Anda di halaman 1dari 2

Tugas ke-9

Nama : Felicia Ribka


Nim : 1940050078

1. Manusia merupakan satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi. Alam
merupakan lingkungan kehidupan atau segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi
seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang. Manusia dan alam mempunyai hubungan yang
saling tergantung dan saling membutuhkan. Pemazmur mengatakan bahwa Allahlah
pemilik alam semesta ini. “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia
serta yang diam di dalamnya” (Mazmur. 24:1). Tuhan telah menciptakan segala sesuatu
dari ketiadaan, creatio ex nihilo. Jika manusia ingin mencipta sesuatu, harus
menggunakan apa yang telah diciptakan oleh Allah. Manusia mencipta dan membangun
senantiasa menggunakan yang tersedia di alam, yang merupakan ciptaan Allah.
Menjadi Kristen, berarti menjadi bagian dari karya Allah untuk menata kehidupan yang
harmonis. Keikutsertaan dalam melestarikan alam, bukan lagi harus dilakukan sebagai
bentuk formalitas taat negara, atau ikut-ikutan masyarakat sekitar. Tetapi dilaksanakan
sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab umat Kristen sebagai umat ciptaan Allah.
Yang bisa dimulai dari menyadarkan diri sendiri, berlanjut ke lingkungan sekitar dan lalu
masyarakat luas. Semua itu tentu saja, diperbuat untuk memuliakan Allah Sang Pencipta.

2. Setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa sebagaimana diuraikan dalam kitab Kejadian
3:1-24, membuat semua manusia keturunan Adam dan hawa hidup dalam dosa.
Walaupun demikian masih ada banyak orang Kristen yang belum dapat memahami
dengan pasti adanya dosa di dalam hidup mereka. Jika setiap orang kristen tidak tahu
bahwa ada dosa dalam dirinya maka akan sulit sekali untuk menanganinya. Oleh sebab
itu, setiap orang Kristen harus mengetahui dan menyadari hakikat dari manusia berdosa
serta mau melepaskan diri dari belenggu dosa.

3. Keselamatan adalah pembebasan dari bahaya atau penderitaan. Menyelamatkan berarti


melepaskan atau melindungi. Kata ini mengandung makna kemenangan, kesehatan, atau
kelangsungan hidup. Kadang Alkitab juga mempergunakan kata diselamatkan atau
keselamatan untuk merujuk pada kelepasan fisik yang bersifat sementara, seperti
misalnya dilepaskannya Paulus dari penjara (Filipi 1:19). Lebih sering, kata keselamatan
berhubungan dengan kelepasan rohani yang kekal. Ketika Paulus memberitahu kepala
penjara Filipi bagaimana dia dapat diselamatkan, Paulus merujuk pada keadaan yang
kekal (Kisah 16:30-31). Yesus menyamakan diselamatkan dengan memasuki kerajaan
Allah (Matius 19:24-25).
Dalam doktrin Kristen mengenai keselamatan, kita diselamatkan dari “murka”; yaitu dari
penghakiman Allah terhadap dosa (Roma 5:9;1 Tesalonika 5:9). Dosa telah memisahkan
kita dari Allah, sementara konsekuensi dosa adalah kematian (Roma 6:23). Keselamatan
dalam Alkitab merujuk pada pelepasan dari konsekuensi dosa dan karena itu termasuk
penghapusan dosa dan hanya Allah yang dapat menyingkirkan dosa dan melepaskan kita
dari hukuman dosa (2 Timotius 1:9; Titus 3:5). Dalam doktrin Kristen mengenai
keselamatan, Allah menyelamatkan kita melalui Kristus (Yohanes 3:17).

Secara khusus, kematian Yesus di atas salib dan kebangkitanNya itulah yang
menghasilkan keselamatan kita (Roma 5:10; Efesus 1:7). Kitab Suci jelas menyatakan
bahwa keselamatan diberikan sebagai anugerah, hadiah yang kita tidak layak dapatkan
dari Allah (Efesus 2:5, 8), dan hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus
(Kisah 4:12) Kita diselamatkan melalui iman. Pertama-tama kita mesti mendengar Injil –
kabar baik mengenai kematian dan kebangkitan Yesus (Efesus 1:13). Kemudian kita
mesti percaya – menerima Yesus secara penuh (Roma 1:16). Hal ini meliputi pertobatan,
perubahan pikiran mengenai dosa dan Kristus (Kisah 3:19), dan berseru kepada nama
Tuhan (Roma 10:9-10, 13).

Definisi doktrin Kristen mengenai keselamatan berbunyi: “Pelepasan rohani dan kekal
yang Allah secara langsung anugrahkan kepada mereka yang menerima syarat-syaratnya
untuk bertobat dan beriman di dalam Yesus Kristus.” Keselamatan hanya tersedia melalui
iman kepada Yesus saja (Yohanes 14:6; Kisah 4:12), dan hanya bergantung kepada
penyediaan, kepastian dan jaminan dari Allah semata-mata.

Anda mungkin juga menyukai