5, Juli 2019 42
ABSTRAK
Tenaga kerja berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang dapat mengancam keselamatannya saat
bekerja . Perawat merupakan tenaga kerja yang lebih banyak kontak langsung dengan pasien oleh
karena itu perawat harus menerapkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan
Standart Operating Procedure (SOP) untuk menghindari terjadinya infeksi saat bekerja.Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengawasan atasan dan pengetahuan dengan
tindakan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada perawat di rumah sakit umum Daerah
(RSUD) Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini merupakan survey
analitik dengan pendekatan cross-sectional (potong lintang). Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan April - Mei 2019. Populasi pada penelitian ini adalah semua perawat yang ada di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara berjumlah 64
orang perawat. Analisis Bivariat menggunakan uji Spearman rank ɑ = 0,05 tingkat kemaknaan
95%. Hubungan antara pengawasan atasan dengan tindakan penggunaan alat pelindung diri
didapatkan nilai probabilitas pvalue = 0,005 dan r = 0,346. Hubungan antara pengetahuan
dengan tindakan penggunaan alat pelindung diri di dapatkan nilai probabilitas pvalue = 0.000
dan r =0,491. Terdapat hubungan antara pengawasan atasan dengan tindakan penggunaan alat
pelindung diri pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Maramis
Kabupaten Minahasa Utara. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan
penggunaan alat pelindung diri pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria
Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara.
ABSTRACK
Workers are at high risk of contacting with infection diseases that can threaten their safety at
work. Nurses are worelikely to have direct contact with patients, there for they need to utilised the
Personal Protective Equipment (PPE) in accordance with the Standard Operating Procedure
(SOP) to avoid infection at work. This research was conducted to determine the relationship
between supervisor supervision and knowledge of PPE with the act of using PPE on nurses at the
Regional General Hospital Maria Walanda Maramis, North Minahasa Regency. This research
was an analytical survey with a cross-sectional study design. This research was conducted in
April to May 2019. Population in this research was 64 nurses in the Regional General Hospital
Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara. Bivariate analysis used Spearman Rank
Test (ɑ = 0.05, CI 95%). Correlation between supervision with the action of used personal
protective equipment (ppe) probability values obtained that pvalue=0.005 and r=0.346.
Correlation between knowledge with the action of used PPE probability values obtained that
pvalue=0.000 and r=0.491. The conclusion that there are correlation between supervision with
the action of used PPE and there are correlation between knowledge with the action of used PPE
in nurses to the Regional General Hospital Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara.
Keywords : Supervision, Knowledge, The Action Of Using Personal Protective Equipment (PPE)
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 5, Juli 2019 43
Berdasarkan hasil uji Spearman’s rho dilakukan oleh petugas kesehatan yang
antara pengawasan atasan dengan mendapatkan pengawasan yang baik
tindakan penggunaan alat pelindung diri dari atasan akan cenderung melakukan
diketahui nilai r atau nilai koefisien tindakan penggunaan alat pelindung diri
korelasi antara variabel pengawasan yang baik pula. Hanya sedikit petugas
atasan dan variabel tindakan kesehatan yang mendapatkan
penggunaan APD yaitu 0,346 ini pengawasan kurang kemudian
menunjukan nilai positif yang artinya melakukan tindakan penggunaan alat
terdapat hubungan yang kuat dan searah pelindung diri yang baik yaitu sesuai
antara kedua variabel tersebut. Semakin dengan standar yang berlaku.
tinggi pengawasan atasan maka akan Pengawasan sangat penting
semakin tinggi pula tindakan dilakukan untuk mempengaruhi
penggunaan APD perawat. Nilai p value tindakan petugas kesehatan. Menurut
atau nilai signifikannya adalah 0.005 Azwar (2010) Pengawasan ialah
yang berarti <0.05 sehingga dapat melakukan penilaian dan sekaligus
disimpulkan bahwa Ha diterima atau Ho koreksi terhadap setiap penampilan
ditolak yang artinya terdapat hubungan karyawan untuk mencapai tujuan seperti
antara pengawasan atasan dengan yang telah ditetapkan dalam setiap
tindakan penggunaan alat pelindung diri rencana dan pegawasan juga merupakan
pada perawat yang ada di RSUD Maria suatu proses untuk mengukur
Walanda Maramis. Dari data dapat penampilan suatu program yang
dilihat bahwa ketika petugas kesehatan kemudian dilanjutkan dengan
mendapatkan pengawasan yang kurang mengarahkannya sedemikian rupa
dari atasan maka petugas kesehatan sehingga tujuan yang telah ditetapkan
cenderung akan melakukan tindakan dapat tercapai.
penggunaan alat pelindung diri yang Berdasarkan hasil penelitian
kurang atau tidak sesuai dengan standar yang didapat 32,8 % responden yang
yang berlaku, hal yang sama juga akan menyatakan pengawasan dari atasan di
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 5, Juli 2019 46
Berdasarkan hasil uji Spearman’s rho signifikannya adalah 0.000 yang berarti
antara pengetahuan dengan tindakan < 0.05 sehingga dapat disimpulkan Ha
penggunaan alat pelindung diri didapati diterima atau Ho ditolak yang artinya
nilai r atau nilai koefisien korelasi antara terdapat hubungan yang signifikan
variabel pengetahuan dan variabel antara pengetahuan dengan tindakan
tindakan yaitu 0,491 ini menunjukan penggunaan alat pelindung diri pada
nilai positif yang artinya terdapat perawat yang ada di RSUD Maria
hubungan yang kuat dan searah antara Walanda Maramis.
kedua variabel tersebut. Semakin tinggi Menurut teori dari Notoatmodjo
pengetahuan perawat maka akan (2007) Pengetahuan merupakan domain
semakin tinggi pula tindakan yang sangat penting untuk terbentukna
penggunaan APD perawat. Berdasarkan tindakan seseorang yang mencakup tahu
data yang diperoleh diketahui nilai lalu memahami kemudian
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 5, Juli 2019 47
ines_indonesian.pdf diperoleh
18 April 2013.quired infeksion
control in health carefacility.
India :
WHO.2002. Prevention of hospital-
acquired infection . (Ed Ke-2)
Maha : Departemen of
Communicable Desease.
Wulan K dan Hastuti M. 2011.
Pengantar Etika Keperawatan.
Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya
Yulanti. 2011. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Perawat Dengan
Penerapan Universal
Precaution Pada Perawat Di
Bangsal Rawat Inap Rumah
Sakit Pku Muhammadiyah
Yogyakarta. Vol. 5 No. 2.
Zaki, Z. 2018. Faktor yang
Mempengaruhi Penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD)
Tenaga Kesehatan Perawat di
RSUD DR. RM. Pratomo
Bagansiapiapi Kabupaten
Rokan Hilir. Deli Serdang :
Institut Kesehatan Helvetia