Anda di halaman 1dari 20

1.

Membaca Kritis Teks Argumentasi


A. Apa Pengertian Teks Argumentasi?

Teks argumentasi adalah jenis teks yang isinya berupa pendapat yang
membuktikan suatu peristiwa atau masalah berdasarkan fakta dan bukti nyata.
Pendapat tersebut disampaikan untuk meyakinkan orang lain bahwa argumen
yang disampaikan memang benar.

Untuk lebih detailnya, simak pengertian teks argumentasi menurut para ahli,
seperti:

1. Dahlan
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membuat si
pembacanya merasa percaya dengan pendapat/argumen si penulisnya.
Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk
membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran
itu.
2. Finoza
Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan meyakinkan
pembaca agar menerima atau mengambil suatu doktrin, sikap, dan
tingkah laku tertentu.
3. Keraf
Teks argumentasi merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis. Melalui
argumentasi penulis mampu merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa,
sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal
tertentu itu benar atau tidak.

Secara umum, teks argumentasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, ada
teks editorial dan teks opini. Teks editorial adalah teks yang isinya lebih
fokus pada sikap redaksi yang bisa saja mendukung atau menolak suatu
peristiwa dikalangan masyarakat saat ini, Sedangkan teks opini merupakan
jenis teks argumentasi yang melakukan proses penafsiran terhadap suatu
peristiwa yang memang sedang terjadi maupun belum diketahui oleh
masyarakat.

B. Apa Saja Manfaat dan Tujuan Teks Argumentasi?

Dalam menulis teks argumentasi ada manfaat dan tujuan yang bisa
didapatkan seorang penulis untuk memperkuat argumen, diantaranya:

1. Penulis dapat dengan mudah menyampaikan pendapat ataupun


pandangan terhadap suatu masalah yang sedang diangkat
2. Penulis dapat menguatkan argumen yang disusun secara struktural
dengan informasi yang jelas
3. Melalui tulisannya yang sudah disusun secara rinci, penulis dapat
dengan mudah mengubah pandangan dan tingkah laku pembaca
4. Penulis dapat mengubah pola pikir pembaca yang awalnya menolak
menjadi sepakat karena adanya bukti yang disertai contoh yang kuat

C. Apa Saja Jenis-Jenis Teks Argumentasi?

1. Sebab Akibat
Untuk jenis teks argumentasi ini berisikan kalimat yang memaparkan
masalah utama yang akan dibahas, Kemudian disertai juga dampak jika
peristiwa itu terjadi. Dalam membuat tulisannya kamu bisa menggunakan
kata hubung di awal kalimat.
2. Akibat Sebab
Jika sebelumnya sebab-akibat membahas dampak jika suatu peristiwa
terjadi, beda halnya dengan akibat sebab yang dampaknya memang sudah
pasti meskipun masalah/peristiwa itu belum terjadi. Fokus utama dari
jenis teks ini lebih mengutamakan bukti atau fakta konkrit.
3. Argumentasi Persamaan dan Perbandingan
Merupakan pendapat atau opini yang ditulis berdasarkan data-data yang
sudah ada, kemudian dicocokan sampai akhirnya membuat kesimpulan
yang tidak terbantahkan. Selain itu ada juga argumen perbandingan yakni
teks yang isinya membandingkan berbagai data yang bisa dianggap
menguatkan atau melemahkan argumen penulis.
4. Autoritas
Jenis argumen yang ditulis berdasarkan pendapat dari orang terkenal dan
bisa dijadikan sebagai pemecahan masalah dari isu yang diangkat oleh
penulis.
5. Kesaksian
Berbanding terbalik dengan jenis teks argumentasi dari autoritas.
Argumen kesaksian merupakan pendapat seseorang yang memang
mengalami kejadian tersebut secara langsung sehingga data yang
didapatkan memang bersifat akurat.

D. Apakah Ciri Teks Argumentasi?

1. Teks argumentasi harus disertai fakta dan data yang relevan


2. Penulis dapat menulis pandangan, ide, atau gagasan untuk menyikapi
suatu isu tertentu
3. Menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dengan makna yang
sebenarnya.
4. Tidak terlalu banyak menggunakan gaya penulisan personal karena teks
argumentasi harus ditulis secara objektif
5. Dapat merumuskan suatu kalimat secara kritis dan logis

E. Bagaimana Struktur Teks Argumentasi?

Untuk struktur teks argumentasi terbagi dalam 3 bentuk utama, seperti


bagian pendahuluan, bagian isi/ argumen utama, dan kesimpulan.

1. Pendahuluan
Sama dengan struktur teks lainnya, teks argumentasi menampilkan bagian
pendahuluan berupa masalah yang terjadi dan biasanya pernyataan.
Pernyataan yang ingin dibuktikandi bagian ini harus dibuat menarik.

2. Argumen Utama/ Tubuh Argumen


Setelah memaparkan dasar suatu masalah yang disertai argumen singkat.
Maka bagian isi berisi sebuah alasan dan bukti yang akan mendukung
argumen di pendahuluan. Alasan dan penalaran yang menyatakan bahwa
pernyataan tersebut adalah suatu hal yang logis. Bukti yang disampaikan
dalam argumentasi disertai contoh‐contoh atau data yang mendukung
pernyataan dan alasan

3. Kesimpulan
Pada bagian akhir teks merupakan ringkasan dari paparan tulisan dari
penulis. Biasanya di bagian ini penulis membuat kalimat yang lebih ringkas
dengan menambahkan pemikiran yang logis agar dapat diterima oleh
pembaca. penjelasan mengenai relevansi antara argumen dan pernyataan
yang telah disampaikan agar dapat diterima oleh pembaca.

