Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN GEREJA DI DUNIA

NAMA : MARIA ANGELA BOLING SAU


KELOMPOK : B

KATEKESASI TAHUN 2021/2022


TIBERIAS TUAKS DAUN MERAH
Kata Pengantar

Segala rasa Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha kuasa, kerena atas
berkat-nya , saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, guna menyelesaikan
tugas katekasasi dan mendapatkan nilai.Saya menyadari mungkin dalam isi makalah ini jauh
dari kata Sempurna dikerenakan Keterbatasan saya dalam kemampuan saya , oleh karena itu
saya membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak .

Kupang 10 Juli 2022

Maria A. Boling Sau


DAFTAR ISI:

 Kata Pengantar ............................................................................


 Daftar Isi......................................................................................
 BAB I………………………………………………………………………………………….
 Pendahuluan…………………………………………………………………………..
 Pengertian Gereja ......................................................................
 BAB II ………………………………………………………………………………………
 Isi…………………………………………………………………………………………….
 Gereja mula-mula ...................................................................
 Tantangan Jemaat mula-mula ..................................................
 Gereja masa kini .......................................................................
 Perkembangan gereja Di Indonesia .........................................
 Jenis-jenis gereja Di Indonesia ..................................................
 BAB III…………………………………………………………………………………………
 Penutup……………………………………………………………………………………….
 Kritik dan Saran …………………………………………………………………………
 Kesimpulan ………………………………………………………………………………….
BAB I
Pendahuluan

Pengertian Gereja

Gereja dalam berasal dari kata "igreja" dalam bahasa Portugis dan bahasa Yunani berasal dari
kata "ƐKKAησia / ekklesia" dari kata kaleo yang berarti dipanggil keluar. Dalam perjanjian lama,
gereja dapat didefinisikan sebagai persekutuan orang-orang yang telah dipanggil atau
dikumpulkan. Dan dalam perjanjian baru gereja memiliki arti perkumpulan orang Kristen
sebagai jemaat untuk menyembah dan memuliakan Tuhan Yesus. Secara etimologi Gereja
dapat diartikan:

1. "Umat", atau lebih tepatnya persekutuan orang kristen. Arti ini diterima sebagai arti
pertama orang kristen. Jadi, pada awalnya gereja bukanlah sebuah gedung, melainkan
orang itu sendiri. Itulah yang disebut sebagai gereja tidak nampak.
2. "Ibadah", pertemuan/perhimpunan ibadah umat kristen. Hal ini bisa dilakukan dimana saja,
dirumah, dihotel, dilapangan maupun ditempat rekreasi.
3. "Rumah ibadah", inilah pengertian umum dari gereja itu sendiri. Gereja merupakan sebuah
rumah ibadah bagi umat kristen untuk berdoa dan bersembahyang. Gereja yang berbentuk
bangunan ini disebut gereja nampak.

Pada awalnya gereja memang berasal dari amanat agung yang diberikan oleh Tuhan Yesus
kepada murid-murid-Nya. Hal ini dijelaskan dalam (Kis. 1:1- 11), yang menceritakan sebelum
Tuhan Yesus naik ke surga, Tuhan Yesus memperintahkan kepada murid-muridnya untuk pergi
ke Yerusalem dan menunggu disana sampai Roh Kudus dicurahkan kepada mereka. Dengan
kuasa Roh Kudus itu Tuhan memperlengkapi murid-muridNya untuk menjadi saksi-saksi Kristus,
bukan hanya di Yerusalem saja, tetapi hingga ke ujung bumi. Dari situlah murid-murid Yesus
mulai berani bergerak untuk menyaksikan tentang Tuhan Yesus kepada orang orang. Pada Kisah
Para Rasul 11:26, di kota Antiokhia itulah orang percaya disebut sebagai orang kristen. Dari
Antiokhia berkembang ke Asia kecil, Yunani, Italia (Roma) dan dari kota Roma gereja
berkembang ke Eropa dan keseluruh muka bumi.

