Anda di halaman 1dari 8

2.

JAMINAN KESELAMATAN
(Pbrt.Tulus Tu’u, STh,MPd)

Yesus adalah seorang Guru. Sebab itu, selama tiga tahun Yesus banyak mengajar
murid-murid dan orang lain dalm berbagai kesempatan dan tempat. Inti ajarannya
tentunya bagaimana agar orang memahami dan mengetahui jalan hidup yang ujungnya
adalah keselamatan. Kalau ia adalah guru, maka tugasNya adalah mendidik dan
mengajar. Bagaimana agar orang selamat, tergantung pada murid-murid atau orang-
orang yang mendengar ajaran itu lalu mengembangkannya dalam hidupnya. Peran dan
tugas guru hanya sampai pada mengajar.

Akan tetapi, di samping sebagai Guru, Yesus Kristus juga adalah Juru selamat. Artinya,
selain mengajar, Ia juga menjadi Sang Penyelamat itu. Seumpama, orang jatuh ke sumur
lumpur dosa yang amat dalam, di sana manusia tidak berdaya apa-apa untuk dapat
selamat. Selain Ia mengajar cara-cara agar orang itu selamat, namun Ia juga turun ke
dalam sumur itu untuk mengambil dan mengangkat orang itu keluar dari sumur lumpur
dosa itu. Karena Yesus adalah Guru dan Juru Selamat, maka dalam Dia ada jaminan dan
kepastian keselamatan.

I. JANJI HIDUP KEKAL

Hidup manusia kerap kali hanya dipikirkan sebagai hidup yang diarahkan untuk masa
kekinian saja. Orang kurang tanggap berpikir tentang hidup untuk masa keakanan.
Sehingga hidupnya diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan jasmani
masa kini. Sedangkan hidup spiritualitas yang terarah pada masa kini dan menuju
puncaknya ke masa keakanan yang akan datang dilupakan dan dilalaikannya.

1. Kapan hidup kekal dialami ?


Hidup kekal adalah hidup yang berdimensi kekinian dan keakanan. Artinya, sikap hidup
yang memperhatikan masa kini, tetapi berdampak besar pada masa keakanan. Hidup
kekal bukan hanya hidup yang terjadi pada masa akan datang di sorga. Hidup kekal itu
sudah dapat terjadi pada masa kini, di dunia ini dan sekarang ini. Kemudian pemenuhan
kesempurnaannya akan mencapai puncaknya ketika orang kembali hidup bersama
Tuhan di sorga. “Inilah hidup kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-
satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang Engkau utus,” (Yoh 17:3).
Sejak orang percaya dan menerima Allah dan PutraNya Yesus Kristus, sejak itulah
pengalaman hidup kekal terjadi.

2. Sumber hidup kekal


Siapa sumber dan pemberi hidup kekal itu ? Tidak lain, sumbernya adalah Allah yang
kekal itu. Dia sumber dan awal hidup kekal. “Inilah kesaksian itu, Allah telah
mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, “ (I Yoh 5:11). Hidup kekal itu
dikaruniakan kepada kita manusia ciptaan dan milikNya.

1
3. Dianugherahkan dalam Kristus
Di mana kita boleh dan dapat menemukan hidup kekal itu ? Kita menemukan hidup
kekal itu di dalam diri Tuhan Yesus Kristus, yang diutus dan dikaruniakan kepada kita.
Yesus Kristus datang membawa dan menghadirkan hidup kekal dari sorga ke dunia ini.
Dialah Duta yang dipercaya Allah bapa. “Dan hidup kekal itu ada di dalam AnakNya,“
(I. Yoh 5: 11 B).

4. Yang akan memilikinya


Siapa yang akan memiliki hidup kekal itu ? Siapa saja yang terbuka, rela dan penuh
sukacita mengundang, menyambut, percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus di dalam
hati dan hidupnya. Mempersilahkan Ia bertahta dan berkuasa di dalam hidupnya.
“Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup, barangsiapa tidak memiliki Anak, ia
tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepadamu, supaya kamu yang percaya
kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal,” (I Yoh 5:12,13).
Kalau Tuhan Yesus Kristus diterima dan dimiliki dalam hidupnya. Maka ia secara
otomatis memiliki hidup kekal itu. Sejak itulah hidup kekal itu mulai bekerja dan
berkuasa atas hidupnya.

II.. RENCANA KESELAMATAN

1. Maksud Injil ditulis


Pengalaman murid-murid bersama Yesus selama kurun waktu tiga tahun tidak berakhir
dalam kisah yang lisan saja. Akan tetapi murid-murid oleh kuasa dan gerakan Roh
Kudus lalu menuliskan kisah Yesus Kritus Tuhan mereka. Tulisan itu tidak saja hanya
berupa kisah biasa, akan tetapi juga berupa ajaran-ajaran dan teladan-teladan hidupNya.

Murid-murid yang dahulunya hanya berpikir Yesus hanyalah seorang Guru yang
mengajar mereka. Akan tetapi setelah kebangkitanNya, mereka ingat ajaranNya, sungguh
bahwa Ia adalah Anak Allah, dan Tuhan yang berkauasa menyelamatkan dan
mengampuni dosa manusia. Tomas yang sempat bimbang dan ragu akhirnya dihadapan
Kristus yang telah bangkit itu membuat sebuah pengakuan iman yang baru dan berucap,
“Ya Tuhanku dan Allahku,” (Yoh 20:28). Baginya, kini Yesus adalah Tuhannya secara
pribadi dan Allahnya secara pribadi. Ini sebuah pengakuan dan pengalaman iman.

Keyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan yang berkuasa menyelamatkan, kemudian


diteruskan kepada orang-orang lain secara lisan. Tetapi juga kemudian secara tertulis.
Tujuan tulisan itu dikatakan, “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di
depan mata murid-muridNya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang
tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, anak
Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya,” (Yoh
20:30,31).

Tujuan tulisan Injil yakni agar pembaca percaya dan beriman, sehingga memiliki
keselamatan dalam nama Kristus. Sebab namaNya adalah nama di atas segala nama,
nama yang berkuasa dan menyelamatkan. Dengan tulisan itu, rencana keselamatan Allah

2
melalui Yesus Kristus semakin tersebar, didengar dan dibaca banyak orang. Sehingga
semakin banyak orang yang mengalami keselamatan dalam Kristus.

2. Kasih yang kekal


Manusia yang dicipta Allah adalah makhluk yang mulia, tinggi, karya puncak Allah,
diberi hati dan akal pikiran, ia adalah gambar dan citra diri Allah. Semua itu
menggambarkan keagungan dirinya di d epan makhluk lain. Akan tetapi, ia membiarkan
dirinya terperosok jatuh ke dalam genggaman kuasa Iblis. Hati, akal dan pikirannya
takluk ke dalam cara hidup yang berdosa. Ia dibelenggu dan diperhamba olek kekuatan
dosa. Hidupnya dirusak oleh hawa nafsu yang rendah dan hina karena dosa.

Akan tetapi, Allah adalah kasih. Kasih Allah adalah kaksih yang kekal. Sebab itu, Ia
mampu terus mengalirkan kasihNya kepada manusia, meskipun manusia telah
memberontak kepadaNya. Bahkan puncak kasih itu mewujud dalam diri PutraNya Yesus
Kristus. “Inilah kasih itu, bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah
mengasihi kita, dan telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita,”
(I Yoh 4:10). Kasih yang kekal mampu menyelesaikan dosa.

Ketika kita masih berdosa, kasih yang kekal itu telah beraksi menolong dan
mneyelamatkan kita. Ia tidak menunggu kita baik dan bersih. Ketika kita dalam
kekotoran dan dalam lumpur dosa, Ia sudah lebih dahulu mengasihi kita. Semata-mata
agar kita diselamatkan olehnya. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasihnya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa,” (Roma 5:8).

3. Cukup satu dan sekali


Pengorbanan Kristus sungguh ajaib, tidak terselami oleh akal pikiran kita. Kekuatan dan
kuasa dari pengorbanan itu amat hebat. KematianNya di atas kayu salib adalah kematian
ganti kita. Seharusnya yang tersalib karena dosa adalah kita yang berbuat dosa. Sebab
setiap orang yang berbuat dosa patut untuk dihukum hukuman dosa adalah salib. Maka
kita yang seharusnya di salibkan. Tetapi Kristus, karena kasihnya yang kekal, rela mati
disalibkan untuk mengganti kita. Sehingga kematianNya adalah kematian demi dan untuk
mengganti dan menghapus dosa-dosa kita.

