com
BAB II
Keselamatan adalah doktrin mendasar dalam kekristenan. Memang ada dua pandangan yang
kelihatannya saling bertentangan satu sama lain, yaitu Calvinisme dan Armenianisme.
Sebetulnya tidak ada yang salah dari kedua pandangan ini. Hanya beda sudut pandang saja.
Calvinisme memandang keselamatan dari posisi manusia di hadapan Allah. Manusia yang
berdosa menerima anugerahNya, mengalami kelahiran kembali akibat dari menerima Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi. Sementara Armenianisme melihat dari
sudut pandang posisi manusia di hadapan sesamanya, bahwa manusia berdosa yang telah
bertobat harus membuktikan imannya di hadapan sesamanya dengan perbuatan, karena tanpa
perbuatan iman itu pada dasarnya mati. Iman dalam arti seutuhnya terdiri dari percaya dalam
hati, pengakuan dengan mulut dan diwujudkan dalam perbuatan.
Untuk itu jangan mencondongkan pandangan kita kepada salah satu dari kedua konsep di atas.
Kita harus kembali meneliti alkitab sebagai referensi utama dalam membangun konsep iman
yang menyangkut keselamatan kekal.Kalau kita membaca Roma 8:29-30; Efesus 1:3-14; 2:8-
10 dengan teliti maka kita bisa membaut simpul-simpul mendasar tentang keselamatan dan
akibatnya kedua pandangan yang kelihatannya saling bertentangan di atas tercakup di
dalamnya.
Roma 8 yang merupakan puncak dari bagian doktrinal itu merangkumkan, bahwa
keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus mencakup dimensi yang lengkap dalam hidup kita :
keselamatan kita. Ayat 4 : di dalam Kristus, kita kudus dan tidak bercacat. Allah Bapa melihat
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 1/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
kita di dalam Kristus. Cf: ayat 5: “Dalam kasih, Ia telah menentukan kita dari semula oleh
Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya.
Maka “Allah memilih kita sebelum dunia dijadikan”(Ef 1:3-4) Ingatlah bahwa Kristus telah
ada sebelum dunia dijadikan, bahkan Ialah yang menyebabkan segala sesuatu ada (Yoh 1:3,
“... .segala sesuatu dijadikan oleh Dia”).Tekanan di sini, adalah “di dalam Dia” (Kristus).
Jadi, “di dalam Kristus,” keselamatan itu cukup bagi semua orang (sufficiency). Tetapi
keselamatan yang cukup/sufficient di dalam Kristus itu, hanya menjadi efisient (berlaku) bagi
seseorang, apabila orang itu menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan-nya
(Efficeincy) (Ef 1:13-14; 2:8-10).
Karena itu, kita menolak pandangan “universalisme” yang mengatakan, bahwa semua orang
pasti selamat, karena Allah “telah memilih” semua orang sebelum dunia dijadikan.
Walaupun demikian kita mempunyai tanggung jawab moral untuk hidup sesuai dengan posisi
kita di dalam Kristus. Itulah dimensi yang kedua
Yudaisme : menurut persepsi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi : orang harus memenuhi
hukum Taurat supaya diselamatkan. Ajaran sesat ini dalam gereja yang mula-mula telah
dikoreksi oleh Paulus, antara lain : Rom 3:20; 23-24; 27-28.
Antinomianisme : karena orang Kristen telah diselamatkan hanya karena anugerah Yesus
Kristus, maka mereka tidak perlu taat kepada hukum-hukum; ekstrim ini dikoreksi oleh
Yakobus (Yak 2:22). Kalau demikian , apakah Paulus bertentangan dengan Yakobus? Sekali-
kali tidak! Paulus (dalam Roma dan Galatia): Manusia yang berdosa di hadapan Allah!
Yakobus (dalam surat Yakobus): Manusia yang sudah ditebus di hadapan sesama manusia.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 2/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
Karena itu, orang Kristen tidak boleh hidup secara ceroboh di dalam dunia ini. Justru karena
kita sudah diselamatkan, kita harus hidup berpadanan dengan posisi kita, sebagai orang-orang
yang telah diselamatkan (Ef 4:1).
Bagaimana kita hidup sekarang ini dan di sini, itulah yang penting. Dimensi kekinian ini
merupakan dimensi progresif di dalam kehidupan Kristen kita. Artinya harus ada kemajuan di
dalam hidup kita. Kita harus hidup sebagai anak-anak terang (Ef 5:1-21) Karena itu dimensi
ini disebut juga sebagai dimensi pengudusan (I Ptr 1:14-16). Persoalannya, bagaimana kita
hidup kudus, padahal dunia ini penuh dengan kebobrokan /kegelapan?
