M Faozi Kurniawan
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat
dan Keperawatan
UGM
1
Presentasi
2
Bagian 1: Situasi
Defisit
Penyelenggaraan JKN
2014 -2019
3
Segmen PBI APBN, PPU
40,000.0
30,000.0
20,000.0
10,000.0
Rp. Miliar
-
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(10,000.0)
(20,000.0)
(30,000.0)
(40,000.0)
Kerugian di segmen PBPU terlalu besar !!!
(50,000.0)
Surplus: Orang miskin dan tidak mampu (PBI-APBN) ASN, TNI, dan Polri (PPU -ASN) Pekerja formal swasta (PPU-BU)
Defisit: Didaftarkan Pemda (PBI-APBD) Bukan pekerja (BP) Pekerja informal (PBPU)
Kolektibilitas Iuran Per segmen
PPU PBPU BP
“menyebabkan”
Dari tahun ketahun, PBI-APBN masih mengalami sisa. Claim Ratio masih di bawah 100 persen
Ratio Beban/Iuran
ASN, TNI, dan Polri Iuran Beban Selisih
(%)
Rasio Beban/Iuran
Pekerja Informal (PBPU) Iuran Beban Selisih
(%)
Peningkatan
pemanfaatan fasilitas
kesehatan
LONJAKAN
Pemanfaatan Faskes
setelah Pandemi
Jantung
COST SHAring belum Kanker
berjalan
Stroke
16
Penyebab SURPLUS
Penyelenggaraan JKN
17
1
Kenaikan IURAN JKN – Perpres 64/2020
160
140
Intervensi iuran
120
sesuai Perpes
64/2020
100
80
60
Penurunan biaya
40 manfaat
20
19
Sumber: BPJS Kesehatan, Kompas;Senin 15 Feb 2021
IURAN JKN – Per Segmen
40,000.0
Iuran
35,000.0
- berdampak signifikan
30,000.0
25,000.0
20,000.0
Perpres 64/2020 terkait
15,000.0 kenaikan IURAN JKN:
10,000.0
- Berdampak pada
kenaikan iuran pada
5,000.0
semua segmen
-
- Segmen paling PBI
APBN dan PPU
PBI APBN PBI APBD PPU ASN PPU BU BP PBPU - Segmen PBPU juga
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020* berdampak signifikan
20
Sumber: Kemenkeu, 2020, Th 2020: Data sementara dan estimasi
2 Utilisasi JKN 2014 - 2019
Selama penyelenggaraan
Kunjungan di Faskes 2014 - 2019 JKN
250.0
224.1
- Kunjungan FKTP -- NAIK
208.0
200.0
- Kunjungan FKTL -- NAIK
187.9
171.9
180.4 - Kunjungan Rawat Inap
156.8 FKTL -- NAIK
150.3 147.4
150.0
133.4
120.9 - Jumlah Kepesertaan
100.6 JKN NAIK
100.0
84.7
76.8
66.8 64.4
49.3
50.0 39.8
21.3
7.6 8.7 9.7 11.0
Terjadi peningkatan
4.2 6.3
0.0
pelayanan kesehatan untuk
2014 2015 2016 2017 2018 2019
masyarakat
RJTP RJTL RITL Total Peserta
21
Sumber: DJSN, BPJS Kesehatan, 2020
Th. 2020 -- Pandemi COVID-19,
apa yang terjadi terhadap
utilisasi JKN??
22
Penurunan utilisasi JKN Th 2020
TH 2020 – Pandemi COVID-19
Kunjungan di Faskes 2014 -2020
300.0
283.9
200.0
Kepesertaan TURUN – 222.4
187.9
180.4
171.9
156.8
150.3 147.4
150.0
133.4
120.9
100.6
100.0 84.7
76.8
66.8 69.60
64.4
49.3
50.0 39.8 Kunjungan FKTL TURUN – 69.6
21.3
7.6 8.7 9.7 11.0 9.04
4.2 6.3
0.0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 RITL TURUN – 9.04
RJTP RJTL RITL Total Peserta
23
Sumber: DJSN, BPJS Kesehatan, 2020
3 Penurunan Biaya Klaim Katastropik Th 2020???
2014 Terjadi situasi penurunan
pemanfaatan faskes FKTP
dan FKTL karena PANDEMI
2019 COVID-19
10,000,000
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
25
Sumber: BPJS Kesehatan, 2020
Untuk membayar utang di RS
Apa yang harus yang bekerjasama dengan
BPJS?
dilakukan dengan
atau
Surplus 2020?
Untuk melaksanakan
kebijakan kompensasi JKN?
26
Bagian 3.
Kebijakan Kompensasi
di Daerah Belum Tersedia
Fasilitas Kesehatan
Yang Memenuhi Kebutuhan
Medis Peserta JKN
sebagai Upaya Pemerataan
Pelayanan Kesehatan
27
1: Kebijakan
Kompensasi untuk
Daerah yang belum
memenuhi standar
akses pelayanan
kesehatan
28
Penyebaran Dokter SPJP
5
14
235
216
43
26 13
34
Bentuk Pemberian
Kompensasi yang
bisa dilakukan
35
Pengiriman Tenaga Kesehatan - FKTP
uang harian, biaya transportasi (*) biaya layanan sudah masuk kapitasi
3 Klaim BPJS
FKTP Induk Kompensasi Kesehatan
(Mitra BPJSK) 4
Tim Tenaga Peserta JKN yang
1 Kesehatan 2 telah terdata
1. Ketersediaan dokter, dana operasional tim nakes, penyesuaian jadwal tim nakes
2. Ketersediaan obat, waktu pelayanan vs waktu masyarakat bekerja, sarpras kesehatan, kondisi jalan
3. Pemahaman teknis klaim, lampiran nota transportasi dan nomor kartu peserta JKN
4. Jauhnya jarak faskes induk ke kantor BPJS Kesehatan terdekat
5. Belum terjadi pembayaran klaim, tingginya biaya transportasi dibanding uang harian
Klaim BPJS
Kompensasi Kesehatan
4
2
1 Tim Tenaga Peserta JKN yang
Kesehatan telah terdata
FKTL Induk 3
(Mitra BPJSK)
uang harian, biaya transportasi (*) biaya layanan sudah masuk paket INA-CBGs
5
1. Dana operasional tim dokter spesialis, penyesuaian jadwal tim, ketersediaan dan kesediaan dokter spesialis (kontrak)
2. Ketersediaan obat dan layanan penunjang, waktu layanan vs waktu kerja masyarakat, sarpras untuk pelayanan spesialistik
3. Pemahaman teknis klaim, teknis pengajuan klaim dan verifikasi klaim
4. Jarak faskes induk ke kantor BPJS Kesehatan terdekat
5. Biaya transportasi dan uang harian, ketersediaan uang harian untuk dokter spesialis
1. Peserta sulit menjangkau Faskes Non Mitra, biaya transportasi, ketersediaan uang tunai untuk pengobatan
2. Pemahaman teknis klaim, lampiran nota transportasi dan nomor kartu peserta JKN, teknis pengajuan dan verifikasi klaim
3. Jarak faskes induk ke kantor BPJS Kesehatan terdekat
4. Sistem pembayaran di BPJS K, bentuk pembayaran tunai/ transfer, akses komunikasi.
1 2
Klaim BPJS
Kompensasi Kesehatan
Penyediaan 3
Faskes Tertentu
uang harian, biaya transportasi (*) biaya layanan sudah masuk paket INA-CBGs
1. Pemahaman teknis klaim, lampiran SPJ, teknis pengajuan dan verifikasi klaim
2. Faskes bergerak yang berpindah-pindah untuk menjangkau kantor BPJS Kesehatan terdekat, waktu verifikasi klaim
3. Tingginya biaya operasional dan pelayanan, ketersediaan obat dan BMHP
40
Kebutuhan Tim Tenaga Kesehatan
v v - v v v v
v v - v v - -
v v v v v - v
v v - v v - v
v v - v v v v
v v - v v - v
• Dokter spesialis di
sediakan oleh
Lembaga
Pendidikan atau
RS yang
bekerjasama
dengan BPJS
Kesehatan
• Pemetaan
kebutuhan dokter
42
Sumber: PKMK, 2015
Kasus di NTT – untuk pemenuhan di dokter dan
dokter spesialis
Waktu kunjungan
Kelurahan/Desa X (1x), Kelurahan/Desa X (3 hari),
dibutuhkan untuk
Kelurahan/Desa Y (2x) Kelurahan/Desa Y (1 hari) memastikan jadwal
kunjungan
1-2 x 3 hari
1-2 x 3 hari
2x 3 hari
2-4 x 1 hari
1x 4-5 hari
• Penentuan jumlah kunjungan/ bulan dan jumlah hari/ kunjungan bervariasi sesuai kesepakatan BPJSK dan Dinkes
• Perlu mempertimbangkan waktu perjalanan dan memperhatikan kebutuhan peserta JKN untuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tim selama + 2 hari efektif/ kunjungan
Pemberian kompensasi melalui
Kunjungan pasien pengiriman tim tenaga
kesehatan
53 55
60
40
20
0 Tim FKTP ke
bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 tempat terpencil
estimasi jumlah desa/ kecamatan 10.44 Catatan : Daerah ini tidak hanya
jumlah Puskemas di Indonesia 9,767 (Kemenkes, 2016)
estimasi Puskesmas/ kecamatan 1.36 mencakup DTPK karena non DTPK
jumlah penduduk di Indonesia 255,461,700 (BPS, 2015) dapat memenuhi kriteria penerima
estimasi jumlah penduduk/ desa 3,417
jumlah penduduk miskin tk desa 17,890,000 (BPS, 2015)
Kriteria DBTFMS
No
tersedia tidak tersedia
1 ketersediaan FKTP di kecamatan 74,754 - Desa
< 3 km > 3 km
47% 53% diolah dari data BPJSK (2017)
3 jarak FKTP Potensi daerah
35,138 39,616 Desa
tertinggal sangat tertinggal
letak geografis dan akses 39,091 17,268 sumber : Data PODES, 2011 (diolah), Kemendes, PDT, Trans, 2014
3
transportasi potensi DBTFMS Desa
17,268 Desa
Estimasi jumlah
Estimasi DBTFMS
penerima
23.1% dari jumlah desa di Indonesia
A. DPRD
B. Sekda/ Pemda
C. Dinas Kesehatan
D. Dinas Sosial dan Kependudukan Peran Dinas Kesehatan perlu didukung oleh komitmen Pemda melalui
E. Dinas Perhubungan dan Komunikasi DPRD, Sekda, dan Bappeda beserta OPD lainnya sesuai pembagian
F. Dinas Pekerjaan Umum (PU) peran yang disepakati dan dituangkan dalam lembar pernyataan
G. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah kesepakatan/ komitmen bersama
H. Dinas Pendidikan
I. Badan Kepegawaian Daerah
J. Bappeda
K. Dll (organisasi perangkat daerah lain)
3: Rumusan
sumber Dana
Kebijakan
Kompensasi
52
APBD – Alokasi dana daerah
• APBD – PAD Kabu/ Kota
• APBD – DAK Non Fisik -- BOK – Kunjungan rumah
• APBD – DAU dari lintas sektor
53
Dana BPJS Kesehatan - Kapitasi
• Alokasi dana kapitasi untuk kunjungan sehat ke rumah
• - kontak sehat
• - kunjungan prolanis
54
Langkah ke depan yang perlu dilakukan dengan
adanya SURPLUS JKN dan Peran Pemerintah (Pusat
dan Daerah)
Regulasi
Regulasi bentuk kompensasi, standar tarif
pelayanan kesehatan, dan peran Dinkes, 1. Implementasi Pemberian Kompensasi
berdasarkan UU
asosiasi faskes, dan organisasi profesi
2. Pedoman teknis yang menjelaskan
kriteria daerah penerima dan
Pemerintah Daerah – Bupati/ Kepala Daerah
mekanisme kompensasi
1. Menjamin ketersediaan tim nakes (dokter, bidan/
3. Sumber dana – Kapitasi –
perawat, kesehatan masyarakat
Perencanaan APBD
2. Menjamin ketersediaan obat dan BMHP dalam
pemberian pelayanan
3. Ketersediaan sumber dana
Terimakasih