Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KLIPING AGAMA KRISTEN

( Bab I,II,III )

Nama : Michael Boris S.S


Kelas : IX – C
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………….i

Daftar Isi………………………………………………………………………………ii

BAB 1 Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru………………………..1-3

BAB 2 Mengenal Gerejaku……………………………………………………4-6

BAB 3 Gereja yang Hidup di Dunia……………………………………….7-9

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….10
Bab I ( Gereja Sebagai Umat Allah Yang Baru )

A. Gereja Gedungnya atau Orangnya?


Empat puluh hari setelah Yesus naik ke surga, murid-murid-Nya berkumpul di
sebuah rumah di Yerusalem. Tiba-tiba angin kencang bertiup di ruangan yang
terkunci itu. Lalu lidah api yang berkobar-kobar turun diatas kepala para murid.
Sebuah kejadian aneh dialami oleh para murid. Mendadak mereka berkata-kata
dalam berbagai Bahasa asing.
Yerusalem saat itu penuh sesak dengan orang-orang dari berbagai negri. Orang
banyak datang ke kota itu untuk merayakan hari Pentakosta atau perayaan syukur
untuk panen mereka di Bait Suci di kota itu. Orang-orang itu berasal dari
Partia,Media,Elam,Mesopotamia,Yudea,Kapadokia,Pontus dan Asia,Frigia dan
Pamfilia,Mesir,Libia,Roma,Kreta,Arab,DLL.
Mereka orang-orang Yahudi maupun bangsa-bangsa lain yang memeluk agama
Yahudi. Semua Terheran-heran.
“Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam
Bahasa kita sendiri, yaitu Bahasa yang kita pakai di negri asal kita?”(Kis. 2:7-8.)
Apa yang disaksikan oleh orang banyak itu tidak lain adalah bukti bahwa Yesus
yang disalibkan dan yang telah bangkit dan naik ke surga itu, sungguh-sungguh
berkuasa. “Jadi apa yang harus kami lakukan?” tanya orang banyak itu.
Petrus menjawab, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus”(ay.38).
Ternyata Gereja tidak pertama-tama dibentuk oleh Gedung nya. Gereja, seperti
yang dikatakan dalam kata-kata nyanyian pembukaan, terutama sekali adalah
orangnya. Dapatkah Gedung-gedung gereja itu disebut sebagai “Gereja”? Sudah
tentu tidak! Gereja tanpa orangnya bukanlah gereja. Hal. 1
B. Makna Gereja
Apakah arti “Gereja” , kata “Gereja” dalam Bahasa Indonesia berasal dari
sebuah kata dalam Bahasa Portugis yaitu igreja. Kata igreja dalam Bahasa Portugis
ini dekat sekali dengan kata iglesia dalam Bahasa Spanyol yang mempunyai arti
yang sama,yaitu “Gereja”. Kata iglesia ini dapat ditelusuri kembali ke kata aslinya
dalam Bahasa Yunani yaitu ekklesia.
Kata ekklesia berasal dari dua kata, yaitu ek dan klesia. Kata ek berarti “keluar”.
Sementara itu, kata klesia berasal dari kata kerja kalein yang berarti “memanggil”.
Dengan demikian, kata ekklesia mengandung arti “dipanggil keluar”. Artinya,
anggota-anggota gereja adalah orang-orang yang dipanggil untuk keluar dari
lingkungannya, dari sanak keluarganya, dari kaum kerabatnya, untuk menjadi
bagian dari sebuah komunitas baru yang bernama gereja.

