Anda di halaman 1dari 18

Gambaran Pengetahuan Perawat tentang Penggunaan APD di Ruang

Isolasi Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Nisu Sulfika1,Esse Puji Pawenrusi2, Rahma


Yulis3Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar

ABSTRAK :
Alat pelindung diri adalah alat yang dirancang sebagai pengahalang penetrasi zat partikel
padat, cairan atau udara untuk menutupi pemakainya dari kontaminasi penyakit. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang penggunaan APD di ruang isolasi
Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Selatan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dekkriptif. Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner online untuk menilai pemakaian APD berdasarkan proses
pemakaian dan pelepasan APD. Populasi dalam penelitian ini adalah 165 perawat Covid-19 dan
sampel sebanyak 62 responden yang diambil dengan teknik Purposive Sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan dari 62 responden berdasarkan pengetahuan prosedur
pemakaian APD yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 57 responden ( 91.9%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 5 repponden (8.15%). Berdasarkan pengetahuan prosedur pelepasan
APD yang memiliki penegtahuan kurang sebanyak 54 responden (87.7%) dan pengetahuan kurang
8 responden (12.9%).
Simpulan dari penelitian ini, dalam pemakaian dan pelepasan APD belum sepenuhnya
perawat sesuai dengan prosedur pemakaian dan pelepasan APD. Disarankan perawat tetap
mempertahankan bahkan lebih meningkatkan melakukan prosedur pemakaian dan pelepasan APD.

