Tujuan
Remaja mengerti bahwa mereka diselamatkan oleh anugerah dan keselamatan itu tidak dapat
hilang.
Inspirasi
John Newton lahir di Inggris tahun 1725. Ibunya meninggal ketika John berusia tujuh tahun.
Ayahnya, seorang nakhoda kapal laut. Berhubung tidak ada yang mengasuh John, maka John
ikut berlayar dengan ayahnya. Bocah kecil yang berperangai lembut ini langsung mengalami
kejutan berada di dunia pelaut yang kasar dan suka mabuk-mabukan. Keadaan menjadi lebih
parah ketika beberapa tahun kemudian John bekerja di kapal lain. Di situ ia sering diliciki dan
dipukuli oleh rekan-rekan yang jauh lebih besar dan dewasa. Pernah ia melarikan diri, tetapi
tertangkap dan dipaksa bekerja di kapal lain.
Keesokan harinya di dalam keputusasaan yang luar biasa ia berteriak kepada Tuhan dan
Tuhan mendengar doanya sehingga akhirnya ia diselamatkan. Dari pengalamannya sendiri itu,
John Newton menemukan kontras antara Kasih Allah dan dirinya dengan profesi sebagai seorang
pedagang budak belian. Ia bahkan menyebut dirinya “wreck” (barang rongsokan). Ia begitu
memahami dan menghidupi begitu ajaibnya anugerah Allah. John Newton merasakan dan
mengakui, bahwa setiap hari sepanjang hidupnya ia menerima banyak anugerah Allah. Pada usia
80 tahun, John menjadi pikun. Namun ia berkata, “Tetapi ada dua hal yang saya tidak bisa lupa,
bahwa saya adalah pendosa besar, dan bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat yang Besar.”
Refleksi
Pernahkah kamu merasakan anugerah Allah yang besar dalam hidupmu seperti yang dialami oleh
John Newton? Jika pernah, kapan peristiwa itu terjadi? Bagaimana responsmu saat itu?
Diskusi
1. Bagaimana keadaan/status manusia di hadapan Allah? (Rm.3:23 )
Rm.6:23
Yes. 59:2
Tit 3:5
Ef. 2:8-9
Yes. 64:6
Yoh.3:16
Yoh. 1:12
Ef. 2:8
1Yoh. 5:11-12 )
Yoh. 10:27-30
Rm. 8:29-30
Ef. 1:13-14
Aplikasi
1. Sudahkah kamu menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu secara
pribadi?
Jika belum, maukah kamu mengambil keputusan menerima Dia di dalam hatimu?
2. Jika sudah, perubahan-perubahan apa sajakah yang telah kamu alami sejak kamu hidup
di dalam Kristus?
Aksi
1. Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.
2. Bersyukur untuk anugerah keselamatan yang Allah berikan
3. Bersaksi tentang Yesus kepada orang yang belum percaya (anggota keluarga, sahabat,
dll)
Konfirmasi
“ Keselamatan itu gratis, tetapi bukan murahan karena dibayar dengan darah Kristus yang
mahal” ”
— (Dietrich Boenhoeffer)
Jika kita salah masak nasi jadi bubur, kita akan menyesal 1 hari
Jika kita salah potong rambut, kita akan menyesal 1 bulan
Jika kita salah memilih pacar/tidak naik kelas, kita akan menyesal 1 tahun
Jika kita salah memilih pasangan hidup, kita akan menyesal seumur hidup
Tetapi jika kita salah memilih JURUSELAMAT, kita akan menyesal selama-lamanya.
Catatan Pemimpin
Refleksi
1. Allah telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan,
tetapi karena rahmat-Nya (Tit. 3:5 )
2. Karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman (Ef. 2:8-9 )
3. Keselamatan bukanlah hasil usaha/pekerjaan manusia, tetapi pemberian Allah (Ef 2:8-
9 )
4. Segala kesalehan/perbuatan baik manusia berdosa di hadapan Tuhan seperti kain kotor
(Yes. 64:6 )
Catatan: Kasih karunia adalah sesuatu (keselamatan) yang diberikan Allah kita yang
kudus kepada kita manusia berdosa, yang tidak layak menerimanya)
4. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal – Yesus Kristus, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16 )
1. Menerima dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (Yoh. 1:12)
2. Keselamatan karena iman kepada Tuhan Yesus (Ef. 2:8 )
3. Memiliki Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (1Yoh. 5:11-12 )
Catatan: Banyak orang keberatan dengan ajaran ini, karena seseorang bisa
mendapatkan anugerah keselamatan/ hidup kekal dengan begitu mudah. Tetapi kita
harus ingat bahwa keselamatan itu jadi mudah untuk kita karena Yesus Kristus sudah
berkorban di atas kayu salib dan bahkan mati bagi kita.
Ilustrasi: Seorang penginjil memberitakan Injil kepada seorang pekerja tambang. Pada
waktu pekerja tambang itu mendengar bahwa untuk bisa diselamatkan ia hanya perlu
percaya kepada Yesus, ia berkata ‘Hanya percaya dan saya selamat? Kok mudah sekali?’.
Penginjil itu lalu bertanya: ‘Dimana kamu bekerja?’. Pekerja tambang itu menjawab:
‘Puluhan atau bahkan ratusan meter di bawah permukaan tanah’. Penginjil itu bertanya lagi:
‘Wah, tentu sukar sekali bagi kamu untuk turun ke sana lalu naik lagi ke atas’. Pekerja itu
menjawab: ‘Tidak sukar sama sekali. Karena perusahaan saya telah memasang sebuah lift,
dan saya hanya tinggal masuk ke dalam lift itu dan lift itu akan membawa saya naik atau
turun’. Lalu penginjil itu berkata: ‘Sama seperti perusahaanmu sudah bersusah payah
memasang lift, sehingga sekarang bagi kamu tinggal gampangnya, demikian juga Kristus
sudah berkorban, menderita dan mati di kayu salib untuk menyediakan keselamatan
bagimu. Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah menerima dan percaya kepada Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadimu!’ (Dari cerita tersebut di atas, kita juga semakin
mengerti arti ucapan Dietrich Boenhoefer dalam bagian ‘Konfirmasi’ bahwa, “Keselamatan
itu gratis, tetapi bukan murahan karena dibayar dengan darah Kristus yang mahal”)