Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat ini Aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat dari
tingginya angka aborsi yang kian meningkat dari tahun ke tahun ada yang
mengkategorikan aborsi itu pembunuhan. Ada yang melarang atas nama agama. Ada
yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak hidup sehingga harus
dipertahankan, dan lain-lain.
Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak
pada kesakitan dan kematian ibu. Sebagaimana diketahui penyebab utama kematian
ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Akan tetapi,
kematian ibu yang disebabkan komplikasi aborsi sering tidak muncul dalam laporan
kematian, tetapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis. Di satu pihak aborsi
dianggap ilegal dan dilarang oleh agama sehingga masyarakat cenderung
menyembunyikan kejadian aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat.
Kristen dan aborsi memiliki sejarah panjang dan rumit, meskipun aborsi
tidak pernah disebutkan dalam Alkitab Kristen . Sementara beberapa penulis
mengatakan bahwa orang Kristen awal memegang keyakinan yang berbeda pada
waktu yang berbeda tentang aborsi, lain mengatakan bahwa, meskipun keheningan
Perjanjian Baru pada masalah ini, mereka mengutuk aborsi pada setiap titik kehamilan
sebagai dosa besar, kutukan bahwa mereka mempertahankan bahkan ketika beberapa
dari mereka tidak memenuhi syarat sebagai kasus pembunuhan penghapusan janin
belum "terbentuk" dan animasi oleh jiwa manusia.
Secara umum, beberapa denominasi Kristen dapat dianggap pro-kehidupan
sementara yang lain dapat dianggap pro-choice Selain itu, ada minoritas yang cukup
besar dalam semua denominasi yang tidak setuju dengan sikap denominasi mereka
pada aborsi. Para denominasi terbesar, gereja-gereja yang mewakili lebih dari
setengah dunia kekristenan (termasuk Gereja Katolik Roma , yang Gereja Ortodoks
Timur dan Ortodoks Oriental ) menentang langsung aborsi dalam segala situasi.

B. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
Menambah wawasan penulis
Memberi informasi pada pembaca
Melengkapi syarat kuliah pendidikan agama kristen

BAN II
ABORSI

A. PENGERTIAN ABORSI
Menurut Fact About Abortion, Info Kit on Womens Health oleh Institute for
Social, Studies and Action, Maret 1991, dalam istilah kesehatan aborsi didefinisikan
sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah
dibuahi dalam rahim (uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai 20 minggu.
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah
abortus. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma)
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran
hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.
Secara umum, istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu
dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak.
Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan ke empat masa
kehamilan).
Untuk lebih memperjelas maka berikut ini akan saya kemukakan defenisi para
ahli tentang aborsi, yaitu:
i. Eastman: Aborsi adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus
belum sanggup berdiri sendiri di luar uterus. Belum sanggup diartikan
apabila fetus itu beratnya terletak antara 400 1000 gr atau kehamilan
kurang dari 28 minggu
ii. Jeffcoat: Aborsi yaitu pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum 28 minggu,
yaitu fetus belum viable by law
iii. Holmer: Aborsi yaitu terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-16 dimana
plasentasi belum selesai
B.

PENYEBAB ABORTUS
Secara garis besar ada 2 hal penyebab Abortus, yaitu :
1. Maternal.
Penyebab secara umum
1. Infeksi akut
virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis
Infeksi bakteri, misalnya streptokokus
Parasit, misalnya malaria
2. Infeksi kronis
Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua.
Tuberkulosis paru aktif.
Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa, dll

2. Janin
Penyebab paling sering terjadinya abortus dini adalah kelainan pertumbuhan
hasil konsepsi (pembuahan), baik dalam bentuk Zygote, embrio, janin maupun
placenta.

C.

