Anda di halaman 1dari 7

Proses menuju keselamatan pasien

Hofipah Ujung/181101034

fipahujung607@gmail.com

Abstrak

Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem di rumah sakit yang digunakan
untuk membuat asuhan pasien lebih aman.Patient safety merupakan prioritas, isu penting dan global
dalam pelayanan kesehatan. Salah satu tujuan keselamatan pasien adalah menurunkan angka KTD
(kejadian tidak diharapkan). Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem di
rumah sakit yang digunakan untuk membuat asuhan pasien lebih aman. Upaya yang digunakan di
rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan pasien antara lain melalui program tujuh langkah
menuju keselamatan pasien dirumah sakit dan penerapan standar keselamatan pasien di rumah
sakit.Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit, yaitu sebagai berikut : Membangun
kesadaran akan nilai keselamatan pasien. Menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan
adil memimpin dan mendukung staf; mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko,mengembangkan
sistem pelaporan, melibatkan dan berkomonikasi dengan pasien , belajar dan berbagi pengalaman
tentang keselamatan kerja, mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.

Kata kunci : Perawat,Proses menuju keselamatan pasien,k3rs

Latar belakang dan fisik. Menurut World Health


Organization (WHO), keselamatan pasien
Rumah sakit dalam melaksanakan
adalah tidak adanya bahaya yang
tujuan, fungsi dan perannya memerlukan
mengancam kepada pasien selama proses
suatu bentuk pengaturannya yang jelas.
pelayanan kesehatan.Keselamatan pasien
Banyak unsur-unsur yang terkandung di
adalah sebagai upaya untuk melindungi
dalam penyelenggaraan Rumah Sakit
pasien dari sesuatu yang tidak diinginkan
terutama terkait dengan tugas utamanya
selama proses perawatan. Ini merupakan
dalam pelayanan publik yakni melakukan
salah satu kebutuhan dasar yang harus
pelayanan kesehatan, maka membutuhkan
dipenuhi pelayanan kesehatan dengan cara
perangkat hukum yang memadai. Hal itu
yang aman dan dalam lingkungan
dimaksudkan agar penyelenggaraannya
masyarakat yang aman merupakan hal
sungguh-sungguh dapat sesuai dengan
penting untuk kesejahteraan dan ketahanan
kedudukan, peran dan fungsinya, serta
hidup pasien. Perawat menerapkan
terutama untuk dapat memenuhi amanat
keterampilan berpikir kritis dan
konstitusi yaitu mewujudkan kesejahteraan
bertanggung jawab mengkaji adanya
masyarakat. Keselamatan didefinisikan
bahaya yang mengancam klien dan
sebagai kebebasan dari cedera psikologis
lingkungan. Dengan begitu, perawat pelaksanaan program keselamatan pasien
menjadi penyedia pelayanan akut, rumah sakit perlu dilakukan tenaga
restoratif, dan berkesinambungan yang kesehatan atau sebaliknya, dari pasien ke
aman dan juga menjadi partisipan aktif fasilitas kesehatan atau sebaliknya, dan
dalam promosi kesehatan. Gerakan dari tenaga kesehatan ke alat/fasilitas
keselamatan pasien merupakan organisasi, kesehatan. keselamatan pasien sudah
dimana bertujuan untuk menghindari menjadi tuntutan masyarakat maka
kesalahan, pada prinsipnya pengobatan pelaksanaan program keselamatan pasien
pasien sesuatu yang harus rumah sakit perlu dilakukan
dipertanggungjawabkan oleh pimpinan
Tujuan
pengobatan.dalam masa 10 tahun terakhir
ini, perhatian dunia terhadap pentingnya
“Patient safety” adalah agar terciptanya
peranan keselamatan pasien meningkat
budaya keselamatan pasien di RS,
terhadap bagaimana strategi serta cara dan
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit
kegiatan untuk menciptakan keselamatan
terhadap pasien dan
bagi pasien di rumah sakit. Beberapa
masyarakat,Menurunnya KTD di
faktor yang mempengaruhi terhadap
RS,Terlaksananya program-program
kualitas pelayanan kesehatan dan
pencegahan,sehingga tidak terjadi
keselamatan pasien adalah faktor
pengulangan KTD.dan agar tidak terjadi
organisasi seperti iklim keselamatan dan
kejadian yang tidak diinginkan dan
moral, faktor lingkungan kerja seperti
diharapkan dirumah sakit, KNC (kejadian
susunan kepegawaian dan dukungan
nyaris cedera), KTC (kejadian tidak
manajerial, faktor tim, seperti kerja tim
cedera), KPC (kejadian potensial cedera)
dan supervisi dan faktor staf. rumah sakit
yang sering terjadi pada pasien selama
sebagai tempat penyelenggaraan pelayanan
dirawat di rumah sakit yang akan sangat
kesehatan yang bersifat penyembuhan dan
merugikan pasien maupun pihak rumah
pemulihan mempunyai potensi yang besar
sakit.
dalam penularan atau penyebaran
penyakit, baik dari pasien ketenaga Metode
kesehatan atau sebaliknya, dari pasien ke
Metode yang digunakan adalah
fasilitas kesehatan atau sebaliknya, dan
metode kualitatif dengan cara
dari tenaga kesehatan ke alat/fasilitas
mengumpulkan sebanyak-banyaknya data
kesehatan. keselamatan pasien sudah
untuk dianalisis. Yaitu dengan literature
menjadi tuntutan masyarakat maka
review dengan menganalisis yang berfokus insiden kebijakan keselamatan pasien
pada penerapan kebijakan keselamatan sangat perlu dilakukan adalah Patien safety
pasien di rumah sakit. Pada proses .dengan lebih mengutamakan patien safety
pencarian literatur, penulis menggunakan maka tujuan untuk meningkatkan derajat
beberapa data-data  yang diperlukan Kata keselamatan pasien akan berhasil. untuk
kunci yang dimasukkan adalah kata kunci meningkatkan insiden kebijakan
yang relevan dengan materi yaitu Faktir- keselamatan pasien sangat perlu dilakukan
faktor yang Berhubungan dengan Budaya adalah Patien safety . dengan lebih
Keselamatan Pasien di Rumah mengutamakan patien safety maka tujuan
sakit“Patient Safety Culture“, “Patient untuk meningkatkan derajat keselamatan
Safety Incident” dan “Reporting Patient pasien akan berhasil.
Safety Incident”. Karena keterbatasan
Pembahasan
waktu, cakupan luas dari topik, dan
sejumlah besar publikasi serta untuk lebih
Fasilitas kesehatan dengan menerapkan
spesifik, maka dilakukan batasan pada
tujuh langkah menuju keselamatan pasien
tahun publikasi dengan waktu minimal 5
dapat meningkatkan dan memperbaiki
tahun terakhir yaitu 2010-sekarang Dari
keselamatan pasien di rumah sakit. Melalui
berbagai temuan literatur akhirnya penulis
perencanaan kegiatan dan pengukuran
memilih 12 artikel penelitian yang
kinerja, sehingga dapat menilai kemajuan
digabungkan dan dianggap relevan dengan
yang telah dicapai dalam pemberian
topik pembahasan yang akan disimpulkan
asuhan pelayanan menjadi lebih aman.
dalam Literature Review. Adapun tinjaun
Pelaksanaan tujuh langkah menuju
literature review yang digunakan seperti
keselamatan pasien dapat memastikan
text book, journal, dan buku referensi.
pelayanan yang diberikan menjadi lebih
aman, dan jika terjadi sesuatu hal yang
Hasil
tidak benar bisa segera diambil tindakan
Berdasarkan hasil literatur yang yang tepat. Tujuh langkah menuju
menggunakan beberapa data Masih keselamatan pasien terdiri dari:
ditemukan mengenai faktor Keselamatan
1. Membangun kesadaran akan nilai
pasien masih rendah diakibatkan oleh
Keselamatan Pasien. Ciptakan
kurangnya kesadaran perawat dan tim
kepemimpinan dan budaya yang terbuka
lainnya dalam meningkatkan derajat
dan adil
keselamatan pasien,untuk meningkatkan
2. Memimpin dan mendukung staf. untuk melaksanakan pelayanan kesehatan.
Membangun komitmen, fokus dan jelas Standar keselamatan pasien wajib
tentang keselamatan pasien diterapkan fasilitas pelayanan kesehatan.
Standar keselamatan pasien meliputi tujuh
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan
standar yaitu
risiko. Kembangkan sistem dan proses
pengelolaan risiko serta lakukan 1. Hak pasien, pasien dan keluarga
identifikasi dan kajian hal yang potensial mempunyai hak untuk mendapat informasi
bermasalah. tentang rencana dan hasil pelayanan.

4. Mengembangkan sistem pelaporan. 2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga,


Pastikan staf agar dengan mudah dapat rumah sakit harus mendidik pasien dan
melaporkan kejadian/insiden, serta rumah keluarganya tentang kewajiban dan
sakit mengatur pelaporan kepada tanggung jawab pasien dalam asuhan
KKPRSsekarang berubah menjadi KNKP. pasien.

5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan 3. Keselamatan pasien dalam


pasien. Kembangkan cara-cara komunikasi kesinambambungan pelayanan, rumah
yang terbuka dengan pasien sakit menjamin kesinambungan pelayanan
dan menjamin koordinasi antar tenaga dan
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang
antar unit pelayanan.
keselamatan pasien. Dorong staf untuk
melakukan analisis akar masalah untuk 4. Penggunaan metode peningkatan kinerja
belajar bagaimana dan mengapa kejadian untuk melakukan evaluasi dan peningkatan
terjadi keselamatan pasien, rumah sakit harus
mendisain proses baru atau memperbaiki
7. Mencegah cedera melalui implementasi
proses yang ada, memonitor dan
sistem Keselamatan Pasien. Gunakan
informasi yang ada tentang mengevaluasi kinerja melalui
kejadian/maslah untuk melakukan pengumpulan data, menganalsis secara
perubahan sistem pelayanan. intensif KTD, dan melakukan perubahan
untuk meningkatkan kinerja serta
Dalam penyelenggaran
keselamatan pasien.
keselamatan pasien maka diperlukan
standar keselamatan pasien sebagai acuan
5. Peran kepemimpinan dalam Tujuannya untuk menerapkan
meningkatkan keselamatan pasien kebijakan ataupun budaya keselamatan
pasien dirumah sakit agar menurunkan
6. Pendidikan bagi staf tentang
angka KTD (kejadian tidak diharapkan),
keselamatan pasien
KNC (kejadian nyaris cedera), KTC
(kejadian tidak cedera), KPC (kejadian
7. Komunikasi sangat penting bagi tenaga
potensial cedera) yang sering terjadi pada
kesehatan untuk mencapai keselamatan
pasien selama dirawat di rumah sakit yang
pasien.
sangat merugikan pasien maupun pihak
Penutup rumah sakit.

Kesimpulan Saran

Kesalamatan pasien (Patient safety) Hasil pengkajian ini menyarankan


bukan merupakan hal baru untuk didengar. tentang pentingnya peningkatan
Keselamatan pasien (patient safety) rumah keselamatan pasien di rumah sakit.
sakit adalah suatu sistem di rumah sakit Dimana tahapan atau langkah ini harus
yang digunakan untuk membuat asuhan berurutan sehingga akan lebih mudah
pasien lebih aman. Upaya yang digunakan dalam dilaksanakan atau diterapkan oleh
di rumah sakit untuk meningkatkan perawat maupun pelayan kesehatan
keselamatan pasien antara lain melalui lainnya dan juga supaya pasien tidak
program tujuh langkah menuju mengalami KTD, KNC, KTC, dan KPC.
keselamatan pasien dirumah sakit dan
Referensi
penerapan standar keselamatan pasien di
rumah sakit.
Arruum, D., salbiah, & manik, m. (2015).
Pengetahuan tenaga kesehatan dalam
sasaran keselamatan pasien dirumah sakit
sumatera utara. Idea Nursing Journal , VI
(2), 1-6.

Basabih, M. (2017). Perlukah Keselamatan


Pasien Menjadi Indikator Kinerja RS
BLU? Jurnal ARSI , 3 (2), 150-157.
Cahyono, JBS. Membangun Budaya Najihah. (2018). Budaya Keselamatan
Keselamatan Pasien dalam Praktek Pasien Dan Insiden Keselamatan
Kedokteran.Jakarta,2000 Pasien Di Rumah Sakit: Literature
Review. Journal Of Islamic
Depkes. Panduan nasional
Nursing. Vol. 3 (1). Hal 1-4.
keselamatan pasien rumah sakit.
Depkes. Jakarta, 2006. Rivai, F.,dkk. (2016). Faktor Yang
Berhubungan Dengan Implementasi
Harus, B. D. A. S. (2015). Pengetahuan
Keselamatan Pasien Di Rsud
Perawat Tentang Keselamatan Pasien
Ajjappannge Soppeng Tahun 2015.
dengan Palaksanaan Prosedur Keselamatan
Jurnal Kebijakan Kesehatan
Pasien Rumah Sakit Panti Waluyo
Indonesia. Vol. 5(4). Hal 155-156.
Sawahan Malang. CARE, 3(1), 25-32.
Setiyani, M., Zuhrotunida.
insani, T. H., & sundari, s. (2018). Analisis
(2016). Implementasi Sasaran
Pelaksanaan Keselamatan Pasien oleh
Keselamatan Pasien Di Ruang Rawat
Perawat. Journal of Health Studies , 2 (1),
Inap RSU Kabupaten
84-95.
Tangerang. JKFT. Edisi No.2. Hal 60-
67.
lombogia, a., rottie, j., & karundeng, m.
(2016). Hubungan perilaku dengan
Simamora, R. H. (2019). Buku Ajar:
kemampuan perawat dalam melaksanakan
Pelaksanaan Identifikasi Pasien. ponorogo,
keselamatan pasien (patient safety)
Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesis.
diruang akut instalasi gawat darurat
keperawatan , vol 2 (4), 1-8. Simamora, R. H. (2019). Documentation
of Patient Identification into the Electronic
Kamil, H. (2016). Patient Safety. Idea
System to Improve the Quality of Nursing
Nursing Journal. Vol. 1 (1). Hal 1-3.
Services. International Journal Of
Scientific & Technology Research , 08
Mudayana, A. A. (2015).
(09), 1884-1886.
Pelaksanaan Patient Safety oleh
Perawat di RSPKU
Simamora, R. H. (2019, november
Muhammadiyah
08). Pengaruh Penyuluhan Identifikasi
Yogyakarta. Jurnal Kesehatan
Pasien dengan Menggunakan Media
samodra Ilmu, 06(02), 145-149.
Audiovisual terhadap Pengetahuan
Pasien Rawat Inap. Jurnal Perawat Pelaksana Dalam Penerapan
Keperawatan Silampari , 342-251. Keselamatan Pasien Melalui
Pelatihan Keselamatn Pasien. Jurnal
Yulia, S., Yani, A.
keperawatan indonesia. Vol. 15(3).
(2012). Peningkatan Pemahaman
Hal 190

Anda mungkin juga menyukai