Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PANDANGAN AGAMA KRISTEN TENTANG KORUPSI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Agama Kristen Protestan
Dosen Pengampu :
Pdt. Oktapianus Kaling, S.Th

Disusun Oleh : Felix Lauwento (2010814210032)

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan, karena atas


berkat dan anugerah-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul ”Pandangan agama Kristen tentang korupsi”.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen dan untuk
menambah wawasan tentang korupsi terutama dari sudut pandang
agama Kristen.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pdt.
Oktapianus Kaling, S.Th selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama
Kristen yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.
saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terbatas dan
jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan,
pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Namun demikian, saya telah
berusaha dan bekerja keras supaya makalah ini bermanfaat
dikemudian hari.

Sampit, 24 November 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
1. Latar Belakang...........................................................................................4
2. Rumusan Masalah......................................................................................4
3. Tujuan dan Manfaat..................................................................................5
BAB II....................................................................................................................5
PERMASALAHAN...............................................................................................5
BAB III...................................................................................................................7
PENUTUP..............................................................................................................7
1. Simpulan.....................................................................................................7
2. Saran............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Korupsi di Indonesia sudah ada sejak lama, baik sebelum maupun
sesudah kemerdekaan, era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era
Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi,
namun hasilnya masih jauh dari memuaskan. Tindak pidana korupsi adalah
kejahatan luar biasa (extra ordinary crime), karena itu perlu dihadapi dan
ditangani dengan cara-cara yang luar biasa juga (extra judicial action).
Perlakuan dan penaganan hukumnya pun harus dengan tindakan yang tegas
dan berani dari para aparatur penegak hukumnya. Tindak pidana korupsi
merupakan masalah yang serius, karena dapat membahayakan stabilitas
keamanan negara dan masyarakat, membahayakan pembangunan social,
ekonomi masyarakat, politik bahkan pula merusak nilai-nilai demokrasi
serta moralitas. Dari segi keagamaan, korupsi juga merusak mental dan
akhlak manusia dan para pelaku pendidikan dan lembaga-lembaga penjaga
pagar moral dan etika (kehakiman, kejaksaan, polisi dan alim ulama).
Tindak Pidana Korupsi di Indonesia telah berkembang dalam 3
(tiga) tahap yaitu elitis, endemic, dan sistematik : pada tahap elitis, korupsi
masih menjadi patologi sosial yang khas di lingkungan para elit/pejabat.
Pada tahap endemic, korupsi mewabah mengjakau lapisan masyarakat luas.
Lalu ditahap yang kritis, ketika korupsi menjadi sistemik, setiap individu di
dalam sistem terjangkit penyakit yang serupa. Penyakit korupsi di Indonesia
ini telah sampai pada tahap sistematik. Perbuatan tindak pidana merupakan
pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat,
sehingga tindak pidana korupsi tidak dapat lagi digolongkan sebagai
kejahatan biasa (ordinary-crimes). Dalam upaya pemberantasannya tidak
lagi dapat dilakukan “secara biasa”, tetapi dituntut cara-cara yang “luar
biasa “ (extra-ordinary enforcement).

2. Rumusan Masalah
2.1 Apa yang menyebabkan seseorang melakukan korupsi?
2.2 Bagaimana pandangan agama Kristen tentang kasus korupsi?

4
3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat pembuatan makalah ini adalah:
3.1 Untuk memahami dan menganalisis penyebab seseorang melakukan
korupsi
3.2 Untuk memahami dan menganalisis pandangan agama Kristen tentang
kasus korupsi