Kata Kunci : Covid-19, Pemakaian dan Pelepasan Apd

PENDAHULUAN pasien hingga berpotensi akan terjadi


Rumah sakit merupakan sarana pelayanan infeksi nosokomial (Suprapto, 2016).
kesehatan perindividu secara lengkap yang Tenaga kesehatan berisiko terpapar
menyiapkam pelayanan rawat inap, rawat darah dan cairan tubuh yang terinfeksi
jalan, dan gawat darurat (Kemenkes, 2018). (bloodborne phatogen) yang
Rumah sakit adalah tempat mengurus menimbulkan HBV (Hepatitis B Virus),
pelayanan kesehatan masyarakat terutama HCV (Hepatitis C Virus) dan HIV (
masyarajat yang sedang sakit. Pelayanan Human Immunodeficiency Virus)
kesehatanyang diberikan kepada setiap melalui berbagai cara, salah satunya
individu adalah upaya kesehatan yang melalui luka tusuk jarum atau benda
dilakukakan oleh yang bekerja di rumah sakit tajam lainny. Tenaga keperawatan
memiliki risiko lebih tinggi dibanidng pekerja adalah tenaga kesehatan yang paling
industri lain untuk terjadinya Penyakit Akibat banyak di rumag sakit dan mempunyai
Kera (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja kontak yang paling lama dengan pasien.
(KAK) (Apriluana dkk, 2016). Pekerjaan perawat merupakan jenis
Rumah sakit tidak hanya menjaddi tempat pekerjaan yang berisiko kontak dengan
mengobati, tapi sebagai saarana pelayanan darah, cairan tubuh pasien, tertusuk
kesehatan yang dapat tempat infesi vagi orang jjarum suntik bekas pasien, dan bahaya-
lai. Perawat adalah tenaga medis yang bahaya lain yang dapat terjadi media
terbanyak dengan komposisi 60% dari seluruh penularan penyakit (Mapanawang,
tenaga medislainnya di rumah sakit dan salah 2017).
satu profesi yang sering terkena penyakit Pengendalian bahaya bisa dicegah
akibat kecelakaan kerja (Sudarmo, 2016). dengan melakukan beberapa cara, salah
Profesi perawat di rumah sakit merupakan satunya dengan memakai alat pelindung
salah satu tenaga kesehatan yang diposisikan diri. Alat pelindung diri adalah alat yang
sebagai garda terdepan dalam memberikan digunakan untuk menutupi diri atau
pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien tubuh terhadap bahaya-bahaya
yang setiap saat kontak langsung dengan kecelakaan kerja. Dimana secara teknis
dapat menutunkan tingkat keparahan dari perlu digunakan dalam penanganan
kecelakaan yang terjadi. Alat pelindung diri Covid-19 seperti masker, repirator N95,
tidak menghilangkan bahaya yang ada, alat kacamata pelindung, face shield, sarung
pelindung diri hanya mengurangi jumlah tangan pemeriksaan, sarung tangan
kontak dengan bahaya dan cara menempatkan bedah, gaun sekali pakai, coverall medis,
penghalang antara tenaga kerja dan bahaya. aoron, sepatu boots anti air dan penutup
Jenis jenis alat pelindung diri meliputi sarung sepatu (Kemenkes RI, 2020).
tangan, pelindung wajah, penutup kepala, Berdasarkan latar belakang tersebut,
gaun pelindung, masker dan sepatu pelindung membuat peneliti tertarik meneliti
(Dewi, 2019). Tujuan penggunaan APD untuk gambaran pengetahuan perawat tentang
melindungi diri sendiri yang dalam hal inu penggunaan APD di ruang isolasi
merupakan petugas kesehatan dan juga Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi
melindungi pasien dari invasi mikroba Sulawesi Selatan”.
pathogen. APD yang sering dijumpai di rumah
sakit berupa handscoon (sarung tangan), Bahan dan Metode
masker bedah, google (kacamata pelindung), Jenis penelitian yang diguanakan
face shield (pelindung wajah) dan juga jubah. dalam penelitian ini penelitian
APD ini digunakan sesuai indikasi dari tiap- deskriptif. Tujuan penelitian ini untuk
tiap jenis APD (Kemenkes RI, 2017). mengetahu gambaran pengetahuan
Penggunaan alat pelindung diri pada perawat tentang penggunaan APD di
perwat dikategorikan kurang pelaksanaannya ruang isolasi Rumah Sakit Khusus
dan penerapannya. Menunjukkan sikap Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
perawat dalam penggunaanalat pelindung diri Penelitian ini di lakukan di ruang isolasi
masih kurang tunjukkan dengan sikap negatif Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi
sebanyak 53.30%. terdapat perilaku Sulawesi Sulawesi Selatan pada tanggal
penggunaan alat pelindung diri perawat tidak 1 November sampai 1 Desember 2020.
signifikan yang ditunjukkan kebanyakan Populasi dalam penelitian ini adalah
responden yang mempunyai perilaku perawat covid dengan jumlah sampel
penggunaan alat pelindung diri yang kurang sebanyak 62 responden. Pengumpulan
patuh berjumlah 44 perawat (52.4)(Zaki dkk, data dalam penelitian ini yaitu data yang
2018). di kumpulkan oleh peneliti secara online
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam bentuk google form. Data primer
oleh Rukmana (2020) bahwa sebagian besar dalam penelitian ini dikumpulkan
responden berpengetahuan kurang baik, yaitu melalui kuesioner online. Setelah
sebanyak 22 responden (62.2%). Kurangnya memperoleh nilai dari masing-masing
pengetahuan responden tentang penggunaan tabel, selanjutnya data dianalisis
APD dikarenakan belum adanya informasi menggunakan analisis deskriptif.
secara lengkap tentang keselamtan dan
kesehatan kerja ataupun penjelasan secara Hasil
detail potensi bahaya yang dihadapi dalam Rumah Sakit Khusus Daerah
pekerjaan. Peningkatan pengetahuan tenaga Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal
kesehatan dengan cara membaca ataupun 01 November – 01 Desember 2020.
mengikuti pelatihan-pelatihan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi dengan teknik purposive sampling.
Sulawesi Selatan di tunjuk sebagai salah satu penelitian ini bertujuan untuk menjadi
rumah sakit rujukan Covid-19 di Sulawesi pengetahuan tentang gambaran
Selatan. Meski demikian Rumah Sakit Khusus pengetahuan perawat tentang
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tetap penggunaan APD di ruang isolasi
melayani pasien yang mengalami gangguan Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi
kejiwaan. Rumah sakit penyangga utama pada Sulaesi Selatan.
penanganan Covid-19. Dan penetepan Rumah Hasil penelitian ini diperoleh
Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi melalui kuesioner online google form
Selatan salah satu rujukan telah di tetapkan yang mencakup pertanyaan mengenai
pada 1 April 2020. Alat pelindung diri yang pemakaian dan pelepasan alat pelindung
diri di ruang isolasi Rumah Sakit Khusus semakin etik dalam melaksanakan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. asuhan keperawatan. Keadaann ini akan
Pada penelitian ini diperoleh sampel membuat lebih waspada dan mecermati
sebanyak 62 responden yang sesuai dengan secara saksama terhadap asuhan
kriteria inklusi yang telah ditentukan. keperawatan yang ia laksanakan.
Pada kelompok umur 26-35 tahun
Hasil paling banyak dan di umur tersebur
Karakteristik Responden telah masuk umur yang dikategorikan
Dari 62 responden yang di teliti berdasarkan matang yang pastinya kaya akan
kelompok umur terbanyak adalah 26-35 pengalaman. Seiring dengan
sebanyak 45 responden (72.6%) dan bertambahnya usia seseorang akan
