PENDAHULUAN
produk perusahaan secara berkala atau kredit, dampak dari metode penjualan kredit
tersebut yaitu pendapatan yang akan diterima dikemudian hari oleh perusahaan
dengan jangka waktu yang sudah ditentukan. Hal ini tentu bisa terjadi diperusahaan
jasa asuransi apabila perusahaan melalukan metode penjualan secara kredit maka
sistem pebdapatan yang diperolehnya akan dicatat dan diterima secara akumulasi,
setelah tanggal jatuh tempo telah dekat dan para pemegang polis akan melakukan
pembayaran kepada perusahaan jasa asuransi. Dalam hal ini setiap perusahaan yang
pernerapan sistem akuntansi penerimaan kas dan pengendalian intern yang baik, guna
yang disebabkan karena kerusakan dan kehilangan pada barang berharga tertanggung.
PT Asuransi Ramayana Tbk merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak
dari penjualan polis-polis atau jasa perlindungan maka dari penjualan jasa
perlindungan inilah yang akan menjadi pendapatan kas yang disebut pendapatan
asuransi akan diterima secara akumulasi oleh perusahaan dari para pemegang polis
atau nasabah dan akan terjadinya pencatatan piutang. Untuk meningkatkan produksi
dalam hal pembayaran premi asuransi, jangka waktu untuk setiap nasabah dalam
membayar premi asuransi yaitu selama 1 tahun Dalam kebijakan ini terkadang
Asuransi Ramayana Tbk dan piutang premi dapat diperkirakan mencapai kurang
lebih 15,00% pertahun dari total pendapatan premi, selain piutang premi
permasalahan yang dapat mempengaruhi nilai laba pada PT Asuransi Ramayana Tbk
adalah beban klaim, beban klaim pada PT Asuransi Ramayana Tbk pertahun
diperkirakan mencapai 40% dari total pendapatan premi yang diperoleh selama 1
tahun.
terjadi kredit macet yang diakibatkan karena penagihan piutang pada perusahaan
yang sudah dibuat secara tertulis oleh perusahaan itu sendiri. hal itu sebabkan karena
proses penagihan yang kurang baik,menurut survey penulis kepada bagian akuntansi
pusat, staff Inkaso atau Akuntansi pada kantor cabang atau perwakilan PT Asuransi
Ramayana Tbk hanya ada 1 orang saja sehingga menyebabkan penagihan yang
kurang baik, efektif dan adanya pelanggan yang sulit untuk ditagih oleh petugas
penagih (bagian Inkaso) yang menyabkan petugas semakin sulit dalam mendapatkan
1. Pada penelitian ini menfokuskan masalah pada piutang premi tak tertagih
dan beban klaim terhadap pendapatan premi pada PT. Asuransi Ramayana
Tbk.
pendapatan, maka dapat diketahui Piutang premi tak tertagih dan beban klaim
Adapun tujuan penulis dari analisis piutang premi tak tertagih, beban
Manfaat penlitian dari analisa piutang premi tak tertagih, dan beban klaim
terhadap pendapatan premi diharapkan bisa dijadikan referensi dan mafaat untuk
peneliti selanjutnya dan pihak yang terkait yang berhubungan atau berkaitan dengan
1. Bagi Penulis
penulis bekerja.
2. Bagi pembaca
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai studi empiris serta dasar
premi, beban klaim dan pendapatan premi pada perusahaan asuransi serta
3. Bagi Perusahaan
penagihan piutang premi dan proses pembayaran beban klaim, serta dapat
materi yang tertulis dilaporan pada metode penelitian ini dikelompokan pada
BAB I : PENDAHULUAN
Paba Bab ini dituliskan latar belakang, rumusan permasalahan skripsi, tujuan
Pada Bab II ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka yang berisikan teori
mengenai piutang premi tak tertagih , baban klaim dan pendapatan premi perusahaan
yang menjadi fokus pada metode ini, selain itu bab ini juga menyajikan penelitian
terlebih dahulu yang terkait dengan piutang premi , beban klaim dan pendapatan
premi. Selanjutnya pada bab ini terdapat kerangka konseptual penelitian sebagai
gambar dari piutang premi dan beban klaim terhadap pendapatan premi perusahaan.
Pada Bab III ini memberikan informasi mengenai objek lokasi penelitian yang
dilakukan yaitu di PT Asuransi Ramayana Tbk dan waktu penelitian yang digunakan
oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini, selanjutnya pada bab ini
menjelaskan tentang Piutang premi dan beban klaim terhadap pendapatan premi
perusahaan. Bab ini menjelaskan pula proses pengumpulan data yang dibuat oleh
penulis untuk mendukung variabel-variabel penelitian, serta teknik analisis data untuk
mengetahui analisis piutang premi dan beban klaim terhadap pendapatan premi
perusahaan.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab ini terdapat penjelasan hasil dari penelitian yaitu berupa analisis data
piutang premi tak tertagih dan beban klaim terhadap pendapatan premi PT. Asuransi
Ramayana Tbk.
BAB V : KESIMPULAN
premi tak tertagih dan beban klaim terhadap pendapatan premi PT.Asuransi Ramayan
Tbk . selain itu, bab ini menyajikan pula saran yang dapat menjadi pertimbangan
bagi PT.Asuransi Ramayana Tbk serta memberikan saran bagi peneliti agar penelitian
mengenai piutang premi dan beban klaim terhadap pendapatan premi selanjutnya bisa
lebih baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pembahasan yaitu piutang premi tak tertagih dan beban klaim terhadap pendapatan
rekapan laporan yang diambil dari nilai ekonomi perusahaan. Akuntansi juga
transaksi yang terjadi dalam perusahaan setipa harinya dan disajikan dalam bentuk
menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang
berkepentingan”.
keuangan, sehingga dapat menghasilkan informasi yaitu laporan keuangan yang dapat
a. Bukti
adalah salah satu dari metode akuntansi yang mencatat semua transaksi
c. Buku Besar
d. Neraca Saldo
Neraca saldo meruakan salah satu akun dalam buku besar memuat
akhir.
e. Jurna Penyesuaian
f. Laporan Keuangan
oleh manajemen adalah untuk melihat dan mengukur seberapa besar dan
mencatat laporan keuangan) pada buku besar, yang diambil dari angka data keuangan
yang dicatat jadi sebuah informasi keuangan yang digunakan untuk pengambilan
keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
keuangan pada dasarnya merupakan sebuah informasi dicatatat oleh setiap perusahan,
informasi tersebut merupakan hasil dari proses pencatatan akuntansi dan keuangan
perusahaan yang disajikan untuk memberikan informasi kepada beberapa staf atau
perusahaan setiap harinya dan dapat direalisasikan diakhir bulan, informasi yang telah
dibuat oleh akuntansi dapat juga bermanfaat dalam suatu pengambilan keputusan
dan juga bermanfaat pihak lain yang memiliki tanggung jawab terhadap perusahaan.
1. Perusahaan
Pempimpin sangat perlu mengetahui informasi laporan keuangan
dilihat serta dinilai dari hasil pendapatan laba yang diperoleh perusahaan
2. Manajer Perusahaan
posisi keuangan sampai dengan hasil usaha dalam satu periode maka
perusahaan.
3. Investor
waktu panjang.
4. Kreditur dan Banker
5. Pemerintah
Menurut Kasmir (2014, 106) Jenis-jenis rasio keuangan adalah sebagai berikut :
Pada penjabaran diatas dapat diambil kesimpulan ada beberapa jenis rasioa
keuangan yang pertama yaitu rasio likuiditas yang memberikan informasi mengenai
sanggup atau tidaknya perusahaan dalam melakukan kewajibannya utang jangka
menilai seberapa besar biaya aktivitas perusahaan dapat ditanggung oleh utang, rasio
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
Menurut Irham Fahmi ( 2015 : 24) “Tujuan Laporan keuangan adalah sebagai
berikut : untuk memberikan informasi kepada pihak yang yang membutuhkan tentang
penyajian laporan keuangan yang merupakan bagian dari tujuan atau karakteristik,
definisi dan kriteria yang mengatur laporan keuangan karena itu kerangka ini sering
akuntansi untuk :
2.3 Asuransi
Dagang (KUH Dagang) yang dikutib oleh Abdul R. Salim (2014 : 181) :
suatu sistem atau tindakan untuk melimpahkan atau mentransfer risiko yang
ditanggung kepada pihak lain dengan syarat melakukan pembayaran premi dalam
rentang waktu tertentu secara teratur sebagai ganti polis yang menjamin
hidup dan kehidupan ini manusia selalu dihadapkan kepada sesuatu yang tidak pasti
kehidupan yang tidak pernah terduga dimulai dari hal yang paling sangat
kerugian yang sudah dideritanya dengan syarat dan ketentuan yang sudah
dibuat oleh kedua belah pihak yang tertulis dalam polis asuransi.
diantara nya :
yang mulai dan secara aktif dati sumber yang baru dan independen.
d. Indemnity (Idemnitas)
Salah satu metode yang dibuat oleh pihak asuransi mengenai
e. Subrogation (Subrogasi)
f. Contribution ( Kontribusi)
nasabah atau tertanggung dari kerugian harta benda nya yang terjadi saat
pengangkutan atau dengan kata lain marine cargo atau marine hul
yang sudah dibuat dipolis dan disetujui oleh kedua belah pihak.
dengan kematian dan lain-lain dan sesuai dengan PKS yang sudah
jenis yaitu TLO (Total Loss Only) penggantian 75% dan All Risk
2.4 Piutang
Piutang ialah salah satu bagian pencatatan dari transaksi akuntansi yang
mempunyai arti penagihan sejumlah kewajiban kepada konsumen atau nasabah yang
mempunyai utang kepada perusahaan. Pihak yang memberikan utang kepada
konsumen ini ada beberapa katagori yaitu mulai dari orang atau perorangan,
perusahaan, ataupun sebuah organisasi. Pemberian utang kepada pihak lain biasanya
karena ia telah mempunyai sebuah layanan atau barang sistem kredit didalam
strategi manajemennya.