2. Menemukan Kalimat Fakta dan Kalimat Opini yang Digunakan dalam


Teks Argumentasi

A. KALIMAT FAKTA DAN OPINI


Paragraf argumentasi biasanya dipakai oleh penulis untuk menyampaikan
opini berupa ide-ide atau gagasan-gagasannya tentang suatu hal. Agar
pembaca mengikuti opini penulis perlu disertakan data berupa fakta-fakta.
Sebagai pembaca, kita harus dapat membedakan antara fakta dan opini
sehingga informasi yang diperoleh tidak tercampur aduk antara fakta atau
kenyataan dengan sebuah opini atau pendapat.

Fakta (bahasa latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indera
manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan.
Catatan atas pengumpulan fakta disebut data. Fakta seringkali diyakini oleh orang
banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami
kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah melaporkan
pengalaman orang lain yang sesungguhnya.

Fakta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti hal (keadaan,
peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau
terjadi. Fakta bukan berarti hal-hal yang hanya ada di kepala, karangan, atau
hal-hal yang tidak memiliki dasar.

Nurhadi (dalam Wa Fatima, 2016: 19) didefinisikan bahwa fakta adalah


hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-
benar terjadi. Sedangkan opini adalah tanggapan penulis terhadap hal, barang,
perkara, kejadian, atau peristiwa faktual.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa fakta dalam


konteks kalimat ataupun paragraf adalah segala informasi atau penyampaian
yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya dan bersifat
objektif. Sementara itu, opini dalam konteks kalimat atau paragraf adalah
sesuatu yang belum dapat dibuktikan kebenarannya atau masih berupa
pendapat atau pandangan.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kalimat fakta


merupakan susunan bahasa yang sifatnya riil atau benar-benar terjadi tanpa
adanya pendapat, opini, atau pespektif penulis mengenai suatu kejadian atau
fenomena yang menjadi pokok bahasan dalam kalimat.

Kalimat fakta tidak bercampur dengan opini dari penulis. Ia ditulis


berdasarkan peristiwa nyata tanpa ditambah atau dikurangi informasinya.
Informasi di sini dapat dijadikan sebagai ide pokok dalam sebuah kalimat.

Kalimat opini dapat dikenali dengan adanya pendapat, tanggapan, dan


pemikiran penulis terhadap peristiwa yang terjadi. Kalimat opini dipengaruhi
oleh unsur pribadi yang subjektif. Ciri-ciri kalimat opini biasanya
mengandung kata mungkin, sangat, bisa jadi, tidak mungkin yang merujuk
pada subjektivitas seseorang.

B. Ciri-Ciri Kalimat Fakta


Ciri utama dari kalimat fakta adalah memiliki data yang akurat dan
beberapa ciri lainnya. Berikut ciri-ciri dari kalimat fakta.

1. Memiliki Data yang Akurat


Kalimat fakta pasti memiliki data yang akurat. Dalam setiap kalimat fakta
mengenai suatu peristiwa terdapat data. Data di sini dapat berupa tanggal,
bilangan statistic, waktu kejadian, dan hal lainnya yang telah terverifikasi.

2. Bersifat Objektif
Bersifat objektif dimaknai sebagai pernyataan yang ada di dalam kalimat
fakta bersifat umum dan telah diakui kebenarannya. Kebenarannya diakui
oleh berbagai pihak terutama badan atau lembaga resmi.

3. Benar-Benar Terjadi
Kalimat fakta harus ditulis sesuai dengan kondisi yang terjadi di dalamnya.
“Benar-benar terjadi” dapat dimaknai sebagai peristiwa yang terjadi dilihat
oleh orang lain atau saksi mata.Hanya mendengar laporan dari pihak yang
memiliki wewenang juga termasuk dalam ciri-ciri “benar-benar terjadi”.
Merangkum dari laman katadata.co.id, secara sederhana, kalimat fakta
dapat dikenali dengan beberapa ciri berikut ini.

1. Kalimat fakta bisa dibuktikan kebenarannya.


2. Berisi data yang akurat, contohnya tanggal, tempat, dan waktu kejadian.
3. Kalimat fakta dari narasumber terpercaya.
4. Sifatnya objektif artinya apa adanya dan tidak dibuat-buat.
5. Kalimat ini ditambahkan dengan keterangan dan data untuk
menggambarkan peristiwa.
6. Kalimat menjawab pertanyaan ADiKSiMBa yaitu apa, dimana, kapan,
siapa, Mengapa, dan Bagaimana.
7. sebuah pernyataan fakta tidak menggunakan kata Mungkin, Sepertinya, dan
lain-lain.
8. Jawaban sudah pasti.
9. Peristiwa benar terjadi/nyata.
10. Informasi digali sesuai dengan fakta di lapangan.
11. Kalimat fakta berdasarkan hasil temuan dan memakai kutipan untuk
memperkuat argumen penulis

C. Jenis-Jenis Fakta

Selain mengetahui ciri-cirinya, kalimat fakta juga terdiri dari fakta


berdaarkan penulisan dalam kalimat atau paragraf dan fakta berdasarkan
kebenaran yang berlaku. Berikut adalah beberapa jenis kalimat fakta:

1. Fakta berdasarkan kebenaran yang berlaku.

jenis fakta berdasarkan kebenaran yang berlaku dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Fakta umum adalah kebenaran yang berlaku sepanjang zaman dari dulu
sampai sekarang.
b. Fakta khusus (spesifik), adalah kebenaran yang berlaku dalam suatu periode

2. Fakta berdaarkan penulisan dalam kalimat atau paragraf

a. Kalimat Data

Kalimat data biasanya berisikan data-data mengenai suatu peristiwa. Adanya data
dalam kalimat akan menjadi pendukung bahwa kalimat tersebut berisikan fakta.
Oleh sebab itu, data tersebut sahih, berasal dari sumber yang jelas. dan benar-
benar dapat dibuktikan kebenarannya.

