Anda di halaman 1dari 5

PROMOSI KESEHATAN UNTUK KESELAMATAN PASIEN

LANSIA
Rivandi Hanhara/181101039
Prodi Sarjana Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
Sumatera Utara
Hanharavandi@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Keselamatan pasien adalah hak bagi setiap pasien dalam menerima pelayanan
kesehatan dan menjadi standar pertama dari tujuh standar keselamatan pasien di rumah sakit.
Tujuan : meningkatkan penggunaan program sasaran keselamatan oleh perawat terhadap
pasien yang dirawat. Metode : analisis, eksplorasi dan kajian bebas. Hasil dan pembahasan :
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) menjadi indikator standar dasar yang utama dalam
penilaian Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 (KARS, 2013). Perawat merupakan tenaga
kesehatan yang sering melakukan kontak atau hubungan langsung dengan pasien. Perawat
memiliki peranan dan tugas penting dalam pelayanan kesehatan. Kesimpulan : Ada enam
sasaran keselamatan pasien yaitu Ketepatan identifikasi pasien; Peningkatan komunikasi yang
efektif; Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; Kepastian tepat- lokasi, tepat-
prosedur, tepat-pasien operasi; Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
Pengurangan risiko pasien jatuh.

Kata kunci : sasaran keselamatan pasien, praktik, tenaga keperawatan.

LATAR BELAKANG terjadinya cedera yang disebabkan oleh


kesalahan akibat melaksanakan suatu
Rumah Sakit merupakan ssebuah
tindakan atau tidak mengambil tindakan
institusi pelayanan di bidang kesehatan
yang seharusnya diambil.
yang diperuntukkan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang Keselamatan pasien (patient safety)

dipengaruhi oleh perkembangan ilmu merupakan suatu variabel yang

pengetahuan kesehatan, kemajuan digunakan untuk mengukur dan

teknologi dan kehidupan sosial ekonomi mengevaluasi kualitas pelayanan

masyarakat. keperawatan yang berdampak terhadap


pelayanan kesehatan. Program
Keselamatan pasien di suatu rumah
keselamatan pasien bertujuan untuk
sakit merupakan suatu sistem dimana
menurunkan angka Kejadian yang
rumah sakit membuat asuhan pasien
Tidak Diharapkan (KTD) namun sering
menjadi lebih aman dengan mencegah
terjadi pada pasien selama dirawat di
rumah sakit sehingga sangat merugikan Metode
baik pasien itu sendiri dan juga pihak
Kajian ini dibuat menggunakan metode
rumah sakit.
analisis, eksplorasi dan kajian bebas.
Keselamatan pasien adalah hak bagi Kajian ini dibuat dengan menganalisis
setiap pasien dalam menerima berbagai macam sumber ilmiah, baik itu
pelayanan kesehatan dan menjadi jurnal, bku bacaan ataupun artikel
standar pertama dari tujuh standar ilmiah lainnya.
keselamatan pasien di rumah sakit.
Hasil dan pembahasan
Keselamatan pasien dapat ditmgkatkan
dengan menerapkan sasaran Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)

keselamatan pasien dengan baik. menjadi indikator standar dasar yang

Komite keselamatan pasien di rumah utama dalam penilaian Akreditasi

sakit mendorong rumah sakit di Rumah Sakit versi 2012 (KARS,

Indonesia untuk melaksanakan saran 2013). Ada enam sasaran

keselamatan tersebut. keselamatan pasien yaitu Ketepatan


identifikasi pasien; Peningkatan
Sasaran keselamatan pasien tersebut
komunikasi yang efektif; Peningkatan
mencakup 6 sasaran yang harus
keamanan obat yang perlu diwaspadai;
dipenuhi dan akan di paparkan dalam
Kepastian tepat- lokasi, tepat-prosedur,
pembahasan kajian ini.
tepat-pasien operasi; Pengurangan

