Analisis Stakeholder Kebijakan

Peraturan Menteri Kesehatan

No. 75 Tahun 2014
Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
 Kelompok 1
Febrina Yolanda 1806254062
Fadllil kaafi 1806254030
Bonita Putri A 1806167743
Devina Lenggo Putri 1806167812
Kiki Ratna Gumilar F 1806168216
Meita Ilyana 1706004480
Rilantias Utami 1806169651
 Mengapa Permenkes No. 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
penting?
PKM  FKTP milik pemerintah yang ada di setiap
kecamatan

PKM  FKTP istimewa yang menyelenggarakan UKM &

UKP serta memiliki wilayah kerja Untuk itu perlu
dasar hukum
Harmonisasi dengan peraturan perundangan yang baru pengaturan
ditetapkan (Kebijakan Otonomi Daerah, JKN) penyelenggaraan
PKM
PKM diharapkan:
• Sebagai gate keeper yang berkualitas sebagai tingkat yankes primer
• Untuk meningkatkan mutu yankes
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun
2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
01

02

03

04
Hierarki Kebijakan Permenkes No. 75
Tahun 2014
UUD 1945

UU no. 36 Th 2009 tentang Kesehatan,

UU No. 23 Th. 2014 tentang Kesehatan
PP No. 32 Th. 1996, PP No. 38 Th. 2007,
PP No. 46 Th. 2014, PP No. 66 Th.2014
Perpres No. 72 Tahun 2012
Permenkes No. 1 th. 2012, Permenkes
No. 37 th. 2012, Permenkes no. 6 th.
2013, Permenkes no. 30 Th. 2014
Komponen Kebijakan Permenkes No 75
Tahun 2014
BAB I Ketentuan Umum BAB IV Kategori Puskesmas

01 Pengertian faskes, puskesmas, dinkes, UKM,

UKP, Nakes, akreditasi, sistem rujukan, dan 04 Puskesmas kawasan perkotaan,
pedesaan, dan kawasan terpencil
tujuan pembangunan keehatan dan sangat terpencil

BAB V Perizinan dan Registrasi

BAB II Prinsip Penyelenggaraan, Perizinan diberikan oleh Pemerintah
02 Tugas, Fungsi, Dan Wewenang 05 Daerah Kabupaten/Kota, izin berlaku
dengan jangka waktu 5 tahun,. Tahapan
periznan
BAB III Persyaratan BAB VI Penyelenggaraan
03 Lokasi, bangunan, sarana dan
prasarana, SDM,
06 Kedudukan dan organisasi, upaya
kesehatan, akreditasi, jejaring
pelayanan, jejaring fasilitas , sistem
rujukan
Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas
BAB VII Pendanaan BAB X Ketentuan Peralihan

07 APBD, APBN, sumbeer-sumber lain

yang sah dan mengikat 10 Puskesmas yang sudah berdiri
sebelum kebijakan ini dikeluarkan
harus melakukan penyesuaian
dalam waktu 3 tahun
BAB VIII Sistem Informasi
Puskesmas
08 Secara elektronik maupun non 11 BAB XI Penutup
elektronik

BAB IX Pembinaan dan

Pengawasan
09 oleh pemerintah daerah provinsi,
pemerintah daerah Kabupaten/Kota,
organisasi profesi, pelayanan
kesehatan tingkat lanjut
 IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
Stakeholder Alasan
Kementerian Kesehatan Pembuat kebijakan, pengawas seluruh
sistem pelayanan kesehatan di IND
Kementerian Keuangan Penyedia anggaran penyelenggaraan
Puskesmas melalui APBN
Pimpinan Provinsi Pembina dan Pengawas sistem pelayanan
kesehatan di tingkat provinsi
PPKD ( Pejabat Pengel Penyedia anggaran APBD yang digunakan
ola Keuangan Daerah untuk penyelenggaraan puskesmas
Pimpinan Kabupaten / Pembina dan pengawas sistem pelayanan
Kota kesehatan tingkat kabupaten/kota, pemberi
izin penyelenggaraan puskesmas
IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
Stakeholder Alasan
Dinas Kesehatan penyelenggarakan urusan pemerintahan
dalam bidang kesehatan di kabupaten/
kota
Faskes Jejaring Pemberi layanan kesehatan tingkat lanjut
(rujukan)
Organisasi Profesi melakukan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Puskesmas
Tenaga Kesehatan Pelaksana penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di puskesmas
Masyarakat Penerima manfaat pelayanan kesehatan
di Puskesmas
Analisis Kekuasaan dan Kepemimpinan
Stakeholders Kekuasaan Berwujud Kekuasaan Tidak Ber Kepemimpinan
wujud
SDM Keuangan Infrastruktur Keahlian Legitimasi Y T
(1,2, (1,2,3) (1,2,3) (1,2,3) (1,2,3)
3)
Kementerian 3 3 3 3 3 V
Kesehatan
Kementerian 3 3 3 2 3 V
Keuangan
Pimpinan Provinsi 3 3 3 3 3 V

PPKD (Pejabat Pen 2 3 3 2 2 V

gelola Keuangan
Daerah)

Pimpinan kabupate 3 3 3 2 2 V
n/Kota
Analisis Kekuasaan dan Kepemimpinan
Stakeholders Kekuasaan Berwujud Kekuasaan Tidak Berw Kepemimpinan
ujud

SDM Keuangan Infrastruktur Keahlian Legitimasi Y T

(1,2,3) (1,2,3) (1,2,3) (1,2,3) (1,2,3)

Dinas Kesehatan 3 3 3 2 3 V

Faskes Jejaring 2 2 3 1 1 V

Organisasi Profesi 3 2 2 3 3 V

Tenaga Kesehatan 3 2 2 3 3 V

Masyarakat 3 1 1 1 1 V
 Stakeholders di Puskesmas

Stakeholders aktif ( stakeholders kunci sebagai yang memiliki wewenang

resmi terhadap implementasi sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas
• Kementrian Kesehatan RI
• Dinas Kesehatan
• Faskes jejaring
• Kementerian keuangan

Stakeholders pasif (sebagai kelompok target dari implementasi sistem

pelayanan kesehatan di Puskesmas)
• Organisasi Profesi
• Pemerintah daerah
• Masyarakat
• Tenaga Kesehatan
• PPKD (Petugas Pengelola Keuangan Daerah)
IDENTIFIKASI STAKEHOLDER BERDASARKAN KEPENTINGAN, ASAL, DAN
POSISI
NO Stakeholder Asal Kepentingan Posisi Alasan
Menguntu Merugik Menduku Oposis
Key Stakeholder E I Netral
ngkan an ng i
Kementerian Pembuat kebijakan, pengawas seluruh sistem
1 v v v
Kesehatan pelayanan kesehatan di IND
penyelenggarakan urusan pemerintahan dalam
2 Dinas Kesehatan v v v
bidang kesehatan di kabupaten/kota

3 Faskes Jejaring v v v Pemberi layanan kesehatan tingkat lanjut

Kementerian Penyedia anggaran penyelenggaraan
4 v v v
Keuangan Puskesmas melalui APBN
Non Keystakeholder
Pembina dan Pengawas sistem pelayanan
5 Pimpinan Provinsi v v v
kesehatan di tingkat provinsi
PPKD ( Pejabat
Penyedia anggaran APBD yang digunakan
6 Pengelola Keuangan v v v
untuk penyelenggaraan puskesmas
Daerah
Pembina dan pengawas sistem pelayanan
Pimpinan Kabupaten
7 v v v kesehatan tingkat kabupaten/kota, pemberi izin
/Kota
penyelenggaraan puskesmas
Pelaksana penyelenggaraan pelayanan
8 Tenaga Kesehatan v v v
kesehatan di puskesmas
melakukan pembinaan dan pengawasan
9 Organisasi Profesi v v v
penyelenggaraan Puskesmas
Penerima manfaat pelayanan kesehatan di
10 Masyarakat v v v
Puskesmas
PEMETAAN TINGKAT Tingkat kepentingan
stakeholders
KEPENTINGAN
Tenaga kesehatan, Kemenkes, Dinkes, Faskes
organisasi profesi Jejaring, Kemenkeu

Keep
Key player
informed

Kekuasaan
stakeholders

Minimal Keep
effort satisfied
Pimpinan provinsi, PPKD,
Masyarakat
pimpinan kabupaten/kota
Terima Kasih