Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keselamatan berasal dari akar
kata selamat yaitu terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana. Artinya manusia
berada dalam kondisi yang terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana. Sedangkan
kata Penyelamat berarti orang yang menyelatkan dan keselamatan berarti perihal
selamat, kesejahteraan, kebahagiaan dan sebaginya.
Menurut kekristenan keselamatan hanya didapatkan dari Pribadi Allah
tanpa adanya perbuatan baik kepada Tuhan maupun sesama. Sedangkan perbuatan
baik tersebut hanyalah sebagai respon terhadap keselamatn yang telah didaptkan
dari Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satuNya Penyelamat Dunia.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apa itu Keselamatan?
1.2.2. Bagaimana Makna Allah sebagai Penyelamat?
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian keselamatan
1.3.2. Untuk mengetahui Makna Allah sebagai Penyelamat

1
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Keselamatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keselamatan berasal dari akar
kata selamat yaitu terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana. Artinya manusia
berada dalam kondisi yang terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana. Sedangkan
kata Penyelamat berarti orang yang menyelatkan dan keselamatan berarti perihal
selamat, kesejahteraan, kebahagiaan dan sebagainya.
Keselamatan menurut Kekristenan
Keselamatan merupakan hal terpenting dalam iman kekristenan, dan
membedakan agama-agama yang lain dengan agama Kristen adalah dalam hal
keselamatan. Pokok keselamatan itu adalah Yesus Kristus sendiri sebagai
Juruselamat. Orang Kristen memiliki jaminan yang pasti, jaminan ketika orang
tersebut mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, karena
keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus.
a. Definisi Keselamatan
Kata “ Keselamatan ” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ sozo ” yang
artinya: menyelamatkan, membebaskan, mengawetkan, melestarikan,
menyembuhkan. Dan dalam kaitannya dengan manusia berarti “ menyembuhkan
dari kematian atau mempertahankan hidup ”.
Manusia diciptakan dalam keadaan kudus dan tanpa dosa oleh Allah.
Manusia diciptakan sempurnah adanya. Manusia pertama yaitu Adam dan Hawa
hidup dalam keadaan yang tak bercacat dan tak bernoda dan Allah memberika
perintah kepada mereka untuk memelihara taman eden. Manusia diciptakan oleh
Allah dengan kehendak bebas dan bebas memilih yang baikdan yang jahat.
Tetapi, karena memilih yang salah maka hubungan dengan Allah putus dan secara
rohani mengalami kematian. Dengan demikian keselamatan dibutuhkan oleh
orang-orang yang sudah mengalami kematian rohani.
b. Rencana Keselamatan oleh Allah dalam Perjanjian Lama
Sejak kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa, Allah merencanakan
penebusan dunia melalui “keturunan perempuan” yang akan mengalahkan

2
keturunan ular (Kej. 3:15). Ini adalah pernyataan pertama Allah mengindikasikan
akan datangnya seorang melalui keturunan perempuan yang akan membebaskan
umat manusia dari dosa.
Tokoh Daud selalu dikaitkan dengan datangnya Mesias. Allah selalu
mengingatkan umat Israel akan datangnya seorang “Raja” melalui keturunan
Daud yang akan membebaskan Israel dari ketertindasan. Raja itu akan
memerintah umat Israel yang setia, juga semua bangsa di dunia ini. Ia akan
menyelamatkan manusia dari dosa (Za. 13:1, Mik 5:1)
Nubuatan tentang Immanuel disampaikan dalam nubuatan Nabi Yesaya
kepada Ahas, Raja Yehuda, yang sedang ketakutan “gemetar seperti pohon-pohon
hutan yang bergoyang ditiup angin” (Yes. 7:2), pada saat menghadapi raja Aram
dan Raja Israel.Yesaya memberi tanda dalam Yes. 7:14, 9:6.
Istilah “Anak Manusia” diutarakan dalam penglihatan Daniel dalam
mimpi, ketika seorang anak manusia datang dengan awan-awan dari langit,
kepada “yang lanjut Usianya”. Selanjutnya kepadanya diberikan kekusaan dan
kemuliaan sebagai raja universal yang akan memerintah segala bangsa.
Kekuasaannya adalah Kekal, tidak akan lenyap demikian pula Kerajaannya tidak
akan musnah sampai selama-lamanya (Dan. 7:13-14)
Ayat-ayat yang mendukung (Mi.5:1-4; Za. 9:9-10; Maz. 22:2,19)
c. Keselamatan Dalam Ef 2:8-9
“ sebab kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri ”(Ef 2:8-9).“
Dari sudut pandangan Allah, keselamatn meliputi segenap karya Allah dalam
membawa manusia keluar dari hukuman menuju pembenaran, dari kematian ke
kehidupan kekal, dari musu menjadi anak. Dari sudut pandangan manusia
keselamtan mencakup segala berkat yang berada didalam Kristus, yang bisa
diperoleh dalam kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang ”
d. Arti kasih karunia dalam PB

