Anda di halaman 1dari 7

“Konsep Allah Sebagai Penyelamat”

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keselamatan berasal dari akar kata selamat yaitu terbebas dari bahaya, malapetaka,
bencana. Artinya manusia berada dalam kondisi yang terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana.
Sedangkan kata Penyelamat berarti orang yang menyelatkan dan keselamatan berarti perihal
selamat, kesejahteraan, kebahagiaan dan sebaginya. Menurut kekristenan keselamatan hanya
didapatkan dari Pribadi Allah tanpa adanya perbuatan baik kepada Tuhan maupun sesama.
Sedangkan perbuatan baik tersebut hanyalah sebagai respon terhadap keselamatn yang telah
didaptkan dari Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satuNya Penyelamat Dunia. 1.2.Rumusan
Masalah 1.2.1. Apa itu Keselamatan? 1.2.2. Bagaimana Makna Allah sebagai Penyelamat? 1.3.
Tujuan Penulisan 1.3.1. Untuk mengetahui pengertian keselamatan 1.3.2. Untuk mengetahui
Makna Allah sebagai Penyelamat

KAJIAN TEORI

Pengertian Keselamatan

Keselamatan menurut Kekristenan Keselamatan merupakan hal terpenting dalam iman


kekristenan, dan membedakan agama-agama yang lain dengan agama Kristen adalah dalam hal
keselamatan. Pokok keselamatan itu adalah Yesus Kristus sendiri sebagai Juruselamat. Orang
Kristen memiliki jaminan yang pasti, jaminan ketika orang tersebut mempercayai Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamatnya, karena keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus.
a. Definisi Keselamatan Kata “ Keselamatan ” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ sozo ”
yang artinya: menyelamatkan, membebaskan, mengawetkan, melestarikan,
menyembuhkan. Dan dalam kaitannya dengan manusia berarti “ menyembuhkan dari
kematian atau mempertahankan hidup ”. Manusia diciptakan dalam keadaan kudus
dan tanpa dosa oleh Allah. Manusia diciptakan sempurnah adanya. Manusia pertama
yaitu Adam dan Hawa hidup dalam keadaan yang tak bercacat dan tak bernoda dan
Allah memberika perintah kepada mereka untuk memelihara taman eden. Manusia
diciptakan oleh Allah dengan kehendak bebas dan bebas memilih yang baikdan yang
jahat. Tetapi, karena memilih yang salah maka hubungan dengan Allah putus dan
secara rohani mengalami kematian. Dengan demikian keselamatan dibutuhkan oleh
orang-orang yang sudah mengalami kematian rohani.

b. Rencana Keselamatan oleh Allah dalam Perjanjian Lama Sejak kejatuhan Adam dan
Hawa ke dalam dosa, Allah merencanakan penebusan dunia melalui “keturunan
perempuan” yang akan mengalahkan keturunan ular (Kej. 3:15). Ini adalah
pernyataan pertama Allah mengindikasikan akan datangnya seorang melalui
keturunan perempuan yang akan membebaskan umat manusia dari dosa. Tokoh Daud
selalu dikaitkan dengan datangnya Mesias. Allah selalu mengingatkan umat Israel
akan datangnya seorang “Raja” melalui keturunan Daud yang akan membebaskan
Israel dari ketertindasan. Raja itu akan memerintah umat Israel yang setia, juga semua
bangsa di dunia ini. Ia akan menyelamatkan manusia dari dosa (Za. 13:1, Mik 5:1)
Nubuatan tentang Immanuel disampaikan dalam nubuatan Nabi Yesaya kepada Ahas,
Raja Yehuda, yang sedang ketakutan “gemetar seperti pohon-pohon hutan yang
bergoyang ditiup angin” (Yes. 7:2), pada saat menghadapi raja Aram dan Raja
Israel.Yesaya memberi tanda dalam Yes. 7:14, 9:6. Istilah “Anak Manusia”
diutarakan dalam penglihatan Daniel dalam mimpi, ketika seorang anak manusia
datang dengan awan-awan dari langit, kepada “yang lanjut Usianya”. Selanjutnya
kepadanya diberikan kekusaan dan kemuliaan sebagai raja universal yang akan
memerintah segala bangsa. Kekuasaannya adalah Kekal, tidak akan lenyap demikian
pula Kerajaannya tidak akan musnah sampai selama-lamanya (Dan. 7:13-14) Ayat-
ayat yang mendukung (Mi.5:1-4; Za. 9:9-10; Maz. 22:2,19)
c. Keselamatan Dalam Ef 2:8-9 “ sebab kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan
ada orang yang memegahkan diri ”(Ef 2:8-9).“ Dari sudut pandangan Allah,
keselamatn meliputi segenap karya Allah dalam membawa manusia keluar dari
hukuman menuju pembenaran, dari kematian ke kehidupan kekal, dari musu menjadi
anak. Dari sudut pandangan manusia keselamtan mencakup segala berkat yang berada
didalam Kristus, yang bisa diperoleh dalam kehidupan sekarang maupun kehidupan
yang akan datang ”

