Anda di halaman 1dari 30

ASPEK HUKUM DALAM

PENERAPAN PATIENT
SAFETY DI RUMAH SAKIT
Oleh sr Hildegunde ssps
 Menurut laporan dari institute of medicine
( IOM ) tahun 1999 di Ameika Serikat di
proyeksikan terjadi 44.000 sampai
dengan 98.000 kematian setiap tahun.
 Angka ini bisa dicegah,Berbagai negara
mulai mengembangkan suatu gerakan
yang disebut sebagai patient safety (
keselamatan pasien)

Pendahuluan
 Lembaga kesehatan dunia ( WHO)
mendirikan lembaga world alliance for
patient safety baru pada tahun
2004.Indonesia mulai gerakan
keselamatan pasien tahunn 2005 dengan
didirikannya komite keselamatan pasien
rumah sakit ( KKPRS ) oleh persatuan
rumah sakit seluruh indonesia ( PERSI )

Asal mula ( lanjutan…)


 Keselamatan Pasien ( Patient Safety )
adalah suatu sisitem dimana Rumah Sakit
membuat asuhan pasien lebih
aman,mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.

Keselamatan Pasien ( Patient


Safety )
 Sistem tersebut meliputi pengenalan
resiko,identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan resiko
pasien,pelaporan dan analisis
insiden,kemampuan belajar dari
insiden,tindak lanjut dan implementasi
solusi untuk meminimalkan resiko.
1.identify patients correctly
2.Improve effective communication
3.improve the safety of high alert
medications
4.Elminate wrong site,wrong patient,wrong
procedure surgery
5.Reduce the tisk of heath care associated
infections
6.Reduce the risk of patient harm from falls
Tujuan yang ingin dicapai oleh
masyarakat global terhadap
penerapan keselamatan pasien
1. Membangun budaya keselamatan pasien (
create a culture that is open and fair ).
2. Memimpin dan mendukung staf ( Establish
a clear and strong focus on patient safety
troughout your organitation )
3. Mengindikasikan kegiatan-kegiatan
manajemen resiko ( Develop systems and
processes to manage your risks and identify
and assess things that could go wrong ).

Langkah-langkah implementasi
keselamatan pasien PERSI :
4. Meningkatkan kegiatan pelaporan
(ensure your staff can easly report
incidents locally and natonally)
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan
pasien( develop ways to communicate
openly with and listen to patients )
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang
keselamatan pasien ( encorage staff to
use root cause analysis to learn ow and
why incidents happen)
7. menerapkan solusi-solusi untuk
mencegah cidera ( embed lessons through
changes to practice, processes or systems
• Adverse drug events (ADE)/medication errors (ME)
• Restraint use
• Nosocomial infections
• Nosocomial infections
• Imunization program
• Antimicrobial resistance
• Blood product safety/administrataion
• Pressure ulcers

• Falls
• Blood stream-vascular ca catheter care
• Systematic review
• Follow Up, and reporting of patient/ visitor incident
report

Element keselamatan pasien


Aspek hukum

Hukum kesehatan mencakup segala


peraturan dan ketentuan yang mengatur
secara langsung pemeliharaan dan
perawatan kesehatan yang terancam atau
kesehatan yang rusak. Hukum kesehatan
mencakup penerapan hukum perdata dan
pidana yang berkaitan dengan hubungan
hukum dalam pelayanan kesehatan.

Aspek hukum dalam pelayanan


kesehatan
Diwujudkan dalam upaya kesehatan yang
diatur dalam
UU NO.23/1992
TENTANG KESEHATAN (MELIPUTI,
PROMOTIF, PREVENTIF,KURATIF,
REHABILITATIF)

ASPEK HUKUM PATIENT SAFETY


 UU NO.29 TAHUN24 TENTANG PRAKTIK
KEDOKTERAN
 UU NO.8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
 KEPUTUSAN KOMSIL KEDOKTERAN
INDONESIA NO. 18/ KK/ KEP/2006
TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK
KEDOKTERAN YANG BAIK DI INDONESIA
PERSI mewujudkan suatu standar
keselamatan pasien yang diadopsi dari “
HOSPITAL PATIENT SAFETY STANDARDS
2002” panduan nasional keselamatan
pasien rumah sakit (DEPKES,2006)
 Ketentuan mengenai keselamatan pasien
juga diatur dalamn UU Kesehatan No.36
tahun 2009
 Menurut penjelasan pasal 43 UU
kesehatan no.36 tahun 2009 yang
dimaksud dengan keselamatan pasien (
patient safety ) adalah proses dalam
suatu rumah sakit yang memberikan
pelayanan pasien yang lebih aman.

Pengertian
 Pasal 5 ayat 2
 Setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan keehatan yang
aman,bermutu dan terjangkau
 Pasal 19
 Pemerintah bertanggung jawab atas
ketersediaan segala bentuk upaya
kesehatan yang bermutu,aman,efisien
dan terjangkau.
Pasal yang berkaitan dengan
keselamatan pasien dalam UU
kesehatan tersebut
 Pasal 24 ( ayat 1 )
 Tenaga kesehatan harus memenuhi
ketentuan kode etik,standar profesi,hak
pengguna pelayanan kesehatan,standar
pelayanan,dan standarprosedur
opersional
 Pasal 53 ( ayat 3 )
 Pelaksanaan pelayanan kesehatan harus
mendahulukan keselamatan nyawa pasien
 Pasal 54 ( ayat 1 )
 Bahwa penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dilaksanakan secara
bertanggung jawab,aman,bermutu,serta
merata dan non diskriminatif
 Pasal 58 UU Kesehatan No.36 tahun 2009

Setiap orang berhak


Tuntutan ganti rugi
menuntut ganti rugi
sebagaimana dimaksud
terhadap seseorang
pada ayat (1) tidak
tenaga kesehatan ,dan /
berlaku bagi tenaga
penyelenggara
kesehatan yang
kesehatan yang
melakukan tindakan
menimbulkan kerugian
penyelamatan nyawa
akibat kesalahan atau
atau pencegahan
Tanggung jawab
kelalaian dalam hukum
kecacatan seseorang
keselamatan pasiendalam keadaan darurat
pelayanan kesehatan
yang diterimanya
 Pasal 46 UU Rumah Sakit No.44 tahun
2009

• Rumah sakit bertanggung


jawab secara hukum
terhadap semua kerugian
yang ditimbulkan atas
kelalalian yang dilakukan
tenaga kesehatan di
rumah sakit.
 Pasal 45 UU Rumah sakit No 44 tahun
2009

• Rumah sakit tidak


bertanggungjawab
secara hukum apabila Rumah sakit tidak
pasien dan / atau dapat dituntut
keluarganya menolak dalam
atau menghentikan
pengobatan yang melaksanakan
dapat berakibat tugas dalam rangka
kematian pasien menyelamatkan
stelah adanya
penjelasan medis nyawa manusia
yang komprehensif
SUBYEK-SUBYEK HUKUM DALAM
SISTEM HUKUM KESEHATAN
 A Tenaga Kesehatan jenjang sarjana ke atas:
dokter, dokter gigi, apoteker, sarjana
keperawatan, sarjana kesehatan masyarakat dan
sarjana lain dibidang kesehatan.
 B Tenaga kesehatan jenjang sarjana muda,
menengah dan rendah:
1. Bidang farmasi
2. Bidang kebidanan
3 Bidang Keperawatan
4 Bidang kesehatan masyarakat dan lain-lain

32 Tahun 1996 Tentang Tenaga


PP. no.
Kesehatan
• Suatu ksalahan dalam menjalankan
profesi dapat disebabkan karena
kekurangan :
1) Pengetahuan
2) Pengalaman
Faktor
3) Pengertian
penyebab
dalam
mengambil
keputusan atau
penilaian
Contoh :
Malpraktek
1. Meningkatkan kemampuan profesi untuk mengikuti
kemampuan ilmu atau menyegarkan kembali ilmunya
sehingga dapat melakukan pelayanan secara profesional.
Dalam program ini perlu diingatkan tentang kode etik dan
kemampuan konseling dengan baik.
2. Pengetahuan pengawasan perilaku etis. Upaya ini akan
mendorong profesi kesehatan untuk senantiasa bersikap
hati-hati. Dengan berusaha berperilaku etis sehingga
semakin jauh dari tindakan langgar hukum.

Upaya-upaya untuk mencegah terjadinya


kelalaian dalam menjalankan profesi kesehatan
berkaitan dengan keselamatan pasien:
3. Penyusunan protokol pelayanan
kesehatan. Misalnya petunjuk tentang “
Inforrmed Cosent”. Protokol ini dapat
dijadikan pegangan bilamana profesi
kesehatan dituduh melakukan kelalaian,
selama profesi kesehatan bertindak sesuai
dengan protokol tersebut, dia dapat
terlindung dari tutuhan mal praktek.
4. Penyusunan pedoman penyerapan
keselamatan pasien rumah sakit, menyusun
program pelaksanaan keselamatan pasien,
melengkapi standar prosedur operasional
yang dibutuhkan, sosialisasi secara
berkesinambungan serta penyerapan
program monitoring dan evalusi dalam
pelaksanaan program keselamatan pasien
rumah sakit baik 6 goals maupun 13 goals
keselamatan pasien rumah sakit.
Adverse drug events Falls
(ADE)/medication
errors (ME)
Imunization program

Blood stream-vascular ca
Restraint use Antimicrobial
resistance
catheter care

Nosocomial Blood product Systematic review


safety/administrataion
infections

Follow Up, and reporting of patient/


Nosocomial infections Pressure ulcers visitor incident report
 Departemen Kesehatan RI. Panduan nasional keselamatan
pasien rumah sakit ( patient safeti). Edisi Ke-2. Jakatarta:
Departemen Kesehatan RI;2008
 Departemen kesehatan RI RSUP Persahabatan Pedoman
Pelaksanaaan Patient safety RS RSUP Persahabatan 2006
 Firmanda D. Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Rumah sakit;
2008
 (diunduh 2 Juni 2011 ). Tersedia dari :http;/www.scribd.
Com/doc/Dody – Firmanda-2008 –Keselamatan Pasien-Patient
safety
 http://adhikurnyawan.wordpress.com/8/diunduh 2 juni 2011
 Wikipedia Patient safety (document on the internet). Wikimwdia
foundasien :2008 (diunduh 2 juni 2011). Tersedia dari :
http://en.wikipedia .org/wiki/patient-safety
 Dasar hukum peraturan perundang-undangan:
1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
2. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

DAFTAR PUSTAKA
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai