungsu menyadari keadaanya. Bagaimana menyadari aku


sudah diselamatkan? Menyadari orang yang hidup benar, hatinya damai dan
bahagia, walaupun hidupnya mungkin tidak sekaya orang yang hidupnya tidak
benar. Sementara orang yang hidupnya jauh dari Tuhan, dia tidak merasa damai,
bahagia walaupun hidupnya mungkin lebih kaya daripada orang yang hidupnya
benar. Sehingga maksud ayat ke-17 itu, Kita menyadari kekurangan kita, dan
melihat bahwa orang yang hidup benar, lebih berarti daripada kita yang tetap hidup
dalam dosa.

Perhatikan Ayat 18 dan 19. Si bungsa berniat untuk pulang ke rumah bapanya.
Artinya kamu punya niat untuk meninggalkan dosamu.

Perhatikan juga Ayat 20. Si Bungsu menjalankan niatnya, dia bangkit dan pergi
kepada bapanya. Artinya, kamu melaksanakan niat untuk kembali kepada
Tuhan. Andai si bungsu tidak melaksanakan niatnya, maka si bungsu itu akan tetap
menjaga babi. Pertobatan harus ada actionnya, ga cukup niat doang. Sehingga
tanda saya diselamatkan, adalah MENYADARI KEKURANGAN, PUNYA NIAT
UNTUK KEMBALI KEPADA ALLAH DAN MELAKSANAKAN NIAT ITU. Itu saja
sudah cukup.

Kenapa itu saja cukup? Karena lihat pada ayat ke-20, Bapanya sekali melihat si
bungsu dari kejauhan, langsung tergerak oleh belas kasihan, merangkul dan
mencium dia. PADAHAL dia sama sekali belum ngomong minta maaf ke Ayahnya,
dia baru minta maaf di ayat ke-21 (setelah dirangkul dan dipeluk ayahnya). Dan
dalam ayat selanjutnya, ia mendapatkan buah termanis dalam pertobatan, yaitu
keselamatan dan kebahagiaan.

Pertobatan = Moving Back Toward God and His Love.

Dosa = Moving away from God and His Love

Cara menyadari kita diselamatkan = Kita bertobat SEPENUHNYA!

2. Pahami konsep T U L I P, serta kaitannya dengan doktrin Allah


(materi WDK1) yang berbicara mengenai kedaulatan Allah,
providensia Allah, dan predestinasi (pemilihan) Allah.
FIVE POINTS OF CALVINISM
1. Total Depravity or Radical Corruption
Adanya kehancuran atau kerusakan yang sudah berakar. Menurut Calvinis,
moral manusia telah rusak sepenuhnya, hal ini merupakan konsekuensi dari
kejatuhan manusia yang berada dibawah belenggu dosa. Dalam Roma 3:10-11,
tidak ada yang benar seorang pun tidak.
2. Unconditional Election
Sering dikaitkan dengan predestinasi (penentuan setelah pemilihan),
sebelum Allah menciptakan dunia, Allah telah terlebih dahulu memilih
beberapa orang untuk diselamatkan sesuai dengan kerelaan kehendakNya
bukan karena kondisi orang-orang tersebut. Orang yang tidak dipilih Tuhan
semuanya tetap hidup dengan tujuan untuk memuliakan Allah.
3. Limited Atonement
Penebusan substituionary oleh Yesus Kristus di kayu salib (bersifat terbatas
karena ada yang menggantikannya), terbatas dalam arti hanya berlaku pada
lingkup orang-orang pilihan yang telah dipredestinasikan Allah untuk
keselamatan. Seharusnya manusia mendapat hukuman akibat dosa, tetapi
sebagai gantinya ada penebusan Kristus untuk membayar hukuman yang
disebabkan oleh dosa manusia atau Kristus menerima murka Allah atas dosa
manusia sehingga hukuman untuk manusia dibatalkan.
4. Irresistible Grace
Anugerah Allah tidak dapat ditentang karena Allah memiliki irresistible grace,
tetapi bukan berarti Allah menindas kehendak manusia. Hal ini seperti suatu
ketetapan Allah yang merupakan suatu yang tidak mungkin diubah, karena
ada rencana Allah, pemahaman Allah tidak berbatas, tetapi pemahaman
manusia terbatas. Allah benar-benar memberikan orang-orang pilihanNya
Roh Kehidupan. Orang yang mati secara rohani dan belum dilahirkan secara
rohani tidak dapat menolak Roh Allah yang mahakuasa dalam
membangkitkan dan melahirkannya kembali. Seorang yang sudah dipilih dan
diselamatkan oleh karena kedaulatan Allah melalui anugerah yang tidak
dapat ditolak (suatu ketetapan Allah).
5. Perserverance of the Saints
Setelah orang-orang yang telah diselamatkan akan selamanya diselamatkan
(sekali selamat tetap selamat). Orang percaya yang tidak akan terhilang
karena tetap dalam pemeliharaan Allah seperti penjahat yang disalibkan
disebelah Yesus, ia pernah mendengar tentang Yesus selama hidupnya
namun ia belum percaya karena belum
melihat tetapi ia sudah dipilih Allah.

Konsep Tulip kaitannya dengan Providensia Allah.

Kedaulatan Allah  Kemampuan Allah untuk melakukan kuasaNya maupun


penyertaanNya

Providensia Allah  Allah menyertai ciptaanNya dalam setiap langkah-langkah


kehidupannya.

Providensia dan Kedaulatan Allah :

 Allah berdaulat atas seluruh ciptaanNya, oleh karenanya Allah


menyertai semua ciptaanNya.
 Allah berdaulat atas sejarah manusia, dan perkembangan segala bangsa
di dunia, dan Allah menyertai perjalanan manusia sepanjang sejarahnya.
 Terbukti dari kisah karya-karya Allah pada bangsa Israel.
 Allah berdaulat atas keputusan manusia, oleh karena itu, Allah
menyertai langkah-langkah kehidupan manusia.
Manusia diciptakan Allah dengan kehendak bebas, termasuk untuk
tidak memilih Allah dan menjauhi Allah. Kejadian 1:31, Allah menciptakan
manusia itu baik, sesuai dengan Imago Dei. Tetapi, manusia memilih jalan
iblis untuk dibelokan oleh iblis. Apakah Allah tidak berdaulat atas keputusan
manusia? Jawabannya, Allah tetap berdaulat dan menyertai manusia, dengan
cara memenuhi kebutuhanNya, memberikan kasihNya, memberikan larangan
dan ajarannNya. Disitulah providensia Allah, BUKAN Allah menentukan
PILIHAN MANUSIA. Tetapi Allah membimbing manusia untuk mengambil
jalan Allah, dan menuntut tanggung jawab bilamana manusia tidak
mengikuti jalan Allah. Disitulah wujud Providensia Allah secara pandangan
Katolik. Hal ini beda dengan pandangan Calvin, yang menyatakan bahwa
Allah berkuasa dalam menentukan pilihan yang manusia ambil.
Latar belakang, Allah adalah Kasih, Kasih harus disalurkan, Makanya
ada Malaikat (dunia tidak kelihatan) dan manusia (dunia kelihatan). Malaikat
dan Manusia punya kehendak bebas. Di dunia tidak kelihatan, ada Malaikat
dengan kehendak bebasnya menolak membalas kasih Tuhan, sehingga
sesuai tertulis pada, 1 Yohanes 3:8, barangsiapa yang tetap berbuat dosa,
berasal dari Iblis, f sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak
Allah g menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-
perbuatan Iblis itu. h Maka si malaikat itu menjadi iblis. Dan Iblis telah ada
daripada mulanya sebelum dunia diciptakan, bersama dengan roh Allah yang
melayang-layang.
Iblis pun berusaha untuk menghancurkan karya Allah pada dunia yang
kelihatan, dalam hal ini manusia. Tujuannya apa? Diceritakan dalam kitab
kejadian, kalau manusia makan lagi buah pengetahuan, maka manusia akan
hidup selamanya, maka si manusia pun juga akan menjadi iblis. Dan
sempurnalah kekuasaan iblis di dunia kelihatan dan dunia tidak kelihatan.
Sehingga pada Kejadian 3:22 Tuhan utus malaikat jaga pohon pengetahuan
dengan pedang menyambar-nyambar.
Nah, kembali lagi ke providensia Allah, Apakah Allah mengizinkan
Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa? Salah besar, Tuhan bukan mengizinkan
atau tidak mengizinkan, tetapi Tuhan MENGHARGAI kehendak bebas
manusia. Dan Tuhan menuntut tanggung jawab atas kehendak bebasnya itu.
Disitulah letak providensia Alla.
 Allah berdaulat atas gereja dan kehidupan setiap orang Kristen.
Kekristenan mempercayai providensia Allah juga hadir pada setiap
individu yang percaya pada-Nya dan Allah telah memilih siapa saja yang akan
diselamatkan sebelum dunia dijadikan.
Efesus 1: 4-5 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih 2 kita i sebelum
dunia j dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat k di hadapan-
Nya. 1:5 Dalam kasih l Ia telah menentukan m kita dari semula 3 oleh Yesus
Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya 4 , n sesuai dengan kerelaan o kehendak-
Nya,
Akan tetapi pernyataan diatas sehubungan dengan Efesus 1:4-5, lebih
menekankan pada manusia yang dijadikan segambar dan serupa dengan
Allah, sebelum jatuh kedalam dosa. Ayat 4, dinyatakan Didalam DIA, Allah
telah memilih. Pengertian ini adalah manusia diciptakan juga oleh Yesus
Kristus. Karena setiap Allah menciptakan selalu ada tertulis “berfirmanlah
Allah” oleh karena itu ciptaan Allah terjadi lewat perantaraan firman Allah.
Dalam Yohanes 1 : 1 dan Yohanes 1 :14, jelas sekali yang dimaksud dengan
firman Allah adalah Yesus yang sudah ada bersama-sama dengan Allah dan
adalah Allah.
Allah berdaulat atas gereja itu benar, Allah menyertai Gereja dalam
perkembangannya juga benar, tetapi Allah TIDAK menentukan siapa siapa
dari Gereja itu yang akan diselamatkan. Kedaulatan Allah pada orang yang
diselamatkan maupun tidak, tampak pada tanggung jawab yang dituntut Allah.
 Allah berdaulat dan menentukan penderitaan.

Hal ini bertentangan dengan 1 Yohanes 4:8, Allah adalah Kasih. Allah
yang mengasihi tidak mungkin menciptakan penderitaan.

Allah yang Maha Kuasa tidak mungkin menderita. Dan disamping itu,
Allah yang Maha Kasih tidak mungkin menciptakan penderitaan. Jadi
mengapa ada penderitaan? Dalam Teologi Salib / Krusis, Terdapat istilah
Compasibilis est Deus sed non Incompasibilis. Yang berarti Allah tidak dapat
menderita, tetapi Allah dapat ikut merasakan penderitaan.
Dalam Dokumen Salfifici Doloris yang merupakan Magisterium Yohanes
Paulus kedua II, penderitaan itu muncul dari :
1. Kebodohan atau Keteledoran, Kedosaan Manusia itu sendiri.
Contohnya : Nyerobot Lampu Merah ketabrak motor, Itu bukan salib, tapi
emang salahnya kamu sendiri.
2. Penderitaan terjadi karena ujian. 1 Petrus 1 : 7, Allah dapat
menguji manusia, dan ujian dari Allah itu dapat pahit. Kalau yang pahit itu
adalah ujian Allah, tetapi godaan iblis itu biasanya yang Manis dan enak-enak.
Contohnya Matius Pasal 4 (Kisah Pencobaan Yesus). Ujian dari Allah yang
nggak enak, tapi Ujian dari setan yang enak-enak, tapi menyesatkan.
3. Penderitaan terjadi karena kasih. Yohanes 15:13, Tidak ada kasih
yang lebih besar daripada seseorang yang mengorbankan nyawanya bagi
sahabat-sahabatnya, dan itulah yang dilakukan oleh Kristus.
4. Penderitaan muncul akibat keputusan manusia untuk
memanggul salibnya dan mengikuti Kristus. Contohnya : Orangtua yang
punya anak cacat mental, dan orangtua itu memelihara anaknya semampu
yang ia bisa, mereka ikut jalan Tuhan dengan memutuskan tidak mau aborsi
anak itu.
5. Penderitaan muncul karena kasih Tuhan. Contoh : Ada seorang
diangkat jadi Direktur suatu Bank sebelum krismon 1998, tetapi beliau di PHK.
Kesannya itu adalah penderitaan, akan tetapi pada saat terjadi krismon, bank
tersebut dilikuidasi dan masuk ke kejaksaan, direktur tadi dinyatakan tidak
bersalah, karena dia diangkat sebelum kejadian kriminal dan di PHK sebelum
krismonnya itu. Sehingga dia dianggap bebas dari tindak kriminal tersebut.
Oleh karena itu penderitaan yang dia alami sebenarnya adalah kasih Tuhan
untuk menyelamatkan dia dari penderitaan yang lebih berat lagi.

Konsep Tulip kaitannya dengan Predestinasi / Pemilihan Allah.


Calvin mengatakan dari Roma 3:10-11. Sebenarnya, konteks cerita pada Roma 3,
tidak seperti yang dibayangkan Calvin. Karena Roma 3, membandingkan antara
orang Yahudi yang merasa dirinya benar, dan orang non Yahudi. Sedangkan
menurut Paulus, manusia yang benar dimata Tuhan, adalah manusia yang beriman.
Iman itu konsep (Sola Fide + Perbuatan). Dan prinsip TOTAL DEPRAVITY,
memang semua manusia itu berdosa. Tetapi kita tidak dapat melupakan bahwa
Yesus telah menyediakan jalan menuju Tuhan melalui sengsara wafat dan
kebangkitanNya. Pertanyaannya, apakah mungkin setelah Yesus wafat dan naik
kesurga, tidak satupun manusia yang mengambil jalan Yesus?

Calvin mengatakan adanya PREDESTINASI / Takdir. Kesatu, manusia diciptakan


dengan kehendak bebas. Didalam Predestinasi, kalau Tuhan menciptakan manusia
sebagai orang berdosa, maka kalau manusia berdosa, ya salahnya Tuhan dong,
kenapa dia ciptain manusia berdosa. Maka konsep predestinasi bertentangan
dengan Kejadian 1:31, yang mengatakan bahwa manusia diciptakan baik. Tidak ada
manusia diciptakan berdosa. Sehingga tidak dibenarkan adanya PREDESTINASI.
Sehingga konsep PEMILIHAN TIDAK BERSYARAT, yang ada adalah kehendak
bebas.

Yohanes 6:37, Semua yang diberikan Bapa kepadaKu, akan datang kepadaKu, dan
barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan kubuang. Yang menjadi pertanyaan
apakah Allah menyerahkan hanya sebagian kepada Yesus? Karena pada Roma 5:19,
sama seperti ketidaktaatan satu orang, maka oleh karena ketaatan satu orang, semua
orang menjadi benar. Sehingga, penebusan Kristus mencakup semua orang,
berlaku surut (dari zaman Adam, sampai akhir zaman). Karena didalam Roma 5:19,
tidak dikatakan adanya pengecualian. Sehingga konsep Predestinasi tidak dapat
diterima.

Pada Yohanes 15:16, bukan kamu yang memilih aku, tetapi aku yang memilih kamu.
Pertanyaannya, bukankah Yesus yang memilih Yudas Iskariot? Yudas Iskariot yang
justru mengkhianati Yesus, padahal ia dipilih sendiri oleh Yesus. Hal ini juga
ditegaskan pada Luk 6:16. Kenapa Yudas Iskariot malah mengkhianati Yesus? Itu
bukan predestinasi loh, karena dalam Yohanes 13:2, dikatakan bahwa Iblis
membisikan rencana dalam hati Yudas Iskariot. Dan Yudas Iskariot memilih ikut
godaan iblis hingga mengkhianati Yesus. Itulah yang menunjukan bahwa orang
yang dipilih Tuhan pun bisa melenceng.

Matius 26:24, dikatakan anak manusia akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis
dengan Dia (Nubuat Yesaya semuanya, dijelasin dalam kisah sengsara Yesus). Akan
tetapi, dalam Injil, Yesus sendiri mengatakan dalam Matius 26:24 celakalah orang
yang olehnya anak manusia itu diserahkan, sebab alangkah lebih baik jikalau ia
tidak dilahirkan. Jikalau Yudas Iskariot memang sudah terpredestinasi demikian,
mengapakah Yesus masih mengatakan hal demikian?

Kejadian 3:15, Roma 5:19, Matius 25:35. Dalam Matius 25:35, orang yang melakukan
kepada seorang yang paling hina ini, ia melakukannya kepadaku. Maksud perikope
ini jelas bahwa orang yang diselamatkan bukanlah pada orang yang ditetapkan /
predestinasi, melainkan orang yang benar-benar bertindak dan melakukan
perbuatan kasih. Didalam kitab Matius 25:35 itu dijelaskan Tuhan memisahkan
domba dan kambing. Domba yang dimaksud adalah mereka yang telah melakukan
segala sesuatu kepada seorang yang paling hina ini, BUKAN yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sehingga LIMITED ATTONTMENT, tidak dapat dibenarkan, oleh
karena Penebusan Yesus terbatas kepada orang yang mau melakukan Sabda Tuhan.
Bukan terbatas pada orang yang sudah ditakdirkan, tetapi terbatas kepada orang
yang mau melakukan sabda Tuhan. Tawaran dan Penebusan Tuhan TIDAK terbatas,
tetapi yang tertebus terbatas kepada orang yang mau memilih, mengambil, dan
menjalani jalan yang telah disiapkan Yesus itu.

ANUGERAH YANG TIDAK DAPAT DITOLAK, Anugerah diberikan kepada Tuhan


kepada Siapapun, tetapi orang bisa menolak anugerah daripada Tuhan, contohnya
Yudas Iskariot itu sendiri. Penebusan Yesus itu memang anugerah, tetapi orang
tetap punya kehendak bebas untuk mau ambil itu jalan kebenaran, atau tidak mau.
Kalau dia mau ambil ya mendapatkan keselamatan, kalau dia tidak mau ambil, ya
tidak selamat.

KETEKUNAN ORANG-ORANG KUDUS. Sebelum Saulus menjadi Paulus, dia tidak


dapat disebut sebagai orang kudus. Bagaimanakah Saulus disebut orang kudus
kalau dia menindas murid-murid Yesus? Salah satunya Stefanus. Dalam Kisah Para
Rasul 9:5, Saulus berseru saat ia jatuh, “Siapakah engkau Tuhan?” Yesus menjawab
“Akulah Yesus yang kau aniaya itu.” Kalau Saulus sudah ditakdirkan untuk
diselamatkan? Kenapa dia kejar-kejar murid Yesus? Sampai Yesus sendiri
mengatakan Akulah yang kau aniaya. Pada zaman Saulus masih muda, pasti dia tahu
tentang Yesus, dan tentang ajaranNya. Sehingga, kalau dia ditakdirkan selamat,
kenapa dia menentang Yesus? Berarti dia ga ada iman kepada Yesus?

Mungkin dia belum tahu, tapi dipelihara oleh Roh Kudus? Jawabnya :
Bagaimana mungkin dia berbalik kepada Yesus pada saat dia menderita?
Padahal sewaktu namanya masih Saulus, dia pasti tahu persis perkataan dan
perbuatan Yesus. Lalu oleh karena penderitaan, tiba-tiba berbalik. Pada saat dia
jatuh pun, Saulus punya pilihan untuk kembali ke Yerusalem atau tetap jalan ke
Damsyik. Dan Saulus memilih tetap jalan ke Damsyik, mengikuti perintah Yesus
sampai berjumpa dengan Annanias. Dan mengapa pula dia percaya kepada
Annanias? Pasti karena, Yesus memang memilih dia, TETAPI pilihan Yesus kepada
Dia, justru jatuh saat Saulus dalam perjalanan menuju Damsyik, bukan sebelumnya.
TIDAK SEMUA ORANG, BISA JADI ORANG KUDUS, TAPI ORANG KUDUS BISA
BERASAL DARI SEMUA ORANG

3. Pelajari istilah2 akhir zaman: parousia, millennium, maranatha,


tribulasi, rapture, antikristus dst
o Apokalupsis (Revelation / Unveilling) = penyataan atau penyingkapan /
pewahyuan
o Epiphanea (Appearance / Manifestation ) = penampilan atau manifestasi
o Parousia (Presence) = kehadiran – kehadiran Kristus yang kedua kali
o Millenium = 1000 tahun
o Tribulasi = penganiayaan
o Rupture = pengangkatan orang-orang percaya ke surga
o Antikristus = Orang-orang yang mengajarkan ajaran-ajaran Palsu / sesat, seolah-
olah ajaran Tuhan.
o Maranatha = Tuhan kami datanglah atau Tuhan kami telah datang (hal
penghakiman) Maranatha ada 2 istilah : Marana-tha ( Tuhan kami datang /
permintaan kita agar Tuhan segera datang ) dan Maran-atha (Tuhan kami telah
datang dalam hal penghakiman)

Tanda-tanda Parousia :
§ Tanda yang menyatakan kasih karunia Allah
§ Tanda yang mengindikasikan perlawanan terhadap Allah
§ Tanda yang mengindikasikan penghakiman Allah

Tanda-tanda Tribulasi (terjadi selama 7 tahun, murka Allah dinyatakan):


§ Bangsa akan bangkit melawan bangsa
§ Banyak kelaparan
§ Banyak wabah penyakit
§ Gempa bumi terjadi diberbagai tempat

4. Pelajari 4 pandangan millennial / Kerajaan 1000 tahun.


Kalau ditanya, Dari 4 opsi itu, manakah yang kamu pilih dan apa alasannya?

Sebenarnya, menurut saya tidak setuju semua. Hal ini kita lebih setuju pengertian
MODIFIED AMILENIALISM, dimana Kita percaya masa Simbolik Milleniumnya
terjadi saat Yesus ada di bumi. Karena jelas sekali di Alkitab, selagi Yesus ada
dibumi, terlihat seolah-olah iblis tidak bekerja, walaupun tetap ada iblis dan dosa,
tetapi setan semuanya tunduk pada Yesus. Buktinya, Yesus usir iblis, setan,
mengampuni dosa. Setelah masa millenium berakhir, Yesus diangkat kesurga, Iblis
dilepas kembali  inilah zaman sekarang ini, dimulai sejak Yesus naik kesurga,
sampai nanti kelak Yesus datang kembali. Pada Zaman sekarang inilah disebut
sebagai Era Roh Kudus (Era Allah Bapa PERJANJIAN LAMA, Era Allah Putera
Simbolik Millenium, Era Allah Roh Kudus, dari Yesus naik ke surga sampai
Parousia ).

Alasan Tidak Setuju : Pada saat Yesus ada di Bumi, bersama dengan Manusia,
sudah jelas sekali kuasa Allah ada, mukjizat jauh lebih banyak terjadi pada zaman
Yesus, dibandingkan pada zaman para nabi sebelum Yesus, maupun pada saat ini.
Pengembalian makna taurat sebagaimana yang dimaksud oleh Tuhan, terjadi di
zaman Yesus. Di Zaman Yesus itulah Sabda Allah diluruskan sebagaimana yang
dikehendaki Allah, bukan berdasarkan tafsiran manusia. Kuasa Allah sangat sangat
nyata ketika zaman Yesus, sehingga Simbolik Millenium terasa sangat jelas di zaman
Yesus.

Sehingga, didalam alkitab, Berdosa kepada anak manusia masih oke, tapi berdosa
pada Allah Roh Kudus tidak ada AMPUN! (Matius 12:32). Barangsiapa hujat Roh
Kudus, tidak akan diampuni, baik didunia ini maupun di dunia yang akan datang.

Surga : Kondisi dimana seseorang bersatu dengan Tuhan. Firdaus : Kondisi dimana
seorang sesuai dengan kehendak Tuhan. Sehingga yang dimaksud dalam doa bapa
kami datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu, diatas bumi seperti didalam
surga. Artinya kalau kita mendatangkan kerajaan Tuhan dalam diri kita, membiarkan
Tuhan berkuasa atas diri kita dan menjadikan kehendak Tuhan didalam diri kita,
maka dibumi ini pun sudah serasa seperti di Surga.

Anda mungkin juga menyukai