ABSTRAK
Keselamatan pasien adalah prinsip dasar dalam pelayanan kesehatan. Keselamatan pasien dilakukan
dengan menganalisis risiko, mengidentifikasi dan mengelola risiko pasien, melakukan pelaporan dan
analisis insiden, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera. Insiden keselamatan pasien adalah suatu kejadian maupun keadaan yang dapat
mengakibatkan kerugian yang tidak perlu pada pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
gambaran penerapan keselamatan pasien pada Instalasi Rawat Intensif Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi.
Kriteria inklusi sampel adalah perawat di Instalasi Rawat Intensif dan bersedia menjadi responden.
Kriteria eksklusinya adalah perawat di Instalasi Rawat Intensif yang sedang cuti kerja atau tidak
kooperatif saat proses wawancara. Besar sampel diambil dengan cara total sampling dan diperoleh 13
responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan semua responden telah
memahami dan menerapkan cara mengindentifikasi pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi
efektif, meningkatkan keamanan obat-obatan yang perlu diawasi, memastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur
dan tepat-pasien pembedahan, mengurangi risiko infeksi terkait perawatan kesehatan serta mengurangi
risiko cedera akibat pasien terjatuh. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti berkesimpulan bahwa
gambaran penerapan keselamatan pasien pada Instalasi Rawat Intensif Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang telah sesuai dengan sasaran keselamatan pasien.
ABSTRACT
Patient safety is a fundamental principle in health service. Patient safety is carried out by analyzing risks,
identifying and managing patient risks, reporting and analyzing incidents, and implementing solutions to
minimize risks and prevent injuries. A patient safety incident is an event or circumstance that may result
in unnecessary harm to the patient. This study was conducted to find out the picture of patient safety
application at the Intensive Care Installation of Muhammadiyah Hospital Palembang. This research was
descriptive qualitative research with a phenomenological approach. Inclusion criteria was the nurses
who worked at Intensive Care Installation and willing to be a respondent. Exclusion criteria were nurses
who were taken the work leave or not cooperative during interview. The sample size was taken by total
sampling technique as many as 13 respondents. The results of this study showed that all respondents have
understood and implemented how to correctly identify patients, improve effective communication,
improve the safety of medicines that need to be supervised, ensure precise-location, precise-procedures,
and appropriate-surgical patients, reduce the risk of infection related to health care and reduce the risk
of injury due to fallen patients. From the results of the study, researchers concluded that the picture of
patient safety application at the Intensive Care Installation of Muhammadiyah Hospital Palembang is
under the patient safety goals.
Korespondensi: alhakimsyahid@gmail.com
177
Artikel Penelitian Syifa’ MEDIKA, Vol.12 (No. 2), Maret 2022, 177-186
178
Artikel Penelitian Syifa’ MEDIKA, Vol.12 (No. 2), Maret 2022, 177-186
179
Artikel Penelitian Syifa’ MEDIKA, Vol.12 (No. 2), Maret 2022, 177-186
tersebut. Pada tahun yang sama, semua (Background) adalah gambaran kondisi
responden diuji pengetahuannya secara pasien pada saat ini, A (Assessment)
individu tentang 6 SKP yang dilakukan adalah hasil analisa terhadap situasi dan
dalam bentuk wawancara oleh pihak gambaran pasien, dan R
rumah sakit untuk memenuhi standar (Recommendation) adalah saran pelapor
akreditasi RSMP. tentang tindakan yang akan diberikan
Ketika dilakukan pengamatan, oleh dokter, kemudian responden
didapatkan bahwa sebelum memberikan tersebut mengkonfirmasi ulang terkait
obat, responden memastikan obat yang perintah yang telah diberikan. Hand
akan diberikan pada pasien harus sesuai over dilakukan pada saat pergantian
dengan nama pada gelang pasien. shift perawat sambil dijelaskan apa saja
tindakan yang dilakukan kepada pasien
2. Meningkatkan komunikasi yang dan apabila ada tindakan lain petugas
efektif dalam pelayanan tersebut wajib memberikan informasi
Berdasarkan hasil wawancara pada petugas shift setelah itu.
yang dilakukan pada ke-13 responden
didapatkan mayoritas responden 3. Meningkatkan keamanan obat-
mengerti mengenai SKP yaitu obatan yang harus diwaspadai
meningkatkan komunikasi efektif dalam Berdasarkan hasil wawancara
pelayanan yang diperoleh dari dengan ke-13 responden tentang
sosialisasi serta edukasi oleh pihak meningkatkan keamanan obat-obatan
RSMP sejak tahun 2017 hingga saat ini. yang harus diwaspadai, didapatkan
Ketika dilakukan pengamatan bahwa sebagian besar responden telah
didapatkan bahwa responden menerapkan prinsip 5 benar cara
memberikan penjelasan kepada pasien pemberian obat, lalu untuk obat yang
dan keluarga terkait tindakan yang akan look alike sound alike (LASA) atau obat
didapatkan kemudian meminta dengan Nama Obat, Rupa, dan Ucapan
persetujuan khusus (informed consent) yang Mirip (NORUM) disimpan sesuai
untuk melakukan tindakan. Dalam SOP dan menggunakan stiker high alert
berkomunikasi di pelayanan kesehatan, sebagai penanda untuk obat-obatan
responden menggunakan metode SBAR berbahaya. Beberapa responden lain
yaitu S (Situation) adalah situasi yang mengungkapkan dalam pemberian obat
menggambarkan keadaan pasien, B harus melibatkan dua orang untuk
180
Artikel Penelitian Syifa’ MEDIKA, Vol.12 (No. 2), Maret 2022, 177-186
181
Artikel Penelitian Syifa’ MEDIKA, Vol.12 (No. 2), Maret 2022, 177-186
182
Artikel Penelitian Syifa’ MEDIKA, Vol.12 (No. 2), Maret 2022, 177-186
183
Artikel Penelitian Syifa’ MEDIKA, Vol.12 (No. 2), Maret 2022, 177-186
184
Artikel Penelitian Syifa’ MEDIKA, Vol.12 (No. 2), Maret 2022, 177-186
ketat pasien risiko tinggi, dan menggunakan stiker dan label khusus
melibatkan pasien atau keluarga dalam untuk mengurangi terjadinya insiden
pencegahan jatuh.10 Hasil penelitian ini pada pasien. Hal tersebut selaras dengan
selaras dengan sebuah penelitian di SNARS 2018.3 Faktor dominan yang
RSUD Kota Kendari yang juga memengaruhi implementasi budaya
menemukan bahwa perawat sudah keselamatan pasien di suatu rumah sakit
memiliki kepatuhan yang baik dalam adalah kerja sama tim, pembelajaran
hal pemasangan gelang pasien.8 organisasi, tingkat stres dan beban kerja
Jika terjadi insiden, perawat perlu perawat, serta komunikasi tim.12
membuat laporan tertulis kepada kepala Berdasarkan hasil penelitian Yasmi dan
ruangan. Semua responden telah Thabrany (2018), budaya keselamatan
memahami hal ini. Namun, karena pasien dipengaruhi oleh adanya umpan
belum adanya insiden yang terjadi di balik laporan, budaya tidak
ICU tersebut, maka penerapannya menyalahkan, dan budaya belajar.4
belum dapat diamati. Hasil pengamatan
ini sejalan dengan penelitian Lestari Simpulan dan Saran
dkk. (2019) di sebuah rumah sakit Gambaran penerapan keselamatan
swasta di Kudus, Jawa Tengah, yang pasien pada ICU RSMP sebagian besar
melaporkan bahwa pelaporan insiden sudah sesuai dengan Sasaran
dilakukan oleh orang yang pertama kali Keselamatan Pasien, hal ini dikarenakan
menemukan insiden dalam waktu 2x24 telah dilakukannya sosialisasi oleh
jam. Pelaporan insiden di rumah sakit pihak RSMP sejak tahun 2017 hingga
tersebut dilakukan secara online melalui saat ini. Adanya penelitian ini dapat
aplikasi SINDEN.11 menjadi data awal untuk pengembangan
Terdapat faktor yang penelitian selanjutnya mengenai
menghambat dan mendukung keselamatan pasien sehingga peneliti
pelaksanaan keselamatan pasien oleh selanjutnya dapat menganalisis berbagai
perawat. Faktor yang mendukung faktor yang memengaruhi penerapan
pelaksanaan keselamatan pasien yaitu keselamatan pasien di rumah sakit.
perawat sudah mengetahui tentang SKP,
sudah tersedianya beberapa fasilitas Ucapan Terima Kasih
seperti ray strain, bed yang sudah Ucapan terima kasih disampaikan
dilengkapi dengan pagar, sudah kepada RS Muhammadiyah Palembang
185
Artikel Penelitian Syifa’ MEDIKA, Vol.12 (No. 2), Maret 2022, 177-186
186