kelompok umur sedikit sebanyak 36-45 tahun semakin tambah pula ilmu yang dia
yaitu sebanyak 17 (27.4%) responden. Pada dapatkan, dalam hal ini mengenai APD
karakteristik jenis kelamin menunjukkan masker, sarung tangan, kacamata
bahwa jumlah yang banyak pada responden pelindung, gaun dan coverall.
dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 35 Hal ini juga diperkuat oleh
responden (56.5%) dan sedikit pada penelitian Apriluana (2016) didapatkan
karakteristik jenis kelamin laki-laki sebnayak bahwa ada hubungan antara usia dan
27 responden (43.5%). Pada karakteristik perilaku penggunaan APD pada petugas
masa kerja yang terbanyak pada tahun 6-10 kesehatan di RSUD Banjar baru (p-
tahun yaitu sebanyak 30 responden (48.4%) value=0,006).
dan responden masa kerja yang yang paling Berdasarkan jenis kelamin dari
sedikit pada tahun 11-15 tahun yaitu hasil penelitian ini didapatkan sebagian
sebanyak 6 responden (9,7%). Pada besar responden berjenis kelamin
karakteristik pendidikan menunjukkan bahwa perempuan dibandingkan berjenis
jumlah pendidikan D3 sebanyak 31 (50%) kelamin laki-laki. Hal ini karena apapun
responden dan jumlah pendidikan Ners jenis kelaminnya tidak mampu
sebanyak 31 (50%) responden. mempengaruhi memakai atau tidak
AnalisisUnivariat APD. Pada pemakai alat pelindung diri
Pada tabel 2 diperoleh data menunjukkan handscoon, masker, kacamata
bahwa pengetahuan pemakaian APD pelindung, gaun dan coverall. Jenis
terbanyak yaitu cukup sebanyak 57 responden kelamin perempuan maupun laki-laki
(9.1.9%) dan sedikit yaitu kurang sebanyak 5 memiliki peluang yang sama untuk
responden (8.1%). memakai dan tidak memakai alat
Berdasarkan tabel 3 data yang diperoleh pelindung diri.
menunjukkan pengetahuan pelepasan APD Perilaku pekerja dalam
yang terbanyak yaitu cukup sebanyak 54 menggunakan alat pelindung diri tidak
responden (87.1%) dan sedikit yaitu kurang dapat dilihat dari segi jenis kelaminnya,
sebanyak 8 responden (12.9%). tetapi tenaga kerja harus memiliki pola
Pembahasan pikir yang baik terhadap pencegahan
Karakteristik Responden kecalakaan kerja di wilayah kerja, dan
Berdasarkan umur hasil penelitian usaha mencegah tidak dapat kita lihat
menunjukkan bahwa sebagian besar dari jenis kelamin laki-laki maupun
responden berada pada kelompok umur 26-35 jenis kelamin perempuan.
tahun dan kelompok umur sedikit sebanyak Hasil penelitian ini dapat diperkuat
36-45 tahun. Semakin matang usia sesorang oleh penelitian Apriluana (2016) bahwa
maka proses kekuatan dan kesanggupan yang berjenis kelamin perempuan lebih
seseorang lebih matang dalam berpikir dan banyak sebanyak (76.1%) yang
bekerja. mempunyai perilaku baik dalam
Seseorang yang lebih dewasa menggunakan APD. Sedangkan yang
mempunyai kecenderungan akan lebih mempunyai perilaku kurang sebanyak
dipercaya dari pada orang yang belum cukup (23.9%). Kemudian yang berjenis
tinggi kedewasaannya. Dan diperoleh kelamin laki-laki lebih banyak (78.8%)
kecondongan semakin tua usia perawat yang mempunyai perilaku baik dalam
menggunakan APD, didandingkan dalam mengunakan APD dibandingkan
mempunyai perilaku kurang sebanyak dengan perawat dengan masa kerjanya
(21.2%). Sehinnga dapat di ketahui ada masih kurang.
hubungan jenis kelamin dan perilaku Berdasarkan pendidikan
penggunaan APD pada petugas kesehtan di didapatkan hasil penelitian yang
RSUD Banjarbaru dan hasil uji statistic menunjukkan bahwa jumlah pendidikan
Chisquare (p=0.940). D3 sebanyak 31 (50%) responden dan
Berdasarkan masa kerja dari hasil jumlah pendidikan Ners sebanyak 31
penelitian, masa kerja yang terbanyak pada (50%) responden. Pendidikan
tahun 6-10 tahun dan responden masa kerja merupakan proses formal dari pelatihan
yang yang paling rendah pada tahun 11-15 seseorang ontelek dan suatu
tahun. Masa kerja bersangkutan dengan yang pengemabangan seseorang individu
pernah dialami seseorang, dan pengalaman meliputi inteltual, spiritual, moral,
sangat diperlukan dalam melaksanakan kreatif emosional dan juga kegiatan
asuhan keperawatan kepada klien. fisik. Dalam hal ini tingkat pendidikan
Pengalaman kerja yang dimiliki seorang akan menjadi factor predisposisi
perawat akan memberikan kemampuan seseorang untuk perubahan perilaku
berupa pengetahuan, keterampilan, dan seseorang karena memberikan
tingkah laku pada perawat tersebut dalam pengalaman belajar yang berbeda bagi
bekerja. Dengan pengalaman kerja yang lebih individu.
lama tentunya perawat akan memiliki Namun, dalam bekerja sebagai
pengalaman yang lebih lama dalam perawat tidak hanya pendidikan formal
menangani pasien yang berbagai pemasalahan saja yang menjadi dasar bagi perawat,
yang dihadapinya. melainkan harus dilengkapi dengan
Selain itu pengalaman yang banyak pelatihan dan motivasi dari dalam diri
dimiliki, pengalaman kerja juga membuat seorang perawat untuk melaksanakan
perawat pelaksana lebih terampil dan berhati- suatu tindakan yang lebih baik. Selain
hati agar asuhan keperawatan yang dilakukan itu, dengan adanya dukungan yang
tidak menimbulkan cedera bagi pasien. memunculkan kesadaran dalam diri
Pengalaman kerja adalah ukuran tentang lama bahwa pentingnta pemakaian APD
bekerja yang telah dilalui seseorang sehingga untuk mempertahankan keselamatan
mampu mengerti yang wajib dikerjakan suatu saat bekerja (Iriani, 2018).
pekerjaan dan sudah melakukan dengan Pendidikan terdapat hubungan
benar. yang cukup kuat dengan memakai alat
Masa kerja memastikan lama paparan pelindung diri dari handscoon, masker,
seseorang terhadap faktor risiko. Sesorang kacamata, gaun, dan coverall namun
yang memiliki masa kerja relatif baru akan pendidikan merupakan salah satu faktor
mudah melakukan kesalahan dalam bekerja yang membantu tenaga kesehatan patuh
yang dapat mengakibatkan terjadinya dalam memakai alat pelindung diri.
kecalakaan kerja. Memiliki masa kerja yang Oleh karena itu pendidikan yang
cukup lama membuat perilaku cukup dimiliki pada tenaga kesehatan
pengetahuan dalam menggunakan APD merupakan dasar untuk membentuk
masker, sarung tangan, kacamata pelindung, sikap dan perilaku. Penelitian ini sejalan
gaun, dan coverall. Dan ketika responden dengan yang dilakukan oleh Kartika
memiliki masa kerja yang lama membuatnya (2014) terdapat hubungan kepatuhan
lebih percaya diri untuk tidak mengikuti tenaga kerja dalam memakai APD.
prosedur penggunaan alat pelindung diri. Gambaran pemakaian APD
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian Hal ini menunjukkan bahwa
Restu Iriani (2018) terdapat hubungan masa pemakaian sarung tangan berdasarkan
kerja dan tingkat kepatuhan penggunaan hasil dari olah data lebih banyak
APD. Kemudian hasl yang diperoleh responden yang melakukan pemakaian
didapatkan nilai OR=5,688 dimana perawar sarung tangan dibandingkan yang tidak
dengan masak kerja >5 tahun mempunyai melakukan sesuai dengan prosedur.
peluang untuk meningkatkan kepatuhan Sarung tangan adalah salah satu alat
menutupi yang memiliki fungsi untuk pelindung diri untuk menutupi pemakai
menutupi bagian area tangan. Sarung tangan dari partikel bahaya dan penyebaran