Menurut Zaki Baridwan (2013 : 124) “Piutang Dagang (piutang usaha) menunjukan
piutang - piutang yang timbul dari penjualan barang - barang atau jasa - jasa yang
dihasilkan perusahaan”.
Menurut Weygandt Kimmel Kieso (2013 : 368) “Piutang adalah jumlah yang
dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seorang atau perusahaan lain”.
Jadi, definisi piutang secara umum adalah suatu klaim yang dimiliki oleh
suatu badan usaha terhadap pelanggannya atas penjualan yang terjadi , dimana
2. Piutang bukan dagang (usaha) adalah piutang yang timbul bukan dari
itu akan diperoleh atas dasar waktu sehingga pada akhir periode dihitung
tanggal penjualan.
tagih antara 60 – 90 hari atau lebih lama dan mewajibkan pihak yang
dapat diakui setelah timbul transaksi bukan setelah diterima nya uang pembayaan.
Terjadinya piutang usaha karena terjadinya transaksi jual beli yang menggunakan
metode pembayaran secara kredit yang jangka waktu pembayarannya telah disepakati
pada umumnya merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar serta bagian terbesar
dari total asset perusahaan. Akibat jumlah yang sangat besar, piutang ini akan
itu berarti perusahaan semakin cepat dan efisien dalam memutar aktivanya dan itu
berarti pula bahwa kesempatan perusahaan memperoleh laba semakin besar. Danang
4. Semua transaksi dalam piutang wajib dicatat dalam buku tambahan piutang
(Aging Schedule).
Volume penjualan kredit semakin besar maka dana yang diinvestasikan dalam
Ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan, tentang batas kredit dan dalam
sebaliknya.
pada piutang perusahaannya agar setiap piutang yang tercatat dapat ditagihkan dan
tidak menjadi beban perusahaan yang dapat memperkecil laba, berikut kebijakan
1. Tanggal jatuh tempo atas piutang dibuat sesuai tanggal kontrak terbit dan
pelanggan.
2. Piutang yang telah ditagihkan dalam invoice, akan diterima oleh perusahaan
paling lambat dalam kurung waktu 30 hari sejak pembayaran invoice dari
yang telah jatuh tempo dan akan dibuat klasifikasi umur piutang sebagai
berikut :
a. 1 – 30 hari
b. >30 – 60 hari
c. >60 – 90 hari
d. >90 hari
Begitu piutang usaha dicatat, nantinya akan dilaporkan dalam neraca sebagai
aset lancar. Piutang usaha yang dilaporkan dalam neraca ini haruslah benar-benar
memperhitungkan besarnya kredit macet. Beban yang timbus atas tidak tertagihnya
piutang usaha atau kredit macet akan dicatat dalam pembukuan sebagai beban
operasional, yaitu dengan menggunakan istilah akun : beban kredit macet ( bad debts
expens), atau beban piutang ragu-ragu(doubtfull account expense), atau beban piutang
yang tidak dapat ditagih (uncllectibe account expense). Hery ( 2013 : 208).
mengestimasi sebagian dari piutang usahanya yang tidak dapat ditagih. Dari pada
lebih baik mengurangi jumlah piutang usahanya ke nilai bersih yang dapat direalisasi.
Perusahaan akan menentukan besarnya estimasi piutang tak tertagih dalam akun
khusus yang dinamakan cadangan kredit macet, cadang piutang ragu-ragu, atau
cadangan piutang yang tidak dapat ditagih (allowance for uncollectible accounts).
memperoleh sejumlah kas dalam waktu segera. Perusahaan yang mengalami kesulitan
megih piutang dari pelanggannya, misalnya karena mahalnya biaya dan lamanya
waktu penagihan, kreditur dapat menjual piutangnya kepada pihak lain. Pihak
pembeli akan membayar sejumlah uang dengan nilai yang lebih kecil kepada pemilik
nominal yang lebih besar dari nominal jumlah yang akan dibayarkannya. Cara ini
dapat digunakan jika perusahaan menjual piutang dagang usaha yang tidak didukung
sumber kas dari pihak lain. Misalnya sembuah perusahaan membutuhkan kas untuk
pihak lain tidak bersedia meminjamkan dana yang dibutuhkannya, maka sebagai
secara kredit maka perusahaan itu akan dihadapkan pada beberapa resiko dalam akun
piutang yang telah dicatat dalam laporan keuangan. Salah satu nya adalah akan terjadi
resiko ketidak berhasilan dalam penagihan piutang tepat waktu atau mungkin
resiko yang berkaitan dengan piutang yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam
4. Pencurian kas
jurna yaitu metode penghapusan langsung (direct write off) dan metode
metode yang mengorganisasi kerugian actual dari piutang yang tak tertagihkan.
Metode cadangan merupakan pengakuan kerugian yang diperkirakan dari piutang tak
tertagih. Penetapan estimasi nilai piutang tak tertagih untuk metode cadangan dapat
agen atau broker, dan perusahaan asuransi lainnya sebagai salah satu transaksi
asuransi.