BAB II
PERMASALAHAN
Korupsi dapat dipandang sebagai fenomena politik, fenomena sosial,
fenomena budaya, fenomena ekonomi, dan sebagai fenomena pembangunan.
Karena itu pula upaya penanganan korupsi harus dilakukan secara komprehensif
melalui startegi atau pendekatan Negara/politik, pendekatan pembangunan,
ekonomi, social dan budaya. Berdasarkan pengertian, korupsi di Indonesia
dipahami sebagai perilaku pejabat dan atau organisasi (Negara) yang melakukan
pelanggaran dan penyimpangan terhadap norma-norma atau peraturan-peraturan
yang ada. Korupsi dipahami sebagai kejahatan Negara (state corruption). Korupsi
terjadi karena monopoli kekuasaan, ditambah kewenangan bertindak, ditambah
adanya kesempatan, dikurangi pertangungjawaban. Jika demikian, menjadi wajar
bila korupsi sangat sulit untuk diberantas apalagi dicegah.
Persepsi tentang kekayaan sebagai ukuran keberhasilan seseorang,
menyebabkan seseorang akan mengejar kekayaan itu tanpa memperhitungkan
bagaimana kekayaan tersebut diperoleh. Dalam banyak hal, penyebab seseorang
melakukan korupsi adalah (1) Lemahnya pendidikan agama, moral, dan etika, (2)
tidak adanya sanksi yang keras terhadap pelaku korupsi, (3) tidak adanya suatu
sistem pemerintahan yang transparan (good governance), (4) faktor ekonomi, (5)
manajemen yang kurang baik dan tidak adanya pengawasan yang efektif dan
efisien serta, (6) Modernisasi yang menyebabkan pergeseran nilai-nilai kehidupan
yang berkembang dalam masyarakat.
Dalam agama Kristen korupsi juga sebuah tindak pidana yang tidak
dibenarkan.Yesus dan keteladanannya adalah contoh nyata perang terhadap
korupsi dan Allah Bapa menjamin umatnya untuk hidup berkecukupan dengan
syarat mengikuti jalannya. Di dalam agama Kristen, baik Katolik maupun
Protestan korupsi sangat dilarang karena:

5
1. Korupsi Identik Dengan Mencuri

Dalam 10 Perintah Tuhan, larangan kedelapan adalah larangan untuk mencuri.


10 Perintah Tuhan adalah salah satu norma yang dituangkan di Alkitab Perjanjian
Lama danmerupakan inti dari etika Alkitab Perjanjian Lama. Dalam Keluaran
20:15, Allah berfirman: Jangan mencuri. Demikian jelasnya larangan Tuhan untuk
tidak mencuri.Sementara itu korupsi adalah mencuri dengan cara diam-diam,
dengan cara halusmengurangi hak negara atau orang lain demi kepentingan
pribadi. Larangan mencuri juga dikemukakan Yesus dalam bentuk yang berbeda,
yaitu hukum mengasihi sesama manusia seperti dirinya sendiri (Matius 22:39,
Markus 12:31, Lukas 10: 27). Hukum ini sama dengan hukum pertama, yaitu
hukum untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan dengan segenap
akal budi.
2. Korupsi Adalah Perbuatan Melanggar Hukum

Firman Allah yang tertulis lengkap dalam Alkitab juga menyebutkan bahwa
orang Kristenpun selain wajib taat perintah-Nya, juga berlaku sama terhadap
hukum yang berlaku. Ini jelas tertulis dalam Roma13:3 , yang menyatakan ketika
seorang berbuat baik, ia tidak usahtakut kepada pemerintah (hukum), hanya jika ia
berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah (hukum)?
Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
3. Korupsi Adalah Pengingkaran Kepada Tuhan Yang Maha Memelihara Umat-
Nya
Dari sisi iman Kristen, Allah telah tegas menyebutkan bahwa burung di udara
sajadipeliharanya, apalagimanusia. Demikian umat tak perlu ragu akan usaha yang
dijalankannya selama berada di jalan Tuhan. Karena itu, korupsi jelas merupakan
pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan dan jaminannya. Jaminan-jaminan
Tuhan dituliskan di Alkitab di ayat-ayat berikut ini :
a. Paulus menasehati Timotius dalam Timotius 6:6 : “Adalah benar bahwa
melayani Allah membuat orang menjadi sangat kaya jika mereka telah
merasa puasdengan yang dimilikinya”
b. Di Matius 25: 26 disebutkan : “Karena itu Aku berkata kepadamu:
Janganlah kuatir akanhidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau
minum, dan janganlah kuatir pulaakan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan
tubuh itu lebih pentingdari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di
langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan

6
bekaldalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”
4. Korupsi Adalah Tanda Ketamakan Manusia
Tuhan sangat mengutuk manusia yang tamak. Dalam cerita-cerita di Alkitab,
orang-orang tamak akan diberikan hukuman karena ketamakannya itu. Seperti
pada cerita Gehazi,pelayan Nabi Elisa yang mengambil pemberian Panglima
Kerajaan Aram, yakni Naaman,atas kesembuhannya dari penyakit kusta. Alih-alih
ingin mendapatkan hadiah yang ditolak Nabi Elisa, Gehazi malah mendapat tulah
berupa kusta yang sebelumnya diderita Namaan (2 Raja-raja 5: 1-27).

BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Korupsi adalah sebuah tindak pidana luar biasa yang telah ada
sejak lama baik sebelum dan sesudah kemerdekaan. Korupsi sudah menjadi
masalah pokok setiap negara terlebih lagi di Indonesia. Dalam agama tentu
saja korupsi dilarang karena dapat membuat saudara yang lain jatuh
kedalam kemiskinan. Menurut agama Kristen korupsi sangat dilarang
karena korupsi identik dengan mencuri walaupun tidak secara langsung.
Serta korupsi juga adalah bentuk ketamakan umat manusia dan sifat tamak
tersebut tidak disukai bahkan Tuhan mengutuk sifat tersebut. Sebagai umat
Kristen tentunya kita harus menghindari korupsi karena Allah telah
menjamin hidup kita akan selalu terpenuhi dan tidak akan kekurangan
sedikitpun.
2. Saran
Kepada seluruh mahasiswa Kristen agar menjaga identitas Kristiani
dengan menjaga integritas didunia kampus, agar lebih memahami tujuan
diciptakan TUHAN didunia ini sehingga menjadi kesaksian dan berkat
dimanapun berada. Dan jangan hanya mengejar indeks prestasi saja
melainkan berperan aktif pada organisasi dalam dan luar kampus. Serta
terus menyuarakan kebenaran apapun tantangannya sehingga kebenaran itu
nyata dan nama TUHAN dipermuliakan.
Kepada seluruh masyarakat umumnya agar sadar betapa buruknya
perbuatan korupsi dan jangan terlibat dengan hal tersebut. Kepada Gereja
khususnya untuk memerangi korupsi karena Tuhan tidak senang akan hal itu

7
dan yang Tuhan rindukan ialah kebenaran dan keadilan dinyatakan kepada
semua orang.
Kepada pemerintah agar memberikan hukuman yang dapat
membuat jera kepada para pelaku korupsi dan menindaki oknum-oknum
penegak hukum yang tidak becus dalam menegakkan hukum dalam hal ini
perkara korupsi.

8
DAFTAR PUSTAKA

S., Jesika Julya Citra, O.J., Margareth Richwan, & S., Juanda Maruli Jaya (2018).
TINJAUAN TEOLOGIS ETIS KRISTEN TENTANG KORUPSI. 9-11.

Alkitab. 2017. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia


Aziz Syamsuddin, 2011, Tindak pidana khusus, Sinar Grafika, Jakarta. h. 15
Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H. (2014). FENOMENA KORUPSI SEBAGAI
PATOLOGI SOSIAL DI INDONESIA. 3.

Pardomuan, G. D., Juanda, H., & Endarvin, H. P. (2019). PERMASALAHAN


PENANGANAN KORUPSI DAN SOLUSINYA. 3-9.

Anda mungkin juga menyukai