1. Situasition meliputi : nama, umur, tanggal MRS, hari perawatan, dokter yang
merawat, nama perawat yang bertanggungjawab, diagnosis medis dan
masalahkeperawatan yang belum teratasi.
2. Situasition meliputi : intervensi yang telah dilakukan, , riwayat alergi,
pembedahan, alat invasive, obat-obatan, pengetahuan pasien dan keluarga
tentang masalah kesehatan, pemeriksaan diagnostik.
3. Assessment meliputi : hasil pengkajian terkini, tanda vital, pain skore, tingkat
kesadaran, status restrain, risiko jatuh, status nutrisi, eliminasi, hal-hal yang
kritis.
4. Assessment meliputi : intervensi asuhan keperawatan yang perlu dilanjutkan,
termasuk nursing care plan dan discharge planning. Edukasipasien dan
keluarganya.
1. Background meliputi : nama, umur, tanggal MRS, hari perawatan, dokter yang
merawat, nama perawat yang bertanggungjawab, diagnosis medis dan
masalahkeperawatan yang belum teratasi.
2. Background meliputi : intervensi yang telah dilakukan, , riwayat alergi,
pembedahan, alat invasive, obat-obatan, pengetahuan pasien dan keluarga
tentang masalah kesehatan, pemeriksaan diagnostik.
3. Recomendation meliputi : hasil pengkajian terkini, tanda vital, pain skore, tingkat
kesadaran, status restrain, risiko jatuh, status nutrisi, eliminasi, hal-hal yang
kritis.
4. Recommedation meliputi : intervensi asuhan keperawatan yang perlu dilanjutkan,
termasuk nursing care plan dan discharge planning. Edukasi pasien dan
keluarganya.
Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah atau kondisi
yang mendasari penyakitnya. Contoh bunuh diri
Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait dengan
perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi
Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang bukan orang
tuanya.
4. Kejadian Sentinel adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada
harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu
penyakit atau suatu kecelakaan.
Rumah sakit melindungi pasien dari kekerasan fisik antara lain dengan
………………
1. Skrining dilakukan di bagian pendaftaran rawat jalan dan atau poliklinik setelah
pasien diperiksa oleh dokter spesialis yang di tuju
2. Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan apakah pasien dapat
dilayani oleh RS.
3. Skrining terlebih dahulu dilakukan oleh security dilanjutkan ke petugas
pendaftaran dan selanjutnya ditentukan oleh dokter di IGD saat dilakukan
anemnesa oleh dokter jaga.
4. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau pengamatan,
pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing
sebelumnya.
1. Tarik keluar segel pengaman handle picu dan angkat nozel ke area bebas
2. Tekan handle picu sedikit sampai gas CO2 keluar
3. Bawa APAR ke titik api
4. Arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu dengan jarak APAR dengan titik
api 5 meter
Berikut ini keadaan yang bisa menjadikan alasan untuk melepaskan gelang
identitas yaitu,…..
1. Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggung
jawab terhadap pasien selama dirumah sakit
3. Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan
4. Pasien akan dilakukan operasi yang bisa mengganggu aktifitas pasien selama
operasi
Instruksi DNR dapat dibatalkan dengan cara sebagai berikut,..…..
Berikut ini adalah pihak – pihak yang bisa mengambil keputusan saat dibutuhkan
untuk “ informed consent..
1. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah.
2. Bagi pasien dibawah umur 17 tahun, persetujuan atau penolakan tindakan medis
diberikan oleh mereka menurut urutan hak mulai dari Ayah / Ibu Kandung dan
saudara-saudara kandung
3. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang
tuanya berhalangan hadir, persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan
oleh mereka menurut hak mulai dari ayah / Ibu adopsi, saudara-saudara
Kandung dan Induk Semang
4. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan atau penolakan
tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak mulai dari ayah / Ibu
kandung, wali yang sah dan saudara-saudara kandung
1. Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien dan libatkan pasien dalam pemilihan
aktivitas sehari-harinya
2. Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika dan kurangi suara
berisik
3. Lakukan asesmen ulang
4. Sarana toilet dekat dengan pasien
BACA JUGA
Berikut ini informasi yang wajib disampaikan saat mengidentifikasi pasien di IGD
adalah…..
1. Jelaskan manfaat gelang pasien
2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang .dll
3. Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau
memberi obat memberikan pengobatan tidak menkonfirmasi nama dan
mengecek ke gelang
4. Jelaskan bahwa ini adalah prosedur untuk mencapai sasaran keselamatan
pasien agar komunikasi bisa efektif
1. Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika tidak dapat mengingat
tanggal lahir, no rekam medik dan berat badan pasien (untuk pasien anak)
2. Nama dokter, tanggal penulisan resep dan ruang pelayanan
3. Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan atas lembar resep
manual
4. Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan.
1. Tarik keluar segel pengaman handle picu dan angkat nozel ke area bebas
2. Tekan handle picu sedikit sampai gas O2 keluar
3. Bawa APAR ke titik api
4. Arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu dengan jarak APAR
dengan titik api 1/2 meter
Berikut ini keadaan yang bisa menjadikan alasan untuk melepaskan gelang
identitas kecuali…
1. Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah
sakit.
2. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggung
jawab terhadap pasien selama dirumah sakit
3. Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan
4. Pasien akan dilakukan operasi yang bisa mengganggu aktifitas pasien
selama operasi
Berikut ini yang termasuk faktor instrinsik dan ekstrinsik risiko jatuh yang dapat
diperkirakan adalah sebagai berikut :
1. Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien dan libatkan pasien dalam
pemilihan aktivitas sehari-harinya
2. Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika dan kurangi
suara berisik
3. Lakukan asesmen ulang
4. Sarana toilet dekat dengan pasien
Berikut ini adalah pihak – pihak yang bisa mengambil keputusan saat dibutuhkan
untuk “ informed consent..
1. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah.
2. Bagi pasien dibawah umur 17 tahun, persetujuan atau penolakan tindakan
medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak mulai dari Ayah / Ibu
Kandung dan saudara-saudara kandung
3. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau
orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan atau penolakan tindakan
medis diberikan oleh mereka menurut hak mulai dari ayah / Ibu adopsi,
saudara-saudara Kandung dan Induk Semang
4. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan atau penolakan
tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak mulai dari ayah / Ibu
kandung, wali yang sah dan saudara-saudara kandung
A.Situation
C. Recomendation
B.Background
D. Anamnesa
Berikut ini gelang identifikasi yang ada di rumah sakit adalah sebagai berikut :
A.Merah untuk alergi latek B.Abu – abu untuk DNR C.Putih untuk pasien waria
D.Kuning untuk risiko jatuh E.Abu – abu untuk DNR
Berikut ini yang termasuk Hak pasien adalah sebagai berikut, kecuali…
A.Merah untuk alergi latek B.Abu – abu untuk DNR C.Putih untuk pasien waria
D.Kuning untuk risiko jatuh E.Abu – abu untuk DNR
Syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya Informed Consent
1. Pembatasan Fisik
2. Pembatasan Mekanis
3. Surveilans Teknologi
4. Pembatasan Kimia
Saat dirawat di Rumah Sakit karena penyakit jantung, pasien juga diketahui
mengidap demensia dan sering berkeliaran di Rumah Sakit. Setelah 2 malam
kurang tidur, kaki pasien mengalami edema yang cukup luas dan terdapat
kekhawatiran bahwa pergerakan konstan tersebut dapat mengeksaserbasi
penyakit jantungnya sehingga pasien diberi sedasi.
Dampak psikologis
1. Depresi
2. Peningkatan fungsi kognitif
3. Isolasi emosional
4. Kebingungan (confusion) dan agitasi