Tujuan risiko infeksi terkait pelayanan


kesehatan; dan Pengurangan risiko
kajian ini bertujuan untuk melihat pasien jatuh.
apakah perawat sepenuhnya sudah
Rumah sakit merupakan tempat yang
menerapkan atau tidaknya sasaran
rentan terjadinya infeksi nosokomial
keselamatan pasien dalam memberikan
atau infeksi baru selama perawatan
suatu pelayanan kesehatan.
berlangsung. Di rumah sakit itu sendiri
Kajian ini juga bertujuan untuk terdapat berbagai maacam tenaga
meningkatkan penggunaan program kesehatan yang salah satunya perawat.
sasaran keselamatan oleh perawat
Perawat merupakan tenaga kesehatan
terhadap pasien yang dirawat.
yang sering melakukan kontak atau
hubungan langsung dengan pasien. Peningkatan komunikasi yang efektif;
Perawat memiliki peranan dan tugas Peningkatan keamanan obat yang perlu
penting dalam pelayanan kesehatan. diwaspadai; Kepastian tepat- lokasi,
tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
Perawat yang tidak melaksanakan
Pengurangan risiko infeksi terkait
tugasnya dalam menjaga keselamatan
pelayanan kesehatan; dan Pengurangan
pasien dari insiden keselamatan pasien,
risiko pasien jatuh
berarti menggambarkan perawat
tersebut tidak amanah dalam Referensi
melaksanakan tugas.
Anizar. (2012). Teknik Keselamatan
Rata-rata skor implementasi 6 (enam) dan Kesehatan Kerja di
sasaran keselamatan pasien di RSKIA Industri. Yogyakarta:
PKU Muhammadiyah Kotagede Graha Ilmu.
Yogyakarta adalah 21,55% dari target ≥ Depkes RI. (2008). I. Jakarta:
Depkes RI.
80%. Dijelaskan bahwa RSKIA PKU Firawati & Pabuty. A.,S.,P. (2012).
Muhammadiyah Kotagede sudah Pelaksanaan Program
menggunakan gelang identifikasi dalam Keselamatan Pasien Di RSUD
Solok. Jurnal Kesehatan
pelayanan pasien rawat inap namun Masyarakat. Vol. 6, No. 2
belum dilakukan sepenuhnya. Hal ini
Ivana, A., Widjasena, B., &Jayanti, S.
terjadi karena kurang atau belum adanya
(2014). Analisa Komitmen
kebijakan tentang proses identifikasi.
Rumah Sakit (RS)
Sehingga perlu dibuat kebijakan dan
Terhadap Keselamatan Dan
prosedur yang memerlukan sedikitnya
Kesehatan Kerja (K3) Pada RS
dua cara untuk mengidentifikasi seorang
Prima Medika Pemalang,
pasien, seperti nama pasien, nomor
Volume 2, Nomor 1
rekam medis, tanggal lahir, gelang
Kementrian Kesehatan RI. (2007).
identitas pasien dengan bar-code, dan
Keputusan Menteri Kesehatan
lain-lain.
Republik Indonesia Nomor
Penutup 432/MENKES/SK/IV/2007
Tentang Pedoman Manajemen
Ada enam sasaran keselamatan pasien
Kesehatan Dan Keselamatan
yaitu Ketepatan identifikasi pasien;
kerja (K3) Di Rumah Sakit. ICU-ICCU RSUD Gambiran
Jakarta. Kota Kediri. Jurnal
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Kedokteran Brawijaya, Vol. 28,
Situasi Kesehatan Kerja Suplemen No. 1.
InfoDATIN: Pusat Data dan Notoatmodjo, S. (2010). Promosi
Informasi Kementrian Kesehatan Teori Dan
Kesehatan RI. Idea Nursing Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Journal Vol. VIII No. 3 2017 Cipta.
Kirana, R., G. (2018). Pentingnya R.H. Simamora. (2019). Buku Ajar
Standarisasi Prosedur Pelaksanaan Identifikasi Pasien.
Keselamatan Pasien Di Uwais Inspirasi Indonesia
Puskesmas X Kabupaten
Kediri. Fakultas Ilmu Kesehatan R.H. Simamora. (2019). Documentation
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Of Patient Identification
Wijaya Kediri. Into The Quality Of Nursing
Services. International Journal
Mardiono, S. (2014). Faktor-Faktor Of Scientific And Technology
Yang Mempengaruhi Kinerja Research.
Perawat Dalam Pelayanan
Keperawatan Di Rumah Sakit R.H. Simamora. (2019). The Influence
Muhammadiyah Palembang. Of Training Handover
Jurnal Kesehatan Bina Based SBAR Communication
Husada. Vol. 11, No. 4 For Improving Patients Safety.
Indian Journal Of Public
Mulyatiningsih, S. (2013). Determinan Health Research And
Perilaku Perawat Dalam Development.

Melaksanakan Keselamatan Rahayuningsih, P.W., &Hariyono, W.


Pasien Di Rawat Inap RSAU (2011). Penerapan Manajemen
DR. ESNAWAN ANTARIKSA Keselamatan dan kesehatan
JAKARTA. Tesis (Publish). Kerja (MK3) Di Instalasi
Fakultas Ilmu Keperawatan. Gawat Darurat RSU PKU
Depok. Muhammadiyah Yogyakarta,
Natasia, N., Loekqijana, A., & Volume 5, Nomor 1
Kurniawati, J. (2014). Faktor Salawati, L., Taufik, H. N., Putra, A.
yang Mempengaruhi (2014). Analisis Tindakan
Kepatuhan Pelaksanaan SOP Keselamatan Dan Kesehatan
Asuhan Keperawatan di Kerja Perawat Dalam
Pengendalian Infeksi
Nosokomial Di Ruang ICU
RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh. Volume 14,
Nomor 3.
Tukatman., Sulistiawati.,
Purwaningsih., &
Nursalam. (2015). Analisis
Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Perawat Dalam
Penanganan Pasien Di Rumah
Sakit Benyamin Guluh
Kabupaten Kolaka. Jurnal
Ners Vol. 10 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai