Anda di halaman 1dari 2

Nama : David banjarnahor

Prodi : Teologi
Semester : V (Lima)

Makna Sejarah Keselamatan


Semua manusia mendambakan beroleh selamat saat Tuhan datang kelak untuk
menghakimi semua umat manusia. Karena itu, berbagai pandangan tentang keselamatan telah
dibahas. Seteriologi Kristen dengan jelas tertulis di dalam Alkitab, yaitu bahwa manusia
diselamatkan adalah karena anungrah dari Allah. Kasih Allah yang begitu besar atas manusia
sehingga Dia mengaruniakan Putra Tunggal-Nya, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa,melainkan karena anugrah dari Allah dan iman dari pihak manusia.

Witness Lee memberikan pengertian tentang keselamatan: “Salvation refers to a


person’s beingsaved before God, which includes being forgiven of his sins, being spared
from perdition, being regenerated, having the eternal life of God, and becoming a child of
God”1 Beroleh keselamatan ditujukan kepada seseorang beroleh selamat di hadapan Allah,
meliputi hidup/ hayat yang kekal Allah. Dalam Alkitab sebutan untuk beroleh keselamatan
itu ada beberapa istilah, yaitu pengampunan dosa, tidak binasa, dilahirkan kembali, berolh
hidup yang kekal dan menjadi Anak Allah.

Th.Mueller sebagaimana dikutip oleh SAM Silitonga mengatakan bahwa


“Keselamatan dari Kristus itu diperoleh semua manusia melalui pekerjaan penebusan-Nya
dan telah diberikan kepada orang berdosa dalam arti anugerah-anugerah.2 Mueller percaya
bahwa untuk menerima keselamatan adalah karena karya penebusan Kristus. Karena semua
umat manusia sudah berdosa, Tuhan Yesus datang menjadi manusia dan mati di atas kayu
salib untuk mengampuni semua dosa umat manusia. Jadi, keselamatan itu bukan dari
manusia, melainkan dari Allah. Tidak seorang manusia pun menyelamatkan dirinya di
hadapan Allah. Namun, Allah yang penuh kasih, datang menjadi manusia untuk mengampuni
segala dosa dan menyelamatkan manusia.

Alkitab adalah satu-satunya kitab yang dikaruniakan kepada manusia untuk


mengetahui maksud isi Allah. Dalam Yoh.3:16 salah fakta besar adalah Allah mengasihi

1
Lima, “Injil Sebagai Kabar Tentang Kembalinya Kemuliaan Tuhan Ke Dalam Segenap Ciptaan.”
2
Pdt. Sam Silitonga, “Keselamatan Yang Universal.”
manusia di dunia ini. Kasih-Nya begitu besar, sehingga ia mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, mati di atas kayu salib bagi dosa manusia,untuk menyelamatkan dosa manusia.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa Allah mengasi semua manusia. Tuhan Yesus sudah
mati di atas kayu salib untuk mengampuni dosa smua manusia. Namun agar manusia
menerima keselamatan, masih perlu peran manusia, yaitu manusia harus percaya terhadap
apa yang telah Allah rampungkan melalui kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib. Bila
manusia tidak percaya dan tidak berseru mememohon keselamatan kepada Tuhan,maka
manusia itu tetap akan binasa.

Paulus dengan jelas mengatakan dalam Efesus 2, bahwa keselamatan itu bukan hasil
usaha, bukan perbuatan manusia, melainkan karena kasih karunia Allah. Bahkan Paulus juga
mengatakan dalam Galatia 2:21 “Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya
ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus”. Kebenaran bukan
karena melakukan hukum taurat.Untuk orang berkenan di hadapan Allah bukan karena
melakukan hukum taurat, melainkan karena kasih karunia Allah, karena kematian Kristus.

Selain itu, kitab Yesaya 64:6 mencatat: “Demikianlah kami sekalian seperti seorang
najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun
dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin”. Kesalehan atau
perbuatan baik manusia hanyalah seperti kain kotor di hadapan Allah, juga seperti daun yang
bisa kering dan layu serta dilenyapkan oleh angin. Di hadapan Allah, semua perbuatan baik
manusia hanyalah seperti kain kotor dan tidak bisa bertahan di hadapan Allah.

Anda mungkin juga menyukai