Anda di halaman 1dari 16

KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS

MAKALAH

OLEH:

KELOMPOK 2 : TEOLOGI MALAM

SEKOLAH TINGGI TELOGI INJILI INDONESIA


DENPASAR, 29 SEPTEMBER 2021
KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS

______________________

Makalah ini

Diajukan Kepada Bapak Matius Malo Bili

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Kelulusan Matakuliah

Metode Menulis Makalah dan Bahasa Indonesia

____________________

Oleh:

Kelompok 2 : Teologi – Malam

September 2021

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB

I. PENDAHULUAN.................................................................................1

Latar Belakang Masalah


Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan

II. PEMBAHASAN…………………………………...............................4

Manusia Jatuh Dalam Dosa


Manusia Terpisah Dengan Allah
Janji Allah Akan Penebus
Korban Penghapus Dosa Dalam PL
Yesus Adalah Korban Keselamatan Yang Sempurna
Hal Yang Didapat Setelah Percaya Dan Diselamatkan

III. PENUTUP.........................................................................................11

Kesimpulan

DAFTAR KEPUSTAKAAN..............................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Keselamatan menjadi hal yang kontroversial, karena keselamatan berbicara

mengenai keyakinan umat manusia. Ada banyak keyakinan atau kepercayaan yang di

anut dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia ada enam kepercayaan yang telah

di akui oleh negara, yaitu; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.

Bahkan di beberapa daerah tertentu masih menganut kepercayaan nenek moyang.

Contoh di sumba ada kepercayaan Marapu.

Hampir semua agama dan keyakinan percaya, bahwa ketika manusia mati

akan masuk di kehidupan kekal (surga) atau kematian kekal (neraka). Masing-masing

agama dan kepercayaan memiliki cara yang berbeda untuk masuk ke kehidupan kekal

(surga). Ada yang mengajarkan dengan melakukan cara hidup yang baik, seperti;

bersedakah, taat beribadah dan lain-lain, maka manusia akan masuk ke surga. Hal

tersebut menyebabkan seluruh umat beragama berlomba-lomba mengejar kehidupan

kekal ini atau di sebut juga keselamatan.Keselamatan yang dimaksud di dalam agama

kristen sangat berbeda dengan keselamatan di agama lain.

Di dalam kristen, keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus. Yesus

Kristus telah membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan dan Juruselamat melalui

penyaliban Yesus di kayu salib. Yesus mati, bangkit pada hari yang ke tiga, dan naik

kesorga. Dalam kitab 1Korintus 15:3-4, tertulis: “ 3 Sebab yang sangat penting telah

kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus

telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, 4 bahwa Ia telah di

1
2

kuburkan, dan bahwa Ia telah di bangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan

Kitab Suci”.

Dalam Kisah Para Rasul 13:23 TB “Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan

yang telah di janjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel

yaitu Yesus.” Dan juga dalam 2 Timotius 1:10 TB: “Dan yang sekarang di nyatakan

oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan

kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak binasa.”

Harnold Abel menulis dalam bukunya berjudul Pemahaman tentang Allah dan

Keselamatan: “Kalau dalam ajaran agama islam, Budha dan Hindu, usaha manusia

memegang peranan penting dan mutlak dalam mencapai keselamatan, maka dalam

ajaran Kristen, Yesuslah yang mengerjakan keselamatan itu ganti manusia.”1

John F Walvoord dalam bukunya berjudul Yesus Kristus Tuhan Kita, menulis:

Bukti-bukti yang menyokong konsep dari pembuktian bahwa Yesus Kristus


adalah Juruselamat yang hidup, ada banyak sekali sehingga mustahil
menyangkalnya. Seperti dalam Yoh 3:17 yang mengatakan: "Sebab Allah
mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia." menunjukkan bahwa Anak
Allah (Kristus) telah ada sebelum inkarnasi-Nya sebagai manusia. Yohanes
3:31 berbunyi lebih khusus, "Siapa yang datang dari atas adalah di atas
semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata
dalam bahasa bumi." Kristus sendiri berkata, "Sebab Aku telah turun dari
sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi utk melakukan kehendak
Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 6:38). Di dalam Yoh 17:5, 24
Kristus berbicara tentang kemuliaanNya sebelum Ia turun ke bumi untuk
bereinkarnasi. Ini bukti keberadaan-Nya pada masa yang silam.2

