Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ziki Rahmanda Putra

NPM : 18312016P
Bidang Skripsi : Farmasi Klinis dan Komunitas
Rancangan Judul : “Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatri
Dengan Metode DDD di Rumah Sakit Umum Daerah
Pesawaran”

A. Latar Belakang
Infeksi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah di dunia
kesehatan. Maraknya penyakit ifeksi seperti pneumonia, difteri, infeksi saluran
pernapasan atas, dan infeksi saluran kemih menyebabkan penyakit infeksi perlu
dikendalikan. Salah satu penyebab infeksi yang paling sering yaitu bakteri
dimana keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian antibiotic. Terjadinya
infeksi, maka antibiotic merupakan agen terapetik yang paling banyak
diresepkan, dimana peresepannnya tidak hanya untuk pasie dewasa namun juga
untuk pasien pediatric maupun anak.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Antimicrobial Resistence in
Indonesia :Prevalence and Prevention” (AMRIN) di Surabaya dan Semarang
pada tahun 2001-2002 disebutkan bahwa sebesar 76% peresepan antibiotic
ampisilin ditujukan untuk pasien pediatric (Hadi et al, 2008). Selain itu,
pemelitian lain yang dilakukan di Lombardy Italy menunjukkan bahwa terdapat
90% antibiotik seperti co-amoxyclav, amoksisilin, klaritomisin, sefaklor,
azitromisin, cefixime, ceftibuten, cefpodoxime yang diresepkan untuk pediatric
(Clavenna dan Bonati, 2011). Pada studi yang dilakukan pada 3 lokasi di
Amerika Serikat pada tahun 2000-2010 menunjukkan bahwa terdapat lebih dari
75% peresepan antibiotic golongan penisilin, sefalosporin generasi ketiga dan
makrolida ditujukan untuk pasien pediatric (Louise et al, 2014).
Tingginya peresepan antibiotik pada pasien anak dapat berpotensi utuk
menimbulkan penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Penggunaan antibiotic
yang dikatakan rasional apabila antibiotic yang digunakan sesuai dengan

1
penyebab infeksi dengan rejimen dosis optimal, lama pemberian optimal, efek
samping minimal, dan dampak minimal terhadap munculnya mikroba resisten
(Kemenkes RI, 2015). Adanya penggunaan antibiotic yang tidak rasional
menyebabkan terjadinya resistensi. Studi terkait resistensi antibiotik yang
dilakukan Antimicrobial Resistence in Indonesia (AMRIN-Study) pada tahun
2000-2005 pada 2494 individu di masyarakat, memperlihatkan bahwa 43% E.
Coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotic antara lain ampisilin (34%),
kotrimoksazol (29%), dan kloramfenikol (25%). Sedangkan pada 781 pasien
yang dirawat di rumah sakit didapatkan 81% E.Coli resisten terhadap antibiotik
yaitu ampisilin 75%, kotrimoksazol 56%, kloramfenikol 43%, dan
ciprofloksasin 22% (Kemenkes RI, 2015).
Rangka pengendalian angka kejadian resistensi antibiotik pada rumah sakit
dapat dilakukan evaluasi terhadap penggunaan antibiotic. Evaluasi penggunaan
antibiotic dapat dilakukan dengan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Evaluasi secara kuantitatif dapat dilakukan dengan metode ATC/DDD untuk
mengevaluasi jenis dan jumlah antibiotic yang digunakan yang nantinya dapat
digunakan sebagai pegendalian penyakit infeksi di masa depan (Nouwen, 2006 :
Kemenkes Ri, 2015). Metode ATC/DDD merupakan metode yang didasarkan
pada sistem Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) dimana obat dibagi
dalam kelompok menurut sistem organ tubuh, menurut sifat kimiawi, dan
menurut fungsinya dalam farmakoterapi (Kemenkes RI, 2015). Pada sistem
klasifikasi ATC hanya ada satu kode ATC pada setiap rute pemberian (WHO,
2017). Sementara Defined Daily Dose (DDD) yang merupakan dosis harian rta-
rata antibiotic yang digunakan pada orang dewasa untuk indikasi utamanya
(Kemenkes RI, 2015).
RSUD Pesawaran merupakan rumah sakit kelas B yang menjadi pusat
rujukan di Kabupaten Pesawaran, dimana pada tahun 2021 penyakit akibat
infeksi masih menjadi salah satu penyakit terbesar yang terjadi. Berdasarkan
uraian latar belakang tersebut penulis akan melakukan penelitian terkait
“Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatri Dengan Metode DDD di
Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran”.

2
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pediatri dengan
metode DDD di Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui evaluasi evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pediatri
dengan metode DDD di Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik demografis seperti usia, dan jenis kelamin,
pasien pediatri di Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran.
b. Mengetahui profil dan gambaran penggunaan antibiotik pada pasien
pediatri di Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran.

D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Bagi bidang Farmasi sebagai bahan acuan untuk pengembangan ilmu dalam
melakukan evaluasi penggunaan antibiotic menggunakan metode DDD.
2. Aplikatif
a. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan penelitian sehingga diharapkan mampu memberikan edukasi
yang benar bagi masyarakat khususnya terapi pengobatan terbaik untuk
penyakit infeksi pada pasien pediatri
b. Bagi rumah sakit sebagai bahan pertimbangan dalam penatalaksanaan
pengobatan yang sesuai standar dan kebutuhan pengobatan pasien.
c. Bagi peneliti lainnya sebagai acuan pustaka untuk penelitian
selanjutnya.

3
Metode Penelitian
1. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pediatri rawat inap yang
menggunakan terapi antibiotik di suatu Rumah Sakit Umum Daerah
Pesawaran.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pediatri rawat inap yang
masuk kedalam kriteria inklusi pada April-Juni 2022.
c. Teknik Pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.

2. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoadmojo, 2012). Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam
penelitian ini :
1) Pasien pediatri rawat inap berusia 0-12 tahun.
2) Penderita pedaitri yang mendapatkan terapi pengobatan antibiotic
pada periode April-Juni 2022.
b. Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoadmojo, 2012). Kriteria ekslusi dalam
penelitian ini :
1) Data rekam medis yang tidak lengkap.
2) Terapi pada resep tidak jelas dan tidak teridentifikasi.

3. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dengan retrospektif dengan melihat rekam
medik dan resep pasien untuk dianalisa.

4
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rekam medik dan
resep yang diberikan kepada pasien pedaitri usia 0-12 tahun yang menjalani
rawat inap mendapatkan terapi pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Pesawaran periode April-Juni 2022, buku terkait penyakit infeksi dan
antibiotik. Tinjauan pustaka dilakukan untuk perencanaan penanganan
terapi yang baik menggunakan metode DDD.

5. Pengolahan Data
Pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Data (Editing)
Hasil data yang diperoleh dikumpulkan kemudian dilakukan proses
editing yaitu pengecekan hasil penelitian yang sesuai dengan variabel.
b. Coding
Setelah semua data diedit selanjutnya dilakukan coding, yakni
mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau
bilangan.
c. Tabulasi
Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel atau Lembar
Pengumpulan Data (LPD) yang sesuai dengan tujuan penelitian.

6. Analasis Data
Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif.

Anda mungkin juga menyukai