Anda di halaman 1dari 3

MATERI V

HARI-HARI RAYA GEREJAWI

TUJUAN

1. Agar para peserta katekisasi dapat menyebutkan hari-hari raya gerejawi


2. Agar para peserta katekisasi dapat menjelaskan makna dan hari-hari raya tersebut bagi
umat Kristen
3. Agar para peserta katekisasi dapat menyebutkan kapan hari-hari raya tersebut dilaksanakan

Dalam kehidupan gereja kita mengenal tahun gerejawi. Yang dimaksud adalah setiap
jangka waktu dimana karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus dihayati, diikuti dan
diperingatidan dirayakan dalam gereja.

Karya-karya keselamatan itu terdiri dari peristiwa kelahiran, kematian, kenaikan,


keturunan. Dalam kehidupan gereja hari-hari raya ini ditentukan secara khusus sehingga lewat
hari-hari ini gereja dapat menghayati makna dari peristiwa-peristiwa ini. Hari-hari inilah yang
disebut HARI RAYA GEREJAWI.

 HARI KELAHIRAN YESUS KRISTUS


Biasanya masa natal terdiri dari dua bagian yakni minggu-minggu advend dan hari natal.
1. Minggu advend
Kata advend dari bahasa Latin yaitu adventus artinya kedatangan. Maksudnya,
kedatangan Yesus sebagai Mesias kedunia. Kedatangan ini diberitakan dalam
perjanjian lama. Minggu advend I ini dirayakan 4 minggu sebelum hari raya natal.
Pada minggu-minggu advend ini gereja biasanya mempersiapkan diri untuk
menyongsong natal, yakni gereja memperdengarkan berita tentang kedatangan Yesus
yang ke II.
2. Natal
Dari kata Diasnatalis = hari jadi atau hari lahir yakni perayaan hari lahir dewa surya
yang tak terkalahkan dalam, dalam kebudayaan agama suku Eropah. Pesta ini
dirayakan pada saat siang terpendek.
Ciri-ciri orang merayakan natal pada tanggal 25 Desember. Kebiasaan dimulai pada
adab ke IV. Sebelum ini gereja tidak mengenal Natal. Hal ini disebabkan oleh karena
gereja tidak tahu pasti bilamana pada tanggal dan tahun berapa Yesus dilahirkan.
Kitab-kitab injil yang menuturkan tentang berita ini tidak memuat bilamana Yesus
dilahirkan. Hanya dikatakan bahwa pada waktu Yesus dilahirkan gembala-gembala
sedang berada dipadang dan menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Ini
berarti bahwa Yesus dilahirkan antara bulan Maret-April atau November.
Untuk itu kadang-kadang gereja kita mendapat kritikan dan muncul pertanyaan dari
orang-orang yang tak merayakan natal.
Mengapa gereja Kristen merayakan natal pada tanggal 25 sedang dalam Alkitab tidak
menentukan tanggal tersebut. Untuk itu perlu ada catatan bahwa :
1. Natal sebagai suatu peristiwa memang diceritakan oleh para penulis kitab injil. Tapi
dalam cerita-cerita ini taka da penanggalan yang pasti. Lukas yang memberi sedikit
penanggalan kearah ketika dia menulis bahwa Yesus Kristus lahir diwaktu kaisar
agustus memerintah kekaiseran Romawi dan waktu Kirenius menjadi wali negeri di
Syria. Tapi berdasarkan petunjuk umum ini tak bisa ditentukan waktu yang pasti.
2. Diterimanya tanggal 25 Desember sebagai hari natal melalui satu perjalanan yang
cukup panjang. Mula-mula dalam gereja kuno natal dirayakan pada tanggal 6
Januari. Lama kelamaan karena pengaruh gereja dikota Roma sehingga perayaan
diadakan pada tanggal 25 Desember.
Baik tanggal 6 Januari maupun tanggal 25 Desember mulanya adalah hari raya
kafir. Tanggal 6 Januari adalah hari kelahiran dewa Yunani (dewa kekebalan) dan
tanggal 25 Desember adalah hari kemenangan dewa matahari.
Pada tahun 336 (abad ke 4) gereja mengkristenkan perayaan ini dengan jalan
merayakan tanggal tersebut bukan lagi sebagai kemenangan dewa matahari tapi
kelahiran Yesus Kristus.
Secara theologis kita bisa mengerti sikap gereja abad ke 4 bukankah Yesus Kristus
adalah sang matahari kebenaran dan terang dunia. Jadi sejak waktu itu perayaan
natal pada tanggal 25 Desember masuk dalam kehidupan gereja dan menjadi tradisi
yang dipakai sampai saat ini.
Gereja Kristen memilih untuk merayakan peristiwa kelahiran itu pada tanggal 25
Desember setiap tahun karena tradisi ini sudah sangat tua. Yang penting adalah
makna dari natal bagi setiap orang Kristen.
1. Dengan natal kita diingatkan bahwa Allah telah hadir dalam sejarah dunia yang
sungguh-sungguh telah menjadi manusia.
2. Allah yang hadir dalam sejarah dunia ini adalah IMANUEL. Allah yang
menyertai kita setiap saat. Jadi dengan peristiwa ini kita menerima panggilan
untuk mensyukuri Allah dan menjalani tugas-tugas duniawi sebagai ikut serta
dalam karya Allah.

 MASA SENGSARA DAN KEMATIA TUHAN YESUS


Masa ini meliputi dua bagian besar yakni minggu-minggu sengsara dan hari kematian
Tuhan Yesus.
1. Minggu-minggu sengsara
Gereja Kristen menghayati sengsara Kristus selama minggu sebelum hari paskah.
Tradisi ini muncul oleh karena gereja merasa perlu mempersiapkan diri yang sungguh-
sungguh sebelum perayaan paskah.
Pada minggu-minggu sengsara ini khotbah-khotbah yang sampaikan itu berkisar
disekitar sengsara Kristus dan maknanya bagi kehidupan orang-orang percaya.
Pada minggu-minggu sengsara ini orang-orang Kristen diingatkan bahwa Yesus
Kristus adalah Allah yang menjadi manusia benar mengalami sengsara seperti juga
yang dialami manusia. Sengsara yang dialami Yesus itu dialamiNya untuk mengganti
orang-orang berdosa.
2. Hari kematian Yesus Krisrtus

Puncak dari minggu-minggu sengsara adalah hari kematian Yesus Kristus. Pada hari itu
sengsara Kristus mencapai tahapan yang paling berat yaitu kematian-Nya diatas kayu salib.
Hari raya kematian Yesus Kristus ini disebut Jumat Agung. Pada hari dimana kematian
Yesus Kristus untuk keselamatan manusia terjadi.

Anda mungkin juga menyukai