Oscar Cullman, juga menulis dalam bukunya berjudul The Christology of the

New Testament:

Sifat2 ilahi yang di kenakan kepada Yesus Kristus memberikan suatu


pernyataan yang terang bahwa di dalam Dia "berdiam secara jasmaniah

1
Harnold Abel, Pemahaman tentang Allah dan Keselamatan, (Jakarta: PGI, 1997), 33.

2
John F Walvoord, Yesus Kristus Tuhan Kita, (Surabaya: Yakin, 1969), 19.
3

seluruh kepenuhan Allah" (Kolose 2:9). Setiap sifat yang berhubungan dengan
keilahian atau di kenakan kapada Allah Bapa atau Roh Kudus, dapat di
kenakan kepada Kristus juga.3

Dengan demikian Yesus adalah Korban keselamatan yang layak di hadapan Allah.

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan uraian dalam pendahuluan tersebut di atas, maka adapun latar

belakang masalah penulis memilih judul makalah ini yaitu: “ Keselamatan Dalam

Yesus Kristus”

Bahwa adanya berbagai keyakinan atau agama di Indonesia yang mengajarkan

tentang bagaimana memperoleh keselamatan (hidup kekal).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka adapun rumusan

masalah makalah ini adalah:

Keselamatan seperti apa yang ada dalam Yesus Kristus.

Tujuan Penulisan

Berdasarkan alasan pemilihan judul makalah tersebut di atas, maka adapun

tujuan penulisan makalah ini adalah:

Penulis ingin mengetahui tentang keselamarstan yang benar yang ada dalam

Yesus Kristus.

3
John F Walvoord, Yesus Kristus Tuhan Kita, (Surabaya: Yakin, 1969), 19.
BAB II

KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS

Manusia Jatuh Dalam Dosa

Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Dalam

Kejadian 1:28 “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,

menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-

Nya mereka.” Ayat 31 “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu,

sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.” Dan

hubungan Allah antara manusia itu baik. Kemuliaan Allah memenuhi manusia,

makanya mereka telanjang dan tidak merasa malu, Kejadian 2:25 “Mereka

keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.”

Akan tetapi, hubungan ini terputus oleh karena manusia jatuh ke dalam

dosa. Dalam kejadian Pasal 3 di ceritakan awal mula kejatuhan manusia dalam

dosa. Oleh godaan iblis yang menjelma sebagai ular, ia menipu hawa untuk

memetik dan memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat.

Hawa memetik dan memakannya dan memberikan juga kepada Adam untuk di

makan. Sejak saat itu, terbukalah mata mereka, dan menyadari bahwa mereka

telanjang lalu menutupi tubuh mereka dengan daun (Kej 3:1-7).

Paulus juga menegaskan bahwa kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat

kemuliaan Allah di ambil dari padanya “Karena semua orang telah berbuat dosa

dan telah kehilangan kemuliaan Allah,”

4
5

(Roma 3:23). Paul I. Shin dalam bukunya berjudul Kabar Untuk

Keselamatan menulis:“Adam tidak menaati Allah, melakukan dosa terhadap

Allah, dan semua keturunannya lahir dalam dosa.”1

Adam dan Hawa mulai sembunyi dari Tuhan. Mereka menjauhkan diri dari

hadapan Tuhan “Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang

berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia

dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.”

(Kejadian 3:8)

Janji Allah akan Penebus

Allah tidak ingin hubungan-Nya dengan manusia terus terputus. Allah ingin

memulihkan hubungan tersebut. Namun, karena Allah telah berfirman bahwa,

jika manusia melanggar perintah-Nya dengan memakan buah pohon yang di

larang itu, maka manusia akan mati (Kejadian 2:16-17). Juga dalam Roma 6:23

tertulis “Sebab upah dosa adalah maut;” Ini berarti harus ada yang di korbankan

untuk menebus dosa manusia.

Usaha Allah dalam penebusan dosa manusia dapat di lihat ketika Allah

mengutuk ular dengan menjanjikan keturunan dari perempuan yang akan

meremukkan kepala ular “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan

perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan

meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej 3:15).

1
Paul I. Shin, Kabar Untuk Keselamatan, (Dallas: AGM (Misi Injili Yang Berlimpah), 2015),
34.
6

Dan juga di ayat 21: “Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang

untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.”

Yang di maksud dengan “keturunannya” (perempuan/hawa) adalah Tuhan

Yesus. Ketika Tuhan Allah membuatkan pakaian dari “kulit binatang” untuk

menutupi tubuh manusia, ada darah hewan yang di korbankan. Ini

menggambarkan akan Kristus yang menjadi korban penghapus dosa dan menutup

tubuh manusia dengan kemuliaan dan kekudusan-Nya. Sehingga manusia bisa di

layakkan kembali berjumpa dengan Allah.

Korban Penghapus Dosa Dalam Perjanjian Lama

Orang Israel di perbudak di Mesir selama empat ratus lima puluh tahun

lamanya. Lalu Allah mengutus Musa untuk mengeluarkan Bangsa Israel dari

Mesir. Musa menuntun orang Israel menuju tanah Perjanjian yaitu Kanaan, tanah

yang telah di janjikan Allah kepada bangsa Israel melalui Abraham. Sebelum

mereka sampai di tanah Perjanjian, mereka harus melewati padang gurun. Di

padang gurun inilah Allah memberikan perintah-perintah-Nya kepada bangsa

Israel.

Allah mengangkat Harun sebagai Imam yang akan membakar korban di

hadapan-Nya: “Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan

anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk

memegang jabatan imam bagi-Ku – Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab,

Abihu, Eleazar dan Itamar”. Salah satunya adalah korban penghapus dosa. “10

Kemudian haruslah kau bawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu

haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu

jantan itu. 11 Haruslah kau sembelih lembu jantan itu di hadapan TUHAN di depan
7

pintu Kemah Pertemuan. 12 Haruslah kau ambil sedikit dari darah lembu jantan

itu dan kau bubuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah

selebihnya haruslah kau curahkan pada bagian bawah mezbah. 13 Kemudian kau

ambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang

dan segala lemak yang melekat padanya, dan kau bakarlah di atas mezbah. 14

Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kau bakar habis

dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.” (Keluaran 29:10-

14)

Namun lembu yang adalah korban penghapus dosa ini bukanlah korban

yang sempurna. Karena setiap tahun mereka terus mengorbankan korban ini di

hadapan Allah. Paulus menyatakan bahwa korban yang di persembahkan setiap

tahun oleh imam hanyalah bayangan atau gambaran keselamatan yang

sesungguhnya yang akan datang; “1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat

bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari

keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun

terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan

mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. 2 Sebab jika hal itu

mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang

melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk

selama-lamanya.” (Ibrani 10:1-2)

Yesus adalah Korban Keselamatan yang Sempurna

Karena kasih Allah kepada ciptaan-Nya yang sungguh besar, Ia rela

memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk jadi korban keselamatan dan

penghapus dosa bagi manusia yang percaya kepada-Nya (Yesus). ”Karena begitu

besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
8

yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,

melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

Pengorbanan Ishak yang di lakukan oleh Abraham, merupakan gambaran

tentang Allah yang mengorbankan Anak tunggal dan di kasihi yaitu Yesus

Kristus, Firman-Nya: ”Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi,

yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai

korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”

(Kejadian 22:2).

Yesus adalah korban yang sempurna, dan hanya satu kali untuk selamanya.

Berbeda dengan hewan korban dalam PL yang terus dilakukan tiap tahun “Dan

karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-

lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.” (Ibrani 10:10). Oleh sebab itu

Yesus merupakan korban yang sangat sempurna untuk menghapus dosa manusia,

dengan mempersembahkan tubuh-Nya sekali untuk selamanya.

Manusia Mengalami Keselamatan

Untuk mengalami keselamatan yang telah Allah siapkan di dalam Yesus

Kristus, manusia hanya di tuntut untuk mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan

percaya bahwa Allah telah membangkitan Yesus dari antara orang mati. “9Sebab

jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya

dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,

maka kamu akan diselamatkan. 10 Karena dengan hati orang percaya dan

dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10:9-

10).

Paul I. Shin dalam bukunya berjudul Kabar Untuk Keselamatan menulis:

“Kita harus mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Tuhan kita. Artinya,
9

Yesus adalah Tuhan dari ke1hidupan kita, Tuhan atas semua yang kita miliki, dan

Tuhan atas waktu kita.”2

Keselamatan yang di terima tersebut merupakan anugerah pemberian Allah,

bukan hasil usaha perkerjaan manusia. “8Sebab karena kasih karunia kamu

diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9itu

bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-

9).

Hal yang Didapat Setelah Percaya dan di Selamatkan

Yang percaya kepada Yesus tidak di hukum “Barangsiapa percaya kepada-

Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah

hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” (Yohanes

3:18)

Dibangkitkan dan mendapat tempat di sorga “4Tetapi Allah yang kaya

dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada

kita, 5telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah

mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan

– 6dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan

tempat bersama-sama dengan Dia di Sorga,” (Efesus 2:4-6).

Semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-

anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Yohanes 1:12).

Menjadi Ciptaan Baru “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan

baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2

Korintus 5:17)

2
Paul I. Shin, Kabar Untuk Keselamatan, (Dallas: AGM (Misi Injili Yang Berlimpah), 27.
10

Menerima Roh Kudus, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh

Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di

seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (KPR 1:8)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan

mengenai Keselamatan Dalam Yesus Kristus yaitu bahwa manusia, sejak zaman

manusia pertama yakni Adam dan Hawa, telah jatuh dalam dosa oleh karena

pilihan manusia yang salah dengan melanggar perintah Allah. Manusia memakan

buah pengetahuan yang baik dan yang jahat yang dilarang oleh Allah untuk

dimakan. Sebab ketika manusia memakannya pastilah mati dan kematian itulah

yang membuat sehingga manusia menjadi berdosa dan kehilangan kekudusan

Allah dari dirinya (Rm. 3:23).

Dosa membuat manusia terpisah dengan Allah dan manusia tidak bisa

mencapai Allah, karena perseteruan yang terjadi antara manusia dengan Allah.

Dosa membawa manusia kepada kebinasaan dan hukuman kekal Allah. Namun

karena kasih Allah yang sangat besar terhadap manusia yang diciptakan istimewa

yakni segambar dengan Allah, sehingga Allah mengambil inisiatif untuk

melepaskan dan menyelamatkan manusia dari kebinasaan dan hukuman kekal

Allah yang akan ditimpahkan kepada manusia oleh karena dosa manusia itu

sendiri.

Allah mengutus putra-Nya yang tunggal turun ke bumi untuk

mengorbankan nyawa-Nya diatas kayu salib untuk menebus seluruh dosa umat

manusia. Dengan begitu, manusia sudah sepenuhnya bebas dari dosa yang

mengekang, dan manusia sudah menjadi ciptaan baru sepenuhnya. Keselamatan

11
12

tersebut murni sepenuhnya adalah pemeberian dari Allah. Tidak adanya hasil dari

kerja keras manusia yang sanggup memberikan keselamatan yang kekal tersebut.

Manusia yang telah ditebus dosanya, memperoleh tempat yang spesial yang

Tuhan telah siapkan disorga. Sebagai manusia yang sudah menerima keselamatan

tersebut juga, telah menerima kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Karena

sesungguhnya setiap manusia yang telah mendengar dan menerima keselamatan

tersebut, ia adalah ciptaan yang baru (2 Korintus 5:17).


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Harnold Abel, Pemahaman tentang Allah dan Keselamatan, Jakarta: PGI,1997

John F Walvoord, Yesus Kristus Tuhan Kita, Surabaya: Yakin, 1969

Paul I. Shin, Kabar Untuk Keselamatan, Dallas: AGM (Misi Injili Yang Berlimpah),

2015

13

Anda mungkin juga menyukai