Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama paling sedikit empat ribu tahun dari sejarah yang tercatat, manusia
telah menantikan dengan berbagai taraf pengharapan serta semangat yang besar
akan kedatangan suatu pribadi yang agung, yang dijanjikan oleh Allah bangsa
Israel. Dan akan membawa daai bagi seluruh umat manusia. Dua ribu tahun yang
lalu seorang laki-laki bernama Yesus dari Nazaret keluar dari Bukit Yudea
memasuki suatu lembaran sejarah yang gelap dan menyatakan bahwa Dialah
orang itu. Ribuan orang percaya kepadaNya, tetapi yang lainnya, termasuk kaum
beragama dari bangsaNya sendiri, yaitu Bangsa Israel menolak Dia dan
menuduhNya sebagai seorang penipu1.
Selama dua puluh abad Yesus telah menjadi seorang tokoh yang paling
banyak diperdebatkan dalam lembaran-lembaran kesustraan dan sejarah. Nama-
Nya telah dipakai orang untuk melakukan perbuatan baik maupun perbuatan
jahat yang luar biasa. Peperangan telah terjadi demi Nabi Yahudi yang lembut ini.
Tetapi ajaran-ajaranNya tentang moral dan susila digolongkan sebagai ajaran-
ajaran yang paling membawa kedamaian dana gung dalam sejarah.
Melalui makalah ini, Penulis akan memaparkan tentang “PENGHUKUMAN”
dalam Eskatologi atau kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.
B. Rumusan Masalah
Apa itu Penghukuman
Apa Bentuk-Bentuk Penghukuman yang terjadi
Bagaimana Penghukuman dalam Eskatologi

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui Apa itu Penghukuman
Untuk mengetahui bentuk Penghukuman yang akan terjadi pada saat
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya

1
Hal Lindsey, Penggenapan Janji-janji Allah, (Bandung; Kalam Hidup, 1982), 5
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENGHUKUMAN

a. Menurut KBBI
Hukuman adalah : peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat,
yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah, undang-undang, peraturan, dan
sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat, patokan (kaidah,
ketentuan) mengenai peristiwa (alam dan sebagainya) yang tertentu, keputusan
(pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan); vonis2
b. Menurut Ensiklopedia Masa Kini
Diantara kata-kata Alkitab yang yang terpenting dihubungkan dengan
hukuman adalah kata yang mempunyai akar sylm yang berarti “Mengganti
kerugian ” atau “memperbaiki keseimbangan” kata ini dipakai khusus dalam
bidang hukum. Seperti jelas dalam surat-surat Amarna tertentu. Pangkal kata
lainnya ykkh berarti “mengadili” atau “menghakimi” . pangkal kata ysr lebih luas
dipakai dalam arti hukuman. Menarik sekali bahwa dalam Bahasa Ugarit (Tulisan
Kuno berbentuk baji dari Kanaan) kata ini ada dalam arti pengajaran dan juga
dalam bahasa Ibrani.3
Selain itu kata dike adalah kata yang umum bagi penghakiman atau pengadilan
dan dapat juga memiliki arti kedua yakni hukuman4.
c. Menurut Pengertian Umum
Penghukuman atau yang lebih dikenal dengan pemidanaan atau dengan bahasa
lainnya disebutkan pertanggungjawaban pidana, diartikan oleh Rescue Pound
sebagai suatu bentuk kewajiban untuk membayar pembalasan yang akan diterima
pelaku dari seseorang yang telah dirugikan. Menurutnya juga bahwa
pertangungjawaban yang dilakukan tersebut tidak hanya menyangkut masalah

2
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hukum
3
J D Douglas Enslikopedia Alkitab Masa Kini, ( )471
4
Ibid,. 470
3

hukum semata akan tetapi menyangkut pula masalah nilai-nilai moral ataupun
kesusilaan yang ada dalam suatu masyarakat5

B. BENTUK PENGHUKUMAN PADA SAAT KEDATANGAN NYA


Empat tingkat penghukuman yang yang terjadi di Hades yang dijatuhkan atas
jiwa-jiwa sesuai dengan perbuatan mereka dalam kehidupan selama dibumi
 Hukuman Tingkat Pertama
Rasa panas adalah satu bagian dari siksaan; tubuh yang diremukkan
adalah bagian yang lain dari siksaan. Anggota-anggota tubuh akan hancur oleh
tekanan antara kedua batu yang dipanaskan. Tekanan itu cukup kuat untuk
menghancurkan tulang-tulang rusuk dan organ-organ dalam. Ketika
tengorokan diremukkan, bola mata melompat keluar dan semua cairan dalam
tengorokan itu menyembur keluar.6 Itulah hukuman yang akan diberikan
kepada orang yang semasa hidupnya tidak percaya kepada Yesus.
 Hukuman Tingkat Kedua
Hukuman tingkat ke dua dijelaskan melalui Kisah orang kaya dan Lazarus
yang miskin dalam Lukas 16 : 19-31 , cerita ini dengan jelas mengambarkan
kisah penghukuman yang menyedihkan di Hades7
 Hukuman Tingkat ketiga
Hukuman tingkat ke tiga dan ke empat disediakan untuk mereka yang
berbalik melawan Allah, yang hati nuraninya tercemar, menghujat Roh
Kudus dan memnganggu pembangunan dan perluasan kerajaan Allah. Lebih
jauh lagi,siapapun yang telah menganggap gereja Tuhan “sesat” tanpa bukti
yang sah juga menerima penghukuman8. Adapun dalam hukuman ke tiga ini,
manusia akan mengalami siksaan yang kejam, dimana daging-daging mereka
akan diiris dari ujung-ujung jari sampai organ-organ bagian dalam tampak
dan biji mata ditusuk9 mereka akan diperlakukan seperti sampah dimana
tulang-tulang yang remuk kulit-kulit yang pecah.

5
http://peunebah.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-dasar-hukum-penghukuman.html
6
Rev.Jaerock Lee, NERAKA, (JAKARTA 2004 ),58
7
Ibid,.59
8
Ibid,. 65
9
Ibid,. 68
4

 Hukuman Tingkat keempat


Kita telah melihat bahwa Hukuman tingkat pertama, kedua dan ketiga di
Hades sangat mengerikan dan kejam melampaui yang dapat kita bayangkan.
Hukuman tingkat ke empat ditujukan kepada yang melakukan dosa yang tak
dapat diampuni.
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa beberapa dosa dapat diampuni
melalui perbuatan. Sementara itu, ada jenis-jenis dosa yang tidak dapat
diampuni, jenis-jenis dosa yang membawa Anda pada kematian (Mat 12:31-
32; Ibr 6:4-6;1 Yoh 5: 16 ) orang-orang yang menghujat Roh Kudus, yang
dengan sengaja melakukan dosa,padahal sudah mengetahui kebenaran, dan
hal semacam yang tergolong pada dosa-dosa ini akan masuk ke bagian Hades
yang terdalam10
Mereka mengkhianati Allah dan tidak dapat menerima roh pertobatan.
Dengan kata lain, orang-orang semacam itu tidak akan dapat bertobat dari
dosa-dosa mereka. dengan demikian, sesudah kematian, “orang-orang
Kristen” ini akan menerima hukuman yang lebih berat daripada mereka yang
tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi dan mereka
akan berakhir di Hades11
Jiwa-jiwa yang menerima hukuman tingkat keempat tidak hanya
melakukan dosa-dosa yang tidak dapat diampuni, tapi hati nurani mereka
juga gelap. Beberapa diantara mereka telah sepenuhnya menjadi budak iblis
dan setan-setan yang menantan Allah dan dengan keji melawan Roh Kudus;
seolah-olah mereka sendiri menyalibkan Yesus dikayu salib12

Selain dari keempat bentuk hukuma yang diterima oleh orang- yang tidak
percaya kepada Tuhan selama dibumi, berikut akan dijelaskan juga bagaiman
orang-orang yang diberi hukuman ketika menghujat Roh Kudus.
Dalam Matius 12:31-32 Yesus berkata kepada kita, “sebab itu Aku
berkata kepadamu; segala dosa dan hujat manusia pasti akan diampuni,
tetapi hujat terhadap Roh Kusus,tidak akan diampuni.”

10
Ibid,.78
11
Ibid,.79
12
Ibid,.82
5

C. PENGHUKUMAN DALAM ESKATOLOGI

Dalam jawaban Tuhan Yesus ada satu hal yang sangat jelas; hidup di
dunia ini tidak akan menjadi mudah. Hampir-hampir tidak dapat dipercaya
bahwa masa-masa sulit akan datang. Tuhan Yesus mengatakan bahwa hari-
hari itu akan menjadi hari-hari mengerikan yang tiada taranya. Tidak ada suatu
apapun dalam sejarah dunia pada masa yang sudah lampau yang dapat
dibandingkan dengan apa yang akan dialami oleh umat manusia. “sebab pada
masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi
sejak awal dunia sampai sekarangdan yang tidak akan terjadi lagi” (Matius
24:21)13
Yesus mengajarkan bahwa ganjaran bagi manusia didasarkan pada
sikap mereka terhadap diri-Nya sendiri. Inilah intisari dari Injil. Keselamatan
yang pertama-tama berkaitan dengan akhir zaman dan yang mencakup jalan
keluar dari hukuman Allah pada hari penghakiman, ialah karunia Allah yang
harus diterima melalui iman kepada Kristus dan penundukan diri kepada ke-
Tuhan-an-Nya. Eskatologi yang sudah diwujudkan terlihat dalam hal, bahwa
penghakiman yang termasuk peristiwa-peristiwa akhir zaman pada intinya
terjadi dalam dunia ini. Orang yang tidak percaya berada dalam hukuman;
penghakiman sungguh sudah terjadi, walaupun hukumannya belum
diterapkan. Orang percaya takkan mengalami hukuman, sebab dia sudah
pindah dari dalam maut (yaitu hukuman) ke dalam hidup14
Dengan kedatangan Kristus, masa seribu tahun dimulai di bumi ini dan
kemudian diikuti penhakiman takhta putih besar. Penghakiman itu yang akan
menentukan seseorang masuk ke sorga atau neraka dan mendapat upah atau
hukuman-akan mengadili setiap orang menurut perbuatan semasa hidupnya.
Dengan demikian, sebagian orang akan menikmati kebahagiaan yang kekal di
surga dan yang lain akan dihukum selamanya di neraka15

13
Charles C Ryrie “Waktunya sudah dekat “ (Bandung Kalam Hidup,2004),25

14
Janjum Seby Manafe, ESKATOLOGI,(STTE Tanjung Enim),32
15
Rev.Jaerock Lee, NERAKA, (JAKARTA 2004 ),115
6

Adapun penghukuma yang terjadi dalam masa kedatangan Tuhan


Yesus yang kedua yaitu :
 Jiwa-Jiwa yang tidak diselamatkan masuk ke Nereka sesudah
penghakiman .“orang-orang mati” disini mengacu kepada semua orang
yang tidak menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka atau iman
mereka telah mati dihakimi menurut perbuatan-perbuatan jahat mereka
dan akan menerima berbagai jenis hukuman menurut bersarnya dosa-
dosa mereka, selama-lamanya di neraka.16
 Lautan Api dan Lautan Belerang yang Menyala-nyala. Di Hades, jiwa-
jiwa hanya dapat memohon,menyalahkan dan meratap. Sesudah
dilemparkan kedalam lautan api, mereka tidak dapat memikirkan apa
pun yang lain karena penderitaan dan kesakitan yang tak pernah
berakhir. Hukuman-hukuman di Hades relatif ringan bila dibandingkan
dengan h ukuman-hukuman di lautan api. Hukuman-hukuman di lautan
api tak terbayangkan sakitnya. Begitu menyakitkan, sehingga kita tidak
dapat mengerti atau membayangkan dengan kemampuan kita yang
terbatas.17
 Mereka yang tetap tinggal di Hades bahkan sesuda penghakiman.
Artinya orang-orang yang diselamatkan dari zaman Perjanjian Lama
sesudah berada di pangkuan Abraham sampai Yesus Kristus
dibangkitkan.
 Roh-roh jahat Dipenjarakan di Jurang Maut. Menurut kamus Webster’s
New World Collage istilah “Abyss-Jurang Maut” didefinisikan sebagai
“Jurang yang tak berdasar”,”jurang yang sangat dalam”, atau “Segala
sesuatu yang terlalu dalam untuk diukur”. Dalam pengertian Alkitab,
jurang maut adalah bagian yang paling dalam dan paling rendah di
neraka. Tempat itu disediakan hanya untuk roh-roh jahat dan bukan
untuk manusia. Dalam Wahyu 20 : 1-3 adalah gambaran tentang akhir
dari tujuh masa kesusahan besar. Sesudah kedatangan Yesus Kristus,
roh-roh jahat akan mengendalikan dunia selama tujuh tahun, dan pada
masa itu akan terjadi perang Dunia III dan bencana-bencana lain di

16
Ibid,.116
17
Rev.Jaerock Lee, NERAKA, (JAKARTA 2004 ),121
7

seluruh dunia. Sesudah masa kesusahan besar, datanglah kerajaan


seribu tahun, dan pada masa itu roh-roh jahat dipenjara di jurang
maut. Menjelang akhir dari masa seribu tahun, roh-roh jahat dilepaskan
untuk waktu yang singkat dan ketika penghakiman takhta putih besar
selesai, mereka akan dipenjara lagi di jurang maut dan kali ini untuk
selama-lamanya. 18

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Jelas bahwa kejahatan dan hukuman bukan hanya diikat dengan ilmu
hukum biasa, tetapi juga dengan yang ilahi. Kejahatan yang dilakukan
terhadap manusia atau miliknya menjadi kejahatan terhadap Allah, dan harus
dihukum baik oleh yang berkuasa atau oleh Allah. Pelanggaran terhadap
penetapan-penetapan keagamaan harus juga dihukum oleh Allah. Cara hidup
yang jelek ditolak oleh Allah dan dihukum. 19
Pengajaran tentang akhir jaman atau Eskatologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang
berdasarkan apa yang Alkitab ajarkan, baik yang menyangkut pribadi atau
individu manusia maupun yang berlaku umum atau dunia, yang meliputi
peristiwa tentang kedatangan Kristus kedua kali ke dunia, kebangkitan orang
percaya dan pengangkatan gereja, tahta pengadilan Kristus, antikristus dan
masa kesengsaraan, Kerajaan Seribu Tahun, kebangkitan orang mati dan
penghakiman yang akan datang, serta langit dan bumi yang baru. Secara
ringkas, eskatologi berarti pengajaran atau doktrin teologi tentang akhir jaman.

18
Ibid,.127
19
Enslikopedia Alkitab Masa Kini, Hal 471

Anda mungkin juga menyukai