Anda di halaman 1dari 5

Perhitungan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan

Salah satu fitur yang seringkali dibutuhkan dalam penggunaan payroll software adalah perhitungan BPJS
kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan sebagai bagian dari perhitungan upah. Mengapa dukungan payroll
software terhadap perhitungan BPJS diperlukan? Pada dasarnya penyelenggaraan program BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan didasari atas kewajiban pemerintah Indonesia untuk memberikan jaminan sosial
kepada seluruh rakyat Indonesia. Menurut Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional, jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan
merupakan badan penyelenggara dari sistem jaminan sosial yang dijalankan oleh pemerintah Republik
Indonesia.
Jenis program jaminan sosial
Menurut UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 18

Jenis program jaminan sosial meliputi :

a. jaminan kesehatan;

b. jaminan kecelakaan kerja;

c. jaminan hari tua;

d. jaminan pensiun; dan

e. jaminan kematian.

Berikut penjelasan dari setiap program tersebut

 Jaminan Kesehatan
Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan (UU No. 40 Tahun
2004 Pasal 19).

Dikutip dari website BPJS Kesehatan (http://bpjs-


kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/13), Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang
bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan
ketentuan : 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta.

1
Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu
dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% (satu persen) dari dari gaji atau upah per orang per bulan,
dibayar oleh pekerja penerima upah.

Dikutip dari Perpres No 19 Tahun 2016 Pasal 16D, batas paling tinggi Gaji yang dijadikan dasar perhitungan
iurang BPJS Kesehatan adalah sebesar Rp 8.000.000.

 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)


Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang
diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja.

Untuk nilai iuran JKK diatur pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Pasal 16.

Iuran JKK bagi Peserta penerima Upah, dikelompokkan dalam 5 (lima) kelompok tingkat risiko lingkungan
kerja:

 Jaminan Hari Tua (JHT)


Jaminan Hari Tua adalah manfaat uang tunai yang dibayarkan sekaligus pada saat peserta memasuki usia
pensiun, meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap.

Iuran JHT bagi Peserta penerima Upah yang bekerja pada Pemberi Kerja selain penyelenggara negara sebesar
5,7% (lima koma tujuh persen) dari Upah, dengan ketentuan:

a. 2% (dua persen) ditanggung oleh Pekerja; dan

b. 3,7% (tiga koma tujuh persen) ditanggung oleh Pemberi Kerja.

 Jaminan Pensiun (JP)

2
Jaminan Pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak
bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia
pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

Besar iuran jaminan pensiun adalah sebesar 3%, dengan ketentuan :

a. 2% (dua persen) dari upah ditanggung oleh Pemberi Kerja selain penyelenggara negara; dan

b. 1% (satu persen) dari upah ditanggung oleh Peserta.

Untuk batas paling tinggi upah yang dijadikan dasar pengali iuran pensiun saat ini sebesar Rp 8.512.400 .
Batas paling tinggi ini akan disesuaikan setiap tahunnya dengan melihat tingkat pertumbuhan tahunan
produk domestik bruto tahun sebelumnya.
 Jaminan Kematian (JKM)
Jaminan Kematian adalah manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal
dunia bukan akibat kecelakaan kerja.

Iuran JKM bagi peserta penerima upah adalah sebesar 0,3% dari upah sebulan dan seluruhnya dibayaran oleh
pemberi kerja atau perusahaan.

Persentase iuran BPJS Ketenagakerjaan.

*Untuk iuran JKK dipilih salah satu tergantung tingat risiko kerja

Persentase iuran BPJS Kesehatan.

Contoh Perhitungan BPJS Ketenagakerjaan

3
Keterangan perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan Karyawan A

Keterangan perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan Karyawan B

Contoh Perhitungan BPJS Kesehatan

Keterangan perhitungan iuran BPJS Kesehatan Karyawan A

4
Keterangan perhitungan iuran BPJS Kesehatan Karyawan B

Jadi, sudahkan payroll software indonesia anda mendukung perhitungan BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan?

Anda mungkin juga menyukai