memiliki fungsi untama mampu menutupi yang bisa masuk lewat mulut dan
tangan manusia dari paparan sesuatu dari hidung. Dan penutup mulut mempunyai
lingkungan. kegunaan secara umum untuk menahan
Menurut peneliti sarung tangan dalam pencemaran penyakit.
melindungi diri terhadap Covid-19, Masker bedah memiliki 3 susunan
penggunaan sarung tangan memiliki funsi (layers) yakni susunan luar kain tanpa
sebagai alat melindungi diri dari percikan anyaman kedap air, susunan sala adalah
droplet yang ditemukan pada sesuatu yang susunan penyaring kerapatan tinggi
dipegang oleh tangan dan juga menghidarkan kemudian susunan dalam melekat
penularan virus dari tangan ke sesuatu yang langsung dengan kulit yang berguna
dipegang yang bisa menularkan ke yang lain. sebagai alat penyerap cairan berukuran
Paparan vurus pada tangan cukup berbahaya besar yang keluar dari pengguna ketika
karena manusia sering kali memegang erea batukn serta bersin. Karena mempunyai
wajah dan tangan secara sengaja maupun tidak susunan penyaring , masker bedah
sehingga berpotensi terpapar virus. pengaruhnya untuk menyaring droplet
Hasil penelitian yang berbeda di yang keluar dari pengguna ketika batuk
dapatkan oleh Yulis (2019) bahwa kepatuhan serta bersin, namun bukan merupakan
perawat memakai alat pelindung diri sarung barier proteksi pernapasan karena tidak
tangan masih kurang. Berbeda dengan bisa mencegah pengguna dari
penelitian ini bahwa perawat memakai APD terhirupnya pertikel airborene yang lebih
dikategorikan cukup patuh karena adanya kecil, masker ini di rekomendasikan
pandemi Covid-19, kemudian sarung tangan untuk masyrakat dan untuk petugas
berhubungan langsung dengan pasien kesehatan di fasilitas layanan kesehatan.
mengakibatkan perawat takut terpapar dengan Menurut peneliti pemakaian
virus tersebut. masker merupakan alat pelindung diri
Dari pertanyaan pemakaian alat karena Covid-19 bisa menyebar lewat
pelindung diri sarung tangan yang paling droplets. Masker dapat diprorioritaskan
banyak tidak melakukan sesuai dengan karena pelindung hidung dapat dipakai
prosedur sop adalah apakah anda melakukan untuk mencegah percikan yang
cuci tangan dengan sabun atau memakai menyebar.. Dalam penelitian
handdsanitizer dengan cara enam langkah?. sebelumnya yang dilakukan di PT
Dari pertanyaan tersebut dapat dilihat bahwa Bokormas Kota Manado oleh Abdul,
melakukan kenersihan tangan itu sendiri Mujib, Nurul dan Citra (2018)
memperoleh perhatian yang serius apalagi menyatakan bahwa pekerja tidak
masa pandemic Covid-19 ini, kegagalan memakia alat pelindung diri masker
pelaksanaan cuci tangan seperti tidak tetika bekerja sebanyak 19 responden
tersedianya cairan antiseptic di wastafel. (40.4%) dan yang menggunakan alat
Namun sudah mempunyai saran, rintangan penutup muka ketika bekerja sebanyak
berikutnta merupakan kurangnya kesadaran 28 responden (59.6%).
tenagan medis untuk melaksanakan langkah Dari pertanyaan pemakaian alat
cuci tangan. Dan peneliti berpendapat pelindung diri masker yang paling
terhadap responden yang tidak mencuci banyak tidak melakukan sesuai dengan
tangan karena waktu dan beban kerja. Selain prosedur sop adalah apakah anda
itu kekurangan dari peneliti tidak mengikat bagian bawah dibelakang
mengobservasi pada saat tahap pra interaksi. sejajar dengan sebagian leher ?. Menurut
Sehingga kemungkinan ada factor yang lain peneliti dari pertanyaan ini kenapa
perawat tidak mencuci tangan. masih banyak tidak melakukan karena
Berdasarkan pemakaian masker dari kemungkinan masker bedah yang
hasil olah data menunjukkan bahwa yang lebih dipakai perawat masker bedah yang
banyak responden yang melakukan pemakaian langsung dipasangkan ketelinga bukan
masker dibandingkan yang tidak melakukan lagi masker bedah yang diikat
sesuai dengan prosedur. Karena masker adalah dibelakang telinga. Dan masker yang
dipakai juga oleh perawat covid-19 adalah gabungkan dengan plastik film untuk
masker N95 yang langsung dipasangkan ke mencegah penembusan cairan dan bahan
telinga. yang dipakai yakni syntetic fiber
Berdasarkan pemakaian kacamata sedangkan gaun yang dipakai lebih dari
pelindung dari hasil olah data menunjukkan satu kai yaitu gaun dibuat dari bahan
bahwa distribusi frekuensi berdasarkan katun 100% gaun dipakai berulang yaitu
pemakaian kacamata pelindung lebih banyak gaun terbuat dari bahan100% katun.
responden yang melakukan dibandingkan Gaun ini bisa dipakai lebih dari satu kali
yang tidak melakukan sesuai dengan prosedur. hingga 50 kali dengan catatan
Penutup mata memiliki bentuk serupa mengalami kerusakan.
kacamata yang terbuat dari plastik dipakai Menurut peneliti pemakaian gaun
sebagai penutup mata yang melindungi kuat pelindung atau celemek dengan benar
bagian mata dan sekelilingnya agar terlepas atau sesuai prosedur bisa memberi
dari percikan yang dapat mengenai mukosa. kegunaan terhadap tenaga medis untuk
Pelindung mata digunakana pada saat tertentu menutupi kulit dan seragam dari
seperti aktivitas dimana memungkinkan risiko pencemaran cairan tubuh manusia. Gaun
terena percikan khususnya pada saat prosedur penutup wajib dipakai ketika
mngahsilkan aersol, kontak dekat dengan mengerjakan tindakan irigasi, memabntu
muka pasien covid-19. Dalam pelaksanaan klien ketika pendarahan, mengerjakan
prosedur penggunaan APD masih belum luka pasien, maupun tindakan yang lain
sepenuhnya melakukan disebabkan karena yang terkena dengan cairan tubuh
ketidaknyamanan selama memakai goggles, pasien.
biasanya muncul uap air dari respirasi Dari pertanyaan pemakaian alat
sehingga menjadikan penglihatan pengguna pelindung diri gaun yang paling banyak
tidak nyaman, di sisi lain pengguna goggles tidak melakukan dengan sesuai prosedur
dapat menjadikan rasa tidak nyaman pada sop adalah apakah anda masuk ke
bagian atas telinga yang diakibatkan goggles. ruangan kecil , setelah memakai baju
Dari pertanyaan pemakaian alat perawat di ruang ganti? Apakah anda
pelindung diri kacamata pelindung yang mengecek APD unutk mengecek
paling banyak tidak melakukan sesuai dengan kembali apakah masih layak pakai atau
prosedur sop adalah apakah anda memasang tidak? Apakah anda melakukan cuci
kacamata pada wajah dan mata serta sesuaikan tangan dengan sabun atau memakai
agar pas? Ketika memasang kacamata handsanitizer dengan cara enam
pelindung sudah di pastikan keadaan pengikat langkah. Peneliti berpendapat setelah
kepala masih kencang dan lentur sehingga masuk ke ruang ganti kemudian perawat
keamanan goggles dapat terpasang kuat pada memakai scrub suitnya artinya ketika
wajah. dipakai duluan keadaannya tidak bersih
Berdasarkan pemakaian gaun dari hasil dan sudah terkontaminasi. Masih ada
olah data menunjukkan bahwa yang lebih beberapa perawat yang tidak mengecek
banyak responden yang melakukan pemakaian karena lupa dan langsung memasangkan
gaun dibandingkan yang tidak melakukan ke tubuhnya saja. Sebelumnya sudah
sesuai dengan prosedur. memakai handsanitizer pada saat
Menurut Kemenkes (2020) Gaun adalah melakukan pemakaian sarung tangan
