Agama Kristen dan kasus aborsi menurut agama Kristen mempunyai
perjalanan yang cukup panjang dan sulit, sebab aborsi bukan menjadi hal sederhana untuk umat Kristen dan terdapat pandangan yang berbeda-beda tentang aborsi dalam Kristen. Secara garis besar, aborsi dalam Kristen bisa dibagi menjadi 2 bagian yakni Pro-Choice yang lebih mempertahankan Hak Ibu sehingga cenderung melegalkan aborsi; kedua adalah kelompok Pro-Life yang lebih mempertahankan Hak Anak (Janin) sehingga cenderung menolak aborsi • Alasan yang lebih utama bagi gereja dan pengikut Kristus menolak aborsi adalah bahwa orang Kristen tetap harus berpegang pada keyakinan akan ajaran Alkitab yang menegaskan bahwa Allah-lah yang membentuk seorang manusia sejak dalam kandungan ibunya dan betapa ajaibnya perbuatan tangan Tuhan dalam menciptakan seorang manusia dalam kandungan seorang wanita (Maz. 139:13-16). • Oleh sebab itu, aborsi merusak karya Allah. Selanjutnya, dalam kasus ini mesti disadari bahwa meskipun dokter menvonis bahwa nyawa seorang ibu atau wanita hamil akan terancam maut jika melahirkan bayinya, namun mesti diyakini bahwa mujizat masih terjadi, “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Luk. 1:37) dan bahwa Dia ikut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia (Rm. 8:28). Jika sampai terjadi seorang ibu atau wanita hamil akhirnya mengalami kematian saat melahirkan, pasti dibalik itu semua ada rencana dan rancangan Tuhan yang terindah bagi sebuah keluarga atau Larangan Aborsi Menurut Kristen 1. Aborsi Berarti Menolak Keadilan Tuhan Dari Alkitab dijelaskan jika anak yang berada di dalam rahim merupakan manusia sesungguhnya yang juga memiliki hubungan dengan Allah sang pencipta. Alkitab menegaskan jika Allah adalah Tuhan dari segala keadilan dan dengan melakukan aborsi berarti menolak keadilan yang diberikan Tuhan. Abrosi menjadi pemusnahan pada pihak yang tidak berdaya. 2. borsi Merupakan Perbuatan Terkutuk Dalam Alkitab dikatakan jika nyawa dari seorang bayi ataupun calon bayi mempunyai nilai yang setara dengan manusia dewasa. Bagi kita orang Kristiani, aborsi bukan persolan hak wanita untuk memilih, namun berkaitan dengan hidup mati dari manusia yang sudah diciptakan serupa dengan Allah. Anak yang masih ada dalam kandungan pun juga merupakan manusia dan bayi sudah memperoleh nyawa sejak pembuahan. Dalam hal ini, manusia diciptakan Allah yang berarti mempunyai relasi dengan Allah dan mempunyai karunia anugrah dan kuasa atas bumi. Mebunuh bayi yang ada di dalam kandungan berarti juga membunuh gambar serta rupa Allah sehingga menjadi perbuatan yang terkutuk. 3. Aborsi Adalah Tindakan Dosa Semua gereja berpendapat jika aborsi adalah tindakan yang berdosa. Akan tetapi, ada beberapa gereja yang juga membuat pengecualian tentang aborsi. Aborsi bisa dilakukan jika ibu mengandung janin hasil dari pemerkosaan atau janin yang ada di dalam kandungan cacat serta tidak bisa bertahan apabila dilahirkan ke dunia. 4. Aborsi Melanggar Hak Asasi Manusia Dalam Gereja Katolik dan juga Gereja Ortoodok sangat menentang pelaksanaan aborsi. Sebab, semua janin mempunyai hal yang sama untuk hidup dan aborsi menjadi tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Ini merupakan dosa berat yang harus dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan dan tidak ada alasan untuk melakukan aborsi. (Kel. 20:13, Ul. 5:17) 5. Aborsi Adalah Kejahatan Manusia Dalam ajaran umat Kristen khususnya Katolik, aborsi yang merupakan tindakan mencabut nyawa bayi sebelum dilahirkan adalah perbuatan dosa dan perbuatan terkutuk. Gereja sudah memberikan pengajaran jika hidup manusia adalah kudus dan membutuhkan kuasa dari Tuhan dan untuk selamanya akan berhubungan khusus dengan Allah. Hanya Allah yang menjadi Tuhan kehidupan dari awal hingga akhir dan tidak ada satu orang pun yang memiiki hak di berbagai aspek untuk mengakhiri kehidupan manusia yang tidak bersalah. 6. Aborsi Menjadi Dosa Tidak Terampuni Bagi siapa pun yang melakukan aborsi dengan alasan apapun juga, maka ini menjadi dosa yang besar dan sama sulitnya untuk diampuni dengan beberapa dosa besar lainnya. Namun, dengan iman dalam Kristus, maka tetap saja perempuan yang melakukan aborsi, lelaki yang mendorong melakukan aborsi serta dokter yang melaksanakan aborsi tetap bisa mendapat pengampunan lewat iman dari iman di dalam Yesus Krsitus. DAFTAR PUSTAKA
• Norman L. Geisler, Etika Kristen: Pilihan & Isu Kontemporer, Edisi
kedua, cetakan ke-10 (Malang: Literatur SAAT, 2010), 159. • Ilan A, Tanhidy J. Tinjauan terhadap legalisasi aborsi dan tinjauan etis- kristen terhadap legalisasi tindakan aborsi karena indikasi kedaruratan medis.2014.Jurnal Simpson, Volume I, Nomor 2