Kalian dapat menemui kalimat data dalam t eks berita, baik dalam media daring,
koran, majalah, dan bentuk pemberitaan teks lainnya. Kalimat data dalam teks
berita menjadi penting karena menyangkut sifat berita yakni menyampaikan
informasi yang sebenarnya.

Contoh kalimat data:

“ Pertama, Malaysia adalah negara pengekspor (Net Eksportir) minyak sementara


Indonesia pengimpor (Net Importir). Kedua, jumlah penduduk Malaysia 32 juta
jiwa. Ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai 260 juta jiwa.” (Merdeka.com)

b. Kalimat Pernyataan atau Pengakuan

Jenis kalimat fakta berikutnya adalah kalimat pernyataan atau pengakuan.


Hal ini berkaitan dengan memberikan bukti atau keabsahan mengenai suatu
peristiwa tertentu yang benar-benar terjadi. Bahkan tanggapan seseorang dapat
dijadikan sebagai kalimat fakta jika diberikan sebagai tanggapan.

Sebagai contoh pernyataan dari seorang ahli, peneliti, dokter, guru, dan
sebagainya. Biasanya mereka akan diminta memberikan tanggapan atas suatu
peristiwa yang terjadi.

Contoh kalimat pernyataan atau pengakuan:

“ Pieter Lydian, Country Director Meta di Indonesia menyatakan temuan penting


lainnya dalam studi ini adalah konsumen digital Indonesia memanfaatkan ban yak
saluran yang terintegrasi seperti video dan pesan bisnis (business
messaging) dalam proses pembelian mereka.” (Merdeka.com)

c. Kalimat Berita

Kalimat berita terdiri dari fakta karena dipengaruhi oleh sifat berita itu
sendiri. Kalimat berita biasanya berisikan mengenai informasi yang
menunjukkan kebenaran berita tersebut. Di dalamnya memuat unsur 5W +
1H (What, When, Where, Why, Who, dan How).

Contoh kalimat berita:

“Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati


Mimika Eltinus Omaleng. Tersangka korupsi ini ditangkap di salah hotel di
Jayapura, Papua, Rabu (6/9). (Merdeka.com)

D. Pengertian Opini

Opini adalah serapan dari bahasa asing (opinion), merupakan tanggapan


atau jawaban terbuka terhadap sesuatu persoalan yang dinyatakan
berdasarkan kata-kata baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Opini juga
dapat berupa perilaku, sikap tindak, pandangan dan tanggapan.

Opini merupakan suatu perkiraan, pikiran, atau tanggapan tentang suatu


hal disertai alasan yang kuat Sudirdja (dalam Wa Fatima, 2016: 21).

Menurut Wahyudi (dalam Wa Fatima, 2016: 22) opini merupakan


pendapat pribadi seseorang (wartawan) yang tidak dilandasi fakta, tetapi lebih
dilandasi selera pribadi si wartawan itu.
E. Jenis-Jenis Opini

Bila dalam suatu kehidupan masyarakat ada suatu masalah yang


menyangkut kepentingan umum maka pada diri setiap orang muncul gejolak
kejiwaan. Gejolak kejiwaan tersebut yang kemudian diekspresikan lewat
pergunjingan di lingkungannya. Opini yang dikemukakan manusia terdiri dari
berbagai jenis, diantaranya adalah :

1. Opini perorangan, dimana opini yang dikemukakan oleh seseorang secara


terbuka di muka orang lain yang sedang dalam kelompok baik
formal/informal.
2. Opini Pribadi, yakni opini yang dikemukakan oleh seseorang kepada
orang lain yang mempunyai hubungan yang dekat dengannya atau
dipercayainya. Opini pribadi mengandung intimidasi.
3. Opini Publik, yaitu kesatuan pendapat yang timbul dari sekelompok
orang yang berkumpul secara spontan dan membicarakan isu yang
kontroversial.
4. Opini Umum, adalah opini yang dihasilkan oleh suatu lembaga
pengumpulan pendapat umum tentang sesuatu isu.
5. Opini Khalayak, pendapat yang sudah menetap/mengendap dalam
masyarakat, telah dipengaruhi oleh berbagai norma budaya dan bersifat
statis

F. Ciri-Ciri Opini

Sudirdja, dkk (dalam Wa Fatima, 2016: 23) menyebutkan dalam konteks


kalimat, ciri-ciri opini adalah:

1. tidak dapat dibuktikan kebenarannya,


2. bersifat subjektif,
3. tidak terdapat narasumber/atas pemikiran sendiri, dan
4. tidak memiliki data yang akurat.

Sedangkan dalam konteks paragraf Wahyudi (dalam Wa Fatima, 2016:


23) menyebutkan ciri-ciri yang menunjukkan bahwa sebuah pernyataan
dikatakan opini apabila:

1. pernyataan tersebut merupakan kumpulan yang diyakini seseorang


setelah melihat fakta-fakta yang ada dan pernyataan tersebut biasa benar
dan bisa juga keliru,
2. pernyataan yang berupa opini menonjolkan kata seperti: mungkin,
sepertinya, sangat,tidak mungkin, sebaiknya, dan lain-lain,
3. pernyataan tersebut disampaikan secara subjektif.

Selanjunya dalam (https://iguhprasetyo.wordpress.com) menyebutkan


bahwa informasi tersebut dikatakan opini apabila:

1. berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi.


2. berisi jawaban atas pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau apa,
3. bersifat subjektif dangan dilengkapi tentang pendapat, saran, atau
ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya perisiwa, dan
4. menunjukkan peristiwa yang belum atau akan terjadi pada masa yang
akan datang (berupa pikiran).

Sedangkan Sunarjo (d alam Wa Fatima, 2016: 24) menyebutkan opini


(pendapat) mempunyai ciri-ciri:

(1) Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan,

(2) Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat,

(3) Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.