JENIS ABORSI
Dalam kedokteran dikenal 3 macam aborsi:
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun.
Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel
sperma, sedangkan
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia
kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan
disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter,
bidan atau dukun beranak).
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang
dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang
hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit
jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun
janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang
matang dan tidak tergesa-gesa.
Secara umum, aborsi dapat dibagi dalam dua macam, yaitu pengguguran spontan
(spontanueous aborsi) dan pengguguran buatan atau sengaja (aborsi provocatus),
meskipun secara terminologi banyak macam aborsi yang bisa dijelaskan.
Krismaryanto, menguraikan berbagai macam aborsi, yang terdiri dari:
1. Aborsi/ Pengguguran kandungan Procured Abortion/ Aborsi Prvocatus/
Induced Abortion, yaitu penghentian hasil kehamilan dari rahim sebelum janin
bisa hidup diluar kandungan.
2. Miscarringe/ Keguguran, yaitu terhentinya kehamilan sebelum bayi hidup di
luar kandungan (viabilty).
3. Aborsi Therapeutuc/ Medicalis, adalah penghentian kehamilan dengan
indikasi medis untuk menyelamatkan nyawa ibu, atau tubuhnya yang tidak
bisa dikembalikan.
4. Aborsi Kriminalis, adalah penghentian kehamilan sebelum janin bisa hidup di
luar kandungan dengan alasan-alasan lain, selain therapeutik, dan dilarang
oleh hukum.
5. Aborsi Eugenetik, adalah penghentian kehamilan untuk meghindari kelahiran
bayi yang cacat atau bayi yang mempunyai penyakit ginetis. Eugenisme
adalah ideologi yang diterapkan untuk mendapatkan keturunan hanya yang
unggul saja
6. Aborsi langsung-tak langsung, adalah tindakan (intervensi medis) yang
tujuannya secara langsung ingin membunuh janin yang ada dalam rahim sang
ibu. Sedangkan aborsi tak langsung ialah suatu tindakan (intervensi medis)

yang mengakibatkan aborsi, meskipun aborsinya sendiri tidak dimaksudkan


dan bukan jadi tujuan dalam tindakan itu.
7. Selective Abortion. Adalah penghentian kehamilan karena janin yang
dikandung tidak memenuhi kriteria yang diiginkan. Aborsi ini banyak
dilakukan wanita yang mengadakan Pre natal diagnosis yakni diagnosis
janin ketika ia masih ada di dalam kandungan.
8. Embryo reduction (pengurangan embryo), pengguguran janin dengan
menyisahkan satu atau dua janin saja, karena dikhawatirkan mengalami
hambatan perkembangan, atau bahkan tidak sehat perkembanganya.
9. Partial Birth Abortion, merupakan istilah politis/hukum yang dalam istilah
medis dikenal dengan nama dilation and extaction. Cara ini pertama-tama
adalah dengan cara memberikan obat-obatan kepada wanita hamil, tujuan agar
leher rahim terbuka secara prematur. Tindakan selanjutnya adalah
menggunakan alat khusus, dokter memutar posisi bayi, sehingga yang keluar
lebih dahulu adalah kakinya. Lalu bayi ditarik ke luar, tetapi tidak seluruhnya,
agar kepala bayi tersebut tetap berada dalam tubuh ibunya. Ketika di dalam
itulah dokter menusuk kepala bayi dengan alat yang tajam. Dan menghisap
otak bayinya sehingga bayi mati. Sesudah itu baru disedot keluar

BAB III
PANDANGAN AGAMA KRISTEN MENGENAI ABORSI
A. ABORSI DARI SUDUT ETIKA KRISTIANI
Etika Kristen dalam melihat masalah aborsi harus dilandasi oleh sikap yang
etis dan kristiani, bukan sikap kebencian apalagi mengutuk dan juga dilandasi oleh
sikap empati, kasih, bukan hukuman atau penghakiman. Celakanya masalah aborsi
telah terbungkus oleh banyak label, mitos. Kita tidak tahu apa sebenarnya masalah
yang esensial, sehingga kita juga tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Aborsi tidak sama dengan membunuh, dan dalam prakteknya aborsi telah
menjadi pertengkaran ideologi, yaitu antara ideologi konservatif fundamentalis dan
liberalis. Substansi permasalahan sudah tertutup dengan label atau cap-cap. Misalnya,
pemberitaan-pemberitaan di media massa menyudutkan bahwa yang melakukan
aborsi sebagai pembunuh berdarah dingin, atau membunuh secara sederhana.
Antara dua kutub yang anti dan pro tidak ada titik temu. Namun kedua belah
pihak pada dasarnya tidak setuju aborsi, tetapi ada kasus-kasus atau situasi yang
dianggap perkecualian. Memang ada perbedaan di antara dua kutub.

B. Pandangan Kristen Tentang Aborsi


Gereja Kristen protestan saat ini masih kesulitan untuk mengatasi
masalah aborsi yang masih tinggi. Diantaranya seperti sebuah kebijakan-kebijakan
Negara, dimana Negara tersebut masih memperbolehkan diadakannya aborsi.
Dalam perintah Allah yang ke-6 berbunyi Jangan Membunuh, gereja masih
bertanya-tanya, dalam situasi dan kondisiyang rumit, apakah perintah ini masih
berlaku? Dan kalau kita melihat konteksnya, maka perintah ini ditujukan untuk
manusia. Dan sekarang yang menjadi masalah utama adalah tentang status
fetus/janin itu sendiri;
Apakah fetus atau janin itu manusia atau bukan?
Syarat apakah yang harus dimiliki sesuatu supaya dapat dianggap seorang

manusia, jelasnya supaya memiliki hak hidup?


Jika kita menganggap bayi yang belum dilahirkan bukan manusia, tetapi
hanya benda, kapankah fetus itu dapat menikmati statusnya sebagai seorang
manusia atau pribadi?
Jika janin itu belum mempunyai status sebagai manusia, maka

Abortus tidak dapat dicap sebagai pembunuhan, dan masalah kita dapat
diselesaikan, tetapi jika itu adalah manusia yang sedang mengalami proses
pertumbuhan secara kontiniu, maka ini jelas merupakan suatu pembunuhan.
Alkitab sebagai sumber acuan hidup orang Kristen, tidak pernah
secara khusus berbicara mengenai soal aborsi. Namun demikian, ada banyak ajaran
Alkitab yang membuat jelas apa pandangan Allah mengenai aborsi. Yeremia 1:5
memberitahu kita bahwa Allah mengenal kita sebelum Dia membentuk kita dalam
kandungan. Mazmur 139:13-16 berbicara mengenai peran aktif Allah dalam
menciptakan dan membentuk kita dalam rahim. Keluaran 21:22-25 memberikan
hukuman yang sama kepada orang yang mengakibatkan kematian seorang bayi yang
masih dalam kandungan dengan orang yang membunuh. Hal ini dengan jelas
mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam kandungan sebagai manusia
sama seperti orang dewasa. Bagi orang Kristen aborsi bukan hanya sekedar soal hak
perempuan untuk memilih. Aborsi juga berkenaan dengan hidup matinya manusia
yang diciptakan dalam rupa Allah (Kejadian 1:26-27; 9:6).
Argumen pertama yang selalu diangkat untuk menentang posisi orang
Kristen dalam hal aborsi adalah, Bagaimana dengan kasus pemerkosaan dan/atau
hubungan seks antar saudara. Betapapun mengerikannya hamil sebagai akibat
pemerkosaan atau hubungan seks antar saudara, apakah membunuh sang bayi

adalah jawabannya? Dua kesalahan tidak menghasilkan kebenaran. Anak yang lahir
sebagai hasil pemerkosaan atau hubungan seks antar saudara dapat saja diberikan
untik diadopsi oleh keluarga yang tidak mampu memperoleh anak atau anak tsb
dapat dibesarkan oleh ibunya. Sekali lagi sang bayi tidak seharusnya dihukum
karena perbuatan jahat ayahnya.
Argumen kedua yang biasanya diangkat untuk menentang posisi
orang Kristen dalam hal aborsi adalah, Bagaimana jikalau hidup sang ibu
terancam? Secara jujur ini adalah pertanyaan paling sulit untuk dijawab dalam soal
aborsi. Pertama-tama perlu diingat bahwa situasi semacam ini hanya kurang dari
1/10 dari 1 persen dari seluruh aborsi yang dilakukan di dunia saat ini. Jauh lebih
banyak perempuan yang melakukan aborsi karena merka tidak mau merusak tubuh
mereka daripada perempuan yang melakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa
mereka. Kedua, mari kita mengingat bahwa Allah kita adalah Allah dari mujizat.
Dia dapat menjaga hidup dari ibu dan anak sekalipun secara medis hal itu tidak
mungkin. Akhirnya, keputusan ini hanya dapat diambil antara suami, isteri dan
Allah. Setiap pasangan yang menghadapi situasi yang sangat sulit ini harus berdoa
minta hikmat dari Tuhan (Yakobus 1:5) untuk apa yang Tuhan mau mereka buat.
Pada 99% dari aborsi yang dilakukan sekarang ini alasannya adalah
pengaturan kelahiran secara retroaktif. Perempuan dan/atau pasangannya
memutuskan bahwa mereka tidak menginginkan bayi yang dikandung. Maka
mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup dari bayi itu daripada harus
bertanggung jawab. Ini adalah kejahatan yang terbesar. Bahkan dalam kasus 1%
yang sulit itu, aborsi tidak sepantasnya dijadikan opsi pertama. Hidup dari manusia
dalam kandungan tu layak untuk mendapatkan segala usaha untuk memastikan
kelahirannya.
Bagi mereka yang telah melakukan aborsi, dosa aborsi tidaklah lebih
sulit diampuni dibanding dengan dosa-dosa lainnya. Melalui iman dalam Kristus,
semua dosa apapun dapat diampuni (Yohanes 3:16; Roma 8:1; Kolose 1:14).
Perempuan yang telah melakukan aborsi, atau laki-laki yang mendorong aborsi, atau
bahkan dokter yang melakukan aborsi, semuanya dapat diampuni melalui iman di
dalam Yesus Kristus.
C. Sikap Orang Kristen Terhadap Pelaku Aborsi
Etika Kristen dalam melihat masalah aborsi harus dilandasi oleh sikap
yang etis dan kristiani, bukan sikap kebencian apalagi mengutuk dan juga dilandasi oleh