BAB II

ISI

A.) Gereja sebagai umat Allah


Gereja sebagai umat Tuhan berada dalam ruang lingkup sejarah yang luas karena
menghubungkan masa lalu dengan masa sekarang, bahkan dengan masa yang akan datang.
Gereja dikatakan terhubung dengan masa lalu karena gereja lahir sejak masa jemaat mula-
mula. Sementara, gereja dihubungkan dengan masa depan karena umat Allah adalah umat
peziarah, umat dalam perjalanan, dan akhirnya berorientasi pada akhir zaman.

B.) Gereja pada zaman Israel

Kekhususan Israel sebagai bangsa adalah kesatuannya dengan Tuhan. Selain itu, Israel juga
memandang dirinya sebagai keturunan Abraham. Bagi bangsa Israel, dasar bangsa adalah
kehidupan agama yang berdasar pada perjanjian Tuhan dengan leluhur di Gunung Sinai. Dari
perjanjian itu, YHWH menjadi "Allah Israel" dan bangsa tersebut diterima menjadi "umat
YHWH". Hal yang akhirnya menjadi ikatan kesatuan bangsa bukanlah sekadar kekerabatan
berdasarkan darah ataupun keturunan, melainkan hukum Taurat. Dari situlah lahir Yudaisme.

C.) Gereja dalam perjanjian baru

Gereja didirikan oleh karya Allah Bapa yang dilaksanakan dalam kehidupan Yesus, khususnya
saat wafat, bangkit, dan turunnya Roh Kudus. Gereja didirikan oleh Yesus Kristus melalui
seluruh kehidupan-Nya. Gereja merupakan hasil sabda dan karya Yesus. Gereja Didirikan oleh
Yesus Kristus Banyak hal yang terjadi dalam sejarah Gereja pada abad pertama. Namun
sebelum membahas hal itu, kita harus mengingat kembali awal mulanya Gereja berdiri. Ketika
membaca Alkitab, kita menemukan bahwa Tuhan Yesus mengatakan, “Dan Aku pun berkata
kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku
dan alam maut tidak akan menguasainya” (Mat. 16:18). Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di
dunia ini dan mengatakan bahwa alam maut tidak akan menguasainya. Apakah arti perkataan
Tuhan Yesus ini? Hal ini adalah jaminan yang diberikan kepada Gereja-Nya dan memang
jaminan ini sudah dibuktikan kebenarannya di sepanjang sejarah Gereja pada satu abad
pertama. Begitu banyak hal yang terjadi dan kalau dilihat dari kacamata dunia, seharusnya
Gereja tidak dapat bertahan sama sekali. Dikatakan bahwa Gereja pada abad pertama berdiri
menghadapi begitu banyak tantangan, yaitu serangan dari ajaran-ajaran sesat yang menyusup
ke dalam Gereja, penolakan-penolakan dari agama-agama lain, perpecahan di dalam Gereja
sendiri, dan tekanan serta penganiayaan dari politik atau negara. Namun sejarah mencatat
bahwa ketika Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus mengalami tantangan-tantangan ini,
Gereja terus dipelihara oleh Tuhan sendiri sehingga bukan saja bisa bertahan tetapi malah
berkembang dengan pesat. Apakah yang menyebabkan hal ini bisa terjadi? Orang dunia banyak
menanyakan apa rahasia di balik hal ini? Mari kita mempelajarinya dengan saksama sehingga
kita, sebagai Gereja di abad ke-21, juga dapat meneruskan perjuangan Gereja yang sudah
dimulai dengan sangat baik di dalam pemeliharaan Tuhan. Hal ini diperlukan demi melanjutkan
sejarah Gereja sampai pada generasi yang akan datang sehingga kita dipakai Tuhan menjadi
mata rantai yang meneruskan pekerjaan Tuhan melalui Gereja-Nya dan bukan menjadi
pemutus rantai sejarah Gereja

