Teks argumentasi adalah jenis teks yang isinya berupa pendapat yang
membuktikan suatu peristiwa atau masalah berdasarkan fakta dan bukti nyata.
Pendapat tersebut disampaikan untuk meyakinkan orang lain bahwa argumen
yang disampaikan memang benar.
Untuk lebih detailnya, simak pengertian teks argumentasi menurut para ahli,
seperti:
1. Dahlan
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membuat si
pembacanya merasa percaya dengan pendapat/argumen si penulisnya.
Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk
membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran
itu.
2. Finoza
Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan meyakinkan
pembaca agar menerima atau mengambil suatu doktrin, sikap, dan
tingkah laku tertentu.
3. Keraf
Teks argumentasi merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis. Melalui
argumentasi penulis mampu merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa,
sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal
tertentu itu benar atau tidak.
Secara umum, teks argumentasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, ada
teks editorial dan teks opini. Teks editorial adalah teks yang isinya lebih
fokus pada sikap redaksi yang bisa saja mendukung atau menolak suatu
peristiwa dikalangan masyarakat saat ini, Sedangkan teks opini merupakan
jenis teks argumentasi yang melakukan proses penafsiran terhadap suatu
peristiwa yang memang sedang terjadi maupun belum diketahui oleh
masyarakat.
Dalam menulis teks argumentasi ada manfaat dan tujuan yang bisa
didapatkan seorang penulis untuk memperkuat argumen, diantaranya:
1. Sebab Akibat
Untuk jenis teks argumentasi ini berisikan kalimat yang memaparkan
masalah utama yang akan dibahas, Kemudian disertai juga dampak jika
peristiwa itu terjadi. Dalam membuat tulisannya kamu bisa menggunakan
kata hubung di awal kalimat.
2. Akibat Sebab
Jika sebelumnya sebab-akibat membahas dampak jika suatu peristiwa
terjadi, beda halnya dengan akibat sebab yang dampaknya memang sudah
pasti meskipun masalah/peristiwa itu belum terjadi. Fokus utama dari
jenis teks ini lebih mengutamakan bukti atau fakta konkrit.
3. Argumentasi Persamaan dan Perbandingan
Merupakan pendapat atau opini yang ditulis berdasarkan data-data yang
sudah ada, kemudian dicocokan sampai akhirnya membuat kesimpulan
yang tidak terbantahkan. Selain itu ada juga argumen perbandingan yakni
teks yang isinya membandingkan berbagai data yang bisa dianggap
menguatkan atau melemahkan argumen penulis.
4. Autoritas
Jenis argumen yang ditulis berdasarkan pendapat dari orang terkenal dan
bisa dijadikan sebagai pemecahan masalah dari isu yang diangkat oleh
penulis.
5. Kesaksian
Berbanding terbalik dengan jenis teks argumentasi dari autoritas.
Argumen kesaksian merupakan pendapat seseorang yang memang
mengalami kejadian tersebut secara langsung sehingga data yang
didapatkan memang bersifat akurat.
1. Pendahuluan
Sama dengan struktur teks lainnya, teks argumentasi menampilkan bagian
pendahuluan berupa masalah yang terjadi dan biasanya pernyataan.
Pernyataan yang ingin dibuktikandi bagian ini harus dibuat menarik.
3. Kesimpulan
Pada bagian akhir teks merupakan ringkasan dari paparan tulisan dari
penulis. Biasanya di bagian ini penulis membuat kalimat yang lebih ringkas
dengan menambahkan pemikiran yang logis agar dapat diterima oleh
pembaca. penjelasan mengenai relevansi antara argumen dan pernyataan
yang telah disampaikan agar dapat diterima oleh pembaca.
Fakta (bahasa latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indera
manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan.
Catatan atas pengumpulan fakta disebut data. Fakta seringkali diyakini oleh orang
banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami
kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah melaporkan
pengalaman orang lain yang sesungguhnya.
Fakta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti hal (keadaan,
peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau
terjadi. Fakta bukan berarti hal-hal yang hanya ada di kepala, karangan, atau
hal-hal yang tidak memiliki dasar.
2. Bersifat Objektif
Bersifat objektif dimaknai sebagai pernyataan yang ada di dalam kalimat
fakta bersifat umum dan telah diakui kebenarannya. Kebenarannya diakui
oleh berbagai pihak terutama badan atau lembaga resmi.
3. Benar-Benar Terjadi
Kalimat fakta harus ditulis sesuai dengan kondisi yang terjadi di dalamnya.
“Benar-benar terjadi” dapat dimaknai sebagai peristiwa yang terjadi dilihat
oleh orang lain atau saksi mata.Hanya mendengar laporan dari pihak yang
memiliki wewenang juga termasuk dalam ciri-ciri “benar-benar terjadi”.
Merangkum dari laman katadata.co.id, secara sederhana, kalimat fakta
dapat dikenali dengan beberapa ciri berikut ini.
C. Jenis-Jenis Fakta
jenis fakta berdasarkan kebenaran yang berlaku dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Fakta umum adalah kebenaran yang berlaku sepanjang zaman dari dulu
sampai sekarang.
b. Fakta khusus (spesifik), adalah kebenaran yang berlaku dalam suatu periode
a. Kalimat Data
Kalimat data biasanya berisikan data-data mengenai suatu peristiwa. Adanya data
dalam kalimat akan menjadi pendukung bahwa kalimat tersebut berisikan fakta.
Oleh sebab itu, data tersebut sahih, berasal dari sumber yang jelas. dan benar-
benar dapat dibuktikan kebenarannya.
Kalian dapat menemui kalimat data dalam t eks berita, baik dalam media daring,
koran, majalah, dan bentuk pemberitaan teks lainnya. Kalimat data dalam teks
berita menjadi penting karena menyangkut sifat berita yakni menyampaikan
informasi yang sebenarnya.
Sebagai contoh pernyataan dari seorang ahli, peneliti, dokter, guru, dan
sebagainya. Biasanya mereka akan diminta memberikan tanggapan atas suatu
peristiwa yang terjadi.
c. Kalimat Berita
Kalimat berita terdiri dari fakta karena dipengaruhi oleh sifat berita itu
sendiri. Kalimat berita biasanya berisikan mengenai informasi yang
menunjukkan kebenaran berita tersebut. Di dalamnya memuat unsur 5W +
1H (What, When, Where, Why, Who, dan How).
D. Pengertian Opini
F. Ciri-Ciri Opini
Subjek dari opini biasanya adalah masalah yang baru. Opini berupa reaksi
pertama di mana seseorang mempunyai keraguan terhadap suatu masalah
yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian,
sehingga unsur-unsur tersebut mendorong untuk saling mempertahankannya.
Dengan demikian, pengertian opini mempunyai dua unsur, yaitu:
(a). Pernyataan.
Pendapat atau opini itu tidak akan timbul bila tidak ada pertentangan dan
pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun pendapat-pendapat itu dapat
dinyatakan dengan kata-kata atau ditunjukkan dengan tingkah laku atau
dengan suatu tingkah laku yang lain.
1. Tahapan Penulisan
a. Prapenulisan
Prapenulisan merupakan tahapan sebelum mulail menulis. Tahapan ini terdiri
atas:
(1) pemilihan topik;
(2) mempertimbangkan fungsi tulisan;
(3) menyusun ide-ide atau gagasan untuk ditulis;
(4) menyusun peta konsep atau rancangan.
b. Penulisan Draf
Tahap penulisan draf adalah tahap menuangkan ide-ide yang dimiliki ke
dalam tulisan kasar. Pada tahapan ini, Anda harus menuliskan ide
berdasarkan peta konsepa atau rancangan yang telah dibuat. Kembangkan hal
yang dimuat dalam peta konsep menjadi paragraf-paragraf secara sistematis.
c. Tahap Menuyunting/Editing
Pada tahapan ini, Anda harus memperbaiki ide dan komposisi yang telah
ditulis. Hal yang dilakukan pada tahapan ini juga berupa perbaikan bahasa,
penambahan. penggantian, penghilangan, dan penyusunan kembal isi tulisan.