(4) Opini bertindak sebagai jawaban terbuka terhadap suatu persoalan/isu.

Subjek dari opini biasanya adalah masalah yang baru. Opini berupa reaksi
pertama di mana seseorang mempunyai keraguan terhadap suatu masalah
yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian,
sehingga unsur-unsur tersebut mendorong untuk saling mempertahankannya.
Dengan demikian, pengertian opini mempunyai dua unsur, yaitu:

(a). Pernyataan.

(b). Mengenai masalah yang bertentangan.

Pendapat atau opini itu tidak akan timbul bila tidak ada pertentangan dan
pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun pendapat-pendapat itu dapat
dinyatakan dengan kata-kata atau ditunjukkan dengan tingkah laku atau
dengan suatu tingkah laku yang lain.

Contoh kalimat opini:

1. Seokarno adalah presiden yang hebat


2. Kopi merupakan kawan nongkrong yang nikmat.
3. Masakan tanpa cabe akan terasa kurang sempurna kelezatannya.
4. Obor di puncak monas melambangkan semangat bangsa yang tak bisa
padam
5. Sebaiknya segera dilakukan pemberantasan perkembangbiakan nyamuk
Aedes Aegypti sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
6. Sebaiknya selalu hati-hati saat di jalan, pastikan kendaraan dalam
kendaraan baik dan pastikan mengendara dalam kondisi prima untuk
mencegah terjadinya kecelakaan.
7. Buah pisang baik sekali untuk dikonsumsi setiap hari terutama pada
waktu-waktu tertentu ketika kita tak sempat makan tetapi harus
melakukan aktivitas berat di lingkungan yang berpolusi.
8. Makoto Kondo, seorang pakar ahli penyakit kanker dari Jepang
mengatakan bahwa kanker tak perlu diobati karena hal itu merupakan
pekerjaan yang sia- sia dan justru malah akan membuat sel kanker
tumbuh lagi dan semakin mengganas. Oleh karenanya, penderita kanker
sebaiknya bersantai saja dan tidak perlu merasa terbebani dengan
penyakitnya karena justru dengan hidup bahagia dampak kanker bisa
mereda.
9. Hitler merupakan seorang pemimpin cerdas, dikagumi, dan dipuja oleh
rakyatnya meski ia adalah seorang pemimpin yang sangat kejam.

3. Menulis Teks Argumentasi dengan Tema Ketahanan Pangan Lokal


Menulis merupakan keterampilan puncak dari kemampuan berbahasa seseorang.
Melalui menulis, seseorang menyajikan ide, gagasan, informasi serta
pemahamannya tentang sesuatu dengan selengkap-lengkapnya. Semua yang
ditulis itu pun telah melewati proses direnungkan, dipikirkan secara matang, dan
diolah sebaik-baiknya. Kemampuan menulis juga membutuhkan penguasaan
materi-materi pendukung, seperti penguasaan diksi, penyusunan kalimat,
pembentukan paragraf, dan hubungan antarparagraf. Penerapan ejaan, termasuk
tanda baca, logika, serta struktur berpikir sistematik juga diperlukan. Oleh karena
itu, untuk bisa terampil menulis, dibutuhkan waktu lebih lama dibandingkan
dengan keterampilan berbahasa yang lain. Di sisi lain, seseorang mampu menulis
setelah banyak membaca, mendengarkan, mengimajinasikan, dan memikirkan.

1. Tahapan Penulisan
a. Prapenulisan
Prapenulisan merupakan tahapan sebelum mulail menulis. Tahapan ini terdiri
atas:
(1) pemilihan topik;
(2) mempertimbangkan fungsi tulisan;
(3) menyusun ide-ide atau gagasan untuk ditulis;
(4) menyusun peta konsep atau rancangan.

b. Penulisan Draf
Tahap penulisan draf adalah tahap menuangkan ide-ide yang dimiliki ke
dalam tulisan kasar. Pada tahapan ini, Anda harus menuliskan ide
berdasarkan peta konsepa atau rancangan yang telah dibuat. Kembangkan hal
yang dimuat dalam peta konsep menjadi paragraf-paragraf secara sistematis.

c. Tahap Menuyunting/Editing
Pada tahapan ini, Anda harus memperbaiki ide dan komposisi yang telah
ditulis. Hal yang dilakukan pada tahapan ini juga berupa perbaikan bahasa,
penambahan. penggantian, penghilangan, dan penyusunan kembal isi tulisan.
Anda dapat menambah kata, mengganti kalimat, menghilangkan paragraf,
memindah frasa serta memperbaiki ejaan dan tanda baca.

Teks argumentasi digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan gagasan


dari penulis. Oleh karena itu, opini penulis harus didukung dengan data dan fakta
yang valid. Di samping itu, dalam menulis teks argumentasi juga harus
menggunakan kalimat dan paragraf yang padu. Sebelum melangkah ke langkah
selanjutnya dalam menulis teks argumentasi, mari kita pelajari dulu bagaimana
sebuah kalimat dan paragraf dikatakan memiliki hubungan yang padu.
Di dalam menulis sebuah teks argumentasi penulis harus memperhatikan hubungan
antarkalimat dan antarparagraf sehingga teks tersebut menjadi padu. Kepaduan teks
dibangun oleh kohesi dan koherensi. Berikut merupakan penjelasan mengenai paragraf
kohesi dan koherensi
A. Pengertian Kohesi

kohesi dapat diartikan sebagai kesatuan. Suatu paragraf dikatakan berkohesi


(memiliki kohesi/kesatuan) adalah yang memiliki satu kalimat utama dan
beberapa kalimat penjelas. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak berkohesi
jika memiliki beberapa kalimat utama dan dan kalimat penjelas, sehingga
banyak hal yang dibicarakan dalam satu paragraf.

B. Pengertian Koherensi

Sebuah pargaraf disebut sebagai paragraf berkoherensi (memiliki


koherensi/kepaduan) adalah paragraf yang mempunyai repetisi (pengulangan
kata kuci), kata ganti, dan kata transisi. Jika paragraf tidak memiliki tiga hal
tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai paragraf yang berkehorensi.

Kepaduan suatu paragraf berkaitan dengan keserasian antarkalimat yang


membangun paragraf tersebut. Keserasian hubungan antarkalimat dalam
paragraf dapat dibangun dengan menggunakan alat kohesi, baik gramatikal
maupun leksikal.

Alat kohesi gramatikal yang dapat digunakan untuk membangun paragraf yang
padu, antara lain, adalah
1. Kata transisi (konjungsi/ungkapan penghubung antarkalimat),
2. Referensi (pengacuan),
3. Paralelisme (kesejajaran struktur),
4. Ellipsis (pelesapan).

Sementara itu, alat kohesi leksikal memiliki fungsi untuk menciptakan suatu
kepaduan dan intensitas antar makna kalimat melalui pemilihan kosakata atau
leksem, serta variasi bahasa yang digunakan, antara lain, adalah
1. Sinonim (Bentuk bahasa yang maknanya mirip)
2. Antonim (Kata yang berlawanan makna dengan kata lain)
3. Hiponim (hubungan yang terjadi antara konstituen yang bermakna umum dan
konstituen yang bermakna khusus.)
4. repetisi (pengulangan).

Berdasarkan pengertian dari kohesi dan koherensi dapat disimpulkan bahwa ada
paragraf yang sekaligus kohesif dan koheren. Ada juga paragraf yang koheren
tapi tidak kohesif. Suatu paragraf tidak mungkin kohesif tanpa koheren. Suatu
paragraf tidak mungkin satu tanpa adanya kepaduan.

Jika dirangkum, maka paragraf yang berkohesi dan berkoherensi memiliki


beberapa syarat/unsur berikut:
1. Satu kalimat utama/ide pokok pikiran;
2. Beberapa kalimat penjelas;
3. Tidak ada kalimat yang menyimpang dari kalimat utama;
4. Logis/masuk akal;
5. Menggunakan alat kohesi gramtikal dan leksikal;
6. Repetisi (mengulangi kata kunci);
7. Kata ganti (menggunakan kata ganti yang sesuai);
8. Kata transisi/konjungtor (menghubungkan anatarkalimat); dan
9. Menggunakan kata yang bervariasi agar tidak monoton.

C. Konjungsi yang digunakan dalam kohesi gramatikal.

Salah satu penanda sebuah teks mempunyai hubungan yang koheren biasanya
digunakan konjungsi atau kata hubung. Berikut adalah beberapa jenis kata hubung
dalam bahasa Indonesia.

1. Urutan waktu : setelah itu, sebelum itu, sesudah itu,


lalu, kemudian, akhirnya, waktu itu, sejak
itu, ketika itu
2. Pilihan : atau
3. Pertentangan : meski(pun) demikian, meski(pun)
begitu, kendati(pun) demikian, kendatipun
begitu, biarpun demikian, dan biarpun begitu,
(akan) tetapi, sebaliknya, namun
4. Keserasian / kesesuaian : demikian juga
5. Ketidakserasian / ketidaksesuaian : padahal
6. Tambahan : pula, juga, selanjutnya, dan, di
samping itu, tambahan lagi, selain itu
7. Perbandingan : sama halnya, berbeda dengan itu,
seperti, serupa dengan itu, sejalan dengan itu
8. Sebab akibat : akibatnya
9. Simpulan : demikian, jadi

4. Memahami Poster sebagai Jenis Teks Persuasi


Terdapat berbagai media yang bisa digunakan untuk memberi tahu masyarakat
dan mengajak masyarakat untuk mengikuti dan melakukan sesuatu. Salah satu
media tersebut adalah poster. Pada bagian ini kalian akan diajak untuk mengenal
lebih dalam tentang salah satu jenis teks persuasi, yaitu poster.

A. Pengertian Poster.
Poster merupakan contoh bentuk teks persuasi yang menarik dan dapat juga
dikatakan sebagai media informa yang disajikan untuk mengajak,
memengaruhi, atau memberikan informasi kepada publik dengan tampilan
yang menarik karena berupa gabungan antara bahasa, angka, simbol, gambar,
dan warna. Poster umumnya dipasang di tempat strategis agar dapat diketahui
oleh masyarakat luas.

Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun
kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada
khalayak ramai.

B. Tujuan Poster
Dibuatnya sebuah poster tentu bukan tanpa sebab, tetapi memiliki maksud
dan tujuan sendiri. Yang secara umum tujuan dan maksud dibuatnya poster
adalah sebagai media publikasi supaya masyarakat dapat membacanya dan
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam poster tersebut.
tetapi secara khusus maksud dan tujuan dibuatnya poster tergantung dengan
apa yang diinginkan pembuat, bisa untuk tujuan komersil, mencari simpati
publik, mencari perhatian masyarakat dna lain sebagainya.

C. Ciri Poster:
Sebagai media untuk menyampaikan sebuah pesan, poster mempunyai ciri
khas tersendiri yang dapat dikenali. Berikut adalah ciri-cirinya:
1) Gambar yang digunakan informatif dan kreatif sesuai tema poster.
2) Warna yang digunakan umumnya kontras, mencoloka menggunakan
beberapa warna.
3) Bahasa yang digunakan singkat, padat, jelas, kuat, efektif berkesan, dan
persuasif.
4) Biasanya menggunakan kombinasi gambar, angka, kalimat dan kadang
dihadirkan simbol.
Ciri poster dari gramedia
1) Sederhana
Sebagai media satu arah, poster dibuat dengan menggunakan metode
yang sederhana. Baik itu sederhana secara tampilan atau ornamen-
ornamen yang ada di dalam poster. Apabila poster dibuat, akan tetapi
sulit untuk dipahami, itu artinya termasuk ke dalam kategori gagal
posternya dalam menyampaikan maksud pesan.
Ciri sederhana itulah yang nantinya akan membuat orang-orang yang
sengaja ataupun tidak sengaja melihat, langsung paham dengan pesan
yang ada di dalam poster. Selain itu, desain yang dibuat juga sederhana
karena biasanya poster akan ditempelkan di tiang listrik atau tempat-
tempat umum yang sering dilewati oleh orang-orang.
Oleh karena itu, hanya dengan selintas saja orang melihat poster tersebut,
mereka akan langsung memahami pesan yang ada di dalamnya.

2) Menyajikan Ide dan Bertujuan Mencapai Satu Tujuan Pokok


Ciri-ciri poster berikutnya yaitu menyajikan satu ide. Jika satu ide
tersebut sudah tersampaikan, maka tujuan pokok dari poster juga
demikian.
Misalnya, untuk tujuan kesehatan supaya terhindar dari kuman. Maka,
poster tersebut akan menampilkan orang yang sedang mencuci tangan,
menggunakan sabun anti kuman, dan lainnya yang menggambarkan
kebersihan. Ide dan tujuannya yaitu supaya orang-orang menerapkan
hidup bersih.

3) Berwarna
Idealnya, penampilan poster selalu berwarna. Dimana dari warna-warna
yang ada akan dipadukan secara kreatif. Sehingga orang-orang akan
tertarik untuk melihatnya. Apabila melihat poster yang tidak berwarna,
maka mungkin itu termasuk poster zaman dulu yang hanya berwarna
hitam dan putih saja.
Selain itu, biasanya poster juga tidak memuat hanya satu warna. Itu
artinya, sebuah poster bisa saja memuat berbagai warna yang kemudian
dikombinasikan. Satu warna dengan yang lainnya saling
menyeimbangkan dan melengkapi.

4) Ada Slogan
Poster biasanya mempunyai kata-kata pamungkas. Umumnya akan
ditampilkan secara jelas melalui kata-kata. Kata-kata tersebutlah yang
dinamakan slogan.
Akan terasa aneh jika sebuah poster tidak ada slogan di dalamnya. Sebab,
slogan tersebut bersifat menegaskan pesan yang ingin disampaikan.
Sehingga, dengan adanya slogan tersebut, pesan akan langsung sampai
kepada para pembaca yang melihatnya.

5) Tulisannya Jelas
Kejelasan dari sebuah tulisan dalam poster wajib hukumnya. Karena saat
tulisan tersebut tidak jelas, maka pesan yang akan disampaikan juga sulit
untuk dipahami.
Oleh karena itu, penjelasan singkat juga sangat dibutuhkan di dalam
poster. Selain bisa mempertegas, hal itu juga akan menjelaskan slogan
yang ada di dalam poster tersebut. Umumnya, penjelasan tulisan juga
didesain dengan semenarik mungkin dan mudah untuk dipahami.

6) Motif
Ada motif ataupun maksud yang ingin dicapai si pembuat poster.
Pembuat desain poster secara tersurat ataupun tidak akan menampilkan
pesan pada desain visual poster. Poster tidak akan mungkin dibuat tanpa
adanya motif tertentu.
Motif tersebut akan muncul menjadi ide. Lalu saat sudah menjadi ide,
akhirnya diwujudkan melalui pengembangan desain visual yang
diinginkan.

7) Tulisannya Bervariasi
Ciri-ciri poster yang terakhir adalah adanya tulisan yang bervariasi. Di
dalam satu desain visual poster, bisa saja lebih dari dua ataupun tiga jenis
tulisan. Bahkan, ukuran tulisan yang ada di dalam satu poster juga bisa
sangat bervariasi. Tulisan yang sangat variatif ini mempunyai estetikanya
sendiri dan pastinya akan mudah untuk dipahami.

D. Fungsi Poster
Fungsi poster adalah untuk membuat para pembaca tertarik terhadap
informasi yang ada di dalam poster tersebut. Dengan adanya poster yang
dibuat dengan warna, gambar, dan juga kata yang dibuat semenarik mungkin,
harapannya pembaca lebih peduli dengan isi yang disampaikan di dalam
poster tersebut.
Membuat media promosi dengan menggunakan poster memang
cenderung lebih murah dibandingkan dengan menggunakan media televisi
atau radio. Selain itu, pembaca juga bisa lebih tertarget karena bisa diletakkan
di tempat-tempat tertentu sesuai dengan target market. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini adalah beberapa fungsi poster yang perlu dipahami:
a. Fungsi poster yang pertama adalah sebagai media untuk menyampaikan
informasi.
b. Media promosi barang ataupun jasa.
c. Sarana untuk para desainer menuangkan kreativitasnya.

E. Tujuan Poster
Jika fungsi dari poster sendiri adalah sebagai media untuk menyampaikan
informasi, maka tujuan poster yaitu untuk memastikan bahwa informasi yang
disampaikan dipahami dengan baik oleh para pembacanya. Berikut ini adalah
beberapa tujuan adanya poster, antara lain:
1. Masyarakat menjadi lebih tahu mengenai kegiatan ataupun acara yang
akan dilaksanakan. Misalnya saja ada kegiatan bazar, peringatan
kemerdekaan, dan juga donor darah.
2. Menjadikan jasa ataupun produk kita menjadi lebih dikenal dan juga
digunakan oleh masyarakat luas.
3. Mengingatkan kepada masyarakat mengenai berbagai hal yang
seharusnya dilakukan. Misalnya saja ajakan untuk menerapkan hidup
sehat dan juga menjaga kebersihan lingkungan, menghemat air, dan lain
sebagainya.
4. Mengingatkan kepada masyarakat untuk menghindari berbagai macam
hal yang merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Misalnya saja
berhenti merokok, jangan membuang sampah sembarangan, dan lain
sebagainya.

F. Jenis-jenis Poster
Poster sendiri mempunyai berbagai jenis yang bervariasi berdasarkan isi
dan juga tujuan pembuatannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-
jenis poster, antara lain:
1. Jenis Poster Berdasarkan Isinya
Jika dilihat berdasarkan isi yang ada di dalam poster, poster sendiri
dibagi menjadi empat jenis, yakni poster kegiatan, poster pendidikan,
poster niaga, dan poster layanan masyarakat. Berikut ini adalah
penjelasan selengkapnya.
a. Poster Kegiatan
Poster kegiatan adalah poster yang berisi mengenai informasi pada
suatu kegiatan yang akan diselenggarakan, agar kegiatan tersebut
diketahui oleh banyak orang dengan harapan agar orang-orang
tersebut ikut hadir dan meramaikan kegiatan tersebut.
b. Poster Pendidikan
Poster pendidikan adalah poster yang berisi mengenai informasi yang
bisa memberikan pengarahan ataupun pendidikan kepada
masyarakat.
c. Poster Niaga
Poster niaga adalah poster yang berisi mengenai penawaran atau
promosi suatu produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
d. Poster Layanan Masyarakat
Poster layanan masyarakat adalah poster yang berisi mengenai
informasi tentang layanan-layanan kepada masyarakat, seperti
misalnya poster layanan kesehatan atau kesejahteraan masyarakat.
e. Poster Karya Seni
Poster ini bersifat ekspresif dan belum tentu bisa diartikan sama
antara satu orang dengan orang lainnya.

2. Poster Berdasarkan Tujuannya


Jika dilihat dari tujuannya, poster dibagi menjadi beberapa jenis,
antara lain:
a. Poster Propaganda
Poster propaganda adalah salah satu poster yang bertujuan untuk
memberikan semangat atau motivasi kepada masyarakat. Umumnya,
hal itu bertujuan agar mereka tetap bersemangat dalam menjalani
hidup dan lainnya, bisa dikatakan juga bahwa poster yang satu ini
adalah poster yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain.
b. Poster Kampanye
Poster kampanye biasanya sering muncul pada saat masa-masa
pemilu. Dimana poster ini bertujuan untuk meraih simpati
masyarakat umum sebanyak mungkin supaya mereka memilih orang
yang ada di dalam poster saat pemilu tiba.
c. Poster Afirmasi
Poster afirmasi adalah poster yang memiliki tujuan untuk
memberikan motivasi kepada para pembaca dengan kalimat yang
bisa mempengaruhi pikiran mereka.
d. Poster “Dicari”
Ini adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk mencari seseorang
atau benda yang dibutuhkan. Misalnya saja, poster perusahaan yang
mencari pekerja, poster yang menampilkan orang hilang, poster yang
menampilkan barang hilang dan lain sebagainya.
e. Poster Film
Poster film adalah salah satu poster yang bertujuan untuk
mempromosikan film terbaru yang akan tayang dengan maksud agar
masyarakat tertarik untuk menontonnya.
f. Poster Komik
Poster komik adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk
mempopulerkan komik-komik kepada masyarakat umum ataupun
banyak orang agar tertarik untuk membacanya.
g. Poster “Cheesecake”
Ini adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk mencari perhatian
masyarakat umum. Umumnya poster ini berisi gambar-gambar orang
terkenal seperti penyanyi, artis, dan lain sebagainya yang bisa
menarik perhatian orang banyak.
h. Poster Riset
Poster riset adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk
memberikan informasi terkait kegiatan penelitian atau riset kepada
banyak orang. Umumnya poster ini sering kita temui di sekolah atau
kampus.
i. Poster Komersial
Poster komersial adalah jenis poster yang bertujuan untuk
mempromosikan produk ataupun jasa yang ditawarkan oleh suatu
perusahaan. Jenis poster ini seringkali disebut dengan poster niaga.
j. Poster Kelas
Poster kelas adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk
memberikan pengetahuan dan juga motivasi kepada para siswa.
Seringkali poster jenis ini dapat kita lihat di dalam kelas yang ada di
G. Cara Membuat Poster yang Baik
Setelah memahami pengertian poster dan berbagai macam jenisnya, alangkah
lebih baik jika kita juga memahami bagaimana cara membuat poster yang baik
dan benar supaya poster yang nantinya akan ditempelkan bisa menarik minat
masyarakat umum. Berikut ini adalah beberapa cara yang tepat dalam membuat
sebuah poster, antara lain:
1. Menentukan Tema dan Tujuan dari Poster
Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum membuat poster adalah
menentukan tema dan juga tujuan dari pembuatan poster tersebut. Apabila
kamu bermaksud untuk membuat sebuah poster yang ditujukan untuk
promosi barang atau jasa, maka lebih baik kamu harus melakukan
pertimbangan yang maksimal. Tidak ada salahnya untuk riset terlebih dulu,
termasuk meminta bantuan desainer poster. Pembuatan poster ini akan lebih
matang dan menarik dibandingkan dengan poster yang bertujuan untuk
sosialisasi saja.
2. Tentukan Kalimat yang Akan Ditulis di Dalam Poster
Disini, kamu harus pandai dalam menentukan kata-kata yang
menggambarkan tujuan poster secara gamblang yaitu singkat, padat, dan
jelas, serta mudah untuk dipahami. Informasi ataupun promosi yang terlalu
panjang dan berbelit, justru akan membuat pembaca malas untuk membaca
poster kamu sampai selesai. Oleh karena itu, tujuan dari poster kamu tidak
akan tersampaikan dengan baik. Jadi, kamu harus memilih bahasa yang
singkat supaya pesan yang disampaikan bisa dipahami dengan mudah.
Sementara, bila kamu ingin membuat poster promosi, maka lebih baik pilih
kata-kata yang bisa mensugesti pikiran pembaca.
3. Menggunakan Gambar yang Baik
Kamu harus bisa memadukan antara tulisan dan gambar secara baik
supaya tampilan poster bisa menarik mata para pembacanya. Desain poster
yang menarik bisa langsung memberikan efek visual. Proporsi antara gambar
dan tulisan harus pas, supaya poster kamu bisa menarik pembaca.
4. Pilih Media Poster yang Tepat
Tentukan media pembuatan poster seperti kertas, kain, dan bahan lainnya
yang mendukung. Memilih media pembuatan poster pastinya akan selalu
berhubungan dengan tempat penempelan poster tersebut. Pastikan kamu
memilih media yang tepat dengan lokasi ditempatkannya poster yang kamu
buat.