alat yang dipakai dapat melindungi badan dari dan maskersehingga pada saat
pajanan melewati cairan dan zat padat pemakaian gaun perawat tidak memakai
infeksius untuk mencegah dan bagian badan handsanitizer dan keterbatasan cairan
petugas medis selama langkah-langkah dan antiseptic.
dalam pemberian tindakan keperawatan. Berdasarkan pemakaian coverall
Ketentuan gaun yang sesuai antara lain efektif hasil olah data menunjukkan bahwa
mencegah (bisa menahan penembusan cairan), distribusi frekuensi berdasarkan
fungsi atau kesepsiagaan, nyaman, tidak pemakaian coveralllebih banyak yang
mudah robek, pas di badan. Gaun satu kali melakukan dibandingkan yang tidak
pakai dibuat untuk dibuang setelah dipakai melakukan sesuai dengan prosedur.
dan niasanya tidak dijahit kemudaian di Coverall medis ini dapat menutupi
petugas kesehatan dari kontaminasi indeksi mencegah cairan masuk ke mulut atau
atau penyakit secara menyeluruh dimana hidung, dan harus menempel sempurna
seluruh tubuh yakni kepala, punggung dan dan erat di sekitar mulut dan hidung.
kaki tertutup.. Namun hasil penelitian ini Masker juga harus fleksibel dalam
masih terdapat responden tidak melakukan pemakaiannya, inilah mengapa masker
prosedur pemakaian coverall dengan baik mempunyai bagian keras fleksibel yang
sehingga masih membahayakan dirinya sendiri berada di bagian yang menempel dengan
dalam bekerja. hidung dan dapat disesuaikan oleh
Dari pertanyaan pemakaian alat pelindung penggunanya. Dalam teknik pelepasan,
diri coverall yang paling banyak tidak melakukan pengguna masker bedah juga dihimbau
dengan sesuai prosedur sop adalah apakah anda agar tidak menyentuh bagian depan dari
masuk ke ruangan kecil, setelah memakai baju masker dimana bagian tersebut dianggap
perawat di ruang ganti? Apakah anda memakai bagian yang infeksius. Penggunaan yang
sepatu boots. Jika tenaga medis memakai sepatu
tidak tepat dapat menyebabkan
ataupun yang lainnya tertutup maka petugas
memakai dengan cara menutupi sepatu yang pengguna berisiko menghirup aerosol
dipakai di bagian luar sepatu. Peneliti berpendapat yang bersifat infeksius. Namun masih
setelah masuk ke ruang ganti kemudian perawat ada reponden yang tidak melakukan
memakai scrub suitnya artinya ketika dipakai prosedur pelepasan masker sehingga
duluan keadaannya tidak bersih dan sudah berpotensi terkena bahaya dan risiko
terkontaminasi. Karena ketika petugas medis bagi dirinya sendiri.
memakai sepatu bootd maka tidak lagi memakai Dari pertanyaan pelepasan alat
sepatu kets yang yang tertutup dengan coverall. pelindung diri masker yang paling
Gambaran Pelepasan APD banyak tidak melakukan sesuai dengan
Berdasarkan proses pelepasan sarung prosedur adalah apakah anda terlebih
tangan di peroleh data yang menunjukkan dahulu melepas kaitan masker dari
bahwa distribusi frekuensi berdasarkan telinga atau ikatan masker, dan anda
pelepasan sarung tangan yang melakukan tidak memegang bagian depan masker?
dibandingkan yang tidak melakukan sesuai Peneliti berpendapat melepas masker
dengan prosedur pelepasan APD. Namun secara perlahan kemudian melepas tali
tujuan sarung tangan ini untuk menutupi elastic dari daun telinga sambil tetap
anggota badan dari siku sampai ke ujung jari menjauhkan dari wajah, hal ini penting
dari menyentuh dengan darah, dari berbagai untuk menghindari paparan dari
cairan tubuh, sekret, selaput lendir pasien yang permukaan masker yang telah
terkontaminasi. Tetapi dalam hasil penelitian terkontaminasi.
ini masih terdapat yang tidak melakukan Berdasarkan kacamata pelindung
pelepasan APD sesuai prosedur sehingga diperoleh data yang menunjukkan bahwa
membahayakan dirinya sendiri. distribusi frekuensi berdasarkan
Dari pertanyaan pelepasan alat pelepasan kacamata pelindung lebih
pelindung diri sarung tangan yang paling banyak yang melakukan dibandingkan
banyak tidak melakukan sesuai dengan yang tidak melakukan sesuai dengan
prosedur adalah apakah anda memegang sisi prosedur pelepasan APD. Tujuan dari
luar sarung tangan di dekat pergelangan kacamata pelindung untuk melindungi
tangan?. Peneliti berpendapat bahwa petugas mata dari semua jenis cairan tubuh
kesehatan tidak memegang sisi luar sarung namun masih ada responden yang
tangan hanya mencubit kemudian menarik melalaikan tidak melakukan prosedur
menjauh ke ujung jari hingga terlepas sarung pelepasan kacamata pelindung tersebut
tangan. sehingga berpotensi terkena bahaya
Berdasarkan pelepasan masker diperoleh untuk dirinya sendiri. Dalam penelitian
data yang menunjukkan bahwa distribusi sebelumnya yang dilakukan di ruang ok
frekuensi berdasarkan pelepasan masker lebih igd rsup sanglah denpasar oleh Apriani
banyak yang melakukan dibandingkan yang dan Kusuma (2018) mendapatkan alat
tidak melakukan sesuai dengan prosedur pelindung diri paling besar tidak
pelepasan APD. Masker sebagai APD harus digunakan oleh tim bedah APD goggles
memenuhi kriteria yakni kedap air agar dapat yaiyu dengan jumlah 16 orang (67%).
Dari pertanyaan pelepasan alat peneliti tidak spesifik sehingga masih
pelindung diri kacamata pelindung yang ada yang tidak melakukan sesuai sop.
paling banyak tidak melakukan sesuai dengan Seharusnya tidak ada lagi yang tidak
prosedur adalah apakah anda melepas face sesuai karena pihak rumah sakit telah
shield melonggarkan terlebih dahulu dari menyiapkan kamar ganti yang digunakan
bagian samping , setelah itu anda menggosok oleh petugas medisuntuk melepas
face shield memakai tissue atau kasa yang peralatan pelindung pribadi mereka
sudah dibasahi desinfektan, dan arah zig zag (APD).
atau memutar dari dalam keluar sebnayak 2
kali? Dan kemudain melepasakn goggles, Simpulan
mengambil dari sisi samping dan dibersihkan Berdasarkan hasil penelitian
memakai tissue sama dengan cara mengenai Gambaran Pengetahuan
membersihkan face shield?. Peneliti Perawat tentang Penggunaan APD di
berpendapat masing-masing tangan di sudut Ruang Isolasi Rumah Sakit Khusus
kanan dan kiri kemudian melepaskan face Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, dapat
shield, kemudian kacamata pelindung di peroleh kesimpulan sebagai berikut :
dilepaskan dengan cara yang sama dengan 1. Dalam penegtahuan pemakaian alat
memegang masing-masing sudut kemudian di pelindung diri yang memiliki
tarik kedepan hingga di telakkan di tempat pengetahuan yang cukup sebanyak
untuk disinfektan. 57 responden (91.9%) sedangkan
Berdasarkan pelepasan gaun diperoleh yang berpengetahuan kurang
data yang menunjukkan bahwa distribusi sebanyak 5 responden (8.1%)
frekuensi berdasarkan pelepasan gaun lebih 2. Dalam pengetahuan pelepasan alat
banyak yang melakukan dibandingkan yang pelindung diri yang mempunyai
tidak melakukan sesuai dengan prosedur pengetahuan yang cukup sebanyak
pelepasan APD. Tujuan dari gaun pelindung 54 responden (87.1%) sedangkan
ini untuk menutupi lengan dan baju tenaga yang memiliki pengetahuan kurang
kesehatan dari kemungkinan percikan darah sebanyak 8 responden (12.9%)
dan material yang tercemar. Saran
