Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Argumentasi : Ciri Ciri, Struktur

Teks, Contoh Paragraf


By
Adam Muiz

Argumentasi adalah salah satu bentuk penulisan paragraf atau pendapat dalam
sebuah kalimat yang menerangkan sebuah penjelasan, alasan, pembuktian, pro,
dan kontra yang disertai alasan-alasan obyektif, fakta aktual, nyata, valid, dan kuat
terhadap paragrapnya yang bertujuan untuk meyakini si pembaca agar merasa
simpati, berpendapat yang sama dengan si pembaca, dan terpengaruhi.

Kata argumentasi sendiri berasal dari kata induknya yaitu Argumen yang artinya
menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia adalah sebuah sanggahan atau alasan yang
digunakan untuk menolak suatu pendapat, gagasan, pendirian, atau ide orang lain
dengan memberikan alasan yang rasional dan obyektif. Argument sendiri lebih
sederhana diartikan dengan istilah berdebat untuk mempertahankan gagasan
masing-masing.

Baca Juga :
Pengertian Bahasa – Sejarah, Perkembangan, Manfaat dan Fungsinya

Mengenal komposisi Kalimat Argumentasi

Mungkin ketika membaca pengertiannya saja, sudah banyak yang bisa memahami
apa itu argumentasi. Namun tidak hanya memahami pengertiannya saja. Kalimat
argumentasi terdiri dari beberapa bagian yaitu ciri-ciri kalimat argumentasi yang
memudahkan untuk mengenal kalimat argumen itu sendiri. kemudian ada struktur,
pola, komposisi, dan bangunan dari kalimat argumentasi juga dapat memudahkan
dalam pembuatan kalimat.

1. Ciri-ciri pokok kalimat Argumentasi


Untuk memahami dan mengetahui bahwa suatu kalimat termasuk ke dalam kalimat
argumentasi atau bukan adalah dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri pokok
kalimat argumentasi. Tidak semua kalimat yang merujuk pada kalimat sanggahan
termasuk ke dalam kalimat argumentasi. Memang antara ketika menyanggah
sesuatu dengan memberikan argumentasi tidak berbeda jauh. Namun ada satu
perbedan paling mencolok antara kedua kalimat tersebut yaitu alasan yang objektif.

 Berisikan ide-ide, gagasan, pandangan, point of view, atau pendapat


seseorang mengenai suatu masalah.
 Berisikan data-data valid, resmi, fakta faktual, objektif, atau hasil riset
seorang ilmuan guna memperkuat argumen yang diutarakan sehingga
pembaca meras yakin dengan argument tersebut.
 Merumuskan sebuah permasalahan dengan cara kritis, analisis, logis, dan
analog.
 Ditutup dengan pembahasan secara universal atau sebuah kesimpulan
menyeluruh mengenai suatu permasalahan dan solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca Juga :
Proses Komunikasi Dan Penjelasan Unsur Komunikasi

2. Struktur teks Argumentasi


Komposisi penulisan kalimat argumentasi tidak ditulis sembarang begitu saja.
Secara umum ada 3 urutan struktur teks dalam menulis atau mengungkapkan
kalimat argumentasi. Urutan inipun tidak boleh dibolak-balik atau diacak karena
apabila hal tersebut dilakukan, maka akan membuat isi teks menjadi susah
dipahami dan tidak mengalir. Tentu saja keadaan tersebut juga membingungkan
dan menimbulkan salah pengertian pada para pembaca.
 Pendahuluan, bagian pendahuluan berisi latar belakang masalah atau
pengenalan masalah. Kalimat yang digunakanpun cukup menarik dengan
menggunakan gaya bahasa sedemikian rupa sehingga akan menarik
perhatian si pembaca karena
 Isi atau badan kalimat argumantasi, bagian ini berisi pendapat, ide, point
of view, dan gagasan, yang disertai dengan fakta yang menguatkan
sekaligus membuktikan gagasan tersebut benar adanya.
 Penutup yang terdiri dari kesimpulan akhir, berisi kesimpulan yang logis
dan dapat diterima oleh nalar si pembaca.
Baca Juga :
Pengertian Debat – Unsur Unsur, Ciri Struktur, Jenis Dan Tata Cara

3. Contoh paragraf yang mengandung


Argumentasi
– Gaji buruh Indonesia dengan tenaga dan waktu yang dikeluarkan tidaklah
sepadan. Hal tersebut terbukti ketika mereka hanya mendapat upah yang sangat
minim dari pabrik tempat mereka bekerja atau terlebih lagi pabrik milik perusahaan
asing jika dihitung dari laba produk yang didapat sang pemilik pabrik. Bahkan daya
beli mereka terhadap barang produksi mereka sendiri masih sangat rendah.

– Pada abad 17 Masehi, seorang ekonom berkebangsaan Jerman bernama Karl Marx
untuk pertama kali melakukan pengamatan terhadap buruh-buruh Eropa pada saat
fenomena revolusi indutri di Eropa sedang gencarnya. Ia mengkritik bahwa upah
yang diterima oleh para buruh sangatlah tidak relevan dengan tenaga yang mereka
keluarkan. Hal tersebut dikarenakan adanya eksploitasi dari kaum Borjuis terhadap
Proletar.

– Kaum Borjuis yang terkenal sebagai kaum pemilik modal akan meminta kaum
proletar untuk bekerja dengan mereka, tentunya dengan upah yang minim pula.
Tingkat dependensi dimana kaum proletar yang membutuhkan uang menjadikan
mereka tidak memiliki pilihan selain selain bekerja keras dengan upah minim yang
mereka peroleh.

– Kondisi perburuhan Eropa pada abad 17 Masehi tersebut kini masih kita saksikan
di Indonesia. Mirisnya, kendati pemerintah mengetahui eksploitasi besar-besaran
yang dilakukan para pemilik modal tersebut, namun tetap saja tidak ada tindakan
lebih untuk mensejahterakan para buruh lokal dikarenakan memang pemerintah
tidak memiliki wewenang dalam mengontrol perusahaan asing tersebut. Indonesia
masih berpatok pada ideologi transisi menuju kapitalis sehingga memang control
pemerintah terhadap perusahaan asing sangat sulit.

– Alternative yang ditawarkan adalah dengan cara menekan pertumbuhan


perusahaan asing didalam negeri, mengeluarkan undang-undang yang membedakan
upah buruh pabrik perusahaan asing dengan pabrik lokal, dan mematok pajak yang
berbeda antara perusahaan milik asing dan lokal. Langkah tersebut akan menekan
tingkat produksi perusahaan asing dan akan meningkatkan tingkat produksi
perusahaan lokal yang berpengaruh terhadap laju ekonomi dan kesejahteraan para
buruh Indonesia.

Baca Juga :

Anda mungkin juga menyukai