3
Kasih karunia mempunyai kesamaan arti dengan anugerah. “ istilah anugerah
yang digunakan dalam bahasa Yunani yaitu: kharis yang berarti sesuatu yang
mendatangkan kepuasan dan menjamin sukacita ”.
Penggunan kharis dalam PB:
 Konsep anugerah dalam PB meliputi juga arti dalam bahasa Ibrani dan
Yunani klasik. Konsep ini dipertinggi dengan pengertian Juruselamat
Yesus Kristus.
 Pemberian Cuma-Cuma anugerah Allah dalam pribadi Kristus itu adalah
arti khusus PB. Pengorbanan diri-Nya sendiri sebagai anugerah ( Rom
6:10; 5:15; Ef 2:8 ) dan yang menang atas hukuman dan kuasa dosa.
 Bila telah diterima, anugerah itu memerintah hidup rohani penerima dan
mendatangkan anugerah demi anugerah.
 Akibatnya orang-orang beriman ( Kristen ) itu memulangkan syukur
kepada Allah bagi kekayaan anugerah yang tak terlukiskan itu ( II Kor
9:15 ).
Kasih karunia merupakan tindakan Allah yang membuat manusia kembali
menerima hidup yang kekal. Kasih karunia adalah kehadiran dan kasih Allah
melalui Kristus Yesus yang diberikan kepada orang percaya oleh Roh Kudus,
sambil memberikan kemurahan pengampunan dan keinginan serta kuasa untuk
melakukan kehendak Allah. Jadi, kasih karunia adalah pemberian Allah yang
Cuma-Cuma kepada manusia.

2.2 Makna Allah sebagai Penyelamat


Pribadi Allah menuntut penyelamat manusia. Jadi titik awal penyelamat
manusia dimulai dari pribadi Allah. Dialah yag Maha Suci, Maha Besar, dan
Maha Ada. Tidak memiliki ruang dalam hadirat-Nya bagi orang tak suci. Mereka
yang terlebih disucikan terlebih dahulu, baru dapat menghampiri Allah dan
hadirat-Nya. Allah sendiri yang mengambil inisiatif pengadaan jalan keselamatan
sebagaimana ia telah janjikan dalam Kej. 3:5 saat manusia jatuh kedalam dosa,
janjinya itu disampaikan secara sepihak. (unilateral) yang berbunyi: Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau dan permpuan ini, antara keturunan-Mu

4
dan keturunan-Nya. Akan meremukan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya. Tetapi walaupun Tuhan telah mengatakan demikian, Alkitab
mengatakan bahwa Allah sangat mengasihi manusia ciptaa-Nya walaupun telah
jatuh kedalam dosa.
Ada sifat yang sangat menonjol dari kepribadian Allah. Sifat itu adalah:
sifat Anugrah atau kasih karunia. Sifat ini mempunyai inti kepercayaan
kekristenan. Bahkan tanpa Anugrah ini, maka orang Kristen atau orang yang telah
percaya kepada Tuhan Yesus, maka orang Kristen tidak bisa berbuat apa-apa.
Itulah perbedaan kita orang percaya dengan Agama-agama lain. Karena Yesus
kristus adalah wahyu yang tertinggi dari Anugrah Allah.
a. Doktrin Soteriologi
Soteriologi secara sederhana dapat diartikan sebagai ajaran
tentang keselamatan menurut agama Kristen. atau penyelamatan. Dalam ranah
ilmu teologi, soteriologi merefleksikan secara metodis dan sistematis apa yang
sebenarnya dimaksudkan dengan keadaan manusia yang baik dan bahagia karena
bersatu dengan Allah, setelah manusia dibebaskan dari macam-macam bahaya dan
ancaman.
Soteriologi berasal dari kata sôteria yang artinya keselamatan. Dengan
kata lain soteriologi adalah cabang ilmu teologi yang membahas ajaran
tentang keselamatan di dalam tradisi teologi Kristen. Pengertian lain dari
soteriologi mengikuti kasih dan anugerah Allah.
Soteriologi dalam Perjanjian Lama

Di dalam Perjanjian Lama, keadaan manusia yang selamat itu disebut


keadaan yang damai sejahtera (syalom). Keadaan syalom ini mencakup segala
sesuatu yang berupa kebahagiaan manusia seluruhnya dan seutuhnya baik rohani
maupun jasmani. Dalam arti yang begitu luasnya, syalommerupakan pemberian
dari Allah. Khususnya sebagai hasil dari tindakan Allah yang membebaskan
manusia dari bahaya apapun.
Tindakan Allah yang memberikan keselamatan itu dapat terlihat dari teks-
teks tertua yang membicarakan karya Tuhan atas Israel. Penyelamatan itu terjadi
di dalam peristiwa-peristiwa sejarah umat Allah seperti keluaran dari perbudakan

5
di Mesir ([Keluaran 14:30; 15:2, Hosea 13:4, Mazmur 106:21). Keselamatan yang
diperjuangkan oleh manusia diyakini sebenarnya merupakan
kemenangan Tuhan. Pengharapan akan keselamatan dari Allah di
dalam Perjanjian Lama juga dapat kita lihat di dalam kitab Yeremia (Yeremia
3:23; 14:8).
Soteriologi dalam Perjanjian Baru

Dalam Perjanjian Baru, keadaan selamat dan damai sejahtera disebutkan


dalam bahasa Yunani yaitu eirènè. Sama halnya dengan Perjanjian Lama,
keselamatan di dala Perjanjian Baru juga merupakan anugerah Allah kepada
manusia.

b. Dasar-Dasar Kepastian Firman Allah


Firman Allah adalah kesaksian Allah kepada orang percaya (1 Yohanes 5:11-13).
Dalam teks Yunani menambahkan article di depan kata “kehidupan.” Ini
menunjukkan bahwa keselamatan dalam Kristus bukan sekedar pemberian
kehidupan belaka melainkan merupakan “kehidupan” itu sendiri yang
dikaruniakan kepada seseorang yang beriman kepada Kristus. Pernyataan yang
jelas dalam Kitab Suci adalah bahwa seseorang yang percaya kepada Kristus dan
mengakui karyaNya di salib sebagai jalan kelepasan dosa menerima :
(1) Kehidupan kekal.
Yohanes 3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,
tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan
murka Allah tetap ada di atasnya.
1 Yohanes 5:11-13 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup
yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa
memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak
memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang
percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
(2) Pengampunan dosa.

6
Kisah Para Rasul10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-
Nya.
Kolose 2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh
karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan
Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita.
(3) Kelepasan dari hukuman.
Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar
perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup
yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke
dalam hidup.
Roma 8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di
dalam Kristus Yesus.
(4) Pembenaran Allah.
Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai
sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Jadi apakah akan
kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? Sebab jikalau Abraham
dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi
tidak di hadapan Allah. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? Lalu percayalah
Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
kebenaran. Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai
hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun
percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan
menjadi kebenaran. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang
dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya.
Roma 4:25 Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan
dibangkitkan karena pembenaran kita.
(5) Keselamatan.
Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada
orang yang memegahkan diri.

7
(6) Kedudukan sebagai Anak Allah melalui Iman.
Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya
menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya

8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keselamatan didalam Kekristenan hanya didapatkan didalam Yesus
Kristus yang adalah Tuhan dan satu-satunya Penyelamat. Penyelamatan Tuhan
Yesus sudah dibicarakan dalam Alkitab sejak Perjanjian Lama yaitu sejak
Manusia Jatuh di dalam Dosa (Kej. 3:15). Dan terus dinubuatkan oleh para Nabi.
Keselamatan yang diberikan Tuhan melalui Penyaliban Tuhan Yesus
memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia. Karena ketika manusia
menerima “Keselamatan” itu maka ia menerima Kehidupan Kekal, Pengampunan
Dosa, kelepasan dari hukuman, pembenaran dari Allah, dan menjadi Anak Allah.

9
Daftar Pustaka
Anonim. Tanpa tahun. Keselamatan (Kristen).
https://wikipedia.org/wiki/Keselamatan_(Kristen) diakses 6 Maret 2018
Anonim. Tanpa tahun. Soteriologi. https://wikipedia.org/wiki/Soteriologi diakses
6 Maret 2018
Anonim.Tanpa tahun.Makalah Allah Tritunggal.
https://www.scribd.com/doc/101199728/Makalah-Allah-Tritunggal
diakses 6 Maret 2018

Anonim. Tanpa tahun. Arti Kata Selamat. https://kbbi.web.id/selamat.html diakses


6 Maret 2016

Salemba, Lewi. 2015. Makalah Allah.

Soinbala, Gasper. Tanpa tahun. Makalah Keselamatan.

10

Anda mungkin juga menyukai