Dari pertanyaan pelepasan alat 1. Diharapkan perawat agar tetap
pelindung diri gaun yang paling banyak tidak mempertahankan bahkan lebih
melakukan sesuai dengan prosedur adalah meningkatkan pengetahuan
apakah anda berdiri diarea kotor sewaktu melakukan penggunaan alat
bekerja. Peneliti bermaksud dalam kuesinoer pelindung diri.
ini adalah apakah pada saat melakukan 2. Melihat adanya perawat masih ada
prosedur pelepasan APD perawat berdiri di yang melalaikan penggunaan alat
ruang kotor atau ruang tempat pelepasan APD. pelindung diri sesuai dengan
Berdasarkan pelepasan coverall prosedur, maka disarankan
diperoleh data yang menunjukkan bahwa menciptakan budaya disiplin dalam
distribusi frekuensi berdasarkan pelepasan pemakaian APD pada saat bekerja.
coverall lebih banyak yang melakukan
dibandingkan yang tidak melakukan sesuai
dengan prosedur pelepasan APD. Namun DAFTAR PUSTAKA
penelitian ini masih ada yang tidak melakukan Akbar, M. A. 2019. Buku Ajar: Konsep-
prosedur pelepasan coverall padahal coverall konsep Dasar Dalam Keperawatan
ini sudah terkena cairan, darah, droplet dan Komunitas.. Cetakan Pertama. Cv
aerosol dan ini membahayakan perawat itu Budi Utama. Yogyakarta.
sendiri. Apriluana, G., L. Khairiyati, dan R.
Dari pertanyaan pelepasan alat
Setyaningrum. 2016. HUbunagn
pelindung diri coverall yang paling banyak
tidak melakukan sesuai dengan prosedur Antara Usia, Jenis Kelamin, Lama
adalah apakah anda berdiri di area kotor. Kerja, Pengetahuan, Sikap, Dan
Peneliti berpendapat bahwa masih ada yang Ketersediaan Alat Pelindung Diri
tidak melakukan sesuai sop karena pertnyaan (APD) Dengan Perilaku
Penggunaan APD Pada Tenaga Mashfufa, E., W, 2018. Hubungan
Kesehatan. JUrnal Publikasi Kesehatan Pengetahuan Dan Kepatuhan
Masyarakat Indonesia 3(3);82-87. Menggunakan Alat Pelindung Diri
Ariano, T. A. 2018. Komunikasi Keperawatan. Pada Pekerja Konstruksi Di PT X
Cetakan Pertama. Universitas Kabupaten Pasuruan. Jurnal
Muhammadiyah Malang. Kesehatan Hesti Wira Sakti 6(2).
Budiono. 2016. KOnsep Dasar Keperawatan Muhith, dkk. 2018. “Penggunaan Alat
Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta Di, Pelindung Diri (APD) Masker
Kerja, and Perusahaan Parquet. 2016. Dengan Gangguan Saluran
“Unnes Journal of Public Healt.” 5(3) Pernapasan Pada Pekerja Di PT.
232-40. Bokomas Kota Mojokerto.” Joural
Halajur, U. 2019. Promosi Kesehatan Di of Chemical Information and
Tempat Kerja. Wineka Media. Malang. Modeling 3(1):1689-99.
Kartika, dkk. 2018. “Analisis Faktor yang https://ejournalwiraraja.com/index.p
berhubungan dengan kepatuhan hp/JIK/article/download/628/581.
menggunakan alat pelindung diri”. The Nurmalia, Devi, Sarah Ulliya, Linawati
Indonesian journal of occupational safety Neny, and Agnes Agustina
and healt 6(3):311. Hartanty. 2019”Gambaran
Kementeria Kesehatan RI. 2020. Petujuk Penggunaan Alat Pelindung Diri
Teknis Penggunaan Alat Pelindung Diri Oleh Peraawat Di Ruang Perawatan
(APD). Jakarta Rumah Sakit.” 2(!): 45-53.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Peraturan Permenaketrans. 2010. Alat Pelindung
Menteri Republik Indonesia. Jakarta Diri. Peraturan Menteri Tenaga
Kementerian Kesehatan RI.2020. Pedoman Kerja Dan Transmigrasi Republik
Pencegahan Dan Pengendalian Corona Indonesia. Jakarta
Virus Disease (Covid-19. Jakarta Puji E dkk, 2018. Pedoman Penulisan
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Skripsi Edisi 17. Buku pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Corona untuk Lingkup Sendiri. Sekolah
Virus Disease (Covid-19). Jakarta Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar.
Kerja, Masa, and Alat Pleindung Diri. Rinawati, dkk. 2016. Pelaksanaan
2019.”Jurnal Persada Husada Indonesia Pemakaian Alat Pelindung Diri
Hubungan Pendidikan, Penegtahuan< Dan sebagai Upaya Pencapaian Zero
Masa Kerja Dengan Tingkat Kepatuhan Accident di Pt.X Journal of Industri
Perawat Dalam Penggunaan APD Di RS Hygiene and Occupational Helat
Harum Sisma Medika Tahun 2019 The 1(1):53
Correlation Of Education,, Knowlwdge Rukmana, dkk. 2020. “Hubungan
And Length Of Servise With Nurses Pengetahuan Dengan Perilaku
Compliance Level In The Use Of Pemakaian Alat Pelindung Diri
Personal Protective Equimebt In RS (APD) Pada Perwat Di Lampung.”
Harum Sisma Mediks In 2019 1(2):1-5.
Abstrak.”6(20): 21-27 Sawy, S, F., E. Wardani. 2019. Faktor-
Mapanawang, S., K. Pandelaki, dan J. faktor yang Mempenagruhi
Panelewen. 2017. Hubungan Antara Motivasi Perawat dalam
Penegtahuan Kompetensi, Lama Bekerjaa, Penggunaan Alat Pelindung Diri di
Beban Kerja Dengan Kejadian TERtusuk Rumah Sakit. Journal Ilmiah
Jarum Suntik Pada Perawat di RSUD Mahasiswa Fakultas Keperawatan
Liun Kendage Tahuna.Jurnla EMBA5(3). 4(1): 13-19.
Setiani, B. 2018. Pertanggunjawaban Hukum Pelindung Diri (APD) Tenaga
Perawat Dalam Hal Pemenuhan Kesehatan Perawat Di RSUD Dr.
Kewajiban Dan Kode Etik Dalam Praktik Rm. Pramoto Bagansiapiapi
Keperawatan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Kabupaten Rokan Hilir. Excellent
Indonesia 8(4) Midwifery Journal
Sudarmo. 2016. Reformasi PErumahsakitan
Indonesia. PT. Gramedia Grasindo Jakarta
Sudarmo., Z. N. Helmi, dan L. Marlinae.
2016. Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Terhadap Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Untuk Pencegahan Penyakit Akibat Kerja.
Jurnal Berkala Kesehatan 1(2)
Suprapto. 2016. Kepatuhan Perawat Dalam
Menggunakan Alat Pelindung Diri Dasar
APD (Handscoon Dan Masker)
Diruangan UGD RSUD Pangkep. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada.
Theopilus, Yansen, Thedy Yogasara, Clara
Theresia, and Johanna Renny Octavia.
2020. “Analisis Risiko Produk Alat
Pelindung Diri (APD) Pencegahan
Penularan COVID-19 Untuk Pekerja
Informal Di Indonesia.” 9(2):115-34.
Wibowo, A., S, dkk. 2013. Hubungan
Karakteristik Perawat Dengan
Penggunaan Sarung Tangan Pada
Tindakan Invasive Di Ruang Rawat Inap
RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.
Yenni Apriani, Desak Gede. 2018. Tingkat
Kedisiplinan Tim Bedah Dalam
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di
Ruang OK IGD RSUP Sanglah. Jurnal
Medika Usada 1:29-34.
Yulis, R. 2019.Kepatuhan Perawat Memakai
APD Sarung Tangan. Jurnal Mitrasehat
9(2). 513-522.
Zahara, R., A. Efendi, N. Khairani. 2017.
Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD) ditinjauan dari penegtahuan
dan Perilaku pada Petugas Instalasi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit (IPSRS). Jurnal Aisyah:
Jurnal Ilmu Kesehtan 2(2):153-158.
Zaki, M., A. Ferusgel, dan D. M. S.
Siregar.2018. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Penggunaan Alat
Lampiran :
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Masa
Kerja dan Perguruan Tinggi di ruang Isolasi Rumah Sakit Khsusu Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020
Variabel n %
Umur
26-35 45 72.6
36-45 17 27.4
Jenis Kelamin
Laki-laki 27 43.5
Perempuan 35 56.5
Masa Kerja
<5 Tahun 26 41.9
6-10 Tahun 30 48.4
>10 Tahun 6 9.7
Pendidikan
D3 31 50
Ners 31 50
Jumlah 62 100
Sumber: Data Primer