C. Umat Allah yang Baru


Nabi Yeremia menubuatkan bahwa Allah akan mengadakan suatu perjanjian
yang baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, yaitu Umat Allah. Perjanjian ini
tidak dibuat dalam loh batu, melainkan yang dituliskan dihati mereka. Artinya,
perjanjian Allah yang lama akan diperbarui dengan sebuah perjanjian yang baru.
Hukum Taurat seringkali malah dijadikan sebagai senjata untuk menghakimi
orang lain. Dimasa Perjanjian Baru, ketika Tuhan Yesus melayani orang banyak,
banyak ahli Taurat yang mengecamnya karena Tuhan Yesus hari Sabat (ul. 9:18;
31:29; Hak. 6:1; 10:6, DLL). Taurat yang seharusnya digunakan untuk menjadi
penuntun menuju kehidupan yang lebih baik, malah lebih sering menghadirkan
masalah dalam kehidupan Bersama karena digunakan secara keliru.
Karena itulah, melalui Nabi Yeremia, Tuhan Allah mengatakan bahwa ia akan
menaruhkan Taurat-Nya dibatin mereka dan menuliskan hokum-Nya di hati
mereka. Dengan demikian, Umat Allah akan selalu mengingat hokum-hukum-Nya.
Umat Allah pun akan memberlakukan hokum itu dengan hati,bukan sekedar
mengikuti aturan-aturan hokum dengan membabi buta (bdk. 2Kor. 3:6)
Hal. 22
D. Pergumulan Gereja
1.Gereja yang Terbuka
Gereja perdana adalah gereja yang terbuka. Gereja ini terdiri dari orang-orang
dari berbagai daerah di seluruh dunia. Pada mulanya murid-murid Yesus hanya
terdiri dari orang-orang Yahudi, bahkan hanya dari satu daerah saja yaitu Galilea,
gereja perdana sudah terdiri dari orang-orang yang berasal dari latar belakang
Bahasa dan budaya yang berbeda.
Gereja perdana juga terbuka bagi kepemimpinan perempuan. Banyak tokoh
perempuan yang berkiprah di gereja perdana, seperti Lidia.
Gereja juga menerima orang yang cacat, yang tidak sempurna, untuk menjadi
anggotanya. Dalam Kisah 8:27-40 dikisahkan bahwa Filipus membaptiskan
seorang sida-sida Etiopia. Sida-sida adalah laki-laki yang dikebiri. Dalam aturan
keagamaan Yahudi, orang yang dikebiri dilarang masuk ke Bait Suci dan
mempersembahkan korban.

2. Pemahaman tentang Ajaran yang Benar


Selain eksklusivisme kesukuan, mungkin ada gereja-gereja tertentu yang
menganggap dirinya yang paling benar dan paling suci. Di daerah Pegunungan
Appalachia di Amerika Serikat, ada sekelompok orang Kristen yang percaya bahwa
mereka dapat menguji iman mereka dengan memegang ular-ular yang sangat
berbisa. Hal ini didasarkan pada Markus 16:17-18.

3. Gereja yang Gagal Menjadi Teladan


Mahatma Gandhi, seorang tokoh kemerdekaan India, sering membaca Alkitab,
khususnya kitab Injil Matius. Ia sangat tertarik oleh ajaran-ajaran Yesus yang
terdapat dalam khutbah di Bukit. Gandhi tinggal dan bekerja di Afrika Selatan. Ia
ingin sekali berkenalan dengan Yesus yang digambarkan didalam Alkitab.

Hal. 3
BAB II ( Mengenal Gerejaku )

A. Gereja yang Terpecah-pecah: Perpecahan Pertama


Tampaknya sejak awal sekali Tuhan sudah menyadari bahwa murid-murid-Nya
akan terancam perpecahan. Doa-Nya menunjukkan bahwa kesatuan murid-murid
dan pengikut-Nya sangat penting karena kesatuan itu mencerminkan kesatuan
Yesus dengan Bapa-Nya di surge, dan dengan kesatuan itu juga para murid
memberikan kesaksian mereka kepada dunia.
Namun pada kenyataannya kita juga melihat bahwa perpecahan tetap terjadi.
Dalam Kisah Para Rasul pasal 15 kita menemukan bagaimana gereja perdana
diperhadapkan dengan sejumlah pertanyaan yang berat, yang mengancam gereja
untuk terpecah.
Karena itulah pada sekitar tahun 50 M. diadakan persidangan di Yerusalem
yang dikenal sebagai konsili Yerusalem atau Konferensi Apostolik. Pada akhir
persidangan itu dicapai kesepakatan untul memberlakukan peraturan minimal
untuk orang Kristen, yaitu : mereka harus menjauhkan diri dari
1.Makanan yang dipersembahkan kepada berhala,
2.darah,
3.Daging binatang yang dicekik, dan
4.Percabulan (Kis. 15:29)

B. Perpecahan-perpecahan Berikutnya
Perpecahan yang diselesaikan di konferensi di Yerusalem itu bukanlah yang
terakhir. Kita menemukan banyak perpecahan lainnya sesudah itu. Di Korintus
terjadi perpecahan gereja ketika orang-orang saling berkelompok berdasarkan
rasul-rasul tertentu.
Perpecahan berikutnya yang terjadi di Korintus ialah ketika anggota-anggota
jemaat disana membangga-banggakan diri mereka berdasarkan karunia-karunia
roh yang mereka miliki (1 Kor. 12:9-27)

Anda mungkin juga menyukai