d. Arti kasih karunia dalam PB Kasih karunia mempunyai kesamaan arti dengan
anugerah. “ istilah anugerah yang digunakan dalam bahasa Yunani yaitu: kharis yang
berarti sesuatu yang mendatangkan kepuasan dan menjamin sukacita ”. Penggunan
kharis dalam PB:

- Konsep anugerah dalam PB meliputi juga arti dalam bahasa Ibrani dan Yunani
klasik. Konsep ini dipertinggi dengan pengertian Juruselamat Yesus Kristus.
- Pemberian Cuma-Cuma anugerah Allah dalam pribadi Kristus itu adalah arti
khusus PB. Pengorbanan diri-Nya sendiri sebagai anugerah ( Rom 6:10; 5:15; Ef
2:8 ) dan yang menang atas hukuman dan kuasa dosa.
- Bila telah diterima, anugerah itu memerintah hidup rohani penerima dan
mendatangkan anugerah demi anugerah.
- Akibatnya orang-orang beriman ( Kristen ) itu memulangkan syukur kepada Allah
bagi kekayaan anugerah yang tak terlukiskan itu ( II Kor 9:15 ). Kasih karunia
merupakan tindakan Allah yang membuat manusia kembali
menerima hidup yang kekal. Kasih karunia adalah kehadiran dan kasih Allah
melalui Kristus Yesus yang diberikan kepada orang percaya oleh Roh Kudus,
sambil memberikan kemurahan pengampunan dan keinginan serta kuasa untuk
melakukan kehendak Allah. Jadi, kasih karunia adalah pemberian Allah yang
Cuma-Cuma kepada manusia.

Makna Allah sebagai Penyelamat


Pribadi Allah menuntut penyelamat manusia. Jadi titik awal penyelamat manusia
dimulai dari pribadi Allah. Dialah yag Maha Suci, Maha Besar, dan Maha Ada. Tidak
memiliki ruang dalam hadirat-Nya bagi orang tak suci. Mereka yang terlebih
disucikan terlebih dahulu, baru dapat menghampiri Allah dan hadirat-Nya. Allah
sendiri yang mengambil inisiatif pengadaan jalan keselamatan sebagaimana ia telah
janjikan dalam Kej. 3:5 saat manusia jatuh kedalam dosa, janjinya itu disampaikan
secara sepihak. (unilateral) yang berbunyi: Aku akan mengadakan permusuhan antara
engkau dan permpuan ini, antara keturunan-Mu dan keturunan-Nya. Akan
meremukan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya. Tetapi walaupun
Tuhan telah mengatakan demikian, Alkitab mengatakan bahwa Allah sangat
mengasihi manusia ciptaa-Nya walaupun telah jatuh kedalam dosa. Ada sifat yang
sangat menonjol dari kepribadian Allah. Sifat itu adalah: sifat Anugrah atau kasih
karunia. Sifat ini mempunyai inti kepercayaan kekristenan. Bahkan tanpa Anugrah
ini, maka orang Kristen atau orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, maka
orang Kristen tidak bisa berbuat apa-apa. Itulah perbedaan kita orang percaya dengan
Agama-agama lain. Karena Yesus kristus adalah wahyu yang tertinggi dari Anugrah
Allah. a. Doktrin Soteriologi Soteriologi secara sederhana dapat diartikan sebagai
ajaran tentang keselamatan menurut agama Kristen. atau penyelamatan. Dalam ranah
ilmu teologi, soteriologi merefleksikan secara metodis dan sistematis apa yang
sebenarnya dimaksudkan dengan keadaan manusia yang baik dan bahagia karena
bersatu dengan Allah, setelah manusia dibebaskan dari macam-macam bahaya dan
ancaman. Soteriologi berasal dari kata sôteria yang artinya keselamatan. Dengan kata
lain soteriologi adalah cabang ilmu teologi yang membahas ajaran tentang
keselamatan di dalam tradisi teologi Kristen. Pengertian lain dari soteriologi
mengikuti kasih dan anugerah Allah. Soteriologi dalam Perjanjian Lama Di dalam
Perjanjian Lama, keadaan manusia yang selamat itu disebut keadaan yang damai
sejahtera (syalom). Keadaan syalom ini mencakup segala sesuatu yang berupa
kebahagiaan manusia seluruhnya dan seutuhnya baik rohani maupun jasmani. Dalam
arti yang begitu luasnya, syalommerupakan pemberian dari Allah. Khususnya sebagai
hasil dari tindakan Allah yang membebaskan manusia dari bahaya apapun. Tindakan
Allah yang memberikan keselamatan itu dapat terlihat dari teksteks tertua yang
membicarakan karya Tuhan atas Israel. Penyelamatan itu terjadi di dalam peristiwa-
peristiwa sejarah umat Allah seperti keluaran dari perbudakan
di Mesir ([Keluaran 14:30; 15:2, Hosea 13:4, Mazmur 106:21).

Keselamatan yang diperjuangkan oleh manusia diyakini sebenarnya merupakan


kemenangan Tuhan. Pengharapan akan keselamatan dari Allah di dalam Perjanjian
Lama juga dapat kita lihat di dalam kitab Yeremia (Yeremia 3:23; 14:8). Soteriologi
dalam Perjanjian Baru Dalam Perjanjian Baru, keadaan selamat dan damai sejahtera
disebutkan dalam bahasa Yunani yaitu eirènè. Sama halnya dengan Perjanjian Lama,
keselamatan di dala Perjanjian Baru juga merupakan anugerah Allah kepada manusia.
b. Dasar-Dasar Kepastian Firman Allah Firman Allah adalah kesaksian Allah kepada
orang percaya (1 Yohanes 5:11-13). Dalam teks Yunani menambahkan article di
depan kata “kehidupan.” Ini menunjukkan bahwa keselamatan dalam Kristus bukan
sekedar pemberian kehidupan belaka melainkan merupakan “kehidupan” itu sendiri
yang dikaruniakan kepada seseorang yang beriman kepada Kristus. Pernyataan yang
jelas dalam Kitab Suci adalah bahwa seseorang yang percaya kepada Kristus dan
mengakui karyaNya di salib sebagai jalan kelepasan dosa menerima : (1) Kehidupan
kekal. Yohanes 3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,
tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan
murka Allah tetap ada di atasnya. 1 Yohanes 5:11-13 Dan inilah kesaksian itu: Allah
telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-
Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki
Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu
yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang
kekal. (2) Pengampunan dosa.

Kisah Para Rasul10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya.
Kolose 2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena
tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia,
sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. (3) Kelepasan dari hukuman.
Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar
perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam
hidup. Roma 8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang
ada di dalam Kristus Yesus. (4) Pembenaran Allah. Roma 5:1 Sebab itu, kita yang
dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena
Tuhan kita, Yesus Kristus. Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa
leluhur jasmani kita? Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka
ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. Sebab apakah
dikatakan nas Kitab Suci? Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Kalau ada orang yang
bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi
kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan
orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud
menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya.
Roma 4:25 Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan
karena pembenaran kita. (5) Keselamatan. Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia
kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

(6) Kedudukan sebagai Anak Allah melalui Iman. Yohanes 1:12 Tetapi semua orang
yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka
yang percaya dalam nama-Nya

PENUTUP

Kesimpulan

Keselamatan didalam Kekristenan hanya didapatkan didalam Yesus Kristus yang adalah
Tuhan dan satu-satunya Penyelamat. Penyelamatan Tuhan Yesus sudah dibicarakan dalam
Alkitab sejak Perjanjian Lama yaitu sejak Manusia Jatuh di dalam Dosa (Kej. 3:15). Dan terus
dinubuatkan oleh para Nabi. Keselamatan yang diberikan Tuhan melalui Penyaliban Tuhan
Yesus memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia. Karena ketika manusia menerima
“Keselamatan” itu maka ia menerima Kehidupan Kekal, Pengampunan Dosa, kelepasan dari
hukuman, pembenaran dari Allah, dan menjadi Anak Allah.

Anda mungkin juga menyukai