Tabel 2. Distribusi reponden berdasarkan Pengetahun Pemakaian APD di


Ruang Isolasi Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Pengetahuan Pemakaian APD n %


Cukup 57 91.9
Kurang 5 8.1
Jumlah 62 100
Sumber: Data Primer
Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan Pertanyaan Pemakaian APD di
Ruang Isolasi Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020 (n = 62)

Pertanyaan Pemakaian APD


Sarung Tangan, Masker, Benar Salah
No.
Kacamata Pelindung, Gaun dan
Coverall n % n %
1 Apakah anda melepaskan semua 59 95. 3 4.8
perhiasan (gelang,cincin dan jam)? 2
2 Apakah anda melakukan cuci 54 87. 8 12.9
tangan pakai sabun atau 1
menggunakan handsanitizer
berdasarkan cara enam gerakan?
3 Apakah anda mengambil sarung 56 90. 6 9.7
tangan dari kotak dan tidak 3
menyentuh jarinya untuk
mengurangi risiko kontaminasi?
4 Apakah anda memasukkan tangan 59 95. 3 4.8
dominan kedalam sarung tangan 2
dan sesuaikan posisi jempol dan
jari lainnya?
5 Apakah anda memasukkan tangan 58 93. 4 6.5
yang sat kedalam handscoon 5
berikutnya, dan menghindari
menyentuh bagian jari lainnya
dengan tangan uang sudah
ditutupi?
6 Apakah anda memperbaiki posisi 57 91. 5 8.1
handscoon setelah keduanya 9
dipakai untuk mengecek sudah
benar dan nayaman untuk
menggerakkan jari?
7 Apakah anda melakukan 58 93. 4 6.5
kebersihan tangan menggunakan 5
handsanitizer?
8 Apakah anda mengambil masker 62 100 - -
dan ketuk bagian logam sesuaikan
dengan bentuk hidung untuk
mencegah pengembunan di bagian
kacamata?
9 Apakah anda memasang masker 57 91. 5 8.1
hingga menutupi sebagian wajah 9
dan hidung hingga dagu?
10 Apakah anda mengikat tali bagian 58 93. 4 6.5
atas melewati bagian atas telinga 5
hingga kebelakang kepala dan
disimpulkan?
11 Apakah anda mengikat bagian 56 90. 6 9.7
bawah dibelakang sejajar dengan 3
sebagian leher ?
12 Apakah anda melakukan 61 98. 1 1.6
kebersihan tangan menggunakan 4
handsanitizer?
13 Apakah anda memasang kacamata 61 98. 1 1.6
pelindung setelah memakai 4
masker?
14 Apakah anda memasang kacamata 58 93. 4 6.5
kemudain menysuaikan agar pas? 5
15 Apakah andamasuk keruangan 55 88. 7 11.3
kecil, setelah memakai baju 7
perawat di ruang ganti?
16 Apakah anda mengecek kembali 55 88. 7 11.3
alat pelindung diri apakah layak 7
pakai atau tidak?
17 Apakah anda melakukan cuci 55 88. 7 11.3
tangan dengan air mengalir dengan 7
sabun atau memakai
handsanitizer?
18 Apakah anda memakai sepatu 56 90. 6 9.7
boots. Jika tenaga medis memakai 3
sepatu ataupun yang lainnya
tertutup maka petugas memakai
dengan cara menutupi sepatu yang
dipakai di bagian luar sepatu
19 Apakah anda memakai gaun bersih 55 88. 7 11.3
yang melindungi seluruh tubuh 7
dengan benar, cara pertama
masukkan dibagian leher setelah
itu ikat talinya ke belakang dengan
benar. Kemudian pastikan talnnya
terikat dengan rapat.
20 Apakah anda memasang masker 56 90. 6 9.7
bedah di depan hidung dan mulut 3
kemudian kedua talinya kita
pegang lalu diikatkan ke belakang?
21 Apakah anda memasang pelindung 56 90. 6 9.7
mata (goggles) rapat menutupu 3
mata?
22 Apakah anda memasang penutup 58 93. 4 6.5
kepala hingga menutupi bagian 5
telinga dengan tepat.
23 Apakah anda memasang sarung 58 93. 4 6.5
tangan dengan menutupi lengan 5
gaun?
24 Apakah anda masukke ruangan 54 87. 8 12.9
kecil, setelah memakai baju 1
perawat di ruang ganti?
25 Apakah anda mengecek kembali 56 90. 6 9.7
APD dalam keadaan baik atau 3
tidak?
25 Apakah anda melakukan cuci 57 91. 5 8.1
tangan dengan air mengalir pakai 9
sabun atau memakai handsanitizer
dengan cara enam langkah?
26 Apakah anda memakai sepatu 54 90. 6 8.1
boots. Jika petugas memakai 3
sepatu kets atau seperti lainnya
yang tertutup maka petugas
memakai pelindung sepatu dengan
cara sepatu dipakai diluar sepatu
petugas,kemudian coverall yang
dipakai menutupi sampai sepatu
maka tidak perlu memakai sepatu.
27 Apakah anda memakai coverall 55 88. 7 11.3
bersih dengan zipper yang dilapisi 7
kain berada di bagian depan tubuh.
Cara pertama coverall di masukkan
pada bagian leher lengan dan
dirapatkan coverall dibagian tubuh
setelah itu tarik zipper naik sampai
kebagian leher hingga melindungi
kaki sampai leher, kemudian
penutup kepala dari coverall
dibiarkan terbuka di belakang
leher?
28 Apakah anda memasang masker 56 90. 6 9.7
bedah diletakkan di depan hidung 3
dan ditarik sampai menutupi mulut
sambil pegang kedua samping tali
setelah itu tali diikat ke belakang
telinga
29 Apakah anda memasang pelindung 56 90. 6 9.7
kepala yang menutupi seluruh 3
bagian kepala dan telinga dengan
baik?
30 Apakah anda memasang pelindung 57 91. 5 8.1
mata rapat menutupi mata? 9
31 Apakah anda memasang sarung 57 91. 5 8.1
tangan dengan menutupi lengan 9
gaun?
32 Apakah anda memasang sarung 57 91. 5 8.1
tangan dengan menutupi lengan 9
gaun?
Sumber: Data Primer

Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan Pengetahuan Pelepasan ADP di


Ruang Isolasi Rumah Sakit Khsus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Pengetahuan Pelepasan APD n %


Cukup 54 87.1
Kurang 8 12.9
Jumlah 62 100
Sumber: Data Primer

Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan Pelepasan APD di ruang isolasi


Rumah Sakit Khusus Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

No. Pertanyaan Pelepasan APD Sarung Benar Salah


Tangan, Masker, Kacamata
Pelindung, Gaun, Coverall
n % n %
1 Apakah anda memegang sisi luar sarung 52 83.9 10 16.1
tangan di dekat pergelangan tangan?