Dengan kebangkitan Yesus, gereja mula-mula mulai menyadari bahwa Allah berkarya dalam
bentuk yang sungguh-sungguh berbeda dari perkiraan mereka. Gereja bertugas menghadirkan
"tanda" kerajaan Allah. Menurut perjanjian baru, percaya pada Allah dan gereja artinya gereja
adalah persekutuan orang beriman

Gereja Mula-Mula

Gereja dimulai 50 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30-34 Masehi). Gereja
("kumpulan yang dipanggil keluar") secara resmi dimulai. Gereja pada masa itu biasa disebut
sebagai Gereja abad pertama. Pentobat-pentobat pertama kepada kekristenan adalah orang-
orang Yahudi atau penganut penganut Yudaisme, dan gereja, yaitu persekutuan orang-orang
yang mengaku Yesus sebagai Tuhan itu, berpusat di Yerusalem.

Kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi,
Saduki, atau Eseni. Namun, apa yang dikhotbahkan para rasul berbeda secara radikal dari apa
yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus diberitakan sebagai "Mesias"
atau Juruselamat orang Yahudi, yaitu Raja yang Diurapi, yang telah dinubuatkan kedatangannya
untuk menggenapi Hukum Taurat dan mendirikan Perjanjian Baru yang berdasarkan pada
kematianNya. Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh Mesias mereka sendiri,
membuat banyak pemuka Yahudi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul, yang
kemudian dikenal sebagai Paulus, dari Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan "Jalan"
itu sebelum ia sendiri akhirnya menjadi penganut Kristus yang sangat gigih.

Periode gereja mula-mula dimulai sejak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus dan lain-
lainnya dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya Kaisar Konstantinus I, kurang
lebih tahun 33 hingga 325. Pada periode ini gereja dan orang orang Kristen mengalami
penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun bapak-bapak gereja mulai menulis tulisan-
tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang bermunculan diatasi.

Tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja terbuka kepada orang-orang bukan Yahudi.
Penginjil Filipus berkhotbah kepada orang-orang Samaria, dan banyak dari mereka yang
percaya kepada Kristus. Rasul Petrus berkhotbah kepada rumah tangga Kornelius yang
bukanlah orang Yahudi dan mereka juga menerima Roh Kudus. Rasul Paulus (mantan
penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke Roma sendiri
dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol.

Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab kitab Perjanjian Baru telah
lengkap dan beredar di antara gereja gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang Kristen
dianiaya oleh Roma, kadang secara acak, kadang atas perintah pemerintah.

Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hierakis seiring dengan
peningkatan jumlah. Beberapa ajaran sesat diungkapkan dan ditolak pada zaman ini, dan kanon
Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat.

Tantangan Jemaat Mula- Mula

Gereja / jemaat yang baru berdiri mengalami pertumbuhan yang luar biasa tetapi dalam
pertumbuhan mereka terdapat juga berbagai tantangan dan kesulitan yang menghalangi
pertumbuhan mereka. Walaupun dalam kesulitan mereka, gereja Tuhan terus berkembang dan
hal itu tidak terlepas dari pemeliharaan Tuhan yang selalu menyertai mereka.

1. Perintah menyembah kepada Kaisar

Kaisar Agustus memiliki kekuasaan yang sangat besar. Salah satu peraturan yang muncul pada
masa pemerintahannya adalah menyembah kepada Kaisar sebagai dewa, walaupun rakyat
masih diperbolehkan menyembah dewa kepercayaan mereka sendiri.Namun demikian terdapat
pengecualian bagi orang Yahudi yang mempunyai agama Yudaisme yang menjunjung tinggi
monotheisme, mereka tidak diharuskan menyembah kepada Kaisar. Hal ini karena Kaisar
khawatir jika para orang Yahudi malah akan memberontak.

Awalnya agama Kristen dianggap sebagai salah satu sekte dari agama Yudaisme, sehingga
mereka tidak diwajibkan menyembah kepada Kaisar. Tetapi setelah orang Yahudi secara
terbuka memusuhi orang Kristen, agama Kristen dianggap sebagai agama baru. Oleh karena itu,
mereka dikenai kewajiban menyembah Kaisar sebagai dewa. Bagi mereka yang tidak patuh
pada perintah ini, mendapat hukuman dan penganiayaan yang sangat berat.

2. Ajaran Montanus / Montanisme

Montanisme adalah sebuh gerakan sektarian Kristen perdana pada pertengahan abad ke-2
Masehi, yang dinamai seturut pendirinya Montanus. Gerakan ini berkembang umumnya di
daerah Frigia dan sekitarnya; di sini sebelumnya pengikutnya disebut Katafrigia. Namun
gerakan ini merebak cepat ke wilayah-wilayah lain di Kekaisaran Romawi, dan pada suatu masa
sebelum agama Kristen ditolerir atau dianggap legal. Meskipun Gereja Kristen arus utama
menang atas Montanisme dalam beberapa generasi, dan mencapnya sebagai sebuah ajaran
sesat, sekte ini bertahan di beberapa tempat terisolir hingga abad ke-8. Sebagian orang
membuat paralel antara Montanisme dan Pentakostalisme (yang disebut sebagian orang Neo
Montanisme). Montanis yang paling terkenal jelas adalah Tertulianus, yang merupakan penulis
gereja Latin paling terkemuka sebelum ia beralih ke Montanisme. Penganut paham
Montanisme disebut dengan Montanis

3.Ajaran Marsion / Marsionisme

Marsionisme adalah ajaran yang dianggap sesat oleh Gereja-gereja resmi di Abad kedua,
didirikan oleh seseorang yang bernama Marsion atau Marcion. Ajarannya yang paling ditentang
oleh banyak tokoh pada waktu itu adalah mengenai pemisahan Allah Perjanjian Lama dan Allah
Perjanjian Baru. Allah Perjanjian Lama, menurutnya Allah yang adil, kurang sempurna, kejam
dan tidak berpengasihan, gemar menghukum dengan Hukum Taurat yang diturunkan kepada
Musa. Ajarannya lebih mirip pada Teologi Kristen tentang Gnostisisme. Baginya, hukum-hukum
yang terdapat dalam Perjanjian Lama terlalu berat untuk dilaksanakan manusia.

4. Ajaran Gnostik / Gnostisisme

Gnostisisme (bahasa Yunani: yvwoiç gnosis, pengetahuan) merujuk pada bermacam-macam


gerakan keagamaan yang beraliran sinkretismepada zaman dahulu kala. Secara umum dapat
dikatakan Gnostisisme adalah agama dualistik, yang dipengaruhi dan memengaruhi filosofi
Yunani, Yudaisme, dan Kekristenan.
Istilah gnosis merujuk pada suatu pengetahuan esoteris yang telah dipaparkan. Dari sana
manusia melalui unsur-unsur rohaninya diingatkan kembali akan asal-muasal mereka dari
Tuhan yang superior. Yesus Kristus dipandang oleh sebagian sekte Gnostis sebagai perwujudan
dari makhluk ilahi yang menjadi manusia untukmembawa gnosis ke bumi. Pada mulanya
Gnostisisme dianggap sebagai cabang aliran sesat dari Kekristenan, namun sekte Gnostis telah
ada sejak sebelum kelahiran Yesus. Keberadaan kaum Gnostik sejak Abad Pertengahan semakin
berkurang dikarenakan akibat dari Perang Salib Albigensian (1209-1229). Gagasan Gnostis
kembali muncul seiring dengan bertumbuhnya gerakan mistis esoteris pada akhir abad ke-19
dan abad ke 20 di Eropa dan Amerika Utara.

5 .Penganiayaan terhadap orang Kristen


Karena Salah satu bukti kesetiaan orang Kristen kepada Kristus ditunjukkan dengan secara setia
menjalankan pengajaran Alkitab dan menolak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
ajaran Alkitab. Karena sebab itulah orang-orang Kristen sering harus membayar harga yang
mahal demi kepercayaan mereka kepada Kristus, salah satunya adalah dengan penganiayaan.
Beberapa penyebab penganiayaan kepada orang Kristen antara lain:
Karena orang Kristen dituduh melakukan hal-hal yang menentang kemanusiaan, misalnya,
menolak menjadi tentara, mengajarkan tentang kehancuran dunia, membiarkan
perpecahan keluarga, dl.
Karena orang Kristen dituduh mempraktekkan immoralitas dan kanibalisme, misalnya
melakukan cium kudus, bermabuk-mabukan, dosa inses, makan darah dan daging manusia.
Tidak sedikit orang Kristen yang rela mati untuk mempertahankan iman mereka kepada
Tuhan Yesus. Seperti contohnya Stefanus yang harus mati martir dengan dirajam batu
karena memberitakan Injil yang dituduh sebagai ajaran sesat. Tetapi setelah kematian
Stefanus, orang-orang kristen menjadi menyebar ke Yudea dan Samaria. (Kis 8: 1)

Gereja Masa Kini

Gereja masa kini memang lebih modern daripada gereja mula-mula, dimana banyak sekali hal
yang diperbarui sesuai perkembangan zaman. Gereja masa kini terlihat memiliki bangunan yang
lebih megah dan indah daripada gereja mula-mula, pujian dan lagu yang lebih semangat dan
mudah dinyanyikan, musik iringan yang lebih modern dan komplit. Dilihat dari semua hal itu
gereja sekarang ini memang memiliki kemajuan yang luar biasa.

Namun melihat kondisi warga gereja masa kini mungkin mengalami kemunduran dari gereja
mula-mula. Beberapa warga gereja masa kini menganggap datang ke gereja hanya sebuah
rutinitas saja. Ke gereja yang seharusnya dilakukan sebagai kesempatan memuji dan
memuliakan Tuhan malah dilalaikan.

Perkembangan Gereja Di Indonesia

Perkembangan gereja di Indonesia tidak lepas dari sejarah Indonesia dimana Indonesia (dulu
Nusantara) didatangi oleh pedagang-pedagang Eropa dan adanya hubungan perdagangan
antara rakyat Indonesia dengan bangsa Eropa. Tidak hanya itu, Indonesia pun sempat memiliki
pengalaman pahit dibawah penjajahan bangsa Eropa. Hal itu memberikan kesempatan bagi
Bangsa Eropa untuk memperkenalkan kekristenan di Indonesia.

A.) Zaman Kekuasaaan Portugis


1. Agama Kristen juga disebarluaskan didorong oleh negara, ordo-ordo, dan gerakan "misi"
2. Agama Kristen disebarkan oleh para pencari rempah rempah dari Eropa
3. Fransiskus Xaverius adalah seorang pionir misionaris kristen dan salah satu pendiri serikat
Yesus (ordo Yesuit)
4. Pada zaman Portugis, Injil disebarluaskan di Maluku, Sulawesi Utara, NTT, Jawa Timur, dan
Kalimantan Selatan
5. Portugis datang ke Indonesia dengan tujuan, God. Gold and Glory. Jadi, bangsa Portugis
datang bukan hanya untuk mencari kekayaan maupun kejayaan tetapi juga untuk
pekabaran Injil. - Sekitar tahun 1600, pekabaran Injil beralih pada orang orang Belanda

B.) Zaman Kekuasaan Belanda

1. Agama Kristen disebarluaskan oleh VOC yang memiliki kuasa penuh atas daerah jajahannya
Tahun 1612, datang pendeta pertama tiba di Ambon. Namun daerah pedalaman masih
kurang mendapat perhatian Pada tahun 1700-an jumlah jemaat menjadi 33.000 jiwadari
16.000 jiwa pada zaman Portugis
2. Strategi yang terpenting adalah menerjemahkan Alkitab kebahasa Melayu, dengan kitab
pertama yaitu "Matius"
3. Hasil pekabaran Injil melahirkan banyak gereja, seperti GPI, HKPB, GBKP, GMI, GKE, GKP.
GKJW, dan beberapa gereja pentakostal lainnya

Jenis Jenis Gereja Di Indonesia


Gereja Kesukaan Dan Kedaerahan

Banyak jenis atau cabang gereja yang ada di Indonesia (di level provinsi) merupakan gereja yang
bersifat kesukuan atau kedaerahan tertentu. Hal ini terjadi karena adanya politik gospel masa
lalu oleh pihak Penjajah (Portugal ataupun Belanda) yang memakai taktik pendekatan suku.
Gereja kesukuan/kedaerahan ini berciri kedaerahan atau kesukuan tertentu menurut adat
istiadat daerah setempat, yang mana merupakan tempat Gereja tersebut pertama
didirikan,namun Gereja-gereja ini tetap terbuka bagi suku lain (adapula gereja yang tertutup
untuk suku lain, namun kemungkinannya sangat kecil). Gereja tersebut antara lain:

1. Gereja Kristen Jawa - GKJ (memakai adat Jawa)


Gereja Kristen Jawa atau Sinode Gereja gereja Kristen Jawa (disingkat GKJ) didirikan
tanggal 17 Februari 1931 adalah sebuah ikatan kebersamaan Gereja gereja Kristen Jawa
yang seluruhnya berjumlah 307 gereja yang terhimpun dalam 32 klasis dan tersebar di 6
provinsi di pulau Jawa yaitu Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Tímur, Jawa Barat, DKI
Jakarta dan Banten.
2. Gereja Kristen di Sumatera Bagian Selatan - GKSBS (memakai adat Jawa dan Melayu)
3. Greja Kristen Jawi Wetan - GKJW (memakai adat Jawa)
4. Gereja Masehi Injili di Minahasa - GMIM (memakai adat Minahasa)
5. Huria Kristen Batak Protestan - HKBP (memakai adat suku Batak Toba)
6. Gereja Toraja - GT (Memakai adat Toraja)
Gereja ini berbentuk Presbiterial Sinodal yang berarti pengaturan tata hidup dan pelayana
gereja yang dilaksanakan oleh para presbiter(penatua, pendeta, dan diaken) dalam suatu
jemaat dengan keterikatan dan ketaataan dalam lingkup yang lebih luas (klasis dan sinode).
Saat ini, kantor Pusat Gereja Toraja terletRFak di Rantepao, Sulawesi Selatan. Gereja Toraja
kemudian tersebar di luar Toraja, seperti Makassar, Surabaya, Jakarta, dan kota lainnya.

BAB III
Penututup

Kritik Dan Saran


Suatu gereja memanglah harus bertumbuh mengikuti waktu karena pertumbuhan geraja
adalah kehendak Allah. ‘’Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi dirinya
dibabtis dan saat itu juga jumlah mereka bertambah’’. Ada pun nilai-nilai kristiani yang
diterapkkan dari gereja kepada setiap warga jemaat , dengan harpan bahwa mereka bisa
hidup sesuai dengan kehendak Allah,nilai-nilai kristiani yang diajarkan kepada warga jemaat
semuanya itu bersumber dari Alkitab itu sendiri.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan gereja pada
masa kini lebih modern, dari pada gereja mula-mula karena perkembangan zaman, dan juga
bangunan gereja yang telah direfonasi sehingga gereja terlihat lebih megah dari bangunan
gereja mula-mula. Namun bukan hanya gereja saja yang harus di refonasi tetapi jemaat,
dan para pempinmin gereja juga harus di (diperbaharui), sehingga mereka yang pergi ke
geraja tidak memanggap bahwa ke gereja hanya sebagai rutinitas orang Kristen.
Gereja adalah sebuah Gedung (tempat) berkumpul dan berhimpunnya setiap orang
percaya, untuk beribadah, berdoa, memuji dan memuliakan nama Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai