Anda di halaman 1dari 7

TANGGAPAN PERAWAT TERHADAP KETEPATAN DALAM

PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN PADA PROSES


PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUMAH
SAKIT
Amelia Friska / 181101061

Friskaa038@gmail.com

Abstract
each hospital is required to continuously improve the quality of health services, one of which is through
the application of patient safety goals to improve improvements in problems experienced by certain
patients. Patient safety goals become the main basic reference standard in the assessment of hospital
accreditation. The intended patient safety targets are Patient Safety Targets (CNS) which consist of: 1)
Accuracy of patient identification, 2) Improvement of effective communication, 3) Improvement of drug
safety to be aware of, 4) Certainty of the right location, right procedure, and patient right surgery, 5)
reducing the risk of health care infections, and 6) reducing the risk of patients falling. Therefore nurses
who have not been fully able to apply patient safety targets well so that they can still allow a risk to the
patient, are required to know and understand the appropriate patient safety goals.

Keywords: patient safety, safety goals, nursing

Abstrak

setiap rumah sakit diwajibkan senantiasa meningkatkan mutu pelayanan kesehatan salah satunya yaitu
melalui penerapan sasaran keselamatan pasien guna meningkatkan perbaikan-perbaikan dalam persoalan
yang dialami pasien tertentu. Sasaran keselamatan pasien menjadi acuan standar dasar utama dalam
penilaian akreditasi rumah sakit. Sasaran keselamatan pasien yang dimaksud adalah Sasaran Keselamatan
Pasien (SSP) yang terdiri dari : 1) Ketepatan identifikasi pasien, 2) Peningkatan komunikasi yang efektif,
3) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, 4) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien operasi, 5) pengurangan resiko infeksi pelayanan kesehatan, dan 6) mengurangi resiko pasien
jatuh. Maka dari itu perawat yang belum sepenuhnya mampu menerapkan sasaran keselamatan pasien
dengan baik sehingga masih bisa memungkinkan terjadinya suatu resiko terhadap pasien, diwajibkan
mengetahui dan memahami sasaran keselamatan pasien yang tepat.

Kata kunci : keselamatan pasien, sasaran keselamatan, keperawatan


Latar Belakang
Pada saat ini, setiap rumah sakit Kajian ini bertujuan untuk
diwajibkan senantiasa meningkatkan mutu menjelaskan bahwasannya penting
pelayanan kesehatan salah satunya yaitu memberikan keselamatan bagi pasien dalam
melalui penerapan sasaran keselamatan proses pelayanan keperawatan.
pasien guna meningkatkan perbaikan-
Kajian ini juga bertujuan agar pasien
perbaikan dalam persoalan yang dialami
mengetahui apa saja sasaran keselamatan
pasien tertentu.
pasien yang tepat dan benar.
Sasaran keselamatan pasien menjadi
Metode
acuan standar dasar utama dalam penilaian
akreditasi rumah sakit. Kajian ini dilakukan dengan metode
analisis, dimana kajian ini dibuat dengan
Sasaran keselamatan pasien yang
menganalisis berbagai sumber bacaan, baik
dimaksud adalah Sasaran Keselamatan
itu berupa buku, jurnal, maupun e-book
Pasien (SSP) yang terdiri dari : 1) Ketepatan
yang berhubungan dengan kebijakan
identifikasi pasien, 2) Peningkatan
keselamatan pasien.
komunikasi yang efektif, 3) Peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai, 4) Kajian ini juga dilakukan dengan
Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan kajian bebas yang bersifat ilmiah
tepat pasien operasi, 5) pengurangan resiko berdasarkan perbandingan antar satu artikel
infeksi pelayanan kesehatan, dan 6) dengan artikel lainnya yang kemudian
mengurangi resiko pasien jatuh. perbandingannya itu ditulis secara beraturan
dalam hasil dari kajian.
Maka dari itu perawat yang belum
sepenuhnya mampu menerapkan sasaran Hasil
keselamatan pasien dengan baik sehingga
masih bisa memungkinkan terjadinya suatu Dalam upaya pemberian keselamatan

resiko terhadap pasien, diwajibkan pasien di rumah sakit, masih adanya perawat

mengetahui dan memahami sasaran atau tenaga kesehatan lainnya yang masih

keselamatan pasien yang tepat. belum menerapkannya dalam pemberian


pelayanan.
Tujuan
Akan tetapi, sudah banyak diantara untuk pasien laki-laki, pink untuk
tenaga keperawatan yang menerapkan upaya perempuan, dan gelang putih untuk pasien
peningkatan keselamatan pasien dengan transgender.
melaksanakan sasaran keselamatan pasien Namun berdasarkan
dengan tepat dan benar. pengklasifikasian asuhan, proses identifikasi
pasien dibedakan menjadi 3, yaitu : self
Pembahasan
care, setengah, dan juga total care.
Perawat merupakan suatu profesi b. Peningkatan penggunaan komunikasi
yang berperan penting dalam tindakan yang efektif
keperawatan terghadap pasien. Komunikasi efektif yaitu komunikasi
asertiv untuk memberikan kenyamanan,
Dalam memberikan pelayanan
komunikasi ini dikenal dengan SBAR yang
keperawatan, perawat harus lebih
bertujuan untuk servicis.
mengutamakan keselamatan pasien. Hal ini
Komunikasi efektif yang tepat
dikarenakan keselamatan pasien merupakan
waktu, akurat, lengkap, dan jelas dipahami
hal yang terpenting dalam pelayanan
oleh pasien akan mengurangi kesalahan dan
kesehatan. Keselamatan pasien merupakan
dapat meningkatkan keselamatan pasien.
suatu sistem yang dapat membuat asuhan
Agar informasi yang disampaikan perawat
pasien menjadi lebih tepat dan aman.
ke dokter dapat akurat dan tepat dalam
Didalam keselamatan pasien rangka pengambilan keputusan terhadap
mencakup 6 sasaran yang harus diketahui situasi klinis maka harus menggunakan salah
oleh perawat. Dimana sasaran itu meliputi: satu metode yaitu SBAR (Situation,
Background, Assessment, Recommendation).
a. Peningkatan pelaksanaan identifikasi
c. Peningkatan keamanan obat yang
pasien
perlu diwaspadai
proses identifikasi pasien harus
Obat-obatan menjadi bagian dari
sesuai dengan pengkajian yang terdapat
rencana pengobatan pasien. Obat-obatan
dalam asuhan keperawatan. Didalam proses
yang perlu diwaspadai adalah obat yang
identifikasi pasien adanya sistem gelang
sering mengakibatkan terjadinya masalah
identifikasi. Dalam pengidentifikasian
serius, termasuk obat-obatan yang terlihat
menurut warna gelang, pengklasifikasian ini
mirip Nama Obat Rupa Mirip (NORUM)
dibedakan menjadi 3, yaitu : warna biru
atau disebut juga dengan look alike sound penyakit. Pencegahan infeksi juga bisa
alike dilakukan dengan penggunaan APD tepat.
d. Peningkatan ketepatan prosedur
operasi f. Pelaksanaan pencegahan resiko pasien
jatuh
Masalah yang sering terjadi di rumah
Cara untuk mencegah resiko jatuh
sakit yaitu salah lokasi, salah lokasi, serta
terhadap pasien bisa dilakukan dengan
salah pasien dalam operasi. Kesalahan ini
melakukan pengkajian resiko jatuh. 6 point
berasal dari komunikasi yang tidak efektif
yang harus dikaji yaitu : riwayat jatuh,
antara tim bedah dengan pasien dan tidak
diagnosa penyakit, bantuan berjalan, terapi
adanya prosedur terhadap verifikasi lokasi
intravena, gaya berjalan, dan juga status
operasi.
mental pasien.
Penandaan lokasi operasi bukanlah Pencegahan resiko pasien jatuh juga
kewenangan dari seorang perawat, dapat dilakukan dengan pemberian berbagai
melainkan kewenangan dokter operator, macam tanda yang bisa memudahkan
sehingga perawat hanya memiliki peranan perawat dalam mengawasi pasien.
untuk mengingatkan dokter dalam
Penutup
memberikan penandaan.

Sasaran Keselamatan Pasien (SSP),


e. Pencegahan resiko infeksi terkait
meliputi : 1) Ketepatan identifikasi pasien,
pelayanan kesehatan
2) Peningkatan komunikasi yang efektif, 3)
Pencegahan resiko infeksi bisa
Peningkatan keamanan obat yang perlu
dilakukan dengan melakukan prosedur
diwaspadai, 4) Kepastian tepat lokasi, tepat
mencuci tangan sebelum dan sesudah
prosedur, dan tepat pasien operasi, 5)
melakukan kontak langsung dengan pasien.
pengurangan resiko infeksi pelayanan
Solusi untuk melakukan kepatuhan dalam
kesehatan, dan 6) mengurangi resiko pasien
mencuci tangan bisa dilakukan dengan
jatuh.
merubah pola pikir bahwasannya cuci
tangan bukan semata-mata untuk Perawat harus senantiasa dapat
mensukseskan program rumah sakit, namun menjaga pasien dalam memberikan
untuk kebaikan diri sendiri agar pelayanan kesehatan dengan terus
tidakterkontaminasi oleh suatu bakteri dan
meningkatkan upaya pemberian sasaran Masyarakat, Vol. 6, No. 4, Hal. 27-
keselatan pasien. 41

DAFTAR PUSTAKA Ismainar, H. (2019). Keselamatan Pasien di


Rumah Sakit. Yogyakarta:
Darlian, D. (2016). Hubungan Pengetahuan
Deepublish
Perawat dengan Upaya Penerapan
Patient Safety di Ruang Rawat Inap Isnaini, N.M., & Rofii, M. (Mei 2014).

RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Pengalaman Perawat Pelaksana

Aceh. Ideal Nursing Journal, Vol 7, dalam Menerapkan Keselamatan

No. 1, Hal. 61-69 Pasien. Jurnal Managemen


Keperawatan, Vol. 2, No. 1, Hal. 31
Edisi Multi Profesional. (2015). Panduan
Kurikulum Keselamatan Pasien. Nivalinda, D., dkk. (November 2013).

Jakarta : Lembaga Kesehatan Budi Pengaruh Motivasi Perawat dan

Kemuliaan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang


Terhadap Penerapan Budaya
Firawati, dkk. (Maret 2012). Pelaksanaan
Keselamatan Pasien Oleh Perawat
Program Keselamatan Pasien di
Pelaksana Pada Rumah Sakit
Rumah Sakit Solok. Jurnal Kesehatan
Pemerintah di Semarang. Jurnal
Masyarakat, Vol. 6, No. 2, Hal. 74-75
Managemen Keperawatan, Vol. 1,
Harus, B.D., dkk. (2015). Pengetahuan No. 2, Hal. 139
Perawat Tentang Keselamatan Pasien
Putri, S., Santoso, S., & Rahayu, E. P.
dengan Pelaksanaan Prosedur
(2018). Pelaksanaan Keselamatan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Pasien dan Kesehatan Kerja terhadap
(KPRs) di Rumah Sakit Panti Waluya
Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat
Sawahan Malang. Jurnal Care, Vol. 3,
Rumah Sakit. Jurnal Endurance:
No. 1, Hal. 25-26
Kajian Ilmiah Problema Kesehatan,
Islami, K., dkk. (2018). Analisis 3(2), 271-277
Pelaksanaan Program Keselamatan
R.H Simamora. (2019). The Influence Of
Pasien Puskesmas Mangkang, Kota
Training Hand Over Based SBAR
Semarang. Jurnal Kesehatan
Communication For Improving
Patients Safety. Indian Journal Of Simamora , R. H. (2019). Pengaruh
Public Health Research & Penyuluhan Identifikasi Pasien
Development dengan Menggunakan Media
Audiovisual terhadap Pengetahuan
Rizara, A. dkk. (2017). Analisis Pelaksanaan
Pasien Rawat Inap . Jurnal
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Keperawatan Silampari Vol 3 No 1,
Pasien di Rumah Sakit Islam Sultan
342-351.
Agung Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Vol. 5, No. 1, Hal. 1-8 Wardhani, V. (2017). Manajemen
Keselamatan Pasien. Malang : UB
Sakinah, S., dkk. (Oktober 2017). Analisis
Press
Sasaran Keselamatan Pasien Dilihat
dari Aspek Pelaksanaan Identifikasi Yasmi, Y., & Thabrany, H. (2018). Faktor-
Pasien dan Keamanan Obat di RS Faktor yang Berhubungan dengan
Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Jakarta. Jurnal Kesehatan Karya Bhakti Pratiwi Bogor Tahun
Masyarakat (e-journal), Vol 5, No4. 2015. Jurnal Administrasi Rumah
Hal.145 Sakit, Vol. 4, No. 2, Hal. 98-109

Simamora , R.H. (2019). Buku Ajar : Yulia, S., dkk. (November 2012).
Pelaksanaan Identifikasi Pasien. Peningkatan perawat Pelaksana
Ponorogo, Jawa Timur: Uwais dalam Penerapan Keselamatan
Inspirasi Indonesia. Pas2ien Melalui Pelatihan
Keselamatan Pasien. Jurnal
Keperawatan Indonesia, Vol. 15,
Simamora , R. H. (2019). Documentation of No.3, Hal. 187-189
Patient Identification into the
Electronic System to Improve the
Quality of Nursing Services .
INTERNATIONAL JOURNAL OF
SCIENTIFIC & TECHNOLOGY
RESEARCH , 1884-1886.

Anda mungkin juga menyukai