Dalam tataran praktis (artinya dalam praktek kehidupan kita sehari-hari), apakah artinya
“menjadi suci. . .”? Secara spiritual : kita ekslusif – kita harus berbeda dengan orang lain
(Yoh 17:14-16). Secara sosiokultural : kita harus inklusif, berada di tengah-tengah masyarakat
sebagai garam dan terang (Matius 5:13-16).
Bagaimanakah kalau orang Kristen jatuh ke dalam dosa? Dalam hal ini, kita harus
membedakan dua hal : Hubungan/Relationship: tetap (cf. Rom 8:37-38, dll.)
Persekutuan/Felloship: terganggu (baca: I Yoh 1:5-10, khususnya ayat 9). Tiga aspek dalam
pengakuan dosa, adalah : Pengakuan, kehancuran hati, berbalik dari dosa kita.
Apakah itu berarti, bahwa kita dapat saja jatuh bangun, terus-menerus di dalam kehidupan
Kristen kita? Sekali-kali tidak ! Dilihat dari konsep pengudusan ini sebetulnya orang Kristen
yang sudah lahir baru tidak bisa hidup di dalam dosa, tetapi bisa jatuh dalam dosa. Jika kita
jatuh di dalam dosa, maka Tuhan sudah menyediakan jalan keluarnya (1 Yoh 1:9). Tetapi
yang masih hidup di dalam dosa sesungguhnya belum pernah mengalami kelahiran kembali
(regeneration).
Dosa itu menjangkau semua manusia dan mempengaruhi manusia secara keseluruhan
(Roma 3:10,23) Kerusakannya meliputi roh, jiwa dan tubuh.
Tak satupun dari segi watak manusia yang luput dari penagruh dosa. Dosa telah
mempengaruhi inti manusia (Mrk. 7::21-23; Kej. 6:5). Manusia tidak dapat menyelamatkan
diri sendiri karena tidak ada yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang
benar.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 3/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
Menjadi orang percaya tidaklah berarti langsung bebas dari berbuat dosa. Kita harus
bergumul dengan dosa sepanjang hidup kita, sebab dosa merusak hubungan persekutuan kita
dengan Allah. Namun Yesus telah menawarkan pengampunan dan kelepasan dari dosa bila
kita percaya kepada-Nya (Rom.6:8, 8:1-2). Selanjutnya kita harus tinggal didalam Kristus
melalui doa dan Firman supaya kita dipenuhi Roh Kudus dan dapat mengalahkan segala
macam godaan dari hawa nafsu daging, dunia dan Iblis (Ef.2:1-3).
Dan banyak orang yang merasa dirinya berdosa tidak tau harus bagaimana cara untuk
selamat? Dan banyak juga yang menawarkan jalan keselamatan tersebut ketika seseorang
jatuh dalam dosa? Apakah dengan perbuatan baik kita dapat menyelamatkan kita, atau dengan
cara apakah jalan keselamatan itu dapat dicapai dan diterima oleh seseorang tersebut?
Alkitab menyatakan setiap orang yang percaya kepada Yesus pasti selamat (I
Yoh.5:10-13). Seorang percaya dapat, bahkan harus yakin akan keselamatannya, jikalau ia
tidak yakin akan jaminan keselamatan ini, berarti ia telah menganggap Allah pendusta. Dasar
keyakinannya adalah firman Allah yang kekal (I Petrus 1:25). Ini adalah bukti obyektif.
upaya manusia dalam menghasilkan amalan-amalan yang diperbuat dari manusia itu sendiri
yang pada akhirnya oleh Allah akan ditentukan (Istilahnya “ Ditimbang “) menurut standart
Allah apakah manusia itu dalam kehidupan dunianya melakukan amalan-amalan yang
bertentangan dengan perintah Allah (Dosa) atau amalan-amalan yang sesuai dengan perintah
Allah (Pahala).Masing-masing hasil amalan sebagai upaya manusia melakukan perintah
(Pahala) dan menghindari larangan Allah (menghindari Dosa) inilah yang menentukan
keselamatannya yaitu Sorga atau Neraka.
Dalam Ajaran Kristen pun ada beberapa pengertian bagaimana cara Manusia
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 4/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
1. Ada beberapa pemahaman tentang keselamatan yang merupakan hasil “ Kasih Karunia
Tuhan Yesus “ sehingga sekali Selamat tetap Selamat sepanjang mereka beriman dan percaya
kepada Yesus merupakan Pondasi keimanan dari beberapa pengikut Kristen, dan hal ini
sering dijadikan bahan diskusi yang menarik bagi umat islam untuk menjatuhkan kebenaran
tentang makna keselamatan dalam Yesus kristus.
2. Ada Juga pemahaman Keselamatan tidak hanya memerlukan Iman kepada juga harus
disertai dengan perbuatan.
Kisah Para Rasul 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu
kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. , ayat 12 mengatakan, “Dan keselamatan
tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak
ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Penjelasan : Dasar keimanan Umat Kristen tentang Keselamatan adalah bersumber dari
Allah melalui satu-satunya perantara yang ditunjuk yaitu Yesus Kristus. Tidak ada pribadi
lain didunia ini yang dapat membawa manusia memperoleh keselamatan.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 5/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
Lalu timbul pertanyaan : Apakah “ HANYA “ beriman kepada Yesus Kristus maka
manusia akan memperoleh keselamatan ?. Makna ayat diatas tidaklah menunjuk kepada “
Hanya diperlukan Iman kepada Yesus sudah Cukup untuk keselamatan “ tetapi lebih
menekankan kepada pengertian bahwa Keselamatan Manusia akan Allah berikan jika
Manusia mau beriman kepada pribadi yang Allah tunjuk sebagai “ Pemegang Kunci
keselamatan “ yaitu Yesus. Allah tidak menunjuk pribadi lain untuk memperoleh keselamatan
baik pribadi sebelum Yesus maupun sesudah Yesus. Dalam penjelasan Alkitab juga
memberikan keterangan bahwa Walaupun seseorang beriman kepada Yesus (Awal mula
kesempatan untuk memperoleh keselamatan) tetapi hal itu tidak secara otomatis memberikan
keselamatan.
Masih ada beberapa hal yang harus dilakukan. Hal ini dapat kita ketahui dari
perkataan Yesus untuk selamat: Lukas 13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya:
"Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" , Dan pada ayat 24, “Jawab Yesus kepada
orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku
berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.”
Penjelasan: Yesus sendiri menekankan bahwa Keselamatan akan diperoleh dengan Iman dan
Perjuangan (Suatu usaha dan perbuatan untuk selalu benar dihadapan Allah sama seperti yang
telah Yesus contohkan selama kehidupannya dibumi) Dengan dibukanya Pintu keselamatan
melalui Yesus ternyata banyak orang yang berusaha untuk masuk tetapi kata Yesus hanya
sedikit yang berhasil. Dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa keimanan tidaklah cukup
untuk memperoleh keselamatan. Dan ini juga menjelaskan bahwa walaupun keluarga ( Orang
tua ) beriman kepada Yesus dan anak-anaknyapun beriman kepada Yesus tetapi tidak secara
otomatis mereka memperoleh keselamatan (Keimanan mereka itu menunjuk
kepada kebenaran dari sarana yang Allah tunjuk untuk memperoleh selamat yaitu “HANYA “
melalui Yesus ) Pernyataan ayat lain yang menguatkan tentang hal ini bahwa Iman Kepada
Yesus untukselamat tidaklah cukup jika tidak disertai dengan Usaha yang sungguh-sungguh
untuk memperolehnya yaitu Perbuatan Kasih.
Yakobus 2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa
perbuatan-perbuatan adalah mati.
Penjelasan : Untuk memperoleh keselamatan maka Iman harus disertai dengan perbuatan-
perbuatan yang dimaksud disini adalah penerapan “ HUKUM KASIH “ yang telah Yesus
ajarkan.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 6/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
I Petrus 4:18 Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan
terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
Penjelasan : Salah satu bukti ayat yang menunjukkan bahwa walaupun seseorang itu benar
(Sudah beriman kepada Yesus) tetapi masih mempunyai kemungkinan tidak selamat jika
mereka tidak berbuat dan bertahan sampai akhir ( Matius: 24:13 Tetapi orang yang bertahan
sampai pada kesudahannya akan selamat). Bahkan dalam Alkitab dijelaskan bahwa Jika
seseorang telah beriman kepada Yesus dan melakukan perbuatan Kasih ……tetapi manusia
tersebut tetap berbuat dosa maka apa yang akan mereka peroleh.
Ibrani 10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
Penjelasan : Tidak ada pengampunan jika seseorang yang telah beriman pada Yesus tetapi
tetap melakukan perbuatan dosa. Yesus memberikan kepada kita Contoh bahwa walaupun
Yesus mengetahui dan menyadari kedudukan yang mulia dihadapan Allah tetapi Yesus tetap
berusaha untuk berbuat dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap bersih dan tak berdosa
dihadapan Allah: Ibrani 5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan
doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup
menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Ibrani 5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya, Ibrani 5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Penjelasan : Walaupun Yesus sebagai Pokok Keselamatan tetapi dalam kehidupannya Yesus
tetap berusaha dan berjuang menjadi taat dan tidak melakukan dosa. Apalagi kita sebagai
manusia, sepantasnyalah meniru apa yang telah dilakukan Yesus walaupun telah beriman
(Sudah benar jalan menuju Keselamatan) tetapi tetap selalu berusaha taat dan menghindari
Dosa.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 7/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
Kesimpulan:
Dalam memperoleh keselamatan tidak ada semboyan “ Sekali beriman pada Yesus akan
selamat atau sekali selamat tetap selamat “ tetapi Yesus memberikan contoh bahwa
Keselamatan tidak hanya beriman (Beriman pada Yesus itu penting karena“SATU-
SATUNYA “ jalan keselamatan) melainkan harus terus berusaha melakukan perbuatan Kasih
dan terus berusaha setia sampai akhir. Jika kita bandingkan dengan konsep keselamatan Umat
islam (Seperti penjelasan awal diatas) bahwa Keselamatan tergantung pada amal dan
ibadahnya yaitu Pahala dan dosa akibat perbuatan manusia dihadapan Allah (Seolah-olah
keselamatan itu atas usaha jerih payah manusia untuk benar dihadapan Allah) sehingga jika
manusia berusaha dan benar (mendapat pahala) maka akan memperoleh Sorga dan jika
manusia berusaha dan berdosa maka akan dihukum oleh Allah dalam neraka. Konsep
keselamatan tersebut tidak ada dalam ajaran Kristen. Umat Kristen tidak mengajarkan bahwa
keselamatan itu karena hasil usaha dan jerih payah manusia tetapi keselamatan itu merupakan
Kasih karunia Allah pada manusia dan untuk memperolehnya manusia harus berjuang terus
menurus untuk benar dihadapan Allah sampai akhir.
Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usahamu, tetapi pemberian Allah, : itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.
Penjelasan : “Keselamatan “ itu adalah Kasih karunia Allah bukan karena Usaha atau jerih
payah manusia untuk memperoleh keselamatan.Jerih payah manusia untuk
memperoleh keselamatan merupakan upaya manusia untuk selalu berlaku benar dan
menghindari dosa dihadapan Allah dan memang Allah sendiri menghendaki manusia untuk
memperoleh keselamatan. Dengan kesabaran Allah, manusia diberi kesempatan untuk
mengambil Kasih karunia tersebut dengan seluas-luasnya dengan syarat hanya melalui
keimanan pada Yesus Kristus.
II Petrus 3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki
supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Demikian penjelasan singkat tentang makna “ KESELAMATAN “ dan bagaimana cara
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 8/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
Jawaban: Sebelum pertanyaan ini dijawab, istilah “Kristen” harus terlebih dahulu
didefinisikan. Seorang “Kristen” bukanlah seorang yang mengucapkan doa, atau ke gereja,
atau dibesarkan dalam keluarga Kristen. Walaupun setiap hal ini dapat menjadi bagian dari
pengalaman Kristen, semua ini bukanlah yang “menjadikan” orang itu seorang Kristen.
Seorang Kristen adalah seorang yang, dengan iman, telah menerima dan percaya pada Yesus
Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat (Yohanes 3:16; Kisah 16:31; Efesus 2:8-9). Jadi
dengan mengingat definisi ini, dapatkah seorang Kristen kehilangan keselamatan? Mungkin
cara terbaik untuk menjawab pertanyaan yang penting ini adalah menganalisa apa yang
menurut Alkitab terjadi pada saat keselamatan, dan mempelajari apa yang terjadi dalam
hilangnya keselamatan. Berikut ini adalah beberapa contoh:
Seorang Kristen adalah ciptaan baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus
5:17). Ayat ini berbicara mengenai seseorang yang menjadi ciptaan barusebagai hasil dari
berada “di dalam Kristus.” Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, ciptaan baru ini
harus dibatalkan. Seorang Kristen ditebus. “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang
yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu
darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1
Petrus 1:18-19). Kata “ditebus” merujuk pada pembelian yang dilakukan, harga yang dibayar.
Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatannya, Allah sendiri harus membatalkan
pembelian yang telah dibayarnya dengan darah Kristus yang berharga.
“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera
dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” (Roma 5:1). “Membenarkan” berarti
“menyatakan sebagai tidak bersalah.” Semua yang menerima Yesus sebagai Juruselamat
“dinyatakan benar” oleh Allah. Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, Allah harus
membatalkan kata-katanya dan membatalkan apa yang sebelumnya telah dinyatakanNya.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 9/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Hidup kekal adalah janji untuk berada
dalam kekekalan bersama dengan Allah di surga. Allah berjanji, “percayalah dan engkau akan
beroleh hidup kekal.” Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, hidup kekal harus
diambil kembali. Jika seorang Kristen dijanjikan untuk hidup selama-lamanya, bagaimana
mungkin Allah melanggar janjiNya dengan mengambil kembali hidup kekal itu?
“Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan
mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-
Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:30). Sebagaimana kita pelajari dalam Roma
5:1, pembenaran dinyatakan pada saat percaya. Menurut Roma 8:30 pemuliaan dijamin bagi
semua yang dibenarkan Allah. Pemuliaan adalah orang Kristen menerima tubuh kebangkitan
yang sempurna di surga. Jika orang Kristen dapat kehilangan keselamatan, Roma 8:30 salah,
karena Allah tidak dapat menjamin pemuliaan bagi semua yang ditentukanNya, dipanggil dan
dibenarkan.
Dalam Hal ini dapat disimpulkan bahwa seseorang dalam Kristus tidak akan
kehilangan keselamatannya, asalkan orang tersebut bertahan akan imannya sampai
akhirnya. Proses seseorang dapat telah menghilang akan keselamatannya ialah jika orang
tersebut mengalami kekecewaan dalam Tuhan Yesus, kemudan setelah mengalami
kekecewaan tersebut, orang tersebut tidak lagi mau mendengar setiap perkataan dalma firman
Tuhan dan mengabaikannya, kemudia setelah tidak mau lagi meresponi akan teguran atau
janji-janji Allah tersebut, kemudian setelah orang tersebut tidak mau lagi mendengar, lalu
orang tersebut akan hidup dalam jalannya sendiri tanpa Allah dan mulai hidup dalam dosa
tersebut, kemudian setelah hidup dalam dosa, ia akan mulai mendukakan Roh Kudus, serta
memadamkan Roh dan akhirnya orang tersebut akan menyangkal dan Murtad kepada Yesus
dan inilah yang dikatakan orang yang kehilangan akan keselamatannya.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 10/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
A. Pembaharuan
Dalam Matius 19:28, dapat diakatakan bahwa pembaharuan dapat diartikan yaitu
“penciptaan kembali”. Dalam surat Titus 3: 5-6, dapat dikatakan bahwa kalimat tersebut ialah
“kelahiran kembali” menunjuk segi rohani dari kerajaan itu. Kelahiran kembali dapat
didefinisikan bahwa kita sudah mati dikuburkan dalam dosa namun kita diselamatkan atau
diberi kelahiran kembali oleh kasih karunia Kristus Yesus diatas kayu salib-Nya.Mustahil jika
orang yang ingin masuk kerajaan Allah tidak memiliki hiup yang baru.
B. Pembenaran
Roma 5:1 sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai
sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus. Kata pembenaran ialah suatu
istilah pengadilan yang berarti “menyatakan benar”. Allah menyatakan orang berdosa yang
sudah diselamatkan tersebut sudah dibenarkan. Allah memberikan pembenaran oleh kasih
karunianya secara Cuma-Cuma kepada manusia (Roma 3:27), Pembenaran dibeli dengan
darah Yesus.
C. Penyucian
ialah apa yang dilakukan Allah dalam manusia. Penyucian terjadi secara berangsur-angsur
oleh Roh Kudus dan oleh Ffirman Tuhan oleh karena orang percaya akan serupa dengan
Kristus.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 11/12
5/13/2018 makalahagama-slidepdf.com
KESIMPULAN KESELAMATAN :
Keselamatan yang diberikan oleh Allah secara Cuma-Cuma kepada manusia lewat
pengorbannya diatas kayu salib yang telah menanggung segala dosa kita semua. Jadi
Keselamatan dapat disimpulkan, yaitu:
Dan dalam aspek keselamatn kita akan selalu diperbaharui oleh Kristus, akan
dibenarkan oleh Kristus serta kita akan disucika oleh Kristus agar menjadi serupa dengan
Kristus serta diangkat menjadi Anak-Anak Allah yang memiliki kuasa (Yohanes 1:12). Oleh
sebab itu marilah kita tetap fokus kepada Kristus serta tetap teguh dalam iman percaya kita
kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita semua.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-agama-55a753e50ee32 12/12