Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KEPATUHAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALAT


PELINDUNG DIRI (APD) LEVEL TIGA DI RUANG ISOLASI
COVID-19 RSUD WANGAYA

The Relationship Levels of Knowledge and Work Motivation to Nurse Compliance


with Level Three Personal Protective Equipment (PPE) in The COVID-19 Isolation
Room Wangaya Hospital

IGAA. Sherlyna Prihandani1, Dewa Agung Gde Fanji Pradiptha2, I Kadek Risan Dermana3
1
Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Bina Usada Bali, Indonesia
2
Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Bina Usada Bali, Indonesia
3
Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Bina Usada Bali, Indonesia

Korespondensi: I Kadek Risan Dermana dan kadekrisandermana@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Ketidakpatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) berdampak
pada peningkatan angka kecelakaan kerja serta risiko penularan penyakit oleh pasien
terhadap petugas kesehatan begitupula sebaliknya. Data tingginya ketidakpatuhan
penggunaan APD yang dilaporkan, dua diantaranya Maluku (73%) dan Banten (79%).
Berdasarkan hasil observasi di ruang isolasi COVID-19 RSUD Wangaya, 10 dari 25
perawat tidak patuh dalam penggunaan APD face shield dan hazmat. Kepatuhan
dipengaruhi oleh pengetahuan dan motivasi kerja dalam menjalankan prosedur
universal precautions. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi kerja terhadap kepatuhan
perawat dalam penggunaan APD level tiga di ruang isolasi COVID-19 RSUD
Wangaya. Metedologi: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan jenis
penelitian Cross Sectional menggunakan 56 responden. Instrumen yang digunakan
kuesioner tingkat pengetahuan, motivasi kerja dan kepatuhan penggunaan APD level
tiga, hasil jawaban responden dianalisisis menggunakan program aplikasi analisis data
secara univariat dan bivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD level tiga
menunjukan nilai p value = 0,001 (p< 0,05) dan motivasi kerja dengan kepatuhan
penggunaan APD level tiga menunjukkan nilai p value = 0,001 (p< 0,05). Kesimpulan:
Manajemen Rumah Sakit diharapkan dapat melakukan sosialisasi mengenai APD level
tiga dan pemantauan kepatuhan secara berkelanjutan sehingga dapat mempertahankan
kualitas pelayanan kepada pasien.

Kata Kunci: Kepatuhan Menggunakan APD; Motivasi; Pengetahuan.

ABSTRACT
Background: Non-compliance with the use of Personal Protective Equipment (PPE)
has an impact on increasing the number of work accidents and the risk of disease
transmission by patients to health workers and vice versa. Data on the high non-
compliance with the use of PPE were reported, two of them were Maluku (73%) and
Banten (79%). Based on the results of observations in the COVID-19 isolation ward at
Wangaya Hospital, 10 out of 25 nurses did not comply with the use of PPE face shields

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 1


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

and hazmat. Compliance is influenced by knowledge and motivation in carrying out


universal precautions procedures. Research Objectives: This study aimed to determine
the correlation between knowledge level and work motivation on nurse compliance in
applying level three personal protective equipment in the Covid-19 Isolation Ward of
Wangaya Hospital. Methodology: This study was a correlational research with cross
sectional research using 56 respondents. The instrument used was a questionnaire on
the knowledge level, work motivation and compliance with the use of level three PPE,
the results of respondents' answers were analyzed using a data analysis application
program for univariate and bivariate data. Result: The results showed that there was a
significant correlation between knowledge level and work motivation on nurse
compliance in applying level three personal protective equipment, showing the p-value
= 0.001 (p < 0.05) and work motivation with compliance with the use of level three
PPE, showing the p-value = 0.001 (p < 0.05). Conclusions: Hospital management is
expected to be able to conduct socialization on level three PPE and monitoring
compliance on an ongoing basis in order to maintain the best quality of service to
patients.

Keywords: Compliance with the Use of PPE; Knowledge; Motivation.

Rumah Sakit Anak, Toronto, Kanada,


PENDAHULUAN 65% yang tidak patuh, Afrika 60% dan
COVID-19 merupakan penyakit Bolivia 60% (Selina Alta et al., 2020).
yang disebabkan oleh virus severe acute Penelitian yang dilakukan Lastari et al.,
respiratory syndrome coronavirus2 (2021) di RSUD Wangaya 55,8%
(SARS-Cov-2), menyebabkan gangguan responden dengan kepatuhan baik,
sistem pernapasan seperti flu hingga 44,2% dengan kepatuhan cukup dan
infeksi paru-paru (Harahap, 2020). tidak ada yang memiliki kategori
WHO menetapkan sebagai kedaruratan kepatuhan kurang. Data di RS Gresik
kesehatan masyarakat pada tanggal 30 54,7% perawat tidak patuh, Maluku
Januari 2020 (Fitriani et al., 2019). Data (73%), Banten (79%) dan Semarang
tim satgas COVID-19 Nasional (48,4%) (Heryawan et al., 2018),
mencapai 1.961.658 kasus terkonfirmasi Dampak ketidakpatuhan
COVID-19 di Indonesia hingga Mei penggunaan APD yaitu peningkatan
2021 dan angka penularan masih terus angka kecelakaan kerja serta risiko
bertambah. Fasilitas kesehatan rujukan penularan penyakit oleh pasien terhadap
COVID-19 harus ekstra dalam petugas kesehatan dan sebaliknya
mempersiapkan perlindungan, (Azzahri, 2019). Perawat dalam
pencegahan penularan, meningkatkan penggunaan APD dibutuhkan kepatuhan
mutu pada aspek keselamatan dan yang baik dan disiplin dalam prosedur
perlindungan bagi dokter, perawat, universal precautions (Dewantara,
bidan, analis kesehatan, dan profesi 2018). Faktor yang memengaruhi
kesehatan lainnya. (Onikananda, 2021) kepatuhan dalam tindakan universal
Profesi kesehatan salah satunya precautions yaitu rendahnya motivasi
perawat seringkali terpapar lingkungan dan kurangnya pengetahuan tertentu
yang berisiko menimbulkan gangguan mengenai penggunaan APD, tetapi
kesehatan karena kurangnya kepatuhan penggunaan APD yang diharapkan tidak
penggunaan APD (Ningsih & Endang akan terjadi kecuali perawat mendapat
Marlina, 2020). Pada 175 perawat isyarat yang cukup kuat untuk

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 2


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

memotivasinya bertindak atas dasar penelitian “Hubungan Tingkat


pengetahuan yang dimilikinya Pengetahuan dan Motivasi Kerja
(Apriluana et al., 2016). Terhadap Kepatuhan Perawat
Pengetahuan, motivasi dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
kepatuhan merupakan hal yang (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi
berbanding lurus dalam arti semakin COVID-19 RSUD Wangaya”
tinggi pengetahuan dan motivasi yang
ada didalam diri perawat maka semakin TUJUAN PENELITIAN
tinggi tingkat kepatuhannya (Dewantara, Adapun tujuan pada penelitian ini
2018). Perawat yang memiliki adalah untuk mengetahui hubungan
pengetahuan baik bermotivasi tinggi tingkat pengetahuan dan motivasi kerja
akan muncul keinginan memenuhi terhadap kepatuhan perawat dalam
kebutuhan pencegahan universal (Yayan, penggunaan APD level tiga di ruang
2014). Dalam penelitian Situmeang, isolasi COVID-19 RSUD Wangaya.
(2017) dengan judul “Hubungan
Pengetahuan dan Motivasi Perawat METODE PENELITIAN
Terhadap Kepatuhan Menggunakan Alat Penelitian ini menggunakan
Pelindung Diri (APD) di Ruang Rawat metode penelitian kuantitatif dengan
Inap Infeksius RSUD Tarakan” dapat desain penelitian korelasional dan
diketahui bahwa terdapat hubungan dengan jenis penelitian Cross Sectional
antara pengetahuan dan motivasi kerja yaitu jenis penilaian yang menekankan
perawat terhadap kepatuhan penggunaan waktu pengukuran/observasi data
APD. variabel independen dan dependen hanya
Berdasarkan studi pendahuluan satu kali pada satu waktu. Pada jenis ini,
yang dilakukan di ruang isolasi COVID- variabel independen dan dependen
19 RSUD Wangaya tanggal 22 Juni dinilai secara simultan pada suatu saat,
2021, ruang isolasi dibagi menjadi dua jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya
yaitu Ruang Praja dan Merak total 56 tidak semua subjek penelitian harus
perawat dengan menangani 665 pasien diberikan kuesioner dan diobservasi
terkonfirmasi COVID-19 dari Januari pada hari atau waktu yang sama, akan
sampai Juni 2021. Hasil pengamatan tetapi variabel independen maupun
peneliti saat studi pendahuluan, dari 25 variabel dependen dinilai hanya satu kali
perawat, 10 perawat terlihat tidak patuh saja.
dalam penggunaan APD seperti tidak Populasi yang digunakan dalam
menggunakan face shield dengan benar, penelitian ini adalah perawat berjumlah
tidak menggunakan sepatu booth dan 56 orang yang bertugas di ruang isolasi
kerah hazmat tidak tertutup menyeluruh COVID-19 RSUD Wangaya, Penentuan
dan hasil wawancara dengan lima sampel menggunakan teknik sampling
perawat di masing-masing ruangan, 10 jenis nonprobability sampling yaitu total
perawat mengatakan kepatuhan sampling adalah suatu teknik
penggunaan APD dipengaruhi oleh pengambilan sampel yang menjadikan
semangat kerja yang menurun karena semua populasi yang ada menjadi
terlalu lama bertugas di ruang isolasi dan sampel penelitian (Notoatmodjo, 2014).
lima perawat mengatakan penggunaan Total sampel yang digunakan dalam
APD level tiga merupakan pengalaman penelitian ini adalah 56 responden.
baru. Penelitian ini dilakukan di Ruang Isolasi
Berdasarkan latar belakang COVID-19 (Ruang Praja Amerta dan
diatas, peneliti tertarik untuk melakukan Merak) RSUD Wangaya Denpasar,

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 3


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

dilakukan pada tanggal 10 Desember dari kampus STIKES Bina Usada Bali.
2021 sampai dengan 10 Januari 2022. Penelitian ini dilakukan setelah
Instrumen yang digunakan pada mendapatkan surat ijin penelitian dari
penelitian ini adalah kuesioner dari tiga STIKES Bina Usada Bali. Peneliti
variabel, jumlah pertanyaan dalam selanjutnya mengajukan surat
kuesioner dari variabel tingkat permohonan penelitian kepada Dinas
pengetahuan, motivasi kerja dan Penanaman Modal dan Pelayanan
kepatuhan menggunakan APD level tiga, Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.
perlu dilakukan pengujian, melalui uji Kemudian surat tembusan diberikan
validitas dan uji reabilitas. pada kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Penelitian ini dilakukan uji etik Politik Pemerintah Kota Denpasar dan
oleh komisi etik penelitian kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
RSUD Wangya Kota Denpasar Permohonan ijin selanjutnya
No.068/X.11/KEP/RSW/2021. Etika dimohonkan kepada RSUD Wangaya
penelitian ini meliputi yang pertama, Denpasar.
Informed consent (lembar persetujuan Peneliti mengumpulan data Secara
menjadi responden) merupakan cara teknis dengan memperkenalkan diri,
persetujuan antara peneliti dan menjelaskan tujuan dan prosedur
responden dengan memberikan lembar penelitian. Responden diberikan inform
persetujuan atau Informed consent consent sebagai tanda persetujuan
diberikan sebelum penelitian menjadi responden penelitian. Peneliti
dilaksanakan agar calon responden memberikan kuesioner dan menjelaskan
mengerti maksud dan tujuan penelitian. cara pengisian kuesioner yang diberikan
Apabila calon responden bersedia Responden yang berhalangan hadir
menjadi responden maka calon karena alasan tertentu tetap diberikan
responden harus menandatangani lembar informed consent dan kuesioner dalam
persetujuan, serta bersedia untuk bentuk google form. Kuesioner dapat
didokumentasikan. Responden diminta dijawab atau diisi di rumah agar tidak
persetujuannya untuk mengisi kuesioner menggangu jam bekerja perawat.
yang berisi beberapa pertanyaan. Kedua, Kuesioner dibagikan dengan google
Anonymity (tanpa nama) Merupakan form melalui WhatsApp pada semua tim
etika dalam penelitian keperawatan sesuai dengan jumlah responden. Setelah
dengan cara tidak mencantumkan nama kuesioner dijawab, jawaban akan
responden pada lembar alat ukur dan langsung terekap pada halaman jawaban
hanya menuliskan kode/inisial pada google form. Setelah semua data
lembar pengumpulan data atau hasil terkumpul peneliti menganalisis data
penelitian yang disajikan. Ketiga, yang sudah didapatkan dengan
Confidentiality (kerahasiaan) merupakan menggunakan aplikasi pengolahan data
etika dalam penelitian untuk menjamin secara univariat dan bivariat.
kerahasiaan dari hasil penelitian baik
informasi maupun masalah-masalah
lainnya.
Pengumpulan data secara
Administrasi dilakukan diuji etik oleh
komisi etik STIKES Bina Usada Bali
untuk mendapatkan ethical approval.
Ethical approval digunakan sebagai
syarat mendapatkan surat ijin penelitian

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 4


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

HASIL PENELITIAN APD level tiga pada kategori patuh


sebanyak 51 responden (91,1%).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tabel 4. Analisi Hubungan Tingkat
Mengenai APD Level Tiga Pengetahuan Terhadap Kepatuhan
No Tingkat Freku- Presentase Perawat Menggunakan Alat Pelindung
Pengetahu- ensi (f) (%) Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi
an Mengenai COVID-19 RSUD Wangaya
APD Level
Tiga Klasifikasi Correlation P Value
Coefficient
1 Pengetahuan 1 1,8
Kurang 9 16,1 Tingkat 1,000 0,001
2 Pengetahuan 46 82,1 Pengetahuan
Cukup Kepatuhan 0,685 0,001
3 Pengetahuan Menggunakan
Baik APD Level Tiga
Total 56 100
Tabel di atas menunjukkan hasil
Tabel di atas menunjukkan sebagian uji rank spearman diperoleh bahwa p
besar tingkat pengetahuan pada kategori value = 0,001 (p< 0,05). Ini artinya
baik sebanyak 46 responden (82,1%). bahwa ada hubungan yang bermakna
antara tingkat pengetahuan dengan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi kepatuhan menggunakan APD level tiga.
Berdasarkan Motivasi Kerja Dari tabel di atas diperoleh bahwa nilai
No Motivasi Frekuensi Presentase
Correlation Coefficient sebesar 0,685
Kerja (f) (%) yang artinya bahwa hubungan yang
1 Motivasi 8 14,3 bermakna antara tingkat pengetahuan
Kerja dengan kepatuhan menggunakan APD
Sedang level tiga berada pada kategori kuat.
2 Motivasi 48 85,7
Kerja
Kuat
Tabel 5. Analisis hubungan motivasi
Total 56 100 kerja terhadap kepatuhan perawat
Tabel di atas menunjukkan sebagian menggunakan Alat Pelindung Diri
besar tingkat motivasi kerja pada (APD) level tiga di ruang isolasi
kategori kuat sebanyak 48 responden COVID-19 RSUD Wangaya
(85,7%). Klasifikasi Correlation P
Coefficient Value
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja 1,000 0,001
Berdasarkan Kepatuhan Menggunakan Kepatuhan 0,767 0,001
Menggunakan APD
APD Level Tiga
Level Tiga
No Kepatuhan Freku- Presentase
Mengguna- ensi (f) (%) Tabel di atas menunjukkan hasil
kan APD
Level Tiga
uji bivariate diperoleh bahwa p value =
1 Tidak Patuh 5 8.9 0,001 (p< 0,05). Ini artinya bahwa ada
2 Patuh 51 91,1 hubungan yang bermakna antara
Total 56 100 motivasi kerja dengan kepatuhan
perawat menggunakan APD level tiga.
Tabel di atas menunjukkan sebagian Dari tabel di atas diperoleh bahwa nilai
besar tingkat kepatuhan menggunakan Correlation Coefficient sebesar 0,767

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 5


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

yang artinya bahwa hubungan yang (Gunawan & Mudayana, 2016)


bermakna antara motivasi kerja dengan mengenai “Hubungan Antara
kepatuhan perawat menggunakan APD Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi
level tiga berada pada kategori kuat. Dengan Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri” yang menunjukkan
PEMBAHASAN bahwa terdapat 36 orang (51,4%) dengan
Tingkat Pengetahuan Mengenai APD tingkat pengetahuan tidak baik mengenai
Level Tiga APD level tiga dan 34 orang (48,6%)
Hasil penelitian menunjukkan dengan tingkat pengetahuan baik.
bahwa beban kerja perawat di ruang Menurut asumsi peneliti bahwa
isolasi COVID-19 RSUD Wangaya pengetahuan baik karena perawat telah
sebagian besar tingkat pengetahuan pada mengetahui serta memahami mengenai
kategori baik sebanyak 46 responden pentingnya penggunaan APD dan
(82,1%). dampak yang ditimbulkan jika tidak
Pengetahuan yakni hasil tahu menggunakan APD. Selain itu hal ini
seseorang dan terjadi setelah orang dapat disebabkan oleh banyak sumber
melakukan pengamatan dan pengindraan informasi yang didapatkan dari seminar,
terhadap suatu objek tertentu. penyuluhan dan pelatihan mengenai
Pengetahuan merupakan suatu hal yang APD level tiga yang didapatkan dari
sangat penting dalam membentuk dalam maupun luar rumah sakit,
tindakan perilaku seseorang. sedangkan perawat yang memiliki
Pengetahuan tentang penggunaan APD pengetahuan kurang disebabkan kurang
merupakan salah satu aspek penting aktifnya perawat dalam mengikuti
sebagai pemahaman terhadap pentingnya seminar atau penyuluhan yang ada,
dalam pelaksaan penggunaan APD pada sehingga perawat kurang mendapatkan
pekerjanya (Notoatmojo, 2018). informasi mengenai pentingnya
Pengetahuan merupakan hasil dari penggunaan APD level tiga dan resiko
tahu dan ini terjadi setelah orang penyebarab virus meningkat pada saat
melakukan penginderaan terhadap suatu melaksanakan tugas khususnya di ruang
objek tertentu. Penginderaan terjadi isolasi COVID-19.
melalui pancaindra manusia yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, Mengidentifikasi Motivasi Kerja
rasa dan raba. Sebagian besar Perawat
pengetahuan diperoleh melalui mata dan Hasil penelitian menunjukkan
telinga (Notoatmojo, 2018). bahwa sebagian besar tingkat motivasi
Sejalan dengan hasil penelitian kerja perawat di ruang isolasi COVID-19
yang dilakukan oleh Azzahri, (2019) RSUD Wangaya pada kategori kuat
dengan judul “Hubungan Pengetahuan sebanyak 48 responden (85,7%).
Tentang Penggunaan Alat Pelindung Motivasi berasal dari kata latin
Diri (APD) dengan Kepatuhan movere yang berarti dorongan, daya
Penggunaan APD pada Perawat di penggerak atau kekuatan yang
Puskesmas Kuok” menunjukkan bahwa menyebabkan suatu tindakan atau
sebagian besar responden perbuatan. Kata movere, dalam bahasa
berpengetahuan baik mengenai APD inggris, sering disepadankan dengan
level tiga yaitu sebanyak 26 orang motivation yang berarti pemberian motif,
(53,1%), dan responden berpengetahuan penimbulan motif, atau hal yang
kurang yaitu sebanyak 23 orang (46,9%). menimbulkan dorongan atau keadaan
Didukung juga oleh hasil penelitian

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 6


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

yang menimbulkan dorongan (Rosa, tidak baik, Pemberian motivasi dengan


2017) tepat akan dapat menimbulkan semangat,
Motivasi merupakan suatu gairah dan keikhlasan kerja dalam diri
kekuatan potensial yang ada di dalam seseorang. Meningkatnya kegairahan
diri seorang manusia, yang dapat dan kemauan untuk bekerja dengan
dikembangkannya sendiri atau sukarela tersebut akan menghasilkan
dikembangkan oleh sejumlah kekuatan pekerjaan yang lebih baik, sehingga akan
luar yang pada intinya berkisar sekitar meningkatkan produktivitas kerja.
imbalan moneter dan imbalan non Sedangkan seseorang yang mempunyai
moneter, yang dapat memengaruhi hasil motivasi kerja rendah, tingkat
kinerjanya secara positif atau negatif produktivitasnya akan kurang dan tidak
(Winardi, 2016). berusaha untuk mendapatkan hasil yang
Motivasi berasal dapat berasal dari maksimal.
dalam maupun luar diri seseorang,
Motivasi dari dalam atau intrinsik adalah Mengidentifikasi Kepatuhan Perawat
motif-motif yang menjadi aktif atau Menggunakan APD Level Tiga
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari Hasil penelitian menunjukkan
luar, Motivasi dari luar atau ekstrinsik sebagian besar tingkat kepatuhan
merupakan bentuk motivasi yang di perawat menggunakan APD level tiga di
dalamnya aktivitas dimulai dan ruang isolasi COVID-19 RSUD
diteruskan berdasarkan dorongan dari Wangaya pada kategori patuh sebanyak
luar yang tidak terkait dengan dirinya 51 responden (91,1%).
(Nawawi, 2011). Kepatuhan perawat adalah perilaku
Sesuai dengan penelitian yang perawat sebagai seseorang yang
dilakukan oleh Ditha et al., (2019) profesional terhadap suatu anjuran,
dengan judul “Motivasi perawat dengan prosedur atau peraturan yang harus
kepatuhan menggunakan alat pelindung dilakukan atau ditaati. Kepatuhan
diri” yang menyatakan bahwa sebesar perawat dalam pelaksanaan penggunaan
23% perawat memiliki motivasi tinggi, APD (alat pelindung diri) diartikan
64.3% perawat memiliki motivasi yang sebagai ketaatan untuk melaksanakan
cukup, 11.9% motivasi rendah. Hasil penggunaan APD sesuai prosedur tetap
serupa ditunjukkan oleh (Yayan, 2014) (Protap) yang telah ditetapkan. Kurang
mengenai “Hubungan Motivasi Dengan patuhnya perawat dalam menerapkan
Penggunaan Alat Pelindung Diri Oleh asuhan keperawatan akan berakibat
Perawat Pelaksana Di Ruangan Rawat rendahnya mutu asuhan itu sendiri.
Inap Rsi Ibnu Sina Bukittinggi” dari 30 Menurut hasil penelitian. Beberapa
orang responden di RSI Ibnu Sina faktor yang dapat mempengaruhi
Bukittinggi didapatkan hasil (53.3 %) individu dalam penggunaan APD yaitu
responden memiliki tingkat motivasi faktor internal atau individu seperti
yang tinggi, sedangkan ( 46.7 %) yang pengetahuan, kemampuan, motivasi,
memiliki motivasi rendah. intelegensi, komunikasi, dan faktor
Menurut asumsi peneliti motivasi eksternal atau lingkungan seperti
kerja dipengaruhi oleh kesempatan pelatihan, pengambilan keputusan,
pengembangan prestasi yang kurang, kelengkapan alat, dan standar
kebutuhan merasa tidak terpenuhi, tidak operasional prosedur.
ada kepuasan kerja, merasa kurangnya Sejalan dengan hasil penelitian
perlindungan, jenis, kelompok, kondisi yang dilakukan oleh Banda, (2015)
kerja dan hubungan interpersonal yang dengan judul “Hubungan Perilaku

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 7


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

Perawat dengan Kepatuhan Menganalisis Hubungan Tingkat


Menggunakan Alat Pelindung Diri Pengetahuan Terhadap Kepatuhan
(APD) Sesuai Standard Operating Perawat Menggunakan Alat
Procedure (SOP) di Ruang Rawat Inap Pelindung Diri (APD) Level Tiga Di
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Ruang Isolasi COVID-19 RSUD
Rumah Sakit Konawe”, hasil penelitian Wangaya
menunjukan menunjukkan bahwa dari Hasil Penelitian menunjukkan uji
52 responden perawat yang bekerja di bivariat diperoleh bahwa hasil p value
BLUD Rumah Sakit Konawe terbesar = 0,001 (p< 0,05). Ini artinya bahwa ada
berada pada kategori kurang/tidak patuh hubungan yang bermakna antara tingkat
dalam menggunakan APD sesuai SOP pengetahuan dengan kepatuhan
sebanyak 30 orang (80,3%), sedangkan penggunaan APD level 3. Dari hasil
terkecil berada pada kategori cukup atau penelitian diperoleh bahwa nilai
patuh dalam menggunakan APD sesuai Correlation Coefficient sebesar 0,685
SOP sebanyak 22 orang (19,7%). Hasil yang artinya bahwa hubungan yang
penelitian lainnya ditunjukan oleh Kasim bermakna antara tingkat pengetahuan
et al., (2017) mengenai “Hubungan dengan kepatuhan penggunaan APD
Motivasi & Supervisi Dengan level 3 berada pada kategori kuat.
Kepatuhan Perawat Dalam Penggunaan Pengetahuan merupakan hasil dari
Alat Pelindung Diri (APD) Pada tahu dan ini terjadi setelah orang
Penanganan Pasien Gangguan melakukan penginderaan terhadap suatu
Muskuloskeletal di IGD RSUP Prof Dr. objek tertentu. Penginderaan terjadi
R. D. Kandou Manado” sebagian besar melalui pancaindra manusia.
perawat yang patuh menggunakan APD Pengetahuan tentang APD oleh perawat
yaitu sebesar 38 responden (90,5%) dan adalah segala sesuatu yang diketahui
4 responden (9,5%) yang kurang patuh oleh perawat terkait penggunaan APD
dalam penggunaan APD. untuk melindungi diri dari penularan
Menurut asumsi peneliti kepatuhan infeksi, penularan dari perawat kepada
perawat dalam menggunakan alat pasien (infeksi nosokomial) meliputi
pelindung diri level tiga di RSUD penggunaan alat pelindung kepala,
Wangaya dapat diukur dari individu masker, pelindung mata, pakaian
yang mematuhi atau mentaati karena pelindung, sarung tangan dan alas kaki
telah memahami makna suatu ketentuan dalam setiap tindakan (Azzahri, 2019).
yang berlaku, dan hasil dari wawancara Sejalan dengan hasil penelitian
kepada 5 perawat yang ditemui di ruang yang dilakukan oleh Azzahri (2019),
keperawatan isolasi COVID-19 mereka dengan judul “Hubungan Pengetahuan
menyatakan tidak nyaman dalam Tentang Penggunaan Alat Pelindung
menggunakan APD, APD rusak atau Diri (APD) dengan Kepatuhan
hilang, dan kurangnya kesadaran Penggunaan APD pada Perawat di
perawat dalam pentingnya menggunakan Puskesmas Kuok” dari 23 responden
APD yang benar. Kepatuhan perawat yang pengetahuan kurang, terdapat 8
dalam penggunaan APD sangat responden (34,8%) yang patuh
berpengaruh pada penularan penyakit. menggunakan APD. Sedangkan dari 26
Jika saja kepatuhan penggunaan APD responden yang pengetahuan baik,
diabaikan, maka tentunya akan semakin terdapat 5 responden (19,2 %) yang tidak
bertambah resiko tertular penyakit. patuh menggunakan APD. Dari uji
statitistik dapat diketahui bahwa nilai p
value = 0,003 (p < 0,05), artinya ada