Anda dapat menambah kata, mengganti kalimat, menghilangkan paragraf,
memindah frasa serta memperbaiki ejaan dan tanda baca.
B. Pengertian Koherensi
Alat kohesi gramatikal yang dapat digunakan untuk membangun paragraf yang
padu, antara lain, adalah
1. Kata transisi (konjungsi/ungkapan penghubung antarkalimat),
2. Referensi (pengacuan),
3. Paralelisme (kesejajaran struktur),
4. Ellipsis (pelesapan).
Sementara itu, alat kohesi leksikal memiliki fungsi untuk menciptakan suatu
kepaduan dan intensitas antar makna kalimat melalui pemilihan kosakata atau
leksem, serta variasi bahasa yang digunakan, antara lain, adalah
1. Sinonim (Bentuk bahasa yang maknanya mirip)
2. Antonim (Kata yang berlawanan makna dengan kata lain)
3. Hiponim (hubungan yang terjadi antara konstituen yang bermakna umum dan
konstituen yang bermakna khusus.)
4. repetisi (pengulangan).
Berdasarkan pengertian dari kohesi dan koherensi dapat disimpulkan bahwa ada
paragraf yang sekaligus kohesif dan koheren. Ada juga paragraf yang koheren
tapi tidak kohesif. Suatu paragraf tidak mungkin kohesif tanpa koheren. Suatu
paragraf tidak mungkin satu tanpa adanya kepaduan.
Salah satu penanda sebuah teks mempunyai hubungan yang koheren biasanya
digunakan konjungsi atau kata hubung. Berikut adalah beberapa jenis kata hubung
dalam bahasa Indonesia.
A. Pengertian Poster.
Poster merupakan contoh bentuk teks persuasi yang menarik dan dapat juga
dikatakan sebagai media informa yang disajikan untuk mengajak,
memengaruhi, atau memberikan informasi kepada publik dengan tampilan
yang menarik karena berupa gabungan antara bahasa, angka, simbol, gambar,
dan warna. Poster umumnya dipasang di tempat strategis agar dapat diketahui
oleh masyarakat luas.
Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun
kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada
khalayak ramai.
B. Tujuan Poster
Dibuatnya sebuah poster tentu bukan tanpa sebab, tetapi memiliki maksud
dan tujuan sendiri. Yang secara umum tujuan dan maksud dibuatnya poster
adalah sebagai media publikasi supaya masyarakat dapat membacanya dan
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam poster tersebut.
tetapi secara khusus maksud dan tujuan dibuatnya poster tergantung dengan
apa yang diinginkan pembuat, bisa untuk tujuan komersil, mencari simpati
publik, mencari perhatian masyarakat dna lain sebagainya.
C. Ciri Poster:
Sebagai media untuk menyampaikan sebuah pesan, poster mempunyai ciri
khas tersendiri yang dapat dikenali. Berikut adalah ciri-cirinya:
1) Gambar yang digunakan informatif dan kreatif sesuai tema poster.
2) Warna yang digunakan umumnya kontras, mencoloka menggunakan
beberapa warna.
3) Bahasa yang digunakan singkat, padat, jelas, kuat, efektif berkesan, dan
persuasif.
4) Biasanya menggunakan kombinasi gambar, angka, kalimat dan kadang
dihadirkan simbol.
Ciri poster dari gramedia
1) Sederhana
Sebagai media satu arah, poster dibuat dengan menggunakan metode
yang sederhana. Baik itu sederhana secara tampilan atau ornamen-
ornamen yang ada di dalam poster. Apabila poster dibuat, akan tetapi
sulit untuk dipahami, itu artinya termasuk ke dalam kategori gagal
posternya dalam menyampaikan maksud pesan.
Ciri sederhana itulah yang nantinya akan membuat orang-orang yang
sengaja ataupun tidak sengaja melihat, langsung paham dengan pesan
yang ada di dalam poster. Selain itu, desain yang dibuat juga sederhana
karena biasanya poster akan ditempelkan di tiang listrik atau tempat-
tempat umum yang sering dilewati oleh orang-orang.
Oleh karena itu, hanya dengan selintas saja orang melihat poster tersebut,
mereka akan langsung memahami pesan yang ada di dalamnya.
3) Berwarna
Idealnya, penampilan poster selalu berwarna. Dimana dari warna-warna
yang ada akan dipadukan secara kreatif. Sehingga orang-orang akan
tertarik untuk melihatnya. Apabila melihat poster yang tidak berwarna,
maka mungkin itu termasuk poster zaman dulu yang hanya berwarna
hitam dan putih saja.
Selain itu, biasanya poster juga tidak memuat hanya satu warna. Itu
artinya, sebuah poster bisa saja memuat berbagai warna yang kemudian
dikombinasikan. Satu warna dengan yang lainnya saling
menyeimbangkan dan melengkapi.
4) Ada Slogan
Poster biasanya mempunyai kata-kata pamungkas. Umumnya akan
ditampilkan secara jelas melalui kata-kata. Kata-kata tersebutlah yang
dinamakan slogan.
Akan terasa aneh jika sebuah poster tidak ada slogan di dalamnya. Sebab,
slogan tersebut bersifat menegaskan pesan yang ingin disampaikan.
Sehingga, dengan adanya slogan tersebut, pesan akan langsung sampai
kepada para pembaca yang melihatnya.
5) Tulisannya Jelas
Kejelasan dari sebuah tulisan dalam poster wajib hukumnya. Karena saat
tulisan tersebut tidak jelas, maka pesan yang akan disampaikan juga sulit
untuk dipahami.
Oleh karena itu, penjelasan singkat juga sangat dibutuhkan di dalam
poster. Selain bisa mempertegas, hal itu juga akan menjelaskan slogan
yang ada di dalam poster tersebut. Umumnya, penjelasan tulisan juga
didesain dengan semenarik mungkin dan mudah untuk dipahami.
6) Motif
Ada motif ataupun maksud yang ingin dicapai si pembuat poster.
Pembuat desain poster secara tersurat ataupun tidak akan menampilkan
pesan pada desain visual poster. Poster tidak akan mungkin dibuat tanpa
adanya motif tertentu.
Motif tersebut akan muncul menjadi ide. Lalu saat sudah menjadi ide,
akhirnya diwujudkan melalui pengembangan desain visual yang
diinginkan.
7) Tulisannya Bervariasi
Ciri-ciri poster yang terakhir adalah adanya tulisan yang bervariasi. Di
dalam satu desain visual poster, bisa saja lebih dari dua ataupun tiga jenis
tulisan. Bahkan, ukuran tulisan yang ada di dalam satu poster juga bisa
sangat bervariasi. Tulisan yang sangat variatif ini mempunyai estetikanya
sendiri dan pastinya akan mudah untuk dipahami.
D. Fungsi Poster
Fungsi poster adalah untuk membuat para pembaca tertarik terhadap
informasi yang ada di dalam poster tersebut. Dengan adanya poster yang
dibuat dengan warna, gambar, dan juga kata yang dibuat semenarik mungkin,
harapannya pembaca lebih peduli dengan isi yang disampaikan di dalam
poster tersebut.
Membuat media promosi dengan menggunakan poster memang
cenderung lebih murah dibandingkan dengan menggunakan media televisi
atau radio. Selain itu, pembaca juga bisa lebih tertarget karena bisa diletakkan
di tempat-tempat tertentu sesuai dengan target market. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini adalah beberapa fungsi poster yang perlu dipahami:
a. Fungsi poster yang pertama adalah sebagai media untuk menyampaikan
informasi.
b. Media promosi barang ataupun jasa.
c. Sarana untuk para desainer menuangkan kreativitasnya.
E. Tujuan Poster
Jika fungsi dari poster sendiri adalah sebagai media untuk menyampaikan
informasi, maka tujuan poster yaitu untuk memastikan bahwa informasi yang
disampaikan dipahami dengan baik oleh para pembacanya. Berikut ini adalah
beberapa tujuan adanya poster, antara lain:
1. Masyarakat menjadi lebih tahu mengenai kegiatan ataupun acara yang
akan dilaksanakan. Misalnya saja ada kegiatan bazar, peringatan
kemerdekaan, dan juga donor darah.
2. Menjadikan jasa ataupun produk kita menjadi lebih dikenal dan juga
digunakan oleh masyarakat luas.
3. Mengingatkan kepada masyarakat mengenai berbagai hal yang
seharusnya dilakukan. Misalnya saja ajakan untuk menerapkan hidup
sehat dan juga menjaga kebersihan lingkungan, menghemat air, dan lain
sebagainya.
4. Mengingatkan kepada masyarakat untuk menghindari berbagai macam
hal yang merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Misalnya saja
berhenti merokok, jangan membuang sampah sembarangan, dan lain
sebagainya.
F. Jenis-jenis Poster
Poster sendiri mempunyai berbagai jenis yang bervariasi berdasarkan isi
dan juga tujuan pembuatannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-
jenis poster, antara lain:
1. Jenis Poster Berdasarkan Isinya
Jika dilihat berdasarkan isi yang ada di dalam poster, poster sendiri
dibagi menjadi empat jenis, yakni poster kegiatan, poster pendidikan,
poster niaga, dan poster layanan masyarakat. Berikut ini adalah
penjelasan selengkapnya.
a. Poster Kegiatan
Poster kegiatan adalah poster yang berisi mengenai informasi pada
suatu kegiatan yang akan diselenggarakan, agar kegiatan tersebut
diketahui oleh banyak orang dengan harapan agar orang-orang
tersebut ikut hadir dan meramaikan kegiatan tersebut.
b. Poster Pendidikan
Poster pendidikan adalah poster yang berisi mengenai informasi yang
bisa memberikan pengarahan ataupun pendidikan kepada
masyarakat.
c. Poster Niaga
Poster niaga adalah poster yang berisi mengenai penawaran atau
promosi suatu produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
d. Poster Layanan Masyarakat
Poster layanan masyarakat adalah poster yang berisi mengenai
informasi tentang layanan-layanan kepada masyarakat, seperti
misalnya poster layanan kesehatan atau kesejahteraan masyarakat.
e. Poster Karya Seni
Poster ini bersifat ekspresif dan belum tentu bisa diartikan sama
antara satu orang dengan orang lainnya.
Apa itu teks persuasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persuasif
atau persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan
prospek baik yang meyakinkan. Dengan demikian, teks persuasi dapat
diartikan sebagai teks yang berisi ajakan terhadap seseorang untuk
melakukan sesuatu dengan alasan yang meyakinkan.
Pemakaian kata imperatif merupakan ciri pertama dari teks persuasi, merujuk
pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti bersifat memerintah,
menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan.
Ciri Lainnya
Penulis dapat meyakinkan pembaca mengenai ide atau gagasannya, menghindari konflik
agar terjadi kesepakatan dan tulisan bersifat memengaruhi pembaca lewat fakta serta
data yang ada.
Penulis teks persuasi memiliki dasar atau integritas yang membantun kepercayaan
dengan pembaca melalui tulisan yang dibuat.
Tulisan bersifat mengajak dan imbauan dengan memenuhi beberapa isi yang
dicantumkan, setidaknya terdapat lima ciri spesifik.
Menimbulkan kepercayaan bagi penikmatnya, bertolak bahwasanya pikiran manusia
dapat diubah dan mampu menyesuaikan dengan lawan yang diajak komunikasi secara
tulisan.
Menghindari konflik demi tujuan tercapai dan fungsi fakta dalam sebuah teks
persuasi yang kredibel atau akurat untuk dijadikan sebagai bahan atau sumber.
Pada teks persuasi tentang pendidikan sangat umum digunakan untuk oleh
sebuah instansi pendidikan. Paragraf persuasi pendidikan biasanya berbentuk
himbauan, motivasi, atau sebuah anjuran.