C. Pengertian Teks Persuasi

Apa itu teks persuasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persuasif
atau persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan
prospek baik yang meyakinkan. Dengan demikian, teks persuasi dapat
diartikan sebagai teks yang berisi ajakan terhadap seseorang untuk
melakukan sesuatu dengan alasan yang meyakinkan.

Teks persuasi adalah teks yang berisi pernyataan-pernyataan yang mendorong


seseorang untuk melakukan keinginan penulis. Perlu diketahui bahwa teks
persuasi memiliki beberapa fungsi, seperti sebagai perintah dan bujukan
untuk meyakinkan pembaca dengan adanya data akurat yang terdapat di
dalamnya. Tidak hanya itu, teks persuasi juga dapat digunakan untuk
mempromosikan suatu produk atau jasa kepada pembeli.

D. Tujuan Teks Persuasi


Teks persuasi memiliki dua tujuan, yakni:
1. Membuat pembaca menerima sudut pandang penulis mengenai topik yang
dibahas
2. Meyakinkan pembaca untuk percaya dan melakukan suatu hal sesuai
keinginan penulis.

E. Ciri-ciri Teks Persuasi

Teks persuasi memiliki ciri-ciri yang memperlihatkan penggunaan dengan


bahasanya, teks ini biasanya memang dapat diidentifikasi dari istilah yang
digunakan. Dalam memudahkan hal tersebut, memahami beberapa ciri dari teks
persuasif memang dibutuhkan. Berikut ini beberapa ciri yang dapat digunakan
untuk melihat teks persuasi.

1. Penggunaan Kata Imperatif

Pemakaian kata imperatif merupakan ciri pertama dari teks persuasi, merujuk
pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti bersifat memerintah,
menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan.

2. Kata Penghubung Argumentatif

Ciri yang kedua adalah menggunakan kata penghubung argumentatif,


contohnya seperti oleh karena itu, maka dari itu, akibatnya, karena dan lain
sebagainya. Teks persuasi berusaha membuat pembaca tergugah, sehingga
sangat memerhatikan struktur serta penggunaan istilah yang tepat merupakan
suatu keharusan.

Ciri Lainnya

 Penulis dapat meyakinkan pembaca mengenai ide atau gagasannya, menghindari konflik
agar terjadi kesepakatan dan tulisan bersifat memengaruhi pembaca lewat fakta serta
data yang ada.
 Penulis teks persuasi memiliki dasar atau integritas yang membantun kepercayaan
dengan pembaca melalui tulisan yang dibuat.
 Tulisan bersifat mengajak dan imbauan dengan memenuhi beberapa isi yang
dicantumkan, setidaknya terdapat lima ciri spesifik.
 Menimbulkan kepercayaan bagi penikmatnya, bertolak bahwasanya pikiran manusia
dapat diubah dan mampu menyesuaikan dengan lawan yang diajak komunikasi secara
tulisan.
 Menghindari konflik demi tujuan tercapai dan fungsi fakta dalam sebuah teks
persuasi yang kredibel atau akurat untuk dijadikan sebagai bahan atau sumber.

F. Jenis-Jenis Teks Persuasi


Perlu kamu ketahui, ternyata teks persuasi memiliki banyak jenis dan dapat
disesuaikan dengan kondisi. Adapun jenis-jenisnya seperti:
1. Teks Persuasi Politik

Persuasi politik biasanya digunakan dalam kegiatan politik. Salah satu


contohnya bisa kamu temukan di media cetak atau elektronik yang membahas
tentang pemilihan umum.

Teks tersebut memuat tentang usaha untuk mempengaruhi pembaca


menentukan pilihannya pada calon atau partai politik tertentu.

2. Teks Persuasi Pendidikan

Pada teks persuasi tentang pendidikan sangat umum digunakan untuk oleh
sebuah instansi pendidikan. Paragraf persuasi pendidikan biasanya berbentuk
himbauan, motivasi, atau sebuah anjuran.

3. Teks Persuasi Iklan

Paragraf persuasi periklanan adalah paragraf persuasi yang memiliki fungsi


komersial. Paragraf persuasi jenis ini sangat banyak kamu temukan di
berbagai media yang dibuat dari produsen barang untuk mengenalkan barang
yang diproduksinya dengan harapan calon konsumen tertarik dengan barang
tersebut.

4. Teks Persuasi Propaganda

Paragraf persuasi propaganda adalah jenis paragraf persuasi yang digunakan


untuk menyampaikan informasi dengan tujuan pembaca mau percaya dengan
apa yang diterangkan oleh penulis dalam paragraf tersebut.

Paragraf persuasi jenis propaganda banyak dijumpai di media cetak seperti


majalah, portal berita online, surat kabar dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai