RUMAH SAKIT
Email : Rahmadanisyahputri01@gmail.com
ABSTRAK
1
jugalah yang menjadi penghambat tersebut dapat mempengaruhi kualitas
budaya keselamatan pasien. pelayanan di rumah sakit.
Err is Human : Building a Safer Health dapat selalu optimal dalam melakukan
Diinginkan (KTD) pada pasien rawat dan menjauh diri untuk tidak melakukan
2
METODE masyarakat, akan meningkatkan
terjadi. Seperti hambatan yang bermula kesehatan. Oleh karena itu program
metode ini maka hambatan tersebut rumah sakit yang harus diperhatikan
akan dianalisis dan dikaitkan dengan unutk dapat berorientasi dalam kualitas
3
akibat tindakan medis. Menurut Rumah sakit wajib
Permenkes RI Nomor melaksanakan pelayanan kesehatan
1961/Menkes/Per/VIII/2011, KTD yang aman, bermutu, anti diskriminasi
merupakan insiden yang mengakibatkan dan efektif, dengan mengutamakan
cedera pada pasien. KTD atau adverse kepentingan pasien. Rumah sakit wajin
event yang mengakibatkan cedera pada memenuhi hak pasien memperoleh
pasien bisa dikarenakan oleh kesalahan keamanan dan keselamatan selama
medis atau bukan kesalahan medis yang dalam perawatan di rumah sakit. Acuan
tidak dapat dicegah. bagi rumah sakit untuk pelaksanaan
4
Pelaksanaan pengembangan REFERENSI
program keselamatan pasien
berpedoman pada standar keselamatan Depkes RI. (2008). Panduan
yang adekuat serta peran serta aktif Depkes RI. (2008). Legalitas
tenaga kesehatan dirumah sakit makan
Pendirian Rumah Sakit
akan menghasilkan outcome yang baik.
Didukung dengan peran kepemimpinan Swasta. Jakarta: Depkes
dalam menciptakan budaya keselamatan RI.
akan sangat menentukan keberhasilan
Fatmasari, Eka. Y., Napitupulu,
program pelaksanaan budaya
keselamatan pasien. Helena, & Sudiro. (2017).
Keselamatan Pasien
Budaya keselamatan pasien menjadi hal
yang penting untuk dilakukan dalam Dengan Pendekatan
peningkatakan kualitas pelayanan di
Institute For Heal Thcare
rumah sakit. Hambatan dalam
Improvement Ditinjau
penerapan budaya keselamatan pasien
menajdikan rumah sakit tidak dapat Dari Aspek Organisasi Di
berkembang dan terus berjalan dalam
Rumah Sakit Jiwa Daerah
kondisi yang salah. Untuk itu maka
diperlukan analisa faktor penghambat DR Amino Gondohutomo
5
Masyarakat. Volume 5. Keperawatan: Konsep,
No. 1. Proses, dan Praktik. Edisi
6
Permadhi, A. (2013). Hubungan Komunikasi Efektif: SBAR.
Budaya Keselamatan Medan: USUpress.
International Journal Of
7
Scientific & Technology
Hal. 1884-1886.
AkreditasiSebagai Upaya
Peningkatakan Mutu
Vol 9. No. 3.