Kematian dan penyaliban itu tidak perlu berulanmg-ulang terjadi. Sebab sudah cukup
satu kali untuk selama-lamanya, satu kali untuk sepanjang masa dan waktu, sudah cukup.
Cukup satu kali untuk semua dan seluruh dosa dunia ini. Amat ajaib dan penuh mistery
kuasa kasih yang kekal itu. “Sebab kematianNya adalah kematian terhadap dosa, satu
kali dan untuk selama-lamanya, “ (Roma 6: 10). “Sebab juga Kristus telah mati sekali
untuk segala dosa kita,” (I Pet 3:8).

Inilah jaminan keselamatan kita. Kristus telah mati, satu kali sudah cukup untuk seluruh
dan semua dosa yang ada di dunia ini. Dosa apa saja, kecil dan besar, dosa orang yang
sudah sangat buruk dan sekarat atau dosa yang biasaa-biasa saja, sudah cukup.
Kematian kristus adalah jaminan keselamatan kita.

3
Siapa saja yang sadar akan dosanya, lalu mengakui dosanya, lalu bertobat dari dosa-
dosanya, lalu percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya,
maka ada jaminanan keselamatan baginya. Jaminan keselamatan itu adalah Tuihan Yesus
Kristus yang telah mati untuknya.

III. LANGKAH AGAR MEMILIKI KESELAMATAN

Calon pemimpin kristiani adalah orang yang percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juru Selamatnya secara pribadi. Untuk mengalami hal demikian, maka berikut ini proses
atau hal-hal yang penting dikembangkan dan dialami di dalam dirinya. Sehingga Tuhan
Yesus Kristus sungguh-sungguh menjadi Tuhan dan Juruselamat bagi hidup dan
pribadinya. Bagaimana agar seseorang mengalami dan memiliki keselamatan ?

1. Sadar diri berdosa


Manusia kini telah jauh dari harapanAllah penciptanya. Sebab dosa telah menyebar ke
mana-mana. Sehingga semua manusia telah berbuat dosa dan ada di bawah kuasa dosa.
Kita tidak mampu membantah hal ini. Sebab bila kita menilik ke dalam hati kita sendiri,
sudah teramat banyak hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita yang tidak baik telah
kita lakukan. Hal-hal yang tidak baik itulah yang membuat hidup kita, hubungan kita
dengan orang lain, sering membawa hal-hal yang buruk, menyakitkan dan menyedihkan.

Akibat yang terasa dari dosa, “Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan
mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka, “ (Maz
107:17). “Segala pelanggaranku adalah kuk yang berat…yang ditaruh di tengkukku,
sehingga melumpuhkan kekuatanku. Wahai..wahai, karena kami telah berbuat dosa.
Karena inilah hati kami sakit,” (Rat 1: 14, 5:16,17). Hal-hal itulah yang terjadi secara
individual, akibat dosa yang kita rasakan pada masa kini dalam hidup kita.

Bila kita bercermin pada ajaran-ajaran Tuhan, sungguh kita telah banyak berdosa. Hati
kita kotor dan tidak bersih. Bila kita membiarkan ini terus terjadi dalam hidup kita, maka
kita akan terus menderita bahkan semakin menderita. Sebab, “Jangan berbuat dosa lagi,
supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk lagi, “(Yoh 5:14). Puncaknya akibat
dosa yang dibiarkan adalah ada ancaman bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23).
Bahkwa dalam kitab wahyu digambarkan ada lautan api yang menyala-nyala, ke sanalah
sang maut dan kerajaan maut akan dilemparkan. Itulah kematian yang kedua, lautan api
(Wahyu 20:14). Akibat tersebut sungguh mencemaskan dan menakutkan.

Calon pemimpin kristiani perlu sadar hal ini, bahwa sebagai manusia kita adalah orang
berdosa. Dengan ancaman bila tidak diselesaikan, maka upah dosa adalah maut. Derita
sengasara bukan hanya kini dan di sini, tetapi nanti dan di sana. Sadar diri berdosa,
merupakan awal langkah kembali kepada Tuhan. Kesalahan yang besar adalah orang
yang sadar bahwa ia sadar ia berdosa, tetapi tidak mau secara sadar kembali kepada
Tuhan. Dibandingkan orang yang tidak sadar ia berdosa dan tetap hidup dalam dosa itu.

4
2. Akui dosa itu di hadapan Tuhan
Ketika muncul kesadaran dirinya sebagai orang berdosa, ia telah banyak kali berbuat
dosa, bahkan berulang-ulang melakukan dosa yang sama atau dosa yang baru. Ada dosa
besar, ada dosa kecil, ah.. sudah tidak terhitung lagi banyaknya. Kalau dosa ini belum
pernah diselesaikan, maka dosa itu sudah menumpuk dan menggunung tinggi. Bila pergi
ke peraduan, tidak pernah berdoa, dan doa pengakuan dosa, padahal hari itu terlah
berbuat dosa. Maka ia tidur dengan membawa dosa. Ketika bangun pagi, ia bangun
dengan dosa ia dibawa saat tidur. Sehingga hari itu bangun pagi, lalu membawa dosa
lama, kalau berdosa lagi maka dosa lama, ditambah dengan dosa baru. Demikian
seterusnya, setiap hari, dosa bertambah, bahkan beranak pinak, menjadi banyak dan
menggunung.

Satu-satunya pintu dan jalan penyelesaian dosa adalah datang kepada Tuhan, membawa
dan mengakui segala dosa-dosanya itu. Seraya mohon ampunannya bagi dosa tersebut.
Sebab, pengakuan dan penyesalan adalah pintu bagi terjadinya pengampunan Tuhan.
Maka, doa di sini dapat kita ucapkan kira-kira seperti ini, “ Tuhan Yesus Kristus, aku
sadar bahwa aku adalah orang berdosa, aku datang kepadaMu, membawa dosaku, mohon
Tuhan ampuni aku, bersihkan dan sucikan aku Tuhan.” Boleh dirumuskan dengan
bunyi kalimat lain, tetapi intinya itu. Doa ini dapat diucapkan sebagai doa pembaharuan
diri. Tetapi dapat diucapkan secara khusus dalam doa menerima dan mengundang Tuhan
Yesus masuk dalam hati dan hidup kita.

“Jika kita mengakui dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita, “ ( I Yoh 1:9). Inilah
yang terjadi pada diri kita, bila kita telah mengakui dosa kita. Yakinlah bahwa janji
Tuhan ini benar. Jangan pernah ragu. Bila kita mengaku dosa kita, maka Tuhan berkuasa
mengampuni dan menyucikan diri dan hidup kita. Sebab Kristus telah berkata, “Supaya
kamu tahu, bahwa di dunia Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” (MT 9:6).
Kuasa, kekuatan dan otoritas menyelesaikan dosa ada di tanganNya.

3. Bertobat
Ketika segala dosa telah diakui, yakinlah bahwa hidup kita sudah bersih. Untuk itu kita
perlu bertobat, yakni berpaling dan berbalik dari jalan lama, kepada jalan baru dalam
Tuhan. Kalau dulu berjalan membelakangi Tuhan, sekarang berjalan menghadap dan
menghampiri Tuhan. Kalau dulu berjalan menjauhi Tuhan, sekarang berjalan mendekat
kepada Tuhan. Juga membuang dan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa, lalu mulai
melakukan perbuatan-perbuatan yang baru dalam Tuhan. Sebab, “Kamu harus
menanggalkan manusia yang lama…dan mengenakan manusia yang baru, “ (Ep 4: 22b,
24 a). Tanggalkan hidup lama, mulai yang baru Buang yang lama, mulai yang baru.
Jangan kembali pada lubang dan kubangan lama, lumpur dosa yang hanya mengotorkan
hati, pikiran dan hidup kita. Jangan jatuh pada lobong yang sama untuk kedua kali,
ketiga kali atau seterusnya. Ambil dan pilih jalan baru. Jangan kembali pada jalan yang
sama yang salah dan menyesatkan.

5
Sekiranya orang tidak bertobat, apa yang akan dialaminya? Dosanya tetap ada dan
melekat pada dirinya. Dosa itu akan membelenggu dan ia ada dalam perhambaan dosa. Ia
akan menemukan ujung jalan kebinasaan, bukan ujung jalan keselamatan. “Tetapi jikalau
kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa,” (LK 13:3).

Kalau sebaliknya orang bertobat, maka hasil atau dampak apa yang akan dialaminya ?
Dosanya akan diampuni, dihapuuskan dan diselesaikan oleh Tuhan. Sebab itu, ia akan
menemukan hidup yanjg sejati, hidup yang datang dari Tuhan dan anugerah Tuhan.
“Karena itu, sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, “(Kis 3:19). “Kalau
orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala
ketetapanKu, serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia,” ( Yeh
18:21,22). Pertobatan membawa orang pada dosanya dihapuskan, ia akan mengalami
kehidupan yang bersumber dari Tuhan. Hidup yang sesungguhnya didambakan manusia.
Hidup yang pada dasarnya dicari-cari oleh manusia.

4. Percaya Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat


Percaya adalah menganggap bahwa Yesus Kristus benar-benar Tuhan yang berkuasa
menolong, membebaskan dan menyelamatkan orang-orang dari belenggu dan
perhambaan dosa. Percaya, juga berarti menganggap bahwa firmanNya itu sungguh-
sungguh benar. Karena sungguh-sungguh benar, maka firman dapat diandalkan bagi
hidup sehari-hari. Segala janji-janjiNya boleh dipegang, karena sabdaNya itu lurus dan
benar adanya. Dalam Dia tidak ada dusta, bohong dan tipu daya. Ia selalu berkata benar
dan lurus.

Kalau orang sudah sadar akan dosanya, mengakui dosanya, kemudian bertobat dari
segala dosanya. Maka, sekarang ia perlu juga percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juru selamat dirinya. Oleh karena, “Jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa
Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu…maka kamu akan diselamatkan. Dengan
hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Barang siapa percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan,” (Roma 10:9,10,11).

Calon pemimpin kristiani adalah orang yang percaya dan yakin pada Yesus Kristus
adalah Tuhan dan juru selamatnya. Ia yakin akan kuasa dan kekuatanNya. Ia yakin akan
kebenaran sabdaNya. Ia yakin sabdaNya benar, dapat diandalkan bagi hidupnya. Ia
yakin Tuhan mampu menolongnya dalam berbagai pergumulan hidupnya. Ia tidak
bersikap percaya tetapi tidak yakin. Berkata percaya di mulut, tetapi di hati ragu-ragu dan
bimbang serta tidak yakin.

5. Menerima Yesus Kristus secara pribadi


Menerima Yesus Kristus secara pribadi merupakan sesuatu keunikan iman. Menjadi
pengitku Kristus itu sangat pribadi. Karena dapat terjadi orang beragama, tetapi tidak
beriman. Menjadi Kristen, tetapi tanpa Kristus. Sehingga ada istilah KTK = Kristen tanpa
Kristus. KTP = Kristen tanpa percaya (Kristus). KKDA = Kristen, Kristus di luar aku.
Karena itu, tidak heran, orang menjadi begitu mudah berubah sikap, pendirian,

6
keyakinan, dan perbuatan yang kurang mencerminkan ajaran Kristus dalam hidupnya.
Karena memang imannya tidak atau belum berakar kuat dalam dirinya.

Sebab itu, langkah sadar akan dosanya, mengakui dosanya, bertobat dan percaya, perlu
dilanjutkan atau dilengkapi lagi dengan menerima Yesus Kristus secara pribadi bagi dan
dalam hidupnya. Gambaran indah di sini, Yesus Kristus berdiri di depan pintu
(hati/hidup) lalu mengetuknya. Ada beberap reaksi, 1). Tidak mendengar suaraNya. 2).
Mendengar suaraNya, tetapi tidak mau membuka. 3). Mendengar suaraNya, lalu
membuka, tetapi menutup lagi, tanpa memberi kesempatan Kristus masuk dalam
hidupnya. 4). Mendengar suaraNya, lalu membuka pintu, dan mempersilahkan dan
mengundang Yesus Kristus masuk ke dalam hati / hidupnya.

Yang keempat itu yang terbaik, yang membuat Yesus Kristus masuk, diam dan tinggal
berkuasa dan bertahta dalam hidupnya. “Lihat Aku berdiri di muka pintu, dan mengetok,
Jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membuka pintu, maka Aku akan masuk
mendapatkannya,” ( Why 3:20). Kalau ini yang terjadi, maka akan lahirlah KBK =
Kristen bersama Kristus. KDK = Kristen dalam Kristus. KKBH = Kristen, Kristus
bertahta di hati. Hidupnya akan, “Aku hidup namun bukan lagi aku sendiri yang hidup,
melainkan Kristus yang hidup dalam aku,” (Gal 2:20). Sebab, Yesus Kristus diterima
secara pribadi masuk dalam hati dan hidupnya. Pemimpin kristiani adalah pemimpin
yang dalam hidupnya hadir dan bertahta Yesus Kristus.

Agar proses menerima Kristus ini mantap terjadi, ia perlu dilakukan secara sadar dan
sengaja, sungguh-sungguh dan penuh keyakinan, niat yang baik dan teguh. Maka perlu
ada dan dilakukan dalam satu doa pribadi yang khusus, penuh kerelaan, kerinduan dan
kesungguhan. Bila anda dapat dan mampu mengucapkan dosa menurut kalimat sendiri,
anda dapat melakukannnya sendiri. Akan tetapi, anda dapat mengucapkan dengan
bantuan kata-kata doa berikut ini. Ucapkan doa pengakuan dosa dan menerima Tuhan
Yesus Kristus secara pribadi ini dengan penuh keyakinan, kesungguhan dan
penghayatan…..

Bapa sorgawi, saya sadar bahwa saya adalah orang berdosa dan tidak mungkin
dapat menyelamatkan diri saya sendiri. Sebab itu, saya merindukan
pengampunan dan anugerahMu atas segala dosa saya selama ini. Saya
percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus telah mati tersalib bagi saya, darahNya
tercurah agar dosa saya bersih dicuci olehNya.

Pada saat ini saya membuka hati saya. Saya mengundang Tuhan Yesus
Kristus masuk ke dalam hati dan hidup saya. Saya menerima Tuhan Yesus
Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadi saya. Dialah satu-satunya
harapan saya untuk memperoleh keselamatan sejati. Saya mohon Roh Kudus
menolong dan membimbing saya untuk hidup selanjutnya dalam ketaatan dan
kesetiaan kepada Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya berdoa amin.

Bila doa itu diucapkan dengan seyakin-yakinnya, maka percayalah bahwa Tuhan Yesus
telah mengampuni dan membersihkan dosamu. Kini Tuhan telah hadir dan tinggal dalam

7
hidup anda. Ia bertahta dan menjadi raja dalam hati dan hidupmu. Engkau telah menjadi
anak Allah, pewaris kerajaan Allah, memiliki hidup yang kekal, janji keselamatan telah
menjadi milik anda. Tinggal sekarang memelihara hidup yang telah diselamatkan oleh
Tuhan, dengan cara membangun hidup yang baru, dengan disiplin rohani yang baik.
Agar kita tidak tergoda dan jatuh kembali pada kuasa dan kekuatan hidup yang lama dan
berdosa.

PENUTUP

Hidup kekal adalah hidup yang tidak hanya terjadi nanti di balik kematian atau setelah
di sorga. Tetapi, hidup kekal adalah hidup yang telah terjadi sejak sekarang ini ketika
kita masih di dunia ini. hidup kekal ini bersumber pada Tuhan allah. Yang kemudian
dianugerahkan kepada manusia melalui Tuhan Yesus Kristus. yang berhak menerimanya
adala mereka, siapa saja yang percaya, menerima dan memiliki Yesus Kristus di dalam
hati dan hidupnya.

Rencana keselamatan dibawa dan dihadirkan oleh Tuhan Yesus Kristus. kisah
penyelamatan oleh Yesus Kristus telah ditulis di dalam Injil, dengan satu maksud agar
para pendengar, pada pembaca percaya dan memiliki hidup yang kekal. Rencana
keselamatan itu mewujud dalam dan melalui Tuhan Yesus kristus meskipun manusia
masih berdosa. KematianNya menjadi jaminan keselamatanbagi orang percaya.
Kematiannya cukup satu kali untuk selama-lamanya, dan satu kali untuk semua orang.

Langkah dapat memperoleh dan mengalami keselamatan dapat dilakaukan dengan


menyadari akan dosa-dosanya selama ini. dosa-dosa itu ddiakui di hadapan Tuhan.
Kemudian bertobat dari dosa-dosa tersebut dengan menaggalkan, membuang dan
meningghalkannya, lalu memulai hidup yang baru. Juga percaya kepada Tuhan Yesus
seraya mengundang dan menerimaNya masuk ke dalam hati dan hidupnya, sehingga Ia
menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Mengundang dan menerima Yesus secara pribadi dapat dilakukan secara sadar, rela,
kesungguhan, kerinduan, hati terbuka, melalui doa kita yang khusus. Bila kita lakukan
itu, yakinlah Kristus telah ada dalam hati dan hidup kita. Keselamatan telah dijamin
menjadi milik kita. Jaminannya adalah Tuhan Yesus Kristus yang telah mati di atas salib,
satu kali untuk semua, satu kali untuk selama-lamanya.

Anda mungkin juga menyukai