sikap empati, kasih, bukan hukuman atau penghakiman. Celakanya masalah aborsi telah
terbungkus oleh banyak label, mitos. Kita tidak tahu apa sebenarnya masalah yang
esensial, sehingga kita juga tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Aborsi tidak sama dengan membunuh, dan dalam prakteknya aborsi
telah menjadi pertengkaran ideologi, yaitu antara ideologi konservatif fundamentalis
dan liberalis. Substansi permasalahan sudah tertutup dengan label atau cap-cap.
Misalnya, pemberitaan-pemberitaan di media massa menyudutkan bahwa yang
melakukan aborsi sebagai pembunuh berdarah dingin, atau membunuh secara sederhana
Antara dua kutub yang anti dan pro tidak ada titik temu. Namun kedua
belah pihak pada dasarnya tidak setuju aborsi, tetapi ada kasus-kasus atau situasi yang
dianggap perkecualian. Memang ada perbedaan di antara dua kutub.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut data, sampai saat ini ternyata kasus mengenai aborsi masih sangat
tinggi, bahkan sampai remaja pun telah melakukan tindakan aborsi. Walaupun banyak
Negara telah menyerukan program KB dan banyak Negara telah menyarankan untuk
memakai kondom sebagai pilihan alternative program KB, tetapi hasilnya di dunia ini
masih tinggi akan kasus aborsi.
Perbuatan aborsi dengan tujuan dan maksud tertentu memang ada yang boleh
dilakukan dan ada yang tidak boleh dilakukan. Tujuan dan maksud tersebut memang
boleh dilakukannya tindakan aborsi, apabila dalam situasi janin akan mati bersama
ibunya apabila tidak dilaksanakan pengguguran dan situasi dimana ibu akan
meninggal bila janin tidak digugurkan. Tetapi tindakan aborsi tidak diperkenankan
apabila seorang wanita malu menanggung resiko mempunyai anak diluar nikah
ataupun di dalam situasi perkawinan dimana seorang ibu yang hamil dan mempunyai
banyak anak, tetapi ibu tersebut tidak menginginkan kehadiran anaknya didalam
kehamilanya, maka ibu tersebut tidak boleh melakukan tindakan aborsi.
Memang kasus aborsi tidak dapat kita hentikan. Tetapi kita dapat mencegah
meningkatnya kasus aborsi dengan cara kita sadar akan tindakan aborsi tersebut
tidaklah baik. Solusi saya agar kita sadar bahwa aborsi itu dosa ialah beriman yang
diwujudkan dengan:

Sikap hormat terhadap kehidupan manusia sebagai ciptaan Tuhan yang


serupa dengan citra Allah (Berdasarkan Kej 1:26)
Taat kepada perintah Allah khususnya perintah cinta / hukum cinta yaitu Cinta
Kepada Tuhan dan sesama.
Taati perintah ke -5 : Jangan Membunuh
Setia kepada ajaran Gereja yang melarang keras Aborsi (humanae Ultae).
Pembinaan kaum muda: Memberi Katekese (pelajaran) mengenai seks dan
seksualitas.
Kursus persiapan perkawinan.
Saya berharap, dengan solusi yang telah saya berikan berguna bagi kita semua.
Saya berharap agar kita semua menjadi sadar dan tidak melakukan tindakan aborsi.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://stevan777.wordpress.com/2008/01/02/makalah-aborsi-untuk-pelajarsma-mahasiswa/
2. http://rajgunsimamora.blogspot.com/2011/12/makalah-pandangan-kristententang.html
3. http://rajgunsimamora.blogspot.com/2011/12/makalah-pandangan-kristententang.html
4.

Anda mungkin juga menyukai