2 Apakah anda melepaskan sarung tangan 56 90.3 6 9.7


menajuhi tangan, dengan bagian dalam
menjadi luar. Kemudian anda
menggenggam dengan tangan yang
masih memakai sarung tangan?
3 Apakah anda sisipkan jari anda yang 58 93.5 4 6.5
sudah tidak bersarung tangan bawah
pergelangan sarung tangan satunya,
hati-hati jangan menyentuh sisi bagian
luar?
4 Apakah anda melepaskan sarung tangan 56 90.3 6 9.7
dari dalam, sehingga menghasilkan
penampung yang berisi kedua sarung
tangan?
5 Apakah anda membuang sarung tangan 60 96.8 2 3.2
ke tempat sampah ?

6 Apakah anda melepas masker jika 57 91.9 5 8.1


rusak, kotor, atau basah ?

7 Apakah anda terlebih dahulu melepas 56 90.3 6 9.7


kaitan masker dari telinga atau ikatan
masker, dan anda tidak memegang
bagian depan masker?
8 Apakah anda membuang masker dengan 61 98.4 1 1.6
benar ke dalam tempat sampah?

9 Apakah anda mencuci tangan pakai 59 95.2 3 4.8


sabun atau bahan berbasisi alkohol
dengan 6 langkah?

10 Apakah anda melepas face shield 53 85.5 9 14.5


melonggarkan terlebih dahulu dari
bagian samping, kemudian anda
membersihkan face shield
menggunakan tisu atau kasa yang sudah
dibasahi dengan desinfektan, dengan
arah zig zag atau memutar dari dalam
keluar sebanyak 2 kali?
11 Kemudian anda melepaskan google, 53 85.5 9 14.5
mengambil dari samping dan
dibersihkan menggunakan tissu sama
dengan cara membersihkan face shield?
12 Apakah anda melakukan kebersihan 59 95.2 3 4.8
tangan dengan sabun atau menggunakan
handsanitizer

13 Apakah anda berdiri diarea kotor 46 74.2 16 25.8


sewaktu bekerja?

14 Apakah anda melepas sarung tangan 57 91.9 5 8.1


dengan mencubit dibagian luar
kemudian ditarik mengarah kedepan
setelah itu dilipat bagian ujung dalam
handscoon dan lakukan dengan
handscoon lainnya kemudian lepasakan
dengan cara bersamaan dan buang
ketemapt sampah infeksius.
15 Apakah anda membuka gaun secara 58 93.5 4 6.5
perlahan hingga talinya terbuka di
belakang setelah itu robek sebelah leher
kemudian pegang samping bagian
dalam menggulung bagian luar ke
dalam setelah itu jangan menyentuh
pakaian kemudain dimasukkan ke
tempat sampah?
16 Apakah anda melakukan desinfeksi 61 98.4 1 1.6
tangan dengan handsanitizer dengan
menggunakan 6 langkah?
17 Apakah anda membuka penutup kepala 60 96.8 2 3.2
dan tangan masukkan ke samping kepla
dimulai dari belakang kepala dengan
menggulung arah dalam dan pelan-
pelan mengarah kebagian depan dan
pertahankan tangan di samping bagian
dalam penutup kepala lalu letakkan ke
dalam tempat pembuangan.
18 Apakah anda membuka kacamata dan 60 96.8 2 3.2
menundukkan kepala sedikit lalu
memegang samping kanan dan kiri
kacamata dengan tepatan, kemudaian
membuka secara pelan-pelan menjauh
dari wajah setelah itu kacamta letakkan
di peti kosong.
19 Apakah anda melakukan desinfeksi 56 90.3 6 9.7
tangan dengan handsanitizer dengan
mengguakan 6 langkah?
20 Apakah anda membuka penutup sepatu 59 95.2 3 4.8
dengan pegang samping bagian dalam
belakang sepatu sambil menggulung
arah dalam dan perlahan mengarah ke
bagian depan dengan pertahankan
tangan berada di samping bagian dalam
penutup sepatu setelah itu buang ke
tempat sampah
21 Apakah anda melakukan desinfeksi 58 93.5 4 6.5
tangan dengan handsanitizer dengan
cara enam langkah?
22 Apakah anda melepaskan masker bedah 56 90.3 6 9.7
mulai dari menarik talinya secara
perlahan-lahan dan segera masukkan
kedalam tempat sampah?
23 Apakah anda setelah melepas baju 55 88.7 7 11.3
perawat agar kiranya membersihkan diri
dan memakai baju biasa?
24 Apakah anda berdiri di area kotor? 44 71.0 18 29.0

25 Apakah anda membuka penutup kepala 54 87.1 8 12.9


dari samping kepala ke depan setelah itu
pelan-pelan menuju kepala belakang
sampai terbuka?
26 Apakah anda membuka coverall pelan- 57 91.9 5 8.1
pelan dari zipper dari atas kebaawah
pegang samping depan coverall lalu
buka secara pelan-pelan dari bagian
depan tubuh. Kemudian lengan
berbarengan mengangkat sarung tangan
sampai menutupi kaki dan menggulung
dari luar ke dalam dan selama
mengangkat coverall menjauh dari
badan perawat, kemudian letakkan di
tempat pembuangan.
27 Apakah anda melakukan disenfeksi 53 85.5 9 14.5
tangan dengan hand sanitizer dengan
menggunalan 6 langkah?
28 Apakah anda membuka penutup mata 58 93.5 4 6.5
dan menundukkan kepala sedikit
kemudian pegang sisi kiri dan kanan
kacamata secara bersamaan kemudian
pelan-pelantarik menjauhi wajah dan
letakkan ke peti kosong yang tidak
terisi.
29 Apakah anda melepaskan masker bedah 58 93.5 4 6.5
dari memegang tali llau tarik dengan
pelan-pelan setelah itu masukkan di
temapt sampah
30 Apakah anda melakukan desinfeksi 58 93.5 4 6.5
tangan dengan handsanitizer dengan
cara enam langkah?
31 Apakah anda setelah melepas baju 57 91.9 5 8.1
perawat, perawat agar koranya
membersihkan diri dan kembali
memakai baju biasa?
Sumber:Data Primer

Anda mungkin juga menyukai