Anda di halaman 1dari 10

KESELAMATAN PASIEN SEBAGAI PRIORITAS UTAMA DALAM

MENINGKATKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT

Novita Asyiah
novitaasyiah@gmail.com

ABSTRAK
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan
pasien, keselamatan pasien merupakan prioritas bagi pelaksanaan lima isu penting tentang
keselamatan di rumah sakit, karena masalah keselamatan pasien berkaitan erat dengan
kualitas dan citra rumah sakit itu sendiri. Keselamatan menjadi isu global dan terangkum
dalam lima isu penting yang terkait di rumah sakit yaitu keselamatan pasien, keselamatan
pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit,
keselamatan lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait dengan
kelangsungan hidup rumah sakit. Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah
yang perlu ditangani segera maka diperlukan standar keselamatan pasien fasilitas pelayanan
kesehatan yang merupakan acuan untuk melaksanakan kegiatannya. Keselamatan pasien
merupakan dasar dari pelayanan kesehatan yang baik. Pengetahuan tenaga kesehatan dalam
sasaran keselamatan pasien terdiri dari ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi
yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi,
prosedur, dan tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi, pengurangan risiko pasien
jatuh.
Kata Kunci : Keselamatan Pasien, Pelayanan, Pengetahuan
LATAR BELAKANG keselamatan pasien) yang meliputi enam
Peningkatan mutu dalam segala bidang sasaran keselamatan pasien rumah sakit.
khususnya dalam bidang kesehatan salah (Kemenkes RI, 2011).
satunya melalui akreditasi Rumah Sakit Rumah sakit sebagai instansi pelayanan
menuju kualitas pelayanan Internasional. kesehatan yang berhubungan langsung
Dalam sistem akreditasi yang mengacu dengan pasien harus mengutamakan
pada standar Joint commission pelayanan kesehatan yangaman, bermutu,
International (JCI) diperoleh standar yang antidiskriminasi dan efektif dengan
paling relevan terkait dengan mutu mengutamakan kepentingan pasien sesuai
pelayanan Rumah Sakit International denganstandar pelayanan rumah sakit.
Patient Safety Goals (sasaran international Pasien sebagai pengguna pelayanan
kesehatan berhak memperoleh keamanan atau petugas kesehatan, keselamatan
dan keselamatan dirinya selama bangunan dan peralatan di RS yang
dalamperawatan di rumah sakit. berdampak terhadap keselamatan pasien
Perkembangan rumah sakit saat ini telah dan petugas, keselamatan lingkungan yang
mengalami transformasi. Industri rumah berdampak terhadap pencemaran
sakit mengalami perkembangan cukup lingkungan, dan keselamatan “bisnis” RS
pesat seiring diterbitkannya berbagai terkait dengan kelangsungan hidup RS.
peraturan dan perundang-undangan yang Patient safety merupakan istilah yang saat
mendukung iklim investasi dan ini cukup populer dalam pelayanan
menciptakan kondisi bisnis dan jasa rumah kesehatan. Patient safety merupakan
sakit yang lebih baik. Berdasarkan profil upaya-upaya pelayanan yang
kesehatan dari tahun 2013 sampai dengan mengutamakan pada keselamatan pasien.
tahun 2015 Peningkatan jumlah rumah Keselamatan pasien (patient safety) adalah
sakit mengalami peningkatan yang sangat suatu sistem dimana rumah sakit membuat
besar dengan angka mencapai 2.488 asuhan pasien lebih aman, mencegah
dengan kepemilikan yang beragam. Hal terjadinya cidera yang disebabkan oleh
tersebut menunjukkan meningkatnya kesalahan akibat melaksanakan suatu
kebutuhan masyarakat akan layanan jasa tindakan atau tidak mengambil tindakan
kesehatan. Dengan demikian setiap rumah yang seharusnya diambil. Sistem tersebut
sakit dituntut untuk meningkatkan mutu meliputi pengenalan resiko, identifikasi
layanan dalam memenuhi kebutuhan dan pengelolaan hal yang berhubungan
masyarakat tersebut. Agar Rumah Sakit dengan resiko pasien, pelaporan dan
dapat mencapai tujuannya, maka fungsi analisis insiden, kemampuan belajar dari
koordinasi memegang peranan penting insiden, tindak lanjut dan implementasi
dalam prosesnya, sehingga mampu solusi untuk meminimalkan resiko.
menciptakan kualitas pelayanan yang
optimal bagi para pasien. Kepuasan pasien TUJUAN
dalam hal ini dapat terpenuhi apabila Tujuan dari penulisan kajian ini adalah
penyelenggaraan pelayanan mengetahui sejauh mana pengetahuan
memperhatikan beberapa asas, yakni perawat dan tenaga medis di rumah sakit
pelayanan medik, petugas pelayanan dan mengenai patient safety dan untuk
biaya pelayanan. Isu penting terkait mengetahui tentang pentingnya
keselamatan di rumah sakit (RS) yaitu: keselamatan pasein agar dapat
keselamatan pasien, keselamatan pekerja menurunkan kejadian yang tidak
diharapkan yang merupakan bagian dari meningkat. Rumah sakit mewajibkan
insiden keselamatan pasien. Untuk memberi asuhan kepada pasien dengan
mencapai tujuan tersebut, maka disusunlah lebih aman, termasuk didalamnya
Sasaran Keselamatan pasien yang assesmen resiko, identifikasi dan
bertujuan mendorong perbaikan spesifik manajemen resiko terhadap pasien,
dalam keselamatan pasien. pelaporan dan analisa insiden, kemampuan
untuk belajar dan menindaklanjuti insiden,
METODE dan menerapkan solusi untuk mengurangi
Metode yang digunakan dalam penulisan dan meminimalisir timbulnya resiko.
ini adalah dengan pengumpulan data, Rumah sakit wajib menerapkan standar
informasi data diambil dari beberapa keselamatan pasien. Standar keselamatan
literatur seperti buku dan jurnal yang pasien dilakukan melalui pelaporan
diterbitkan diatas tahun 2012 kemudian insiden. Rumah sakit wajib membentuk
disusun berdasarkan hsil studi dari tim keselamatan pasien rumah sakit
informasi yang diperoleh sesuai dengan (KPRS) yang ditetapkan oleh kepala
topik yang dibahas. Kajian ini dilakukan rumah sakit sebagai pelaksana kegiatan
dengan kajian bebas yang bersifat keselamatan pasien, selanjutnya tim KPRS
ilmiah berdasarkan perbandingan antara ini mengembangkan program keselamatan
satu artikel dengan artikel lainnya yang pasien sesuai dengan kekhususan rumah
kemudian perbandingannya itu ditulis sakit tersebut, dan menyusun kebijakan
secara beraturan dalam hasil dari kajian. dan prosedur terkait keselamatan pasien.
Dimana lebih memfokuskan pada aspek Pelaporan insiden keselamatan pasien
pemahaman yang mendalam tentang adalah jantung dari mutu pelayanan, yang
suatu topik yang akan dikaji. merupakan bagian penting dalam proses
belajar dan pembenahan ke dalam,
HASIL peremajaan, revisi dari kebijakan,
Berdasarkan hasil beberapa sumber termasuk standar prosedur operasional
diketahui bahwa masih banyak pelayanan (SPO) dan panduan yang ada. Pelaporan
di rumah sakit yang belum sepenuhnya IKP adalah salah satu langkah dan syarat
memprioritaskan keselamatan pasien di untuk membangun budaya keselamatan
rumah sakit. Tingkat keselamatan pasien di pasien. Pelaporan yang baik akan
rumah sakit masih sangat rendah dan memberikan dukungan positif terhadap
tingkat kesadaran perawat akan upaya-upaya identifikasi resiko insiden
kesalamatan pasien masih belum
yang menyebabkan ancaman keselamatan 16 pelayanan kesehatan dengan sebaik-
pasien. baiknya melalui penggunaan penampilan
praktek yang baik untuk mengoptimalkan
PEMBAHASAN outcome pasien. Hal ini senada dengan
Keselamatan pasien (patient safety) rumah Hughes (2008), menyatakan bahwa
sakit adalah suatu sistem dimana rumah keselamatan pasien merupakan
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. pencegahan cidera terhadap pasien.
Sistem tersebut meliputi asesmen risiko, Pencegahan cidera adalah suatu upaya
identifikasi dan pengelolaan hal yang yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
berhubungan dengan risiko pasien, bahaya pada pasien pada tindakan medis
pelaporan dan analisis insiden, yang dilakukan oleh perawat.
kemampuan belajar dari insiden dan tindak Berdasarkan definisi dari berbagai sumber
lanjutnya serta implementasi solusi untuk diatas dapat disimpulkan bahwa
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem keselamatan pasien merupakan suatu
tersebut diharapkan dapat mencegah bagian penting dalam mutu pelayanan
terjadinya cedera yan disebabkan oleh yang menekankan pada suatu kondisi yang
kesalahan akibat melaksanakan suatu tidak merugikan pasien, mengurangi dan
tindakan atau tidak melakukan tindakan meminimalkan risiko melalui berbagai
yang seharusnya dilakukan. (Panduan upaya sistemik yang berorientasi pada
Nasional Keselamatan Pasien Rumah optimalisasi hasil pelayanan yang diteliti
sakit, Depkes R.I. 2006). pasien.
Menurut The Institute of Medicine (IOM) Pelaksanaan pengembangan program
mendefinisikan keselamatan sebagai keselamatan pasien berpedoman pada
freedom from accidental injury. standar keselamatan pasien dan sasaran
Keselamatan dinyatakan sebagai ranah keselamatan pasien. Melalui penerapan 7
pertama dari mutu dan definisi mengenai langkah menuju keselamatan pasien, akan
keselamatan, ini merupakan pernyataan mampu mendorong upaya perbaikan yang
dari perspektif pasien (Kohn Linda T. et lebih mengutamakan pasien dalam setiap
al., 2000). Pengertian lainnya menurut pelayanannya. Melalui struktur dan proses
(CNA, 2009) menyatakan bahwa yang terstandarisasi, dengan penyediaan
keselamatan pasien adalah mengurangi dan fasilitas dan sumberdaya yang adekuat
meringankan tindakan-tindakan yang tidak serta peran serta aktif SDM akan
aman atau berbahaya dalam system menghasilkan outcome yang baik.
Didukung dengan peran kepemimpinan
dalam menciptakan budaya keselamatan b. Menjadikan keselamatan pasien
akan sangat menentukan keberhasilan sebagai tanggung jawab bersama
program ini. c. Menunjuk/menugaskan seseorang
Program Keselamatan Pasien yang bertanggung jawab untuk
Menurut Kohn (2000) dalam Hamdani program keselamatan pasien
(2007) IOM merekomendasikan beberapa d. Menyediakan sumber daya
hal yang terkait keselamatan pasien untuk manusia dan dana untuk analisis
kebijakan tingkat nasional diantaranya error dan redesign system
adalah : e. Mengembangkan mekanisme yang

1. Pembuatan standar untuk efektif untukmengidentifikasi

organisasi kesehatan dimana “unsafe” dokter

organisasi kesehatan harus Prinsip II : Memperhatikan keterbatasan

memberikan perhatian yang besar manusia dalam perancangan proses yakni :

untuk program keselamatan pasien. a. Design job for safety

Regulator dan badan akreditasi b. Menyederhanakan proses

mengharuskan organisasi c. Membuat standar proses

kesehatan untuk Prinsip III : mengembangkan tim yang

mengimplementasikan program efektif

keselamatan pasien. Prinsip IV : Antisipasi untuk kejadian tak

2. Pembuatan standar untuk profesi terduga : pendekatan pro aktif,

kesehatan yakni dengan tes menyediakan antidotum dan training

periodik bagi dokter, perawat, dan simulasi.

tenaga lain, sertifikasi, pembuatan Prinsip V : Menciptakan atmosfer learning

kurikulum keselamatan pasien,


pelatihan, konferensi, jurnal, dan Standar Keselamatan Pasien

publikasi lainnya. Standar keselamatan pasien rumah sakit

Menurut IOM terdapat lima prinsip untuk yang disusun ini mengacu pada ”Hospital

merancang patient safety system di Patient safety Standards” yang

organisasi kesehatan yakni (Hamdani, dikeluarkan oleh Joint Commision on

2007): Accreditation of Health Organizations,

Prinsip I : Provide Leadership meliputi: Illinois, USA, tahun 2002, yang

a. Menjadikan keselamatan pasien disesuaikan dengan situasi dan kondisi

sebagai tujuan utama/prioritas perumahsakitan di Indonesia (Depkes,


2006).
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri organisasi melalui penerapan
dari tujuh standar menurut Depkes (2006) Tujuh Langkah Menuju
yaitu : Keselamatan Pasien Rumah
1. Standar I: Hak pasien Sakit. Pimpinan menjamin
Pasien dan keluarganya berlangsungnya program
mempunyai hak untuk proaktif untuk identifikasi
mendapatkan informasi tentang risiko keselamatan pasien dan
rencana dan hasilpelayanan program menekan atau
termasuk kemungkinan terjadinya mengurangi Kejadian Tidak
Kejadian Tidak Diharapkan. Diharapkan.
2. Standar II: Mendidik pasien dan
2. Pimpinan mendorong dan
keluarga
menumbuhkan komunikasi dan
Rumah sakit harus mendidik pasien
koordinasi antar unit dan
dan keluarganya tentang kewajiban
individu berkaitan dengan
dan tanggung jawab pasiendalam
pengambilan keputusan tentang
asuhan pasien
keselamatan pasien.
3. Standar III: Keselamatan pasien
3. Pimpinan mengalokasikan
dan kesinambungan pelayanan
sumber daya yang adekuat
Rumah Sakit menjamin
untuk mengukur, mengkaji, dan
kesinambungan pelayanan dan
meningkatkan kinerja rumah
menjamin koordinasi antar tenaga
sakit serta meningkatkan
dan antar unit pelayanan.
keselamatan pasien.
4. Standar IV : Penggunaan metoda-
4. Pimpinan mengukur dan
metoda peningkatan kinerja untuk
mengkaji efektifitas
melakukan evaluasi dan program
kontribusinya dalam
peningkatan keselamatan pasien
meningkatkan kinerja rumah
5. Standar V : Peran kepemimpinan
sakit dan keselamatan pasien.
dalam meningkatkan keselamatan
6. Standar VI: Mendidik staf tentang
pasien.
keselamatan pasien.
1. Pimpinan mendorong dan 1. Rumah sakit memiliki proses
menjamin implementasi pendidikan, pelatihan dan
program keselamatan pasien orientasi untuk setiap jabatan
secara terintegrasi dalam mencakup keterkaitan jabatan
dengan keselamatan pasien Bangunlah komitmen dan fokus
secara jelas. yang kuat dan jelas tentang
2. Rumah sakit penerapan program keselamatan
menyelenggarakan pendidikan pasien rumah sakit Anda.
dan pelatihan yang c. Integrasikan aktivitas pengelolaan
berkelanjutan untuk risiko Kembangkan sistem dan
meningkatkan dan memelihara proses pengelolaan risiko, serta
kompetensi staf serta lakukan identifikasi dan asesmen
mendukung pendekatan hal yang potensial bermasalah.
interdisiplin dalam pelayanan d. Kembangkan Sistem Pelaporan
pasien. Pastikan staf Anda agar dengan
7. Standar VII: Komunikasi mudah dapat melaporkan
merupakan kunci bagi staff untuk kejadian/insiden, serta rumah sakit
mencapai keselamatan pasien mengatur pelaporan kepada Komite
1. Rumah sakit merencanakan dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
mendesain proses manajemen (KKP-RS).
informasi keselamatan pasien e. Libatkan dan Berkomunikasi
untukmemenuhi kebutuhan dengan Pasien Mengembangkan
informasi internal dan eksternal. cara-cara komunikasi yang
2. Transmisi data dan informasi terbuka dengan pasien.
harus tepat waktu dan akurat. f. Belajar dan Berbagi Pengalaman
Menurut Pedoman Nasional Keselamatan Tentang Keselamatan Pasien
Pasien Rumah Sakit (Kemenkes RI, 2015), Dorong staf Anda melakukan
dalam menerapkan standar keselamatan analisis akar masalah untuk belajar
pasien maka rumah sakit harus bagaimana dan mengapa kejadian
melaksanakan tujuh langkah menuju itu timbul.
keselamatan pasien. Tujuh langkah menuju g. Cegah Cedera Melalui
keselamatan pasien yaitu sebagai berikut. Implementasi Sistem Keselamatan
Pasien Gunakan informasi yang ada
a. Membangun Kesadaran Akan Nilai
tentang kejadian/masalah untuk
Keselamatan Pasien Menciptakan
melakukan perubahan pada sistem
kepemimpinan dan budaya yang
pelayanan.
terbuka dan adil.
Menurut Standar Nasional Akreditasi
b. Pimpinan dan Dukung Staf Anda
Rumah Sakit (SNARS) (2017), budaya
keselamatan di rumah sakit adalah sebuah peraturan perundang-undangan.
lingkungan yang kolaboratif karena staf d. Mendorong kolaborasi antar staf
klinis memperlakukan satu sama lain klinis dengan pimpinan untuk
secara hormat dengan melibatkan serta mencari penyelesaian masalah
memberdayakan pasien dan keluarga. keselamatan pasien
Pimpinan mendorong staf klinis pemberi
asuhan bekerjasama dalam tim yang efektif PENUTUP
dan mendukung proses kolaborasi KESIMPULAN
interprofesional dalam asuhan berfokus Penerapan sasaran keselamatan pasien
pada pasien. yang baik selalu didasari oleh pengetahuan
petugas yang baik, yang diharapkan
Berdasarkan beberapa definisi para ahli di
petugas bisa menerapkan sasaran
atas, dapat disimpulkan bahwa budaya
keselamatan pasien dengan optimal
keselamatan pasien merupakan suatu pola
sehingga memberikan kepuasan kepada
perilaku individu atau kelompok dalam
pasien. Penerapan keselamatan pasien
suatu organisasi pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan dengan baik maka pelayanan
berfokus kepada pasien untuk memberikan
yang mengutamakan keselamatan dan
pelayanan kesehatan secara aman. Hal-hal
kualitas yang optimal akan memberikan
penting menuju budaya keselamatan
dampak yang luas. Terutama bagi
menurut SNARS (2017) yaitu sebagai
masyarakat akan mendapatkan pelayanan
berikut.
yang lebih berkualitas, aman dan
a. Staf RS mengetahui bahwa memenuhi harapan mereka. Bagi rumah
kegiatan operasional RS berisiko sakit menjadi nilai tambah untuk
tinggi dan bertekad untuk pencapaian pelayanan yang berstandar
melaksanakan tugas dengan nasional dan internasional. Pelayanan yang
konsisten serta aman. aman dan kualitas juga diharapkan dapat
b. Regulasi serta lingkungan kerja meningkatkan kepercayaan publik kepada
mendorong staf tidak takut untuk rumah sakit.
mendapat hukuman bila membuat SARAN
laporan tentang KTD dan KNC. Kepada rumah sakit dapat melakukan
c. Direktur RS mendorong tim Perbaikan dalam sistem keselamatan
keselamatan pasien melaporkan pasien dengan melakukan sosialisasi dan
insiden keselamatan pasien ke edukasi keselamatan pasien lebih sering
tingkat nasional sesuai dengan lagi menjadi 6 bulan sekali kepada seluruh
karyawan rumah sakit. Dengan melakukan Melaksanakan Keselamatan Pasien
sosialisasi dan edukasi yang lebih sering (Patient Safety) Di Ruang Akut
diharapakan pengetahuan seluruh Instalasi Gawat Darurat Rsup Prof.
karyawan meningkat tentang keselamatan Dr. R. D. Kandou Manado. e-
pasien dan budaya keselamatan pasien journal Keperawatan (e-Kp). Vol.
menyeluruh di lingkungan rumah 4 No. 2
sakit.Setelah melakukan sosialisasi dan 5. Najihah.(2018) Budaya
edukasi selanjutnya melakukan kontrol Keselamatan Pasien Dan Insiden
terhadap hasil dari sosialisasi dan edukasi Keselamatan Pasien Di Rumah
tersebut. Sakit: Literature Review. Journal
Of Islalmic Nursing.Vol.3 No.1
DAFTAR PUSTAKA 6. Prahastiawan, Biby., Suryani,
1. Herawati, T, Yennike (2015). Maria & Supriyadi., (2017).
Budaya Keselamatan Pasien Di Penerapan Keselamatan Pasien
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X Dalam Pemberian Obat Oleh
Kabupaten Jember, Jurnal Perawat Di Rsjd Propinsi Jawa
IKESMA. Vol.11 No.1 Tengah. Jurnal Ilmu Keperawatan
2. Islami, Kholifatun., Arso, S, Dan Kebidanan (JIKK),
Pawelas., & Lestantyo, Dayu., 7. Rangkuti, D, S., Silaen, Mangatas
(2018). Analisis Pelaksanaan & Jamaluddin., (2018). Analisis
Program Keselamatan Pasien Penyebab Ketidaktepatan Waktu
Puskesmas Mangkang, Kota Pelaporan Insiden Keselamatan
Semarang, Jurnal Kesehatan Pasiendi Rsu Bunda Thamrin.
Masyarakat. Vol.6, No.4 Jurnal Rekam Medis (Journal of
3. Juniarti, N, J., & Mudayana, A, A., Medical Record), Vol. 1, No. 2
(2018). Penerapan Standar 8. Simamora, R. H., & Nurmaini, C.
Keselamatan Pasien Di Rumah T. S. (2019). Knowledge of Nurses
Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa about Prevention of Patient Fall
Tenggara Barat. Jurnal Kesehatan Risk in Inpatient Room of Private
Poltekkes Ternate, Vol. 11 No. 2 Hospital in Medan. Indian Journal
4. Lombogia, Angelita., Rottie, Julia of Public Health Research &
& Karundeng Michael ., (2016). Development, 10(10), 759-763.
Hubungan Perilaku Dengan 9. Sriningsih, Nining., & Marlina,
Kemampuan Perawat Dalam Endang ., (2020). Pengetahuan
Penerapan Keselamatan Pasien
(Patient Safety) Pada Petugas
Kesehatan. Jurnal Kesehatan, Vol.
9 No. 1
10. Sulahyuningsih, Evie., Tamtomo,
Didik & Joebagio,Hermanu.
(2017). Analysis of Patient Safety
Management in Committee for
Quality Improvement and Patient
Safety at Sumbawa Hospital,West
Nusa Tenggara. Journal of Health
Policy and Management. Vol.2
No.2
11. Sumarni.(2017). Analisis
Implementasi Patient Safety
Terkait Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan di Rumah
Sakit, Indonesian Journal Of
Nursing and Midwifery, Vol. 2
No.20
12. Triwibowo, Cecep., Yuliawati,
Sulhah & Husna, N, A., (2016).
Handover Sebagai Upaya
Peningkatan Keselamatan Pasien
(Patient Safety) Di Rumah Sakit.
Jurnal Keperawatan Soedirman
(The Soedirman Journal of
Nursing), Volume 11, No.2

Anda mungkin juga menyukai