Anda di halaman 1dari 8

Jurnal KESMAS, Vol. 10, No.

4, April 2021 16

TINJAUAN SISTEMATIS HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPATUHAN


PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PERAWAT DI RUMAH
SAKIT
Maya Meilani Panaha, *Franckie R.R. Maramis

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Latar belakang: alat pelindung diri adalah perlengkapan kerja yang digunakan untuk mejamin keselamatan pekerja
berupa baju pelindung, sarung tangan, masker n95, penutup kepala, goggles, sepatu pelindung dan face shield yang
membantu melindungi pekerja dari bahaya fisik, kimia, biologis/ infeksi yang berada dilingkungan rumah sakit.
Tujuan: tujuan studi ini yaitu untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kepatuhan penggunaan diri apd
pada perawat dir rumah sakit. Metode: penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematis. Telaah literatur
dilaksanakan pada juni-oktober 2020. Penelusuran melalui media elektronik database google scholar dan pubmed.
Kata kunci pencarian yang dipakai yaitu pekerja rumah sakit, perawat, petugas kesehatan, apd, kepatuhan perawat
dan motivasi perawat. Analisis data dilakukan sesuai dengan prisma 2009. Hasil: artikel yang dipakai dalam studi
ini sebanyak 5 artikel yang menunjukan bahwa ada hubungan motivasi perawat dengan kepatuhan menggunakan
apd dirumah sakit. Kesimpulan: ada hubungan motivasi perawat dengan kepatuhan menggunakan alat pelindung
diri (apd).

Kata Kunci: Pekerja Rumah Sakit, Perawat, Petugas Kesehatan, Apd, Kepatuhan Perawat, Motivasi Perawat

ABSTRACT
Background: personal protective equipment is work equipment used to ensure the safety of workers in the form of
protective clothing, gloves, n95 masks, headgear, goggles, protective shoes and face shields that help protect workers
from physical, chemical, biological / infection hazards that are present. In the hospital environment. Purpose: the
purpose of this study is to determine the relationship between work motivation and self-use compliance with nurses at
the hospital. Method: this study used a systematic review method. The literature review was carried out in june-
october 2020. Search through the electronic media database google scholar and pubmed. The search keywords used
were hospital workers, nurses, health workers, apd, nurse compliance and nurse motivation. Data analysis was
carried out in accordance with prisma 2009. Results: there are 5 articles used in this study which show that there is a
relationship between nurses' motivation and compliance with using apd in the hospital. Conclusion: there is A
Relationship Between Nurse Motivation And Compliance With Using Personal Protective Equipment (Ppe).

Keywords: hospital workers, nurses, health workers, apd, nurse compliance, nurse motivation

PENDAHULUAN Perawat sebaiknya menggunakan


Perlindungan K3RS adalah program yang apd karena berisiko terkena penyakit yang
dibuat agar meminimalisir kejadian yang berhubungan langsung dengan pasien rawat
tidak diinginkan terjadi di lingkungan inap. Perawat sebaiknya menggunakan apd
rumah sakit yang dapat menularkan secara teratur sebagai bentuk perlindungan
penyakit infeksi sehingga penyebaran komprehensif agar dapat menerapkan
bakteri, virus dan mikroorganisme dari kewaspadaan standar dalam tindakan
pasien ke petugas kesehatan yang ada di pengendalian bahaya dan risiko yang ada
fasilitas kesehatan. K3RS berupaya dirumah sakit. Kewaspadaan universal
mejamin keamanan dan kesejahteraan merupakan cara untuk mencegah virus atau
petugas kesehatan dengan penggunaan apd infeksi penyakit dalam praktik perawatan
berdasarkan jenis bahaya dan lokasi kesehatan yang terus mengancam tenaga
perawat bekerja (Permenkes, 2016). kesehatan. (Nani, 2016).
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 4, April 2021 17

Menurut informasi Dinas Tenaga Andaikan penerapan apd terbaikan, tentu


Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) dapat meningkatkan risiko penularan
tahun 2016, sebanyak 95.624 insiden penyakit dari pasien kepada perawat
berlangsung di Indonesia yang terdiri dari (Chrysmadani, 2011).
cacat fungsi berjumlah 4.973 kasus, cacat Kurangnya kedisiplinan tenaga
sebagian berjumlah 2.918 dan cacat total kesehatan dalam memakai apd dipengaruhi
berjumlah 122 kasus dengan total oleh beberapa hal yaitu usia, pengetahuan,
meninggal dunia berjumlah 1.784 dan penyuluhan, motivasi dan masa kerja.
85.827 yang menikmati kesembuhan. Kedisiplinan memakai apd secara benar
Sedangkan pada tahun 2017diperoleh harus sesuai dengan akhlak yang sungguh-
65.474 insiden kerja dan penyakit akibat sungguh dari seorang tenaga kesehatan
kerja. Peristiwa tersebut menimbulkan Hal (Sukanto 2007).
itu mengakibatkan 1.451 orang meninggal, Ketaatan memakai baju pelindung,
5.326 orang cacat dan 58.697 orang sembuh masker dan sebagainya tergantung
(Wibowo, 2017). berdasarkan motivasi instrintik dan
Ketaatan dalam menggunakan apd ekstrintik . Motivasi dari dirinya sendiri
di fasilitas kesehatan Indonesia cuma 40% disebut motivasi instrinsik yang beroperasi
tenaga kesehatan hanya memakai beberapa dengan sendirinya tanpa dorongan atau
apd saja dalam berhubungan langsung rangsangan dari pihak lain, sementara
dengan pasien seperti sarung tangan. Hal ini motivasi luar disebut ekstrinsik yang
dikarenakan tenaga kesehatan tidak terbiasa bekerja karena keinginan pihak luar atau
menggunakan apd, lupa, sibuk dan sekitar orang lain (Saam & Wahyuni,2012).
52% rumah sakit tidak memiliki peralatan Berdasarkan observasi dari Sri
yang tepat. Kurangnya akses ke apd (2014) berjudul Hubungan Motivasi
dirumah sakit kemungkinan besar karena Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri
anggaran rumah sakit yang rendah, baik Oleh Perawat Pelaksana Di RS Ibnu Sina
karena kelalaian pimpinan dalam bukit Tinggi mengatakan petugas kesehatan
mempersiapkan apd atau karena dengan motivasi rendah yang memakai apd
keterbatasan biaya penyediaan apd atau sebanyak 46,7%.
mungkin karena kurangnya pengetahuan Menurut uraian diatas memotivasi
perawat tentang bahaya yang dapat terjadi penelaah mencari tahu hubungan antara
dirumah sakit (Sukarjo, 2012). motivasi dengan kedisplinan dalam
Kedisiplinan keperawatan terhadap memakai alat pelindung diri dengan
ketaatan memakai alat pelindung menggunakan metode penelitian tinjauan
mempengaruhi transmisi penyakit. sistematis. Alasan menggunakan metode
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 4, April 2021 18

penelitian tinjauan sistematis karena waktu METODE


penelitian dilaksanakan pada bulan juni- Metode penelitian menggunakan tinjauan
oktober 2020 yang bertepatan dengan sistematis (systematic review) yang
pandemi covid-19 yang menekankan menggunakan review artikel yang terdahulu
masyarakat untuk tidak beraktivitas diluar dari peneliti-peneliti sebelumnya.
rumah untuk mencegah penyebaran virus Rancangan studi Cross-sectional ini
corona sehingga membatasi peneliti untuk dilaksanakan pada juni-oktober 2020
turun lapangan pengambilan data melalui dua basis data elektronik Google
penelitian, sehingga dengan metode ini Scholar dan Pubmed yang diterbitkan
dapat membantu peneliti melakukan (2015-2020). Responden yang digunakan
penelitian dengan pengambilan informasi merupakan perawat yang berada
secara tidak langsung dari objeknya dilingkungan rumah sakit.
melainkan melalui sumber lain berdasarkan
observasi yang sudah dilaksanakan oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
penelaah-penelaah sebelumnya. Informasi Menurut artikel yang ditelusuri
yang diperoleh seperti artikel berbahasa menggunakan kata kunci yang sesuai
Indonesia dan berbahasa Inggris dengan kriteria inklusi maka didapati 50
berdasarkan topik penelitian yang artikel menggunakan goggle scholar dan 10
menggabungkan jenis-jenis artikel dengan artikel menggunakan pubmed. Hasil
mengklasifikasikan berdasarkan kriteria pencarian yang diperoleh kemudian
penelitian secara terstruktur dan terencana dilakukan skrining duplikasi dan judul yang
dengan desain penelitian crosssectional sesuai dengan tema tinjauan sistematis
karena dalam penelitian ini seluruh variabel didapatkan 17 artikel (n=17). Selanjutnya
dihitung dan diamati secara bersama-sama 17 artikel diskrining abstrak dan fulltext
demi kemudahan melaksanakan observasi berdasarkan kriteria inklusi dan didapati 5
Desain studi crosssectional ini artikel (n=5) kemudian di uji kelayakan
berdasarkan kriteria inklusi penelitian yang menggunakan Critical appraisal, artikel
ditentukan oleh tim penelitian tinjauan studi yang memenuhi akan digunakan
sistematis yang terdiri dari dosen dalam tinjauan sistematis.
pembimbing skripsi 1 (satu), dosen
pembimbing skripsi 2 (dua) dan peneliti
sendiri memakai The Joanna Briggs
Institute (JBI) sesuai dengan penilaian kritis
cross-sectional.
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 4, April 2021 19

Tabel 1. Karakteristik Artikel Yang Digunakan


Penulis dan Judul Lokasi Desain Konteks Jenis Sampel
Tahun Penelitian Penelitian Kerja Kelamin
Vinalis Motivasi perawat dengan Kota Cross (IGD) L=18 N=42
Ditha, kepatuhan penggunaan alat Buntok Sectional (ICU) P=24
2019. pelindung diri Kalimantan Instalasi
Tengah penyakit
dalam
Indra Faktor-Faktor yang Kota Cross Ruang - N=72
Agussamad Berhubungan dengan Langsa Sectional rawat inap
Maya Sari Kepatuhan Perawat Rawat Aceh
dan Inap dalam Menggunakan Alat
Nursiah, Pelindung Diri di RSUD
2019. Langsa Tahun 2019
Appolonaris Hubungan motivasi dengan Kota Cross Ruang - N=35
T, 2019. kepatuhan perawat dalam Kupang Sectional rawat inap
penggunaan alat pelindung diri Nusa
(apd) diruang rawat inap rumah Tenggara
sakit tentara wirasakti kupang. Timur
Yoan Hubungan motivasi & RSUP Cross IGD L=14 N=42
Kasim 2017 supervisi dengan kepatuhan PROF Sectional P=28
perawat dalam penggunaan alat DR.R.D.
pelindung diri (apd) pada Kandou
penanganan pasien gangguan Manado
muskuloskeletal
Menik Hubungan antara motivasi Kota Cross Instalasi - N=153
Kustriyani, perawat dengan kepatuhan Manado Sectional Rawat
Aji Susanti, penggunaan apd (handscoon Sulawesi Inap
K,Arifianto dan masker) di instalasi rawa Utara
2017 inap RSUD dr.Loekmono Hadi
Kudus

Tabel 2. Motivasi perawat tentang kepatuhan menggunakaan alat pelindung diri


No Penulis dan Motivasi Kepatuhan APD (%) P-Value
Tahun Patuh Tidak patuh
1 Vinalis Ditha, 2019. Rendah 4,8% 7,1% 0,008
Cukup 9,5% 4,8%
Tinggi 23,8% 0%
2 Indra Baik 95,5% 4,5% 0,000
Agussamad Kurang 14,3% 85,7%
Maya Sari dan
Nursiah, 2019.
3 Appolonaris T, Rendah 25% 75% 0,003
2019. Tinggi 85,2% 14,8%
4 Yoan Kasim 2017 Baik 81,0% 2,4% 0,011
Kurang 9,5% 7,1%
5 Menik Kustriyani, Rendah 2,0% 3,3% 0,000
Aji Susanti, Sedang 33,3% 30,7%
K,Arifianto 2017 Tinggi 27,5% 3,3%

Berdasarkan hasil penelitian dari literatur- tingkat motivasi yang kurang sering kali
literatur yang direview, di temukan lima tidak taat bertindak dan disiplin
literatur yang sesuai dengan kriteria (Syamsulastri 2017).
penelitian menunjukan bahwa motivasi Observasi dari Vinalis Ditha (2019)
dapat mempengaruhi kesesuaian judul penelitian motivasi perawat dengan
menggunakan apd. Informan yang memiliki kepatuhan menggunakan alat pelindung diri
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 4, April 2021 20

(apd) di RSUD Jaraga Sasameh Buntok. yaitu DIII Keperawatan yakni sebanyak 33
Maksud studi ini yaitu untuk mencari tahu (78,6%), S1 keperawatan 3 (7,1%) dan Ners
apakah motivasi memiliki hubungan 6 (14,3%).
dengan kedisplinan memakai apd. Berdasarkan analisis didapati
Studi ini memakai desain penelitian motivasi rendah (tidak patuh) sebesar 7,1%
potong lintang analitik, dengan teknik sedangkan motivasi rendah (patuh) sebesar
sampling kousioner dan turun langsung 4,8%, motivasi cukup (tidak patuh) sebesar
pada semua perawat instalasi penyakit = 4,8% sedangkan motivasi cukup (patuh)
dalam sebanyak 42 perawat. Variabel bebas sebesar= 9,5% dan motivasi tinggi (tidak
yaitu motivasi perawat dan variabel terikat patuh) sebesar= 0% sedangkan motivasi
yaitu kedisplinaan dalam memakai tinggi (patuh) sebesar=23,8% . Hasil
pelindung diri sarung tangan dan masker. analisa statistik didapatkan p-value= 0,008,
Analisis data dilakukan dengan dengan kesimpulan ada hubungan antara
menggunakan uji statistik Fisher Exact motivasi dengan ketaatan memakai apd.
karena uji statistik Chi Square tidak Sejalan dengan studi yang
memenuhi syarat dengan nilai signifikan α dilakukan oleh Indra, Agussamad, Maya
= 0.05 sehingga ada hubungan antara kedua Sari dan Nursiah tahun 2019 di RSUD
variabel apabila p value > 0.05 dengan Langsa dengan judul faktor-faktor yang
menggunakan program yang sesuai. berhubungan dengan kepatuhan perawat
Penelitian ini sudah dilakukan uji ruang perawatan pasien terhadap
kelayakkan etik, peneliti melakukan penggunaan apd menggunakan rancangan
penelitian dengan memperhatikan etik studi cross sectional analitik yang
Nonmaleficience dan Confidentiality. dilaksanakan pada 29 Agustus – 05
Nomor uji etik FK ULM No.807/KEPK- September 2019 berlokasi diruang
FK UNLAM/EC/VII/2018. perawatan pasien berjumlah 251 responden
Berdasarkan kategori jenis kelamin dan 72 sampel dengan variabel sebab
menunjukan bahwa jumlah perawat laki akibat yang diukur dan dikumpulkan dalam
laki 18 (42,9%) dan perempuan 24 (57,1%) waktu tersebut menggunakan analisis data
bisa dilihat bahwa perempuan masih univariat dan bivariat dengan Chy Square.
memimpin jumlahnya dalam jenis tenaga Menyimpulkan bahwa responden
kesehatan sebagai perawat ini karena perawat yang patuh memakai apd sebanyak
perempuan lebih menonjol dan mampu 95,5% sedangkan perawat yang kurang
tampil siap dalam bertindak sesuai dengan disiplin memakai apd sebanyak 85,7%.
yang diinginkan (Arifianto 2017). Menurut Motivasi dan kepatuhan
susunan pendidikan yang paling dominan menggambarkan arah yang vertikal dimana
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 4, April 2021 21

jika semakin tinggi motivasi yang tertanam – 30 Desember 2016 berlokasi di instalasi
dalam pikiran petugas kesehatan maka akan gawat darurat rumah sakit umum provinsi
semakin tinggi pula tingkat kepatuhannya Prof Dr. R.D. Kandou Manado di ruang
seperti mematuhi Standar Operasional triase dan Instalasi Rawat Darurat Bedah
Prosedur dengan menggunakan APD. Hal (IRDB), dengan responden berjumlah 69
tersebut sesuai dengan penyelidikan oleh orang sedangkan jumlah sampel 59 orang
Appolonaris T (2019) tentang motivasi dan menggunkan teknik Purposive Sampling.
tingkat kepatuhan dirumah sakit tentara Adapun kriteria dalam penelitian yaitu
wirasakti kupang menyimpulkan bahwa inklusi perawat yang berada diruang triase
tingkat motivasi perawat dengan kepatuhan dan igd bedah yang bersedia menjadi
menggunakan apd yaitu motivasi rendah narasumber dan mendatangani lembar
sebesar 25% dan motivasi tinggi sebesar persetujuan (informed concern), dan
85,2%. ekslusinya perawat yang tidak bekerja
Rancangan pencarian berdasarkan karena kurang sehat atau sedang mengambil
kuantitatif korelasional cross sectional libur.
dengan pengumpulan sampel berdasarkan Alat ukur observasi yang dipakai
teknik total sampel atas 35 perawat. Analisi adalah kousioner yang sudah di uji validitas
data menggunkan uji statistik Fisher’s dan reliabilitas yang terdapat 6 soal tidak
Exact Test dengan hasil ρ=0,003 dimana menguntungkan dan baik sedangkan
ρ<α (0,003<0,05) dengan kesimpulan ada kuesioner tentang supervisi/pengawasan
hubungan antara motivasi dengan hanya terdapat 4 soal, selanjutnya hasilnnya
kedisplinan memakai apd dalam fasilitas dilakukan dengan skala likert dengan
kesehatan. kategori skor 4=selalu, 3=sering, 2=kadang-
Hasil penelitian diatas sama dengan kadang, 1=tidak pernah. Dan untuk
hasil studi Yoan Kasim dkk (2017) di megutamakan derajat kepatuhan dipakai
rumah sakit umum provinsi lembar observasi yang dibuat sendiri
Prof.DR.R.D.Kandou Manado dengan judul berdasarkan standar prosedur operasional
penelitian hubungan motivasi dan supervisi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
dengan kepatuhan perawat dalam Analisa data menggunakan analisis
penggunaan alat pelindung diri (apd) pada univariat dan analisis bivariat. Penyusunan
penanganan pasien gangguan data memakai strategi SPSS melalui uji chi-
muskuloskeletal. Jenis pencarian yang square 95% (α = 0,05). Kesimpulan yang
dipakai yaitu deskriptif analitik ditemukan bahwa perawat yang memiliki
menggunakan desain cross-section. motivasi baik (patuh) berjumlah 34 (81,0%)
Observasi dilaksanakan pada 16 September orang, dan reponden yang bermotivasi
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 4, April 2021 22

kurang (tidak patuh) 3 (7,1%) orang, perilaku perawat dalam mematuhi SOP
dengan hasil chi-square ditemukan P-Value rumah sakit
0,011 < 0,05. Sehingga dapat dikatakan
adanya kaitan antara motivasi perawat dan KESIMPULAN
kepatuhan penggunaan APD. Berdasarkan 5 jurnal yang telah direview,
Literatur lain tentang ikatan penulis menyimpulkan bahwa tempat
motivasi tenaga kesehatan dan kedisiplinan penelitian dilakukan di negara Indonesia
menggunakan APD dikemukakan oleh dengan desain penelitian crosssectional.
Menik (2017) dengan desain penenlitian Subjek atau responden yang dipakai dalam
kuantitatif potong lintang dengan tujuan studi ini adalah perawat (100%).
memehami kaitan motivasi dengan Kesimpulan dari hasil penelitian pada
kepatuhan penggunaan apd. Observasi semua artikel menunjukan bahwa ada
diselenggarakan pada bulan juli 2017 dan kaitan motivasi perawat dan kepatuhan
mendapatkan responden sebanyak 153 menggunakan apd.
perawat instalasi rawat inap.
Simple Random Sampling SARAN
merupakan tenknik pengambilan sampel Manajemen rumah sakit harus lebih rutin
dalam studi ini dengan alat ukur kuesioner lagi dalam mengadakan sosialisasi
dan lembar observasi. Variabel yang mengenai Standar Operasional Prosedur
mempengaruhi yaitu motivasi perawat dan (SOP) dengan menggunakan poster atau
variabel terikat yaitu kedisiplinan memakai benner tentang manfaat pemakaian alat
alat pelindung diri. Sedangkan analisa data pelindung diri (apd) sehingga perawat
menggunakan uji korelasi Rank Spearman memiliki sikap pengetahuan dan keamanan.
dengan nilai ρ = 0,000 dengan nilai r = Perawat perlu mempertahankan atau
0,507 arah korelasi positif dalam artian meningkatkan kedisiplinan dalam
motivasi yang baik dapat mempengaruhi menggunakan apd sebagai upaya untuk
tingkat kedisiplinan yang lebih baik bagi meminimalisir kejadian yang tidak
tenaga kesehatan. Menurut analisis yang diinginkan yang bisa terjadi dirumah sakit.
dilakukan didapati hasil perawat yang
motivasi rendah (tidak patuh) berjumlah 5 DAFTAR PUSTAKA
orang (3,3%) sedangkan narasumber yang Bima, Satriya Dewantara.2016. Hubungan
Motivasi Kerja Dengan
mempunyai motivasi tinggi (patuh)
Kepatuhan Penggunaan Alat
sebanyak 42 perawat (27,5%). Hal ini dapat Pelindung Diri (APD) Pada
Perawat Di Ruang Rawat Inap
disimpulkan bahwa motivasi berperan
Rumah Sakit Paru
penting dalam meningkatkan kemauan dan Jember.(online).
https://www.google.com/url?sa=t&
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 4, April 2021 23

source= (APD) Di Rumah Sakit Sari Asih


web&rct=j&url=https://media.neliti Serang Provinsi Banten.
.com/me
dia/publications/112054-ID- Saam, Zulfan dan Wahyuni, Sri . (2012)
hubungan- motivasi-supervisi- Psikologi Keperawatan.
dengan Jakarta : Rajawali Pers
kepat.pdf&ved=2ahUKEwiatJ7tiur Sukanto, R. Dan Indriyo F, 2007.
vAhVCQ Management Produksi.
H0KHWUEAqAQFnoECAMQAQ Yogyakarta : BPFE
&usg=A Yogyakarta
OvVaw0pNmh47Ha8JZ-
B4JSZFRv7 (diakses pada 13- Sukarjo,2012. Hubungan motivasi Kerja
Oktober-2020). Perawat Dengan
Penggunaan APD DiRumah Sakit
Chrysmadani, Eka Putri. 2011. Analisis Islam Sultan Agung Semarang.
Faktor yang Berhubungan (online)
dengan Kepatuhan Perawat http://sukardjoskmmkes.blogspot.
dalam Penggunaan Alat Pelindung co.id/2012/10/hubunganmotivasike
Diri Dasar (Handscoon dan rjaperaw at-dengan.html.
Masker) di Rumah Sakit (diakses pada 14 oktober
Graha Husada Gresik.Jurnal 2020).
Skripsi. Gresik : Universitas Gresik
Irmaya sari, Ade Sastra dan Edwin
Wibowo.2017. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Motivasi
dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT.Citra Batam.
Jurnal Prodi Manajemen
Universitas Riau Kepulauan
Batam. Vol,4. No,2. Hal,1-21.
Nursalam , 2015. Managemen
Keperawatan Aplikasi Dalam
Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 3. Jakarta :
Salemba Medika
Republik Indonesia.2016.Peraturan
Menteri Kesehatan No 67
Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit.
Republik Indonesia.2017.Peraturan
Menteri Kesehatan No 27
Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Riyanto, Dwi Agung. 2016. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Perawat Dalam
Penggunaan Alat Pelindung Diri

Anda mungkin juga menyukai