Sebuah resiko tidak dapat diatagihkan pada sejumlah piutang yang sudah
lewat jatuh tempo maka resiko yang akan ditanggukan tentu lebih besar dari pada
yang belum jatuh tempo. untuk lebih jelasnya, piutang yang telah lewat dari jatuh
tempo memiliki resiko tak tertagih lebih tinggi dibandingkan dengan yang telah jatuh
tempo resiko nya lebih kecil. Oleh karena itu perusahaan wajib menyusun daftar
Supami Wahyu Setiyowati, Ati Retna Sari Defia Nurbatin 2018 : 96-97) sebagai
berikut :
kewajiban yang bersumber dari penyerahan barang atau jasa dalam rangka kegiatan
komersial perusahaan. Hasil perolehan pendapatan yang belum realisasi menjadi kas
disebut Piutang. Setalah direalisasi menjadi kas, piutang yang berasal dari pendapatan
sering mencatat semua hasil penjualan tunia dengan debit piutang dan kredit
penjualan. Pada saat yang bersamaan juga mengkredit piutang dan mendebit kas. Hal
ini dimungkinkan karena penjualan piutang dan kas merupakan akun yang saling
berhubungan dalam urutan transaksi pendapatan dan penerimaan kas. (Samryn 2016 :
57)
Klaim asuransi merupakan metode resmi pengajuan ganti rugi atas terjadinya
musibah yang diterima oleh nasabah, dan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh
pihak penanggung kepada nasabah yang mengajukan kalim asuransi sesuai dengan
perjanjian kerja sama (PKS), Klaim asuransi yang telah diajukan oleh nasabah akan
dianalisa terlebih dahulu oleh pihak asuransi untuk mengukur keabsahan atau
kebenarannya, setelah itu akan ditanggung dan dibayarkan kepada nasabah setelah
disetujui dengan PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang tercatata di dalam polis dan yang
ganti rugi yang diajukan oleh tertanggung kepada penanggung atau perusahaan
asuransi. Sebelum mengajukan tuntutan ganti rugi (klaim), seorang tertanggung perlu
memahami terlebih dahulu syarat prosedur untuk dapat mengajukan tuntutan ganti
rugi”.
jawab terhadap kerugian yang diajukan para pemegang polis (nasabah) dan
perjanjian kerja sama (PKS) yang berlaku dan tercatat dalam polis, berikut proses
penyelesaian klaim :
pengajuan klaim.
2. Bukti kerugian asuransi, nasabah yang mengalami musibah harus
yang asli.
Jika tahap ini sudah dilalui maka penanggung akan segera melakukan
survey ketempat kejadian. Hasil dari laporan survey akan menjadi dasar
tidak.
Berikut ini adalah tata cara penanganan atau proses klaim kendaraan bermotor
menerima laporan dari Call Center yang berisi informasi berupa; nomor
telpon yang bisa dihubungi, lokasi kejadian dan memberi tahu layanan
(ERA).
a. Perintah Survey
Program CARE.
kepada surveyor.
polis.
b. Pelaksanaan Survey
Proses pelaksanaan survey klaim kendaraan bermotor, yaitu:
tertanggung.
Merimen.
10) Hasil Survey wajib di Upload pada hari yang sama setelah
pelaksanaan survey.
c. Laporan Survey
Bagian klaim menerima dan memeriksa laporan Survey dari
Surveyor, yaitu :
Center.
pembayaran klaim.
a) Fotocopy polis,
c) Laporan survey,
g) Kwitansi/Faktur, dan
2.6. Pendapatan
Pendapatan ialah bagian dari penjualan yang merupakan suatu hasil dari
tersebut berhasil memperoleh laba yang besar atau tidak untuk menjamin
keuangan yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). PSAK memberikan
1. Aset
2. Ekuitas
3. Laibilitas
5. Arus kas berserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan
Pendapatan didalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai hasil
kerja (usaha dan sebagaiannya). Arti lain pendapatan dalam manajemen merupakan
sejumlah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi lainnya
dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba (keuntungan).
banyaknya penjualan produk atau jasa maka per usahaan tersebut akan mendapatkan
(Laba atau Utang) dilakukan dengan menggunakan perkiraan “sewa diterima dimuka”
terealisasikan.
ekuitas dari perusahaan lain adalah untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk
bunga atau deviden. Dalam kasus sekuritas utang, perhitungan bunga menjadi lebih
komplikasi mengingat adanya perbedaan yang sering terjadi antara harga beli dengan
nilai jatuh tempo (nilai nominal) sekuritas. Proses armortisasi premium atau diskonto
yang timbul akan mempengaruhi besarnya pendapatan bungan yang diakui untuk
pada besarnya kepemilikan investor dalam perusahaan investee. (Hery 2017 : 89)
berlaku umum), pengakuan tidak harus menunggu sampai kas diterima. Perangkat
telah direalisasi atau dapat direalisasi dan (2) telah dihasilkan atau telah terjadi.
Pendapatan premi merupakan sejumlah uang yang harus dilunaskan oleh nasabah
tercatat pada polis asuransi yang telah diterbitkan. Sedangkan kutipan yang
dinyatakan oleh Hawarin Sabrina (2013) Premi merupakan sebuah nilai yang
diberikan sebagai hadiah atau derma atau suatu pembayaran lebih di atas pembayaran
normal.
Menurut Mulyadi Nitisusastro (2013) premi merupakan harga untuk sebuah jaminan
risiko yang akan ditanggung oleh penanggung untuk risiko tertentu,di tempat tertentu,
artinya sama saja, penulis dapat menarik kesimpulan tentang pendapatan premi yang
merupakan pembayaran atas premi berupa uang kepada pihak asuransi atas
penjaminan resiko yang diberikan oleh pihak penanggung sesuai dengan perjanjian
kerja sama yang telah telah tercatat pada polis dan disetujui oleh kedua belah pihak.
Pendapatan dianggap bisa direalisasikan jika produk atau jasa, barang dagang,
atau harta dan lain-lain bisa menghasilkan laba pada kas perusahaan, pendapatan
dianggap telah terrealisasikan jika yang lab diterima segera dapat dikonversi (siap
ditukar) serta dapat dimasukan dalam pencatatan keuangan atau penerimaan kas.
Pendapatan dianggap sudah mejadi kas apabila nasabah pada hakikatnya telah
menyelesaikan pembayaran atas kewajibannya untuk segera mendapat hak atas nilai
penjaminan tersebut, yakni apabila proses menghasilkan laba telah selesai atau
diatas :
1. Pendapatan atas penjualan barang jadi maka dapat diakui pada tanggal
pelanggan.
2. Pendapatan atas pembelian jasa dapat diakui ketika jasa-jasa itu telah
tertanggung.
aktiva perusahaan seperti bunga, sewa, dan royalty diakui sesuai dengan
penjualan.
4. Biaya yang terjadi dan akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat
dari keberhasilan penjualan produk, atau menurut FASB pengertian lain pendapatan
diartikan sebagai kas masuk atas utang-utang yang telah tertagihkan dari hasil
penjualan produk atau jasa yang akan menjadi laba pada pencatatan akuntansi pada
umumnya..
1. Perusahaan Industri
perusahaan tersebut.
2. Perusahaan Dagang
dagangnya yang belum dibeli dari pabrik atau belum jadi. Dalam
dagangan sesuai dengan harga beli barang tersebut ditambah denga laba
yang diharapkan.
3. Perusahaan Jasa
Merupakan perusahaaan yang bergerak dibidang jasa, dimana
bersangkutan.
a. Pendapatan bersih
langsung.
d. Pendapatan Permanen
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Pendapatan Premi
Analisis
Kesimpulan
Penelitian mengenai analisis beban klain terhadap laba dilakukan oleh Sofyan
Analisis Hasil Investasi, Pendapatan Premi dan Beban Klaim terhadap Laba
perusahaan perasuransian Indonesia . kesimpulan dari penelitian tersebut adalah hasil
pengujian secara parsial variabel hasil investasi, pendapatan premi, dan beban klaim
penelitian Pengaruh Premi Bruto, Piutang Premi terhadap Laba Usaha PT Asuransin
Ramayana Periode 2008 – 2015. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah premi
bruto berpengaruh signifikan terhadap laba usaha, dan Piutang Premi berpengaruh
Signifikan terhadap Laba Usaha. Secara simultan Premi bruto dan Piutang premi
Gambar 2.2
Peneliti Terdahulu
N Nama/Tahun
Universitas
Indonesia : signifikan.
pendapatan
Laba (Y)
premi
terhadap laba
terdapat hasil
yang
signifikan.
beban klaim
terhadap laba
terdapat
hubungan
yang
signifikan
berpengaruh
secara
signifikan
Secara
simultan
Premi bruto
dan Piutang
premiberpeng
aruh secara
signifikan
terhadap laba
usaha
BAB III
METODE PENELITIAN
premi tak tertagih dan beban klaim terhadap pendapatan perusahaan. Oleh karena itu,
objek dalam penelitian ini adalah Piutang premi tak tertertagih, Beban klaim dan
menghasilkan data yang sesuai dengan penelitiannya, pada penelitian ini sumber data
yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diambil secara langsung dan
dikumpulkan oleh penulis dari pihak perusahaan tempat dilakukan penelitian. Data
sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini berupa Profil Perusahaan dan Laporan
1. Observasi
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
2. Wawancara
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari data sekunder, yaitu
Laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi PT.
makalah yang telah dipublikasi di media sosial seperti skripsi, tesis dan
buku-buku terbitan atau text book yang berkaitan dengan tema penelitian,
Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Indonesia pada bidang jasa asuransi kerugian, berdiri sejak 6 Agustus 1956 dengan
akta notaris Raden Meester Soewandi No. 14 dan disahkan dengan Penetapan
mulai digunakan setelah diadakan perubahan nama dengan Akta Notaris Muhani
penghargaan dari Warta Ekonomi sebagai Best Consumer Choice Specialo Mention
For Claim Service General Insurance Company Category dan Infobank Insurance
pertumbuhan yang berkesinambungan. Premi bruto dan total aset Perusahaan secara
dalam menangani klaim asuransi, yaitu dengan cara melaporkan klaim melalu
aplikasi yang telah tersedia di playstore dengan mudah dan pelayana ini 24 hour
Ramayana Tbk membuat jaringan pemasaran yang cukup luas diseluruh indonesia.
Total kanto cabang PT Asuransi Ramayana Tbk saat ini adalah 28 Kantor Cabang, 16
Kantor Perwakilan, dan 1 Kantor Syariah. Salah satu cara penjualan jasa asuransinya
variasi produk yang diciptakan untuk melindungi asset/property, kesehatan dan diri
Semua perusahaan pasti memiliki suatu visi dan misi dalam menjalankan
4.2.1. Visi
4.2.2. Misi
Membangun perusahaan yang kokoh dan terpercaya dengan :
yang kondusif.
menjelaskan tingkat kekuasaan serta fungsi tugas dari masing-masing karyawan yang
menduduki jabatan dan mengetahui wewenang serta tanggung jawab yang sesuai
Ramayana Tbk :
Gambar 4.1
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direktur Utama
Divisi Divisi
Teknik Jasa Perbankan
Khusus & Broker
Divisi
Divisi
Treaty &
Bussines
Syariah
&
Startegic
Divisi Klaim
4.1.4. Job Description
Job description (Jobdesk) disebut juga sebagai penjabaran jabatan atau skema
tugas merupakam pernyataan tertulis dan disahkan oleh para pimpinan perusahaan
yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu jabatan dan menjalankan tugas dalam
pekerjaan, uraian atau gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh si pemegang
jabatan pada suatu perusahaan, berikut Job description PT Asuransi Ramayana Tbk
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari satu orang komisaris utama dan dua orang
2. Komite Audit
3. Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawab pimpinan adalah :
perusahaan.
4. Sekretaris Perseroan
5. Direktur SDM
6. Direktur Teknik
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
7. Direktur Pemasaran
8. Direktur Keuangan
maupun eksternal
9. Divisi Pemasaran
perusahaan.
Dalam penagihan Piutang , ada beberapa prosedur atau SOP pada PT.
telepon dan alamat Tertanggung. Data ini harus bisa diakses oleh
dapat tertagih.
e) Selain dari tugas pengawasan, kepala cabang juga kami minta aktif
4. Petugas Inkaso harus mempunyai record saat menagih baik yang melalui
apabila premi tidak tertagih, dengan didukung dengan bukti tertulis atau
cabang.
9. Berita Acara evaluasi Piutang premi pada setiap akhir bulan
Tabel 4.1.
Dapat dilihat dari tabel 4.1 Piutang Premi PT Asuransi Ramayana Tbk, pada
tahun 2014 piutang premi sebesar Rp. 198.163.903.382 piutang premi yang tertagih
sebesar Rp166.854.006.647 sedang piutang yang tak tertagih yaitu sebesar Rp.
piutang premi yang tertagih yaitu sebesar Rp. 138.588.053.826 sedangkan yang tak
tertagih sebesar Rp. 16.605.735.453, dan piutang premi pada tahun 2016 sebesar Rp
(Rp) (Rp) %
2014 372.656.780.484
902.190.147.530 41,31%
2015 419.085.057.793
939.924.860.838 44,59%
2016 459.513.467.116
1.065.490.253.589 43,14%
Sumber : Laporan Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk
Beban Klaim PT Asuransi Ramayana Tbk pada tahun 2014 sebesar Rp.
327.656.780.484 , pada tahun 2015 sebesar Rp. 419.085.057.793, dan pada tahun
2016 sebesar Rp. 459.513.467.116. Pada tabel 4.2 Beban Klaim PT Asuransi
PENDAPATAN PREMI
TAHUN
(Rp)
2014 902.190.147.530
2015 939.924.860.838
2016 1.065.490.253.589
Pendapatan Premi Bruto PT Asuransi Ramayana Tbk pada tahun 2014 sebesar
Rp. 902.190.147.530, pada tahun 2015 sebesar Rp. 939.924.860.838 dan pada tahun
PIUTANG PREMI
PENDAPATAN
TAHUN BEBAN KLAIM
TAK PREMI
PIUTANG
TERTAGIH
PREMI
4.3. Pembahasan Analisis Piutang Premi Tak Tertagih dan Beban Klaim
Piutang premi tak tertagih dan beban klaim terhadap pendapatan premi PT Asuransi
Ramayana Tbk, dapat dilihat dari tabel 4.5 total Piutang Premi tak tertagih PT
Asuransi Ramayana pada tahun 2014 Rp 31.309.896.735 atau 15,80%, Piutang premi
tak tertagih pada tahun 2015 sebesar Rp 16.605.735.453 atau 10,70%, dan pada
tahun 2016 Piutang premi tak tertagih yaitu sebesar Rp. 24.332.535.622 atau 12,35%.
Pada table 4.2 Beban klaim pada tahun 2014 sebesar Rp. 372.656.780.848
atau 41,31% dari pendapatan premi tahun 2014 , pada tahun 2015 beban Klaim
premi tahun 2015, dan pada tahun 2016 beban klaim mengalami penurunan sebesar
Tabel 4.5.
Periode 2014
Tahun PT Asuransi Ramayana PT Asuransi Bintang PT Asuransi Abda
Piutang premi tak tertagih PT Asuransi Ramayana Tbk periode 2014 – 2016
Asuransi Ramayana Tbk adalah kurangnya staff Akuntansi di setiap cabang dan
Piutang premi tak tertagih PT Asuransi Ramayana mengalami masalah, selain itu
piutang premi dengan berbagai alasan sehingga menjadi piutang premi tak tertagih.
Tabel 4.6.
Aging Piutang
PT Asuransi Ramayana 2014
No Cabang Undue 1-2 Bulan 3 Bulan 4-6 Bulan 7-9 Bulan 10-12 Bulan > 1 Tahun Outstanding
1 Pusat 2,987,716,985 2,863,577,161 12,327,371 25,539,000 2,530,420 2,000,000 5,893,690,938
2 Jkt-Pondok Indah 4,792,746,201 15,104,300,824 38,497,689 1,010,116,101 82,837,841 69,246,119 323,162,495 21,420,907,270
3 Jkt-Senen 9,369,844,007 19,421,163,606 111,375,476 171,173,597 240,561,724 547,315,925 145,510,820 30,006,945,154
4 Jkt-Sudirman 11,900,987,354 10,881,501,903 25,615,789 226,333,178 135,117,154 106,591,653 198,042,750 23,474,189,781
5 Jkt-Tendean - 7,297,222,504 17,608,416 81,152,169 480,401,415 42,622,023 145,194,962 8,064,201,488
6 Unit Jasa Khusus 1,574,694 1,441,972,040 62,606,378 146,140,788 242,721,270 189,407,721 354,723,387 2,439,146,278
7 Serpong - 1,659,593,873 16,927,626 1,935,238 57,226,550 12,621,137 1,748,304,424
8 Jkt- Harmoni 12,194,213,374 12,594,604,552 116,279,969 1,083,202,368 322,754,279 387,067,469 374,127,963 27,072,249,975
9 Surabaya 444,589,287 4,530,101,251 49,111,157 27,530,639 77,130,535 166,582,636 5,295,045,505
10 M alang 24,292,014 1,074,432,467 49,019,615 114,177,939 26,764,712 8,127,205 1,296,813,952
11 M edan 113,043,898 1,781,065,632 29,102,480 464,689,690 18,169,216 3,341,794 50,660,215 2,460,072,925
12 Batam 261,713,892 1,730,615,723 1,653,556 1,086,051 126,005,937 3,862,027 7,223,436 2,132,160,622
13 Padang - 881,242,880 186,779 2,100,000 826,444 2,329,240 886,685,343
14 Palembang - 2,254,752,659 20,272,000 748,193,241 312,422,690 953,529 3,336,594,120
15 Lampung - 615,594,934 4,277,853 31,167,747 18,809,454 89,337,399 759,187,387
16 Pekanbaru - 134,090,065 22,833,610 29,991,217 8,730,635 43,250,494 8,799,253 247,695,274
17 Semarang 42,872,221 1,062,721,689 61,647,329 34,785,736 25,406,257 16,940,966 71,935,975 1,316,310,172
18 Solo 245,406,167 803,569,977 33,907,089 54,685,751 8,371,956 48,379,213 4,161,007 1,198,481,160
19 Bandung 11,676,731,645 12,007,611,946 118,057,136 1,149,851,377 562,166,756 40,223,719 181,448,037 25,736,090,616
20 Cirebon - 547,704,145 4,183,004 39,172,976 22,265,524 1,319,138 3,142,500 617,787,287
21 Bogor 6,826,803 284,115,227 44,425,963 132,197,650 62,188,481 21,136,169 23,544,480 574,434,773
22 Bekasi 3,787,000 2,405,350,851 12,737,040 19,082,328 47,708,684 21,486,195 2,510,152,099
23 Jember 428,344,675 532,648,704 74,624,606 19,620,622 1,316,431 426,790 1,056,981,828
24 Denpasaar - 1,419,876,409 8,706,389 14,084,613 173,569,194 117,047,320 1,733,283,925
25 Balikpapan 1,538,660,779 1,324,343,540 79,663,907 525,545,310 65,926,770 24,476,590 23,511,401 3,582,128,297
26 Banjarmasin 2,918,000 1,454,146,161 11,539,481 187,708,429 65,300,614 7,280,097 1,728,892,782
27 M akasar 544,949,117 14,663,839,450 5,641,876 136,511,134 93,030,738 12,746,857 15,456,719,171
28 M anado 554,063 465,367,552 22,041,337 112,736,063 12,875,562 39,372,252 652,946,828
29 Unit Syariah - 2,406,316,484 271,599,468 1,473,166,630 920,436,706 101,021,883 293,262,835 5,465,804,008
-
Grand total 56,581,772,176 123,643,444,210 1,326,470,388 8,063,677,583 4,213,573,949 2,126,513,559 2,208,451,517 198,163,903,382
Tabel 4.7.
Aging Piutang
PT Asuransi Ramayana 2015
No Cabang Undue 1-2 Bulan 3 Bulan 4-6 Bulan 7-9 Bulan 10-12 Bulan > 1 Tahun Outstanding
No Cabang Undue 1-2 Bulan 3 Bulan 4-6 Bulan 7-9 Bulan 10-12 Bulan > 1 Tahun Outstanding
Marketing
(Penagihan Premi)
5. Akuntansi
(Pencatatan Jurnal
Anualreport)
Sumber : Divisi Akuntansi PT. Asuransi Ramayana Tbk
c. Alamat tertanggung
d. Nomor telepon/HP/Email
Membuat surat tagihan sebelum dan setelah WPC berakhir atau sesuai PKS
bila ada.
a. Apakah surat tersebut telah diterima (bukti pengiriman harus ada via
Untuk Polis-polis yang telah lama berakhir masa WPC nya tidak ada progres
dibatalkan
d. Bila perusahaan telah tutup maka buatlah berita acara survey lapangan
Untuk polis-polis yang baru diharapkan tidak ada lagi yang masih outstanding
outstanding.
Dapat dilihat dari proses bisnis, menurut survey SOP divisi Marketing, Tehnik
Underwriting sudah berjalan cukup baik. Mulai mencari nasabah dengan target yang
telah ditetapkan oleh perusahaan dan SOP divisi Tehnik Underwriting yang sudah
cukup baik dalam pembuatan Polis Asuransi dengan kecepatan yang maksimal.
Namun pada divisi Keuangan terlihat ada nya kendala, pada bagian Inkaso. Dapat
dilihat Pada penjelasan SOP diatas ada beberapa hal yang tidak berjalan dengan baik
pada realitanya karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) pada bagian Inkaso
maka menyebabkan kurang baiknya dalam menjalankan SOP yang telah ditetapkan
oleh perusahaan, dengan contoh SOP nomor 3 dengan isi “bagian inkaso wajib
tertanggung kembali agar membayar piutang premi tak tertagihnya” pada realitanya
Refund premi, pengajuan klaim, realisasi biaya operational kantor, laporan pajak,
tertanggung apabila tidak ada tanggapan, min 3 kali dalam seminggu pada surveynya
staff keuangan inkaso hanya mensurvey 1kali dalam seminggu dikarenakan jobdes
4. Piutang premi tak tertagih akan dibebankan jika sudah berumur 2 tahun
5.1. Kesimpulan
dari hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut :
premi tak tertagih adalah mencapai 13,13% dari piutang premi hal ini
2. Rata – rata Beban klaim Pada PT Asuransi Ramayana Tbk Tahun 2014 –
saat ini staff Akuntansi per-kantor cabang dan perwakilan hanya terdapat
satu orang , maka dari itu penulis menyarankan penambahan sumber daya
atau komunikasi yang baik antara pihak inkaso dengan pihak tertanggung,
BPFE Yogyakarta.
Bandung
Fadullah, Arief. 2014. Pengaruh Pendapatan Premi dan Hasil Investasi Terhadap
Cadangan Dana Tabarru I(Studi pada PT. Asuransi Sinar Mas Syariah) Skripsi
(http://respository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24861/1/ARIEF
Alfabeta, Bandung
Kompas Gramedia
Harahap, 2013. Analisis kritis atas laporan keuangan, Raja Grafindo , Jakarta
Jakarta
(http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20331671-
Marissa Nur Afifah, 2017. Pengaruh Premi Bruto, Piutang Premi terhadap
Alumni, Bandung
Alfabeta, Bandung
Bandung : Alfabeta
Jakarta
Sofyan Marwansyah, 2017. Analisis Hasil Investasi, Pendapatan Premi dan Beban
2015
Sofyan Syafri, 2013. Teori akuntansi edisi revisi 2011,Rajawali Pers, Jakarta
Supami Wahyu Setiowati, 2018. Akuntansi Keuangan dalam perspektif IFRS dan
Thomas Sumarsan, 2018. Akuntansi dasar & aplikasi dalam bisnis versi IFRS
Jakarta
Zaki Baridwan, 2013. Sistem Informasi Akuntansi edisi II, BPFE, Yogyakarta
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/456/jbptunikompp-gdl-nurhayatio-22754-2-
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.com/2012/09/prinsip-pengakuan -
http://www.jurnal.id//id/blog/2017/mengenal-lebih-dekat-tentang-pendapatan-
http://melatiarya.blogspot.com/2013/01/pengendalian-internal-piutang-
https://media.neliti.com/media/publications/18074-ID-penyelesaian-klaim-pada-
https://blog.asrifahmi.com/2016/08/pengertian-psak-pernyataan-standar-