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 8


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

hubungan yang signifikan antara Motivasi dan kepatuhan


pengetahuan dengan kepatuhan merupakan hal yang berbanding lurus
penggunaan APD. Dari hasil statistik dalam arti semakin tinggi motivasi yang
juga diketahui bahwa nilai POR=7.875, ada didalam diri perawat maka akan
dengan demikian diketahui bahwa semakin tinggi pula tingkat
responden yang berbengetahuan kurang kepatuhannya. Terbentuknya motivasi
memiliki risiko 7.875 kali untuk tidak bersal dari dua jenis, yaitu dari diri
patuh menggunakan APD. sendiri (internal) dan juga berasal dari
Menurut asumsi peneliti, lingkungan. Motivasi internal adalah
responden yang pengetahuannya baik motivasi yang muncul dari dalam diri
tetapi tidak patuh menggunakan APD sendiri tanpa ada faktor luar yang
saat bekerja karena tingkat kesadaran mempengaruhi. Sedangkan motivasi
mereka akan pentingnya memakai APD eksternal merupakan motivasi yang
lengkap masih rendah dan menganggap muncul karena dorongan dari luar
pemakaian APD hanya pada saat (Kasim et al., 2017)
keadaan darurat saja. Sedangkan Tingginya motivasi perawat dalam
responden yang pengetahuan kurang bekerja dikarenakan pada umumnya
tetapi patuh menggunakan APD karena responden ingin mengembangkan
walaupun pengetahuan yang dimiliki potensi dirinya, responden ingin
oleh responden kurang tentang alat mencapai kesuksesan dalam kerjanya,
pelindung diri tetapi responden tetap sehingga responden termotivasi untuk
memakai APD saat menyentuh pasien, menjalankan tugasnya sesuai dengan
karena takut jika kalau tidak memakai peraturan dan SOP Rumah Sakit, salah
APD tertular oleh penyakit yang dialami satunya dalam hal patuh menggunakan
pasien serta untuk menjaga diri dari APD. Selain itu, pernahnya responden
penyakit menular, maka harus diberikan mengikuti sosialisasi, pemaparan atau
pembekalan dan pelatihan untuk pelatihan mengenai penggunaan APD
meningkatkan pengetahuan dan dan meningkatkan pengetahuan
kepatuhan menggunakan APD level tiga. responden tentang dampak dari tidak
memakai alat pelindung diri yaitu dapat
Menganalisa Hubungan Motivasi terjadinya penularan penyakit yang
Kerja Terhadap Kepatuhan Perawat berasal dari pasien. Sehingga ada
Menggunakan Alat Pelindung Diri kesesuaian antara teori dan fakta dimana
(APD) Level Tiga di Ruang Isolasi ada hubungan antara motivasi dengan
COVID-19 RSUD Wangaya kepatuhan perawat dalam penggunaan
Hasil penelitian menunjukkan uji APD (Rahmadani & Gerontini, 2019)
rank spearman diperoleh bahwa hasil p Sejalan dengan penelitian yang
value = 0,001 (p< 0,05). Ini artinya dilakukan oleh Ditha et al., (2019),
bahwa ada hubungan yang bermakna dengan judul “Motivasi perawat dengan
antara motivasi kerja dengan kepatuhan kepatuhan menggunakan alat pelindung
menggunakan APD level tiga. Dari tabel diri” didapatkan hasil bahwa sebesar
di atas diperoleh bahwa nilai Correlation 23% perawat memiliki motivasi tinggi,
Coefficient sebesar 0,767 yang artinya 64.3% perawat memiliki motivasi yang
bahwa hubungan yang bermakna antara cukup, 11.9% motivasi rendah. Sebesar
motivasi kerja dengan kepatuhan 88.1% perawat patuh dan 11.9% perawat
menggunakan APD level 3 berada pada tidak patuh dalam menggunakan alat
kategori kuat. pelindung diri. Terdapat hubungan
antara motivasi dan kepatuhan perawat

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 9


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

dalam menggunakan alat pelindung diri kategori baik sebanyak 46 responden


di RSUD Jaraga Sasameh Buntok (p (82,1%). Motivasi kerja perawat di ruang
value = 0,008 < 0,05). isolasi COVID-19 RSUD Wangaya
Menurut asumsi peneliti, tingginya sebagian besar pada kategori kuat
motivasi perawat menggunakan APD sebanyak 48 responden (85,7%).
dalam penelitian ini dikarenakan pada Kepatuhan perawat menggunakan APD
umumnya responden mengetahui tentang level tiga di ruang isolasi COVID-19
dampak dari tidak memakai alat Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
pelindung diri yaitu bias terjadinya sebagian besar pada kategori patuh
terjadinya infeksi atau terjadinya sebanyak 51 responden (91,1%). Ada
penularan penyakit yang berasal dari hubungan yang bermakna antara tingkat
pasien, selain itu tingginya tuntutan pengetahuan dengan kepatuhan perawat
rumah sakit terhadap responden juga menggunakan APD level tiga
mempengaruhi motivasi responden menunjukan nilai p value = 0,001 (p<
dalam memakai APD. 0,05) dan ada hubungan yang bermakna
Rumah sakit harus selalu mampu antara motivasi kerja dengan kepatuhan
memacu motivasi kerja perawat dari luar perawat menggunakan APD level tiga
untuk meningkatkan kepatuhan dalam menunjukkan nilai p value = 0,001 (p<
menggunakan alat pelindung diri 0,05).
terhadap perawat pelaksana agar tetap
memperhatikan dalam hal standar DAFTAR PUSTAKA
operasional prosedur tentang Apriluana, G., Khairiyati, L., &
penggunaan alat pelindung diri dan Setyaningrum, R. (2016).
melakukan pemantauan lebih ketat lagi Hubungan Antara Usia, Jenis
terhadap perawat yang rentan dengan Kelamin, Lama Kerja,
resiko penularan dari pasien serta Pengetahuan, Sikap Dan
menambah fasilitas alat pelindung diri Ketersediaan Alat Pelindung Diri
yang memadai dan berkecukupan agar (APD) Dengan Perilaku
perawat tetap melakukan segala tindakan Penggunaan Apd Pada Tenaga
keperawatan dengan selalu patuh dan Kesehatan. Jurnal Publikasi
taat tidak hanya dalam menggunakan Kesehatan Masyarakat Indonesia,
alat pelindung diri saja, namun juga 3(3), 82–87.
bekerja sesuai dengan standar Arikunto. (2013a). Prosedur Penelitian:
operasional rumah sakit. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto. (2013b). Prosedur Penelitian:
KESIMPULAN Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Data yang ditampilkan mengenai Rineka Cipta.
gambaran distribusi frekuensi Azzahri, L. M. dan K. I. I. (2019).
berdasarkan tingkat pengetahuan Hubungan Pengetahuan Tentang
mengenai APD level tiga, motivasi kerja Penggunaan Alat Pelindung Diri
dan kepatuhan perawat menggunakan (APD) dengan Kepatuhan
APD level tiga di ruang isolasi COVID- Penggunaan APD pada Perawat di
19 Rumah Sakit Umum Daerah Puskesmas Kuok. PREPOTIF
Wangaya, dapat ditarik kesimpulan Jurnal Kesehatan Masyarakat,
tingkat pengetahuan mengenai APD 53(9), 1689–1699.
level tiga di ruang isolasi COVID-19 B. Uno, H. (2021). Teori Motivasi dan
RSUD Wangaya sebagian besar pada Pengukurannya (Jun Winanto

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 10


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

(ed.); kelima bel). Jakarta: Bumi Perilaku Penggunaan Alat


Aksara. Pelindung Diri Pada Pekerja
Banda, I. (2015). Hubungan Perilaku Bagian Produksi Pt. Katingan
Perawat dengan Kepatuhan Indah Utama, Kabupaten
Menggunakan Alat Pelindung Diri Kotawaringin Timur, Provinsi
(APD) Sesuai Standard Operating Kalimantan Tengah. Unnes
Procedure (SOP) di ruang Rawat Journal of Public Health, 5(4),
Inap Kendari: Universitas 336.
Haluoleo, HKEPATUHAN https://doi.org/10.15294/ujph.v5i4.
PENGGUNAAN APD, 7–78. 12421
http://www.academia.edu/downloa Harahap, T. N. (2020). Peran Perawat
d/54442768/G3IM013007_sitedi_ Dalam Menangani Penyebaran
SKRIPSI_IRFAN_BANDA_PDF. Covid 19.
pdf Heryawan, H., Heryana, A., Prodi, M.,
Burtanto. (2015). Panduan Praktis Masyarakat, K., Esa, U., Prodi, D.,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Masyarakat, K., Esa, U., &
untuk Industri. Jakarta: Pustaka Kualitatif, A. (2018). Analisis
Baru Press. Penyebab Ketidakpatuhan
Dewantara, B. S. (2018). Hubungan Penggunaan APD pada pekerja
motivasi dengan kepatuhan Manual handling PT X Tahun
penggunan alat pelindung diri 2018.
(APD) pada perawat di ruang Hidayat. (2014). Metode penelitian
rawat inap rumah sakit paru keperawatan dan teknis analisis
jember. Skripsi, 1(1), 1–100. data. Jakarta: Salemba Medika.
https://repository.unej.ac.id/bitstre Hidayat, A. (2016). Buku Ajar Ilmu
am/handle/123456789/76414/Bima Keperawatan Dasar. Jakarta:
Satriya Dewantara - Salemba Medika.
1.pdf?sequence=1&isAllowed=y Kasim, Y., Mulyadi, N., & Kallo, V.
Ditha, V., Pertiwiwati, E., Rizany, I., (2017). Hubungan Motivasi &
Studi, P., Keperawatan, I., Supervisi Dengan Kepatuhan
Kedokteran, F., & Lambung, U. Perawat Dalam Penggunaan Alat
(2019). Motivasi perawat dengan Pelindung Diri (Apd) Pada
kepatuhan menggunakan alat Penanganan Pasien Gangguan
pelindung diri. 2(April), 33–38. Muskuloskeletal Di Igd Rsup Prof
Donsu. (2017). Psikologi Keperawatan. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Keperawatan UNSRAT, 5(1),
Fitriani, F., Tarigan, A. P., & Zaini, J. 112054.
(2019). Multi-Drug Resistance Kementerian Kesehatan. (2020). Daftar
Tuberculosis : 40(2). Jakarta: Info Alat Kesehatan.” Direktorat
Pustaka Baru Jenderal Kefarmasian dan Alat,
Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Kementerian Kesehatan RI.
(2020). Rekomendasi APD http://infoalkes.kemkes.go.id/
Berdasarkan Tingkat Lastari, N. W. U., Sri, K. M., & Puspita,
Perlindungan. 1, 1–25. Jakarta: L. M. (2021). Gambaran Tingkat
Rineka Cipta. Pengetahuan dan Kepatuhan
Gunawan, I., & Mudayana, A. A. (2016). Perawat Menggunakan Handscoon
Hubungan Antara Pengetahuan, Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Sikap Dan Motivasi Dengan Umum Daerah Wangaya. 8(April

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 11


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

2021), 124–132. 123–132.


Mangiring, H., Simartama, P., Purba, R. (2021). Pengetahuan dan
Hidayatulloh, A. N., Revida, E., Sikap Perawat terhadap
Hasibuan, A., & Komariah, I. Penggunaan Alat Pelindung Diri
(2021). Organisasi: Manajemen APD (pertama). Jakarta:Media
dan Kepemimpinan (R. Watriantos Sains Indonesia.
(ed.); pertama). Jakarta: Yayasan Rahmadani, T., & Gerontini, R. (2019).
Kita Menulis. Hubungan Motivasi Dengan
Muslih, M. (2019). Filsafat Ilmu, Kajian Kepatuhan Perawat Dalam
Atas Asumsi Dasar, Paradigma Penggunaan Alat Pelindung Diri
dan Kerangka (W. Udin (ed.); I). (Apd) Di Ruang Rawat Inap
Lembaga Study Filsafat Islam. Rumah Sakit Tentara Wirasakti
Nawawi, H. (2011). Prinsip – Prinsip Kupang. 3(April), 35–39.
Manajemen. 13–53. Jakarta: Rosa, S. (2017). Hubungan Motivasi
Rineka Cipta. Perawat Dengan Pelaksanaan
Ningsih, N. S., & Endang Marlina. Dokumentasi Pengkajian Di
(2020). Pengetahuan Penerapan Ruang Bogenvile Rsud Mgr.
Keselamatan Pasien (Patient Gabriel Manek, Svd Atambua.
Safety) Pada Petugas Kesehatan di Sanitasari, R. D., Andreswari, D., &
Rumah Sakit Umum Kabupaten Purwandari, E. P. (2017). Sistem
Tangerang. Jurnal Kesehatan, Monitoring Tumbuh Kembang
9(1), 59–71. Anak Usia 0-5 Tahun Berbasis
https://doi.org/10.37048/kesehatan. Android. Journal Rekursif, 5(1),
v9i1.120 1–10.
Notoatmodjo. (2014). Pendidikan dan Selina Alta, Widjasena, B., & Wahyuni,
Perilaku Kesehatan (Rineka Cipta I. (2020). Analisis Perilaku
(ed.)). Jakarta: Rineka Cipta. Kepatuhan Penggunaan Alat
Notoatmojo. (2018). Motodologi Pelindung Diri (APD) Pada
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Tenaga Kesehatan Saat Wabah
Rineka Cipta. Pandemi Corona Virus (Covid-19).
Nursalam. (2014). Konsep dan 10(4), 105–110.
Penerapan Metodologi Penelitian Septiawan, B., Masrunik, E., & Rizal,
Ilmu Keperawatan, Pedoman M. (2020). Motivasi Kerja dan
Skripsi, Tesis dan Instumen Generasi Z (Teori dan Penerapan)
Penelitian Keperawatan (Tim (pertama).
Editor Salemba Medika (ed.)). Situmeang, A. E. (2017). Hubungan
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Pengetahuan dan Motivasi
Ilmu Keperawatan. Perawat Terhadap Kepatuhan
Jakarta:Salemba Medika. Menggunakan Alat Pelindung Diri
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian (APD) di Ruang Rawat Inap
Ilmu Keperawatan: Pendekatan Infeksius RSUD Tarakan
Praktis. Jakarta:Salemba Medika. [Universitas Binawan].
Onikananda, A. K. (2021). Pelaksanaan http://repository.binawan.ac.id/id/e
Promosi Kesehatan Pada Perawat print/618
yang Menangani Pasien COVID- Sugiyono. (2012a). Metode penelitian
19 di Ruang Isolasi Rumah Sakit kuantitatif kualitatif dan r&d.
X. Jurnal Ilmiah Permas : Jurnal Alfabeta.
Ilmiah STIKES KEndal, 11(1), Sugiyono. (2012b). Statistik Untuk

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 12


IGAA. Sherlyna Prihandani, dkk.: Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepatuhan Perawat Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level Tiga di Ruang Isolasi Covid-19
RSUD Wangaya

Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.


Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta, CV.
Utami, N., Fauzan, A., & Rahman, E.
(2020). Hubungan Masa Kerja,
Pengetahuan dan Sikap Tenaga
Kesehatan Dengan Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri
(Apd) Di Puskesmas Cempaka
Kota Banjarmasin. 43.
Winardi. (2016). Kepemimpinan dalam
Manajemen. Jakarta:PT Rineka
Cipta.
Yani, A. (2021). Model Pendidikan
Jasmani (pertama).
Jakarta:Ahlimedia Book.
Yayan, S. &. (2014). Hubungan
Motivasi Dengan Penggunaan Alat
Pelindung Diri Oleh Perawat
Pelaksana di Ruangan Rawat Inap
Rsi Ibnu Sina Bukittinggi. Jurnal
Online Mahasiswa (JOM)
Fakultas Kedokteran, 1(2), 1–11
Yuliani. (2014). E-Learning
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(R. Selvasari (ed.); pertama).
Deepublish.

CARING, Volume 6 Nomor 2, Desember 2022